ACADEMY ANIMERS I : The Silence After The Pen Drops

Di sebuah ruangan yang hangat, cahaya lembut dari perapian dan lampu duduk menerangi ruangan.

Seorang wanita berambut merah duduk dengan nyaman di kursi berlengan, mengenakan blazer putih dan celana hitam yang elegan. Di tangannya, ia memegang sebuah buku yang judulnya tertera dengan tulisan indah: Academy Animers I: The Silence After The Pen Drops.

Wanita itu melipat buku tersebut, menutup narasi yang panjang, dan menghela napas puas.

"Dan begitulah," kata wanita itu, suaranya lembut dan memikat. "Indra dan Evelia akhirnya kembali ke Crown City. Araya dan Nina menjadi penjaga bayangan. Lizani mendapatkan Agito. Semua benang takdir terajut, dan para Dewa pun mengundurkan diri."

Ia kemudian menoleh ke samping. Di sofa seberangnya, seorang pria yang dipanggil IND sedang bersantai.

"Sayangku, IND," panggil wanita itu, sedikit cemberut. "Cerita ini, The Silence After The Pen Drops, sungguh indah. Semua pembaca pasti menantikan kelanjutannya. Kenapa kau tidak melanjutkannya?"

Ia meletakkan buku itu, menatap tunangannya dengan penuh tanya. "Malah, kau sibuk memulai cerita-cerita baru. Kau punya ide serial ACADEMY ANIMERS, lalu ada juga Shirayuki Sakura. Kenapa harus cerita baru, padahal dunia ini, Semesta Animers, masih penuh dengan potensi ancaman yang ingin mereka lihat?"

IND, yang tadinya memejamkan mata, membuka matanya perlahan. Ia tersenyum tipis, senyum yang sedikit licik dan penuh kejujuran.

"Itu pertanyaan yang bagus, Sayang," jawab IND santai. "Alasannya sederhana saja. Aku sudah lama melupakan cerita yang lama."

IND menggeser posisi santainya di sofa, sedikit tertarik.

"Begitu rupanya," kata IND, menghela napas panjang. "Aku benar-benar sudah lupa detail mereka semua sejak aku meninggalkan komunitas roleplay di masa lalu. Aku hanya ingat garis besar, tapi bukan kepribadian inti yang membuat mereka menarik."

Ia menatap kekasihnya, Sang Wanita yang memegang buku itu. "Nah, sekarang giliranmu. Bisakah kau menilai, dari semua yang kau baca tadi, bagaimana sebenarnya setting karakter mereka? Apakah mereka masih terasa hidup?"

Sang Wanita mengangguk lembut, senyumnya meyakinkan. Ia membuka kembali lembaran buku yang berisi catatan karakter yang disiapkan IND, meninjau ulang deskripsi yang sudah ia berikan.

"Tentu, Sayangku," jawabnya. "Mereka lebih dari sekadar hidup. Mereka memiliki kontradiksi yang membuatnya menarik."

Wanita itu mulai menjelaskan, merangkum inti dari setiap tokoh:

Gumikaishi

Gumikaishi, Ratu dari Ranox, adalah seorang penyembuh dan ahli kimia yang sangat berbakat, tetapi mudah bosan dengan rutinitas. Ia dikenal ceria dan ramah terhadap rakyatnya. Meskipun memiliki kesulitan dalam interaksi sosial dan terkesan canggung dalam percakapan serius, ia adalah pemimpin yang bertanggung jawab dan mampu menjaga kerajaannya tetap stabil di tengah kekacauan dunia.

Royal Indra

Indra adalah Pangeran dari Crown City, dikenal memiliki ekspresi dingin dan kepribadian yang cenderung anti-sosial dan pemalu, yang sering membuatnya dijauhi. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang setia dan rela melakukan apa saja untuk orang yang dicintainya. Ia menguasai Berserk Mode yang mematikan dan sihir suci, menjadikannya pelindung yang kuat, meskipun ia merasa canggung dalam mengekspresikan perasaannya—sebuah sifat yang menurut kekasihnya, Evelia, justru sangat lucu.

Ai Haruka Lyra

Lyra adalah Ratu dari Kerajaan Lucius, dikenal memiliki kepribadian psychopath type observe, di mana ia akan secara cermat mengumpulkan informasi tentang target sebelum bertindak. Ia sangat terampil dalam merubah suara dan memanipulasi situasi. Meskipun memiliki sisi gelap ini, Lyra sangat mencintai rakyatnya dan kerajaannya, menjadikannya sekutu yang tangguh dan cerdas dalam perjuangan.

