kisah tentang seorang pemuda bodoh yang bekerja sebagai pembohong, suatu hari karma datang dan ajal menjemputnya, bereinkarnasi ke dalam salah satu buku favorit nya dan berjuang untuk membahagiakan karakter favoritnya, sang villaines dalam buku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JOSHUA HUTABARAT 258, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Terakhir
Kegelapan menyelimuti ruangan ini, seperti sebuah rahasia yang di kubur jauh dari cahaya, tempat ini menjadi tempat terakhir william dan Anna.
Setelah melihat Anna yang tidak mampu menahan emosinya.
William segera membawa Anna keluar dengan paksa dari planet ini, dan kembali ke kapal ruang angkasa mereka.
Disini Anna yang sudah kelelahan dalam misi beristirahat di kamarnya.
Sedangkan William yang mengantar Anna sampai kamar bergegas menuju ruang kendali kapal.
William ingin segera menemukan pamannya.
Ada beberapa hal yang harus dia pastikan.
Sesampainya di ruang kemudi, William melihat sosok yang dia cari.
Pamannya duduk dengan tenang sembari menghisap segelas anggur.
Tentu saja William mengerti bahwa prasangka yang dia miliki hampir 90 persen benar.
Dengan langkah kecil, William bergegas menuju pamannya.
Sang paman yang melihat kebingungan di wajah William tersenyum ringan.
Dengan suara rendah dia berkata.
" William, tidak usah terburu - buru, aku akan menjawab Semua pertanyaan mu "
" duduklah dan tenangkan dirimu sedikit "
William yang mendengar itu memperlambat langkahnya.
Dengan berat hati dia duduk di kursi di depan pamannya.
Sang paman yang tersenyum mencoba menggoda William.
" hehehe... Kau terlihat kesulitan, apakah kau mau segelas anggur ? "
" mungkin ini bisa meredam emosi dalam hatimu "
William yang mendengar itu tersenyum pasrah.
" paman kau tahu kalau aku menerima gelas ini, ibu ku akan menghajar kita berdua "
Mendengar itu paman William hanya tersenyum ringan.
" hehehe... Tenang saja, pamanmu ini tidak akan memberi tahu siapapun "
Tatapan William berisi senyum penuh makna.
" apakah paman kira aku anak kecil, kebohongan itu hanya bisa menipu anak umur 3 tahun "
Melihat situasi canggung yang telah mereda, paman William kembali bertanya.
" jadi bagaimana dengan misi mu kali ini William ? "
" apakah kamu memiliki sesuatu yang ingin kamu laporkan kepada paman ? "
William yang mendengar itu kembali terdiam.
Wajahnya menunduk ragu, seolah berpikir tentang banyak kemungkinan dari misi ini.
Paman William tidak memaksanya untuk langsung menjawab pertanyaan ini.
Dengan sabar sang paman menunggu sampai William mampu untuk bertanya secara langsung.
Tak lama menunggu, sang paman mendengar pertanyaan keluar dari mulut William.
" paman apakah misi kali ini hanya untuk ku dan Anna, atau apakah misi kali ini juga merupakan misi paman ? "
Sang paman yang mendengar itu terdiam.
Ada senyum penuh makna yang tergantung di ujung bibirnya.
Dengan nada sedikit mengejek, sang paman menjawab dengan mudah.
" hehehe... Kenapa kau terlalu memikirkan itu William, yang terpenting adalah kau sudah melakukan yang terbaik "
Dengan itu William kembali tercengang, dengan nada berat dia bertanya lagi.
" apakah paman akan memusnahkan planet ini ? "
Senyum sang paman semakin lebar, bahkan rasa takjub tak henti mengalir dihatinya.
" oh.. Bagaimana kamu mendapatkan kesimpulan seperti itu ? Apakah kamu tidak tahu bahwa hukum kekaisaran melarang pemusnahan planet ? "
Dengan nada sedikit kesal William hanya bisa menjawab.
" jangan bercanda paman, hukum kekaisaran hanyalah alasan yang digunakan oleh keluarga bangsawan untuk mengikat orang - orang di kalangan bawah "
" aku bisa bertaruh bahwa setidaknya keluarga kekaisaran memusnahkan lebih dari satu planet hidup "
Sang paman pun terdiam atas jawaban William.
" kalau begitu, apakah kamu tahu mengapa kita menghancurkan planet ini ? "
William yang mendengar itu kembali mengernyit.
Banyak hal melintas dipikirannya, namun sosok yang paling sering muncul adalah monster pertama yang dia hadapi.
" aku tidak bisa menyimpulkan alasannya paman, tapi aku tahu bahwa itu tidak jauh dari kemunculan monster yang aku hadapi "
Sang paman menunjukkan ekspresi terkejut, seolah tidak menyangka bahwa jawaban William adalah itu.
