Squel dari putri perawan milik daddy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghangat dalam diam
"Bukankah aku sudah bilang? jangan terlalu banyak minum, ini cukup menyusahkan diriku"
Ramira terus menggerutu di sepanjang perjalanan, dia menatap kesal ke arah Edo sambil terus melajukan mobilnya menuju ke apartemen laki-laki itu.
"Bawa saja aku pulang sayang, tolong jangan menceramahi aku"
Edo menggerutu antara sadar dan tidak sadar, memijat perlahan kepalanya yang terasa begitu sakit.
Dia sebenarnya enggan untuk pulang, tapi gadis kecil itu tiba-tiba menghubungi dirinya sambil menangis histeris, berkata jika ada hantu di apartemen mereka.
"Haissshh aku benar-benar bisa gila"
Edo Terus mengumpat kesal selama di perjalanan.
"Yakin hanya sampai di sini saja?"
Ramira bertanya sambil menautkan kedua alisnya, cukup ragu meninggal kan Edo di depan pintu apartemen nya, setelah bersusah payah Ramira membantu laki-laki itu untuk naik ke atas.
Bukan khawatir dengan sang teman jika-jika terjadi sesuatu di luar, tapi cukup khawatir Dengan kelakuan Edo di kala mabuk, laki-laki itu bisa melakukan sesuatu di luar kendali diri nya sendiri tanpa dia sadari sepenuhnya.
"Aku baik-baik saja, pergilah"
Edo bicara cepat lantas mulai menekan nomor intercom apartemen nya.
Ramira mengangguk pelan, dengan perasaan ragu-ragu dia bergerak mundur secara perlahan, menjauhi Edo sedikit demi sedikit, tapi bola mata dan gerakan tubuhnya masih sesekali menatap khawatir ke arah Edo hingga laki-laki itu menghilang di balik pintu apartemen nya.
******
Edo secara perlahan masuk ke dalam apartemen nya, tidak lagi mempedulikan Ramira yang terus mengkhawatirkan diri nya sejak tadi.
Dengan langkah sedikit limbung laki-laki itu mulai bergerak masuk menuju ke dalam kamar nya, membuang sepatu nya ke sembarang tempat disusul dengan Edo mulai membuang jaket serta pakaian nya.
Edo secepat kilat naik ke atas kasur nya Dengan gerakan lembut, kemudian secara perlahan mulai merebahkan diri nya di sana.
Cukup lama hingga akhirnya Edo mulai memejamkan bola matanya dalam rasa lelah, gerah, panas serta pusing yang bercampur aduk menjadi satu.
Dan kesalahan terbesar yang Edo lakukan adalah, dia lupa memeriksa siapa yang ada di atas kasurnya tadi, hingga akhirnya tanpa dia sadari Tubuhnya saling bergesekan dengan kulit lembut seseorang.
Efek alkohol yang cukup banyak dia minum, menahan hasrat yang telah terpendam dan belum terpenuhi hingga berhari-hari, kesadaran yang jelas mulai menghilang entah kemana dan otak yang jelas tidak lagi berpacu dengan baik
Edo masih berusaha untuk menekan perasaan nya, membuka matanya secara perlahan, memperhatikan siapa yang ada disampingnya.
Vio jelas tertidur lelap disamping dirinya, hanya menggunakan kamisol pendek yang begitu menggoda.
Edo mencoba menggeleng-gelengkan kepalanya sejenak, membiasakan bola matanya pada pandangan yang ada di hadapannya.
Come Edo please sadarlah, jangan berfikiran yang tidak-tidak.
Edo menggerutu di dalam hati.
Masih mencoba mewaraskan isi kepalanya.
Tapi rupanya kadang kala segala sesuatu memang tidak sesuai yang manusia harapkan.
Kesempatan selalu datang di dalam kesempitan, bahkan setan lebih pandai dari pada Manusia dalam hal menjebak dan membujuk.
Saat vio Tiba-tiba bergeser tubuh nya, gadis itu memeluk erat tubuh Edo hingga mencipta sebuah gelombang elektromagnetik yang luar biasa di dalam diri Edo, gesekan dari tubuhnya membangunkan dibawah sana dengan gerakan yang begitu cepat.
Laki-laki itu tiba-tiba mulai kehilangan akal warasnya, tidak bisa mengontrol gerakan tubuh dan tangan nya sendiri, begitu wajah mereka beradu, entah keberanian dari mana Edo secara perlahan mulai menautkan bibir mereka.
Cukup lama Edo mulai bergerak menautkan bibir mereka dan mulai melu..matnya dengan begitu sempurna, sembari tangan kiri laki-laki itu mulai bergerak menyusup ke balik baju tidur milik vio, mulai masuk dan menggerayangi dua benda indah yang mulai tumbuh dengan sempurna.
Gerakan tangan itu bahkan mulai turun kebawah hingga menyentuh satu titik paling menjadi candu laki-laki saat ber..cin..ta.
Awalnya Vio fikir ini mungkin hanya mimpi, bibirnya terasa begitu hangat, basah dan penuh oleh sesuatu, hingga sepersekian detik kemudian vio merasa ada yang semakin kuat meraba di dua benda berharga nya, Vio mencoba untuk bangun sejenak dari tidur nya.
Seketika saat terasa jemari seseorang menyentuh di bawah sana, Vio benar-benar mulai membuka bola matanya dengan sempurna sambil dia mengeluarkan suara yang begitu menggoda tanpa sengaja.
"Akhhh"
Seketika gadis itu tercekat saat sadar siapa yang melakukan nya.
"Uncle"
Jantung Vio jelas berdetak begitu kencang dan tidak beraturan.