Todoroki Shin

Shin adalah Raja yang dicintai rakyatnya karena sikapnya yang humble dan ramah. Secara umum, ia dikenal sebagai pria hyperactive, pemalas, dan selalu tidak serius dalam menghadapi masalah. Namun, ia memiliki batas kesabaran; ketika ia merasa situasi sudah kelewatan atau mengancam orang yang ia sayangi, ia akan menjadi sangat serius dan menunjukkan kemampuan bertarung yang berbeda dan tersembunyi.

Tanaki Sabre

Sabre adalah Raja dari Soryu City, berpenampilan sebagai pria kutu buku berkacamata. Ia dikenal sebagai sosok yang penyendiri dan suka merenung, dengan ketertarikan mendalam pada hal-hal berbau misteri dan pengetahuan terlarang. Di balik sifatnya yang serius, ia adalah sahabat yang loyal dan akan berjuang keras untuk orang yang ia pedulikan, terbukti dari kekesalannya yang mendalam saat Indra meninggalkannya.

Nina Yamada

Nina adalah adik dari Araya, yang memiliki keterampilan Blood Manipulation yang cepat dan luar biasa. Meskipun terlihat lebih ceria dan impulsif daripada Araya, ia sama-sama mematikan. Ia setia pada Araya dan kini menjalani hidup dalam bayangan, siap bertarung sebagai bagian dari duo penjaga yang tak terlihat.

Araya Yamada

Araya adalah kakak tertua dari Klan Yamada, dikenal karena ketenangan, keanggunan, dan keterampilan pedang yang mematikan. Ia adalah salah satu yang menantang seorang Dewi Kegelapan. Bersama adiknya, Nina, ia kini menjadi Penjaga Bayangan yang sunyi, melaksanakan tugas yang diberikan Fujin untuk menjaga Semesta Animers dari balik layar, jauh dari sorotan kerajaan.

Royal Riana

Anggota keluarga Royal yang ekspresif. Riana terlihat kesal dan khawatir saat mengetahui Indra pergi sendirian mencari Evelia, menunjukkan kepribadian yang protektif dan cenderung emosional terhadap keselamatan orang yang ia sayangi.

Royal Raina

Anggota keluarga Royal yang lebih muda. Raina dikenal polos dan bicara apa adanya, terbukti dari sebutannya kepada Indra sebagai "Kakak BODOH" karena bertindak sendirian, menunjukkan bahwa ia memandang Indra dengan kasih sayang yang lugas.

Lizani Ishtar

Dulunya adalah Dewi Kegelapan, yang bertugas menjaga Keseimbangan kosmik. Ia ambisius, ceria, dan sangat kuat, namun merasa bosan dengan takdirnya dan merindukan kebebasan. Setelah dicopot dari jabatannya, ia menjadi penyihir fana yang cantik, kini berfokus mengejar cintanya pada Royal Agito, meskipun ini berarti ia membawa elemen anarki yang tak terduga ke dalam keluarga kerajaan.

​Royal Ryuzu Elysion

Ayah dari Nuita dan suami dari Helena. Ryuzu adalah salah satu pemimpin utama Crown City dan bagian dari keluarga Royal Elysion. Ia dan Helena memberikan dukungan dan kehangatan kepada semua anak-anak, termasuk Indra, setelah mereka kembali dari Ranox.

​Royal Helena Elysion

Istri Ryuzu dan Ibu dari Nuita. Helena Elysion adalah sosok yang menenangkan dan bijaksana dalam keluarga Royal, ia berfungsi sebagai penengah yang memastikan semua anggota keluarga (termasuk Indra dan teman-temannya) merasa aman dan damai setelah melewati berbagai krisis.

Berserk Mode Royal Indra

​Mode Berserk Royal Indra adalah transformasi kekuatan sucinya yang mengubahnya menjadi seorang ksatria yang mengenakan Armor Merah dan Putih yang agung, kontras dengan jubah merahnya di wujud manusia. Dalam mode ini, yang biasanya dipicu oleh amarah atau tekad ekstrem, Indra menjadi mesin pemusnah yang efisien. Kekuatan, kecepatan, dan daya tahannya meningkat drastis, memungkinkan ia untuk menghadapi ancaman kosmik seperti Demon dengan ketenangan yang dingin dan mematikan. Meskipun Berserk Mode ini mengerikan, Indra mampu mengendalikan amukannya agar tidak melukai sahabat-sahabatnya, menunjukkan bahwa kekuatan besarnya tetap terikat pada kesetiaan dan kendali diri.

Eveliana

Eveliana adalah seorang wanita biasa yang berhasil memikat hati Pangeran Crown City, Indra. Ia dikenal karena sifatnya yang lembut dan memiliki naluri keibuan yang kuat, terutama terhadap Indra, yang sering ia tenangkan dari kecemasannya. Eveliana menjadi pusat konflik karena diculik oleh Lizani, namun kini kembali ke Crown City, menjadi jangkar emosional bagi Indra dan simbol harapan bagi para pilar pertahanan Semesta Animers.

