NovelToon NovelToon
DEWA SAHAM

DEWA SAHAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Junot Slengean Scd

Kisah perjuangan seorang anak ningrat yang dibuang bersama ibunya, tumbuh miskin, dihina, dan bangkit menjadi legenda dunia bisnis—menaklukkan pasar saham, membangun kerajaan korporasi, dan akhirnya mengguncang fondasi keluarga bangsawan yang dulu mengusirnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junot Slengean Scd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DOKUMEN RAHASIA

Pagi di Yogyakarta membuka harinya dengan semilir angin lembut yang menyapu pepohonan besar di kampus Universitas Gadjah Mada. Di sepanjang koridor FEB UGM, mahasiswa sibuk menuju kelas masing-masing, membawa ambisi dan mimpi yang berbeda-beda.

Di antara mereka, langkah Lanang Damar Panuluh terlihat paling mantap. Jaket almamaternya berkibar pelan saat ia berjalan menuju ruang auditorium untuk pengumuman program pembinaan mahasiswa.

Ia baru mendapat email pagi tadi dari Yayasan Kinasih—

perpanjangan beasiswa serta undangan pembinaan kepemimpinan dan bisnis.

Sebuah pencapaian yang jarang diberikan pada mahasiswa tahun pertama.

Beberapa teman menyapanya.

“Lanang! Selamat buat program Kinasih ya! Keren banget!”

“Kau itu kalau jadi ketua BEM pun kayaknya gampang, Nang,” canda yang lainnya.

Lanang hanya tersenyum. “Kita sama-sama belajar. Aku cuma berusaha beruntung di waktu yang tepat.”

Dan itu justru membuat teman-temannya tambah hormat. Ada ketenangan dalam dirinya yang tidak mudah ditemukan di mahasiswa lain.

Setelah kelas, Pak Aldo—dosen muda yang terkenal jenius—mengajaknya bicara.

“Aku lihat rancangan awal bisnismu tentang pemberdayaan desa. Kau mau fokus ke desa mana?”

Lanang menjawab tanpa ragu.

“Desa Gumalar, Pak. Desa tempat saya dibesarkan.”

Pak Aldo mengangguk pelan. “Di lereng Gunung Slamet itu ya? Saya pernah lewat sana. Potensi ekonominya besar kalau dikembangkan.”

“Saya ingin mulai dari sana.”

Suara Lanang mantap. “Ibu saya mengajar di sana, dan saya ingin bantu desa kami berkembang.”

Mendengar itu, senyum Pak Aldo makin lebar.

“Kau anak yang punya arah jelas. Baik. Saya bantu koneksikan ke inkubator bisnis UGM.”

Lanang menunduk sopan. “Terima kasih banyak, Pak.”

Itu langkah awal yang akan mengubah hidupnya.

Ratusan kilometer dari Jogja, pagi bergerak jauh lebih pelan.

Kabut tipis menggantung di antara pepohonan besar. Burung-burung lereng menari di udara. Jalan setapak menuju sekolah dasar basah oleh embun.

Di sinilah Sari tinggal.

Tidak ada yang tahu ia dulu bernama Retno.

Tidak ada yang tahu ia pernah hidup sebagai istri seorang pewaris konglomerat terbesar di Jakarta.

Ia hanya dikenal sebagai

Sari—guru SD yang lembut, cerdas, dan penyayang.

Rumah kecil yang ia beli dari hasil mengajar kini berdiri rapi tak jauh dari sungai kecil. Cat dindingnya sederhana, tapi terasa hangat. Untuk ukuran desa di lereng Gunung Slamet, itu sudah sangat layak dan membuat hidupnya tenang.

Pagi itu ia sedang menyiapkan buku ajar ketika rasa pusing tiba-tiba menembus kepalanya.

Ia tersandar di dinding.

Gambar-gambar aneh muncul begitu cepat:

Cahaya menyilaukan.

Benturan keras.

Seseorang berteriak menyebut namanya…

Laki-laki. Suaranya panik.

Sari memejamkan mata, napasnya terguncang.

“Apa… ini kenangan?” bisiknya lirih.

Ia tak pernah bisa menemukan jawabannya karena sejak ditemukan di tepi hutan bertahun-tahun lalu, memorinya seperti air yang tumpah—tak bersisa.

Namun satu hal selalu muncul dalam mimpinya:

Rasa kehilangan yang begitu dalam.

Sari menggeleng kuat, mencoba menyingkirkan rasa itu.

“Aku harus berangkat. Anak-anak menunggu.”

Ia merapikan jilbab dan berjalan keluar rumah.

Embun pagi menyambut langkahnya, seakan ingin menenangkan sesuatu yang tidak ia mengerti.

Di lantai paling atas, Arif membaca dokumen yang tak seharusnya muncul.

“Laporan Kecelakaan – 20 tahun silam.”

Lokasi: daerah hutan di perbatasan Pemalang – Purbalingga

Wilayah yang tak jauh dari…

Desa Gumalar.

Tangan Arif gemetar.

Ayahnya, Hartono Dirgantara, memasuki ruangan dengan langkah berat.

“Dokumen itu… seharusnya sudah dimusnahkan,” katanya pelan.

Arif mendongak, mata merah.

“Kenapa kau sembunyikan ini?”

Hartono tak bisa segera menjawab.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, ketegasan pemimpin itu runtuh.

“Kami melakukan kesalahan besar, Rif.”

Suaranya pecah.

“Kesalahan yang menyesalinya seumur hidup.”

Arif mengepal tangan.