NovelToon NovelToon
Mahar Untuk Nyawa Ibu

Mahar Untuk Nyawa Ibu

Status: tamat
Genre:CEO / Beda Usia / Nikah Kontrak / Romansa / Tamat
Popularitas:106.7k
Nilai: 5
Nama Author: Asmabila

Raina tak pernah membayangkan bahwa mahar pernikahannya adalah uang operasi untuk menyelamatkan ibunya.

Begitupun dengan Aditya pun tak pernah bermimpi akan menikahi anak pembantu demi memenuhi keinginan nenek kesayangannya yang sudah tua dan mulai sakit-sakitan.

Dua orang asing di di paksa terikat janji suci karena keadaan.


Tapi mungkinkah cinta tumbuh dari luka, bukan dari rasa????

Tak ada cinta.Tak ada restu. Hanya diam dan luka yang menyatukan. Hingga mereka sadar, kadang yang tak kita pilih adalah takdir terbaik yang di siapkan semesta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asmabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Aditya membuka kotak P3K kecil yang dibawakan pelayan. Dengan gerakan pelan tapi pasti, ia membersihkan luka di telapak tangan Raina. Alkohol menyentuh kulit, membuat Raina sedikit meringis.

“Maaf…” bisik Aditya sambil tetap fokus pada lukanya. Sentuhannya lembut, hati-hati—seperti seseorang yang sedang mencoba menebus kesalahan lewat hal paling sederhana.

Sesekali matanya mencuri pandang ke wajah Raina. Tapi perempuan itu masih enggan berbicara. Diamnya bukan lagi karena marah, melainkan karena perasaan-perasaan yang tak tahu harus ditaruh di mana.

Saat perban terakhir dililitkan, Aditya berhenti sejenak. Ia menatap tangan istrinya yang kini sudah terbalut rapi, lalu mengangkat wajahnya. Tatapannya serius—bukan menghakimi, tapi menunggu. Seperti seseorang yang sudah lama kehausan akan kejujuran dari perempuan di hadapannya.

“Rain…” panggilnya pelan, tapi dalam. “Kamu tahu aku bukan orang yang peka.Sekarang katakana letak salahnya.”

Raina menahan napas. Ia merasa tatapan itu menusuk, tapi bukan dengan cara yang menyakitkan—melainkan menembus masuk, ke sisi hatinya yang selama ini ia simpan rapat-rapat.

Aditya melanjutkan, “Aku cuma ingin tahu... kenapa kamu tiba-tiba diam? Kenapa mendadak enggan menatap suamimu...hem ? ”

Suasana berubah hening. Raina menarik napas panjang, menunduk. Air mata yang tadi ia tahan kembali menggenang.

“Karena aku takut,” jawabnya lirih. Suaranya nyaris tak terdengar, tapi cukup untuk membuat Aditya terdiam.

"Apa yang kamu takutkan?" tanya Aditya lembut, matanya menatap penuh perhatian.

"Aku takut... aku tidak bisa mengontrol emosiku saat tahu kalian bertemu lagi. Kamu dan Larasati..."

Raina menunduk. Suaranya nyaris tenggelam oleh perasaannya sendiri. "Maaf... Aku egois. Kemarin aku bilang baik-baik saja, tapi begitu lihat beritanya di televisi, ternyata... aku nggak bisa untuk tidak cemburu."

Tangisnya pecah. "Hiks..." Raina memeluk suaminya erat, seolah takut kehilangannya.

Aditya hanya tersenyum tipis. Ia menarik napas perlahan sebelum akhirnya berkata sambil menggoda, "Jadi kamu tiba-tiba marah karena... cemburu?"

Raina manyun, namun pelan-pelan mengangguk. Lucu dan manis.

"Dia..." gumam Raina lirih, "Dari segi apapun, dia lebih cantik. Dan... setara sama—"

Belum sempat Raina menyelesaikan kalimatnya, Aditya sudah lebih dulu menarik tengkuknya, lalu menciumnya lembut. Mesra. Penuh rasa memiliki.

Seolah melalui ciuman itu, ia ingin berkata:

"Kamu satu-satunya pemenang di hatiku."

"Sudah selesai kan, marahnya. Mas mau Mandi dulu,."Aditya mengacak pelan rambut Raina.

Raina menatap punggung suaminya yang berjalan meninggalkan taman.Kalau Di pikir-pikir sikapnya tadi bukankah terlalu ke kanak-kanakan.

Perasaan cemburu kadang begitu aneh.