Jika anna yang duduk di depannya, maka kemungkinan besar anna akan menjawab bahwa keluarga silverian ingin menghancurkan laboratorium yang mereka lihat.
Namun William memiliki kesimpulan yang berbeda.
Menurut William produk yang ada pada laboratorium itu bukanlah sesuatu yang penting.
Karena itu masih hasil uji coba setengah jadi.
Yang menjadi alasan mengapa keluarga silverian meluncur kan armada besar adalah hasil dari laboratorium itu.
Kebetulan William menghadapi monster yang tidak ada dalam data perpustakaan keluarga.
Entah monster itu adalah sesuatu yang tabu, atau monster itu sendiri menandakan kemunculan tabu.
Ini mirip seperti buku yang dibaca William di perpustakaan.
William yang mengetahui bahwa ini adalah dunia fiksi tidak bertindak sesuka hati di dunia ini.
William tahu bahwa fiksi adalah fiksi, dan kenyataan adalah kenyataan.
Karena itu sejak kecil William telah memulai memenuhi informasi yang dia tidak tahu.
Terutama tentang hal - hal tabu di dunia ini.
Jangan sampai suatu hari William mati tanpa tahu apa penyebabnya.
Karena itulah William tahu bahwa segala hal mengenai penciptaan ras baru adalah tabu yang nyata.
Dalam sejarah dunia ini, tidak pernah ada muncul ras baru.
Ini berkenaan tentang sejarah dewa penciptaan.
Tentu saja William tidak mengetahui detail tentang masalah ini.
William hanya tahu bahwa jika suatu ras baru tidak pernah muncul di dunia ini, maka monster itu merupakan sesuatu yang tabu.
Tentu saja kekuatan monster itu tidak besar.
Bahkan monster itu dapat dikatakan lemah.
Tapi siapa yang membuat monster itu adalah tabu dari dunia ini ?.
Yang membuat William ragu adalah apakah membunuh monster itu akan berdampak pada William.
Lagi pula William tidak yakin akan sesuatu hal yang tabu.
Melihat alis William yang mengernyit, sang paman seakan tahu isi pikiran William.
Dengan senyum mencemooh sang paman berkata.
" kau tidak perlu berpikir terlalu dalam "
" keluarga kita tidak mungkin melakukan sesuatu yang buruk kepadamu "
Mendengar itu William terbangun dari lamunannya, melihat wajah paman yang tidak bercanda William menghela nafas lega.
" huff... Syukurlah kalau begitu paman "
" lagi pula ini pertama kalinya aku menghadapi monster seperti itu "
Sang paman yang melihat William kembali tenang cukup senang.
" membunuh monster itu tidak memiliki efek samping, bahkan dapat dikatakan ini akan memberi mu keuntungan yang besar "
Mendengar rahasia yang di ungkapkan sang paman, alis mata William terangkat.
Dengan penuh penasaran William bertanya kembali kepada sang paman.
" maksud paman bagaimana ? "
Sang paman hanya tersenyum misterius.
" menurut mu, mengapa kamu langsung bisa mendapatkan pencerahan setelah membunuh monster itu ? "
" kau harus tahu, bahwa pencerahan adalah suatu hal yang di dambakan banyak orang tapi hampir tidak mampu di dapat "
Mendengar itu sontak William terkejut, tentu saja William ragu mengapa dia mendapatkan banyak keuntungan dalam misi kali ini.
Tapi bahkan William tidak pernah menyangka bahwa ini berhubungan tentang pertarungan nya dengan monster itu.
Ini membuat William takjub, bahkan dia berpikir untuk mencari monster yang sama untuk farming lagi.
Sayang nya sang paman yang melihat itu, menjatuhkan air dingin ke kepala William.
" kau tidak berpikir untuk menemui kesempatan seperti ini lagi kan ? "
" jangan berharap terlalu banyak Will, kau harus tahu bahwa bahkan untuk keluarga kita menggunakan tabu adalah hal yang sangat jarang ditemui "
Mendengar itu William hanya bisa tersenyum pasrah, impiannya untuk mendapatkan pencerahan setiap bulan sirna.
Sang paman yang melihat semangat William kembali buruk kini terdiam.
Bukan nya keluarga silverian tidak mampu menciptakan monster yang sama.
Hanya saja efek dari hal itu pada keberuntungan keluarga cukup besar.
Jika bukan karna William harus meletakkan fondasi tao yang luar biasa, keluarga silverian tidak akan melakukan hal ini.
Sang paman hanya bisa menghindari topik ini.
" Will kamu telah menyelesaikan misi ini dengan sempurna "
" untuk sementara beristirahat lah, besok kita akan kembali ke keluarga silverian "
Dengan itu William sampai di kamar miliknya.
Melihat sosok Anna yang tertidur pulas, William hanya bisa berbaring disampingnya.
Dengan mata yang tertutup William akhirnya tertidur pulas.