NovelToon NovelToon
Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Brondong Angkuh Itu Suami Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Berondong
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Iis Surya

Viola pranindhita(29) seorang perempuan independen yang sukses di segala bidang usaha hingga berhasil menjadi CEO perusahaan ternama.terpaksa menerima perjodohan nya dengan Evan Erlangga(27). seorang pembisnis muda yang sekaligus saingan bisnis nya yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita..
akankah keangkuhan, keras kepala, dan sifat individulis dari ke duanya bisa menciptakan sebuah ikatan rumah tangga yang manis dan romantis???Jika ada trauma di masa lalu tentang pernikahan...bagaimana cara mereka untuk berusaha memahami tentang arti pernikahan yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perang Dingin.

Viola berjalan menuruni anak tangga, menyusul evan yang terlebih dulu bersiap untuk menyiapkan sarapan untuknya. Sebenarnya, Viola tidak pernah menyuruh Evan untuk selalu memasak untuk nya.. karena di rumah ini sudah ada 2 orang koki handal yang selalu siap memasakkan berbagai menu andalan untuk mereka.

Tapi, bagi Evan memasak untuk Viola adalah satu kepuasan tersendiri untuknya.. apalagi, jika dia mendengar pujian dari sang istri, pasti dia akan lebih semangat lagi mengulik menu baru untuk bisa di nikmati Viola.

"Sudah siap.. " ujar Evan sembari merapihkan meja yang sudah tersedia menu baru buatannya.

Viola Tersenyum dan duduk di kursi yang sudah di siapkan Evan.

"Nanti gantian aku yang masakin kamu ya... "ujar Viola merasa tidak enak kalau evan harus selalu memasak untuknya.

Evan mengangguk setuju. kemudian ia duduk di sebelah Viola.

"Rico mana..? " Viola mengamati sekitarnya mencari keberadaan Rico.

"Biarin aja, nanti dia bisa makan masakan bibi.. " Evan menyantap sarapannya. seolah tak peduli pada Rico.

Viola pun mengangguk dan mulai memakan sarapan yang sudah di sediakan evan untuknya.

Tiba-tiba Rico datang dan duduk di hadapan mereka.

"Bi.. tolong buatkan aku nasi goreng.. " pinta Rico setengah berteriak. Bibi pun segera ke dapur untuk memasak pesanan tuan nya.

Sekilas Viola menatap Rico.. memar dan lebam nampak jelas menghias wajahnya.

Viola menoleh pada evan yang tampak acuh dan fokus pada makanan nya..

Tidak seperti biasa, Sarapan pagi ini terasa hening dan mencekam... perang Dingin antar dua saudara baru saja di mulai.

...****************...

Viola bergegas mengikuti Evan yang lebih dulu masuk ke dalam mobil. Tanpa sapaan dan kelakar yang biasa dia lakukan dengan Rico.

Suasana hening pun kembali terjadi di sepanjang perjalanan Evan dan Viola... hanya alunan musik sendu mengiringi setiap tatapan Evan yang kosong.

"Van.. apa kamu baik-baik saja..? " tanya Viola khawatir akan kebisuan Evan yang tak biasa.

Evan hanya mengangguk pelan.

"I am ok.. "

"Nanti aku pulang telat, ada kerjaan yang harus aku selesaikan.. " ujar Evan dengan pandangan lurus ke jalan di depan nya.

"Kerjaan di kantor, atau di luar..? "

"Di kantor.. " Evan menoleh pada Viola yang menatapnya. Evan tersenyum dan mengelus kepala Viola.

"Kalau gitu nanti aku ke kantor kamu ya.. aku temenin kamu... biar kita bisa pulang bareng.. "

Evan kembali menoleh pada Viola dengan pandangan ragu..

"Kamu mau ke kantor aku...? "

"Iya, kenapa...? "

"Nggak apa-apa... cuma aneh aja... kita kan nggak ada jadwal meeting hari ini.. " lanjut evan sambil tersenyum.

"Memang nya kenapa, aku ke kantor bukan sebagai Viola rekan bisnis mu... tapi, sebagai istri yang nemenin suami nya kerja lembur...boleh kan??" ujar Viola dengan tingkah manjanya.

Lagi-lagi Evan hanya tersenyum.. tingkah Viola benar-benar selalu bisa merubah mood nya menjadi lebih baik.

"Ok.. aku tunggu kamu.. di kantor ya.. "

"Ok.. siap.. " Mereka tersenyum penuh arti. Evan menggenggam jemari Viola erat sementara mata nya kembali fokus ke depan.

"Evan, tenang saja.. aku akan selalu di sampingmu saat kau merasa kesepian.. " batin Viola.

Sesekali dia melirik ke arah Evan.. meskipun tidak tau permasalahan yang terjadi antara Evan dan Rico.. Tapi, Viola berharap mereka akan segera berbaikan hingga suasana rumah bisa kembali hangat seperti semula.

Evan menghentikan mobil nya tepat di depan lobby kantor Viola.

"Ok.. Terima kasih suami ku.. semoga hari ini semuanya berjalan dengan lancar.. " Ucap Viola, di balas senyuman tulus dari Evan.