Padahal, Raina pernah berhadapan langsung dengan Larasati—bahkan sempat bertengkar dengannya di kantor. Itu adalah kali pertama mereka bertemu, dan saat itu Raina cukup berani. Tapi anehnya, sekarang rasa takut justru datang hanya karena sebuah kabar. Bukan tatapan Larasati, bukan suara atau sikapnya—hanya berita, dan semuanya terasa menggetarkan.

Ke mana perginya keberanian yang dulu sempat muncul? Raina bingung sekali menimang perasaannya.

Sementara itu______

Langit sore masih menggantung kelabu, senja menorehkan warna-warna muram di langit kota—antara jingga yang meredup dan awan yang perlahan menelan cahaya. Frida melangkah keluar dari kantor, langkahnya pelan, seolah dipandu oleh keresahan yang tak tahu ujung. Matanya menelusuri sekitar, mencari sosok yang ia sebut sahabat. Raina, yang katanya akan menunggu di kafe seberang jalan, kini tak juga terlihat. Angin sore berembus lembut namun dingin, seperti menyampaikan firasat yang tak bisa dijelaskan. Panggilan telepon tak dijawab. Waktu seolah membeku, dan Frida, dengan napas yang mulai berat oleh kecewa dan lelah, memutuskan untuk pulang.

Namun takdir sering kali menyisipkan babak yang tak tertulis. Di tengah perjalanan pulang, tepat di bawah cahaya lampu jalan yang temaram dan dikelilingi senja yang semakin surut, ia berpapasan dengan seseorang yang tak pernah benar-benar hilang dari pikirannya. Asisten Dika—sang asisten yang selalu tampak tenang, nyaris beku. Frida menunduk, ingin melewatkan pertemuan itu seperti angin lalu. Tapi suara itu menghentikannya.

"Tunggu," ucap Asisten Dika. Pendek, namun cukup untuk mengguncang diamnya.

Frida tak menoleh, namun langkahnya terhenti. Jantungnya berdetak pelan namun berat, seperti hujan yang belum jadi turun. Tak lama, pria itu mendekat, dan dengan suara tenang ia berkata,

"Kebetulan bertemu di sini. Ini... anting yang kamu maksud, bukan?"

Ia menyodorkan benda kecil berkilau, memantulkan cahaya senja yang hampir padam. Frida menatap, dan senyum perlahan terbit di wajahnya, seperti cahaya terakhir di ufuk barat yang tak rela hilang.

"Oh, akhirnya antingku ketemu juga... Sudah kuduga, pasti terjatuh di mobilmu. Terima kasih..."

Tangan mereka bersentuhan saat anting itu berpindah. Sebentar saja. Tapi dalam sekejap itu, waktu kembali diam. Tak ada suara, hanya angin senja yang berbisik lirih di antara mereka. Saat Frida sadar akan genggamannya, ia buru-buru melepaskannya. Dan seperti bayangan yang selalu memilih pergi, Dika melangkah menjauh—diam, tanpa menoleh, menghilang perlahan dalam cahaya sore yang pudar.

Frida berdiri sendiri. Di bawah langit senja yang kian merunduk, ia menyentuh telapak tangannya yang tadi bersentuhan. Hangatnya belum hilang. Tapi ada sesuatu yang lebih nyata dari sekadar sentuhan—kenangan yang datang diam-diam, dan perasaan yang tak pernah sempat dijelaskan.

📱 Raina

Fridaaa... maaf ya, tadi aku lupa ngabarin. Aku pulang duluan, dijemput Mas CEO 😅💼💕

📱 Frida

 Kamu enak pulang dengan elegan, sedang aku menatap senja dengan kesepian dan bakso di hati yang kosong? 😤🌅🍜

📱 Raina

Maaf yaaa, aku lupa beneran! Tenang, aku traktir. Bakso urat jumbo, level pedas nangis, plus es teh manis ukuran ember. Deal? 😁

📱 Frida

Tawaran murahan. Aku bukan Frida tahun lalu. Sekarang aku premium edition. 💅🏻✨

📱 Raina

Waduh... Baiklah, kamu maunya apa nih, Yang Mulia? 😩

📱 Frida

Aku maunya minggu depan kamu nemenin aku ke mall. Kita keliling counter skincare, nyobain semua tester, terus bilang, “Hmm... saya pikir-pikir dulu deh.” Cuci muka gratis keliling mall. 🧴🛍️😌

📱 Raina

HAHAA kamu tuh yaa… calon duta hemat nasional. Tapi yaudah, aku ikut, asal kamu jangan pura-pura nyasar ke tempat diskon sepatu kayak waktu itu! 👟🧭🤣

📱 Frida

Deal. Tapi kamu yang jadi umpan ngobrol sama SPG-nya biar aku bisa lari-lari nyoba parfum mahal! 🏃‍♀️💨🌸

📱 Raina

Nggak jadi deh.