​Royal Nuita Elysion

Putri tunggal dari Royal Ryuzu dan Helena. Nuita adalah seorang ahli herbal dan penyembuh. Ia bekerja di laboratoriumnya sendiri untuk meracik obat-obatan, menunjukkan kepribadian yang fokus dan tenang, serta memiliki hubungan yang sangat akrab dengan adik Indra, Liini.

Royal Liini

Adik termuda Indra. Liini adalah sosok yang tabah; meskipun orang tuanya meninggal karena perang, ia terbiasa dengan kenyataan itu dan menemukan kenyamanan dalam rutinitasnya membantu Nuita di lab herbal, menunjukkan kepribadian yang tenang dan penurut.

Royal Agito

Adik termuda Indra dan target utama dari cinta Lizani Ishtar. Agito adalah anggota Royal yang memiliki senyum misterius dan dingin, dan ia tampaknya tidak terlalu terkejut atau terganggu oleh kehadiran Lizani, menunjukkan sikap yang tenang dan sedikit sarkas.

​Royal Natsuya

Kakak dari Royal Agito. Natsuya adalah sosok yang bertanggung jawab dan waspada, terlihat dari pertanyaannya kepada Lizani mengenai Indra. Ia memiliki pemahaman yang mendalam tentang sifat Kakak tertuanya (Indra) dan berbagi selera humor yang dingin dengan Agito.

Akihisa

Sosok keluarga atau teman dekat bagi Araya dan Nina. Ia adalah pasangan dari Miku. Akihisa memilih untuk menjalani kehidupan yang tenang dan damai, jauh dari konflik Crown City, dan puas dengan kebahagiaannya bersama Miku. Ia menunjukkan kepercayaan penuh pada kemampuan Indra untuk menjaga wilayahnya.

Miku

Pasangan Akihisa yang sedang mengandung. Miku mewakili simbol kedamaian dan kehidupan baru di tengah semua kekacauan. Kehamilannya menjadi motivasi bagi Akihisa untuk menjauhi konflik dan menjadi fokus kasih sayang Araya.

Fujin Shirayuki

Dikenal sebagai Goddess of Mother atau Pemelihara Bumi, ia adalah pemimpin agung para Dewa yang ditunjuk langsung oleh Bahamut. Ia memiliki aura dingin, tenang, dan berwibawa mutlak, mampu membekukan sihir para Dewi dengan otoritasnya. Meskipun tegas dalam menegakkan Hukum Keseimbangan, ia menunjukkan belas kasihan dengan memberi Lizani jalan keluar.

​Alcatrion

Salah satu dari petinggi Dewa Kosmik. Karakternya cenderung mewakili aspek kekuatan, pertahanan, atau militer dalam hierarki Dewa. Kehadirannya menunjukkan fokus pada perlindungan tatanan dan kesiapan untuk menghadapi ancaman fisik, terutama setelah ketidakstabilan yang disebabkan oleh Lizani.

​Phreyna

Bertugas sebagai penyampai informasi dan intelijen di antara para Dewa. Ia adalah sosok yang secara aktif memberikan informasi mengenai rencana Lizani kepada Fujin, memungkinkan intervensi ilahi. Phreyna berperan sebagai mata dan telinga dari tatanan kosmik.

​Soyeon

Petinggi Dewa Kosmik yang kemungkinan mewakili aspek spiritual, kehidupan, atau filosofis dalam tatanan Dewa. Kehadirannya dalam briefing Fujin menunjukkan bahwa dampak kejatuhan Lizani juga memengaruhi sisi spiritual dan moral Semesta.

Bahamut

Bahamut adalah sang Pencipta Agung dan penguasa tertinggi Semesta Animers, eksistensi yang melampaui waktu dan dimensi. Ia adalah sumber dari semua Hukum Kosmik dan yang menetapkan Keseimbangan antara terang dan gelap. Bahamut tidak pernah menampakkan diri secara langsung kepada fana dan sangat jarang kepada para Dewa. Kekuasaannya diwakilkan oleh Fujin Shirayuki, yang ia tunjuk sebagai pemimpin para Dewa. Kehadiran Bahamut bersifat mutlak; bahkan ancaman yang ditimbulkan oleh Lizani hanyalah riak kecil dalam takdir besar yang ia rancang, dan Hukum yang ia ciptakan tidak dapat dilanggar tanpa konsekuensi besar.

Wanita itu menutup buku itu lagi. "Ya, semua setting ini masih sangat kuat. Kontradiksi, ambisi, dan cinta fana yang mengalahkan takdir Dewa. Ini adalah materi yang bagus, IND. Kau hanya perlu mengingatnya kembali."