"Aamiin.. "

Viola hendak membuka pintu mobil ketika Evan mencekal lengan nya. Viola membalikkan tubuhnya ke arah evan.. dengan cuek Evan menunjuk pipi dengan jari telunjuknya.. memberi isyarat pada Viola.

Viola terdiam sejenak dan mencium pipi evan. tapi, dengan jail Evan menolehkan wajah nya.. hingga bibir mereka yang beradu.

Wajah Viola tersipu dengan kejahilan Evan.. Tapi, Lagi-lagi Evan menarik Viola dan mencium bibir Viola lembut. Viola berusaha mendorongnya pelan. karena, dia sadar ini di depan kantor.

Tapi, Evan tak peduli.. dia terus mengulum bibir ranum Viola.

Evan baru melepaskan ciuman nya ketika Viola menggigit bibir Evan pelan.

"Kamu tuh, nggak tau tempat.. " ujar Viola sambil cepat-cepat membuka pintu. dia tampak menundukkan wajah nya ketika security tersenyum menyapanya.

Evan menyeka bibir yang tampak setitik mengeluarkan darah..dia tersenyum..tampak kepuasan terlihat jelas di wajahnya. evan segera meraih handphone nya dan mengirimkan pesan pada Viola.

"Kita lanjutkan nanti di kantorku.. aku tunggu.. "

Evan menyimpan kembali handphone di saku. dan melajukan mobil menuju kantor nya..

...****************...

Baru saja Evan menyelesaikan rapat nya dengan dewan direksi.ketika dia melihat tiara sudah ada di dalam ruangan nya.

Evan terlihat canggung melihat tiara yang dengan santai duduk di sofa.dengan gaun pendek menyilangkan kaki nya.

"Evan, maaf aku terpaksa datang ganggu kamu ke sini.." Ujar tiara tanpa merubah posisi duduknya.

Evan duduk di sisi sofa sebelah nya.melempar bantal sofa ke arah tiara untuk menutupi pahanya yang Terekspos jelas.

"Kalau ada hubungannya dengan masalah kerjaan aku dengarkan, tapi... kalau untuk urusan pribadi sebaiknya kita bicarakan lain waktu saja.. aku masih banyak kerjaan.. "

"Rico pasti sudah memberi tau kamu kan..? tentang masalah kami..? "selidik tiara.

Evan memalingkan wajah nya seakan tidak tertarik untuk mendengar.

"Evan... walau bagaimana pun aku masih sahabat kalian kan? jadi... seharusnya tidak ada masalah kalau aku kembali tinggal di rumah itu..aku rasa kakek pun tidak akan keberatan...setidaknya,sampai aku benar-benar memastikan bahwa aku tidak hamil.. "Tiara menatap evan dengan sorot mata tajam.

"Evan, aku tau kamu pasti marah dengan kejadian ini.. tapi, aku dan Rico pun tidak menduga bahwa kami akan.. "

"Cukup.. aku nggak mau mendengar tentang keb*d*han kalian lagi... terserah apa yang akan kalian lakukan... asal jangan mengganggu kehidupan ku.. " tegas Evan

Tiara terlihat tidak senang dengan ketegasan evan yang menyebut perbuatan nya adalah keb**han..

"Berarti kamu setuju aku tinggal di rumah kalian...? " Tiara mencoba memastikan ucapan Evan.

"Paviliun... bukan di kamar atas ataupun kamar tamu.. kamu tinggal di paviliun.. hanya untuk beberapa bulan saja .. " tukas Evan sembari bangkit dari duduknya.

Tiara menatap evan dengan pandangan yang tak biasa.

"Ok.. terserah kamu.. aku setuju, Terima kasih atas ijin mu.. "

Tiara baru saja mengangkat tubuh nya ketika dia melihat Viola masuk.

Evan tersenyum, segera menghampiri istri tercintanya.

"Kamu sudah datang..? " tanya evan mesra, dia langsung mengecup bibir Viola membuat Viola reflek mendorongnya pelan. karena dia melihat tiara ada di sana.

Evan menoleh pada tiara yang tampak canggung dengan adegan tak terduga itu.

"Apa masih ada yang harus di bicarakan..? "ujar evan karena melihat tiara yang masih bengong tak berkutik.

Tiara tampak gugup dengan pertanyaan evan yang dingin.

"Nggak, sudah cukup.. nanti aku akan telepon Rico untuk menjemput ku.. "

Evan hanya mengangguk acuh.. tangan nya masih melingkar di pinggang ramping Viola.

"Kalau gitu, aku permisi pulang.. " ujar tiara di jawab dengan anggukan evan dan Viola berbarengan.

Tiara berjalan dengan gusar. wajahnya tampak berkabut.. seakan dia merasa iri dengan keharmonisan dan kebucinan Evan pada istrinya.

"Tunggu saja,.. waktu nya akan segera tiba.. " Batin tiara dengan senyum misterius dari bibirnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Rian Moontero
lanjuuuttt👍😍
Debby
🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!