Jangan kayak orang susah! 😤 Spesial buat kamu, nanti aku traktir skincare beneran deh. Yang bukan tester, bukan sample, bukan sachet majalah! 😎💄✨

📱 Frida

Wah beneran??? Maaacih Ibu Raina 🥹✨ Sampai lupa kalau aku punya temen ber Uang .. 🐻💥🩷

Kamu tuh kadang kayak WiFi publik: sering ilang, tapi pas nyambung... bikin bahagia. 😭📶

📱 Raina

Wkakaka! Ya udah yaaa... aku pamit dulu. Mas CEO udah nungguin di kamar. Bye bye jomblooo~ 💋🚪💨

Raina buru-buru meletakkan ponselnya saat menyadari tatapan Aditya yang sejak tadi tak lepas dari wajahnya—dingin, tapi jelas menyimpan kesal. "Maaf, aku selesai," ucapnya pelan, berusaha membujuk Aditya.

Aditya tidak menjawab ia yang sedari sudah tidak sabar untuk berbagi selimut dengan Raina, segera menariknya.

1
Sri Wulandari
sekarang mommy berlin baru tau khan ....wanita yg ingin qm jadikan menantu ke sayanganmu ternyata dia yg sllu berusaha menghancurkan hidup putramu....
beruntung nenek menikahkan aditya dg gadis pilihannya walaupun yg awalnya terpaksa & tanpa cinta tp skrng aditya sangat bahagia dg pilihan neneknya bahwan sangat bucin😄😍😍
Sri Wulandari
akhirnya qm mendapat balasan karna sdh memfitnah aditya yg membunuh ayah mertuanya sendiri
sekarang nikmati kehancuran hidupmu laras demi sebuah ambisi qm rela mengorbankan smuanya termasuk cinta aditya yg tulus padamu yg skrng hanya utk istrinya rania😔
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
frida piye kakak othor... aku tantrum nih.... masak aura kegelapan dapet jodoh, frida yg berkorban gak dapet apa apa,, nangis gulinb guling nih aku...😭😭😭😭😭😭
Piet Mayong
closed yg keren Thor...
semangat berkarya kembali dgn cerita yg lebih seru dan menarik lainnya...
sampai jumpa....
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
skip dika aura,,, aku nunggu jodoh frida....😘😘😘😘
Yeni Wahyu Widiasih: aura udah jahat dimaafin eh malah happy dpt dika.. harusx dia dpt suami yg jahat kaya dia.. tabur tuai lah..
total 3 replies
Piet Mayong
wah wah kerja bagus Dika....
Tarwiyah Nasa
dah Frida sama mas Gilang aja deh 😄
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
bener frida... anak baik untuk orang baik... dika gak baik dapetnya kayak aura yg gak baik sama ssekali....
Henny Ardiani
mmg gabriella kan yg kmaren bantu frida
Bunda Dzi'3
mungkin ga sih ini Pria misterius nya buat Frida?
Bunda Dzi'3
up thor🙏
Yeni Wahyu Widiasih
harusx dika gk sama aura juga.. biar sama2 sakit.. impas kn.. firda, dika, aura.. biarkan mereka dapat jodoh masing2.. firda sama pria misterius itu.. dika dan aura juga dapat jodoh orang lain
tri Harianti
bagus bahasanya , bagus ceritanya
Asma Salsabila: Terimakasih 🥰
total 1 replies
Sri Wulandari
Tuch Aura cumburu khan... gmn rasanya orang yg cinta sm qm terus qm abaikan sprti itulah perasaan Dika saat qm lebih perhatian k Aditya
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
ayo frida kamu bisa... laki laki kayak dika mah buang ke laut aja.. biarin sama si aura kegelapan.... kamu kan aura nya kecerahan, jadi dika sulit menerima aura cerah karna sudah digelapkan sama aura kegelapan...🤣🤣🤣🤣🤣
Anty Niez
kasihan Frida,mending pergi jauh aja...buktiin kamu bisa move on
penapianoh: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya. trmksh🙏
total 1 replies
Bunda Dzi'3
Dika sma Aura aja Thor kasian aura ...lagian juga kan Dika udh lama bngt mendam perasaannya ke aura ...Smoga Frida Cepet move on
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aku nunggu part frida sama pria misterius itu lho... kenapa sama dika trus sih....
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
2 kata ... PLIN PLAN....🤭🤭🤭🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
jangan sama dika ya thor... plissss....... jangan ya... sama yg misterius aja... dika mah udah cinta metong sama aura....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!