Namun IND menggelengkan kepala pelan, senyumnya kini menunjukkan ketenangan dan kepuasan.

"Tidak, Sayangku," balas IND. "Biarlah Academy Animers yang lama terkubur menjadi kenangan manis. Cukup sampai di sini."

Sang Wanita terkekeh lembut mendengar jawaban itu. Ia tidak lagi mendesak, dan sebaliknya, ia kembali membuka buku itu, membaca sesekali halaman yang ia suka, menikmati sisa-sisa kisah lama yang telah ia tutup itu.

Sang Wanita berdiri dari kursi berlengannya, merapikan blazer putihnya.

IND menatapnya dari sofa. "Mau kemana, Sayang? Bukankah kau baru saja selesai membaca epilognya?"

Wanita itu tersenyum, memegang buku Academy Animers I itu dengan hati-hati. "Aku ingin ke ruang perpustakaan," jawabnya. "Aku akan memajang buku ini di tempat yang layak. Ini adalah bagian dari sejarah kita, bukan?"

Ia berjalan ke arah pintu, sesekali membuka halaman buku itu, lalu bergumam pelan pada dirinya sendiri:

"Kisah ini... cukup menenangkan walau sedikit buru-buru di bagian akhir. Tapi ya, setidaknya, semua pilar dan Royal itu mendapatkan kedamaian mereka."

Wanita itu kemudian berjalan masuk ke ruangan yang penuh buku, meninggalkan kisah lama itu untuk beristirahat di rak perpustakaan.

Wanita itu memasuki perpustakaan mereka yang luas. Ia meletakkan buku Academy Animers I: The Silence After The Pen Drops di atas meja kayu di tengah ruangan.

Saat ia berbalik, mencari rak kaca yang kosong di antara deretan buku-buku lama, sesuatu yang luar biasa terjadi pada buku yang tergeletak di meja.

Secara ajaib, sampul buku itu mulai berubah. Ilustrasi penuh warna dan detail yang tadinya rumit, perlahan-lahan menghilang, digantikan oleh desain yang lebih sederhana dan elegan.

Dari sampul yang ramai dengan berbagai gambar, kini tampil sebuah pedang emas yang lurus dan bersih, melintasi judul buku yang sama, dengan kilauan cahaya yang halus. Seolah-olah, setelah semua konflik berakhir, kisah itu sendiri menemukan kedamaiannya.

Wanita itu akhirnya menemukan rak kaca yang cocok. Ia kembali ke meja dan melihat perubahan pada sampul buku.

Ia tersenyum lembut, memandangi cover buku yang telah berubah menjadi lebih sederhana dan tenang. Itu adalah akhir yang sempurna, sebuah representasi visual dari kedamaian yang akhirnya tercapai setelah segala kekacauan.

Ia mengambil buku itu dengan hati-hati dan memajangnya di rak kaca, membiarkannya beristirahat sebagai kenangan abadi.

Sang Wanita akhirnya memegang buku dengan cover yang kini bersinar lembut itu, berjalan menuju rak kaca yang kosong. Dengan gerakan penuh makna, ia meletakkan buku Academy Animers I: The Silence After The Pen Drops di rak kaca itu.

Ia mundur selangkah, memandangi buku yang kini tersimpan rapi, dan tersenyum simpul.

"Ya," gumamnya pelan. "Sekalipun kau ingin dikubur dan dilupakan, setidaknya kau masih ada di sini. IND masih bisa mengingatmu... walau hanya sedikit."

Dengan itu, kisah lama Semesta Animers, beserta Pangeran Indra dan Dewi Fujin, kini benar-benar beristirahat.

Sang Wanita berdiri di depan rak kaca, memandangi buku Academy Animers I yang terpajang. Sampulnya yang kini sederhana seolah-olah mengundang refleksi.

Ia bergumam pelan, membaca judulnya sekali lagi. "The Silence After The Pen Drops..."

"Keheningan Setelah Pena Terjatuh," ulangnya. "Bukan hanya keheningan setelah perang berakhir, atau setelah Lizani meninggalkan panggung. Tapi keheningan yang sesungguhnya adalah keheningan setelah IND memutuskan untuk tidak lagi menulis kelanjutannya."

"Pena itu jatuh ketika ia mengakui bahwa ia telah melupakan cerita lama ini. Dan keheningannya adalah kedamaian yang diberikan kepada semua karakter—Indra, Evelia, bahkan Lizani. Mereka dibiarkan hidup bahagia selamanya, tanpa harus menghadapi konflik baru yang akan ditulis oleh tangan Sang Pencipta. Itu adalah anugerah terbesar dari seorang penulis yang memilih untuk berhenti dan membiarkan dunia ini beristirahat."

.

.

.

.

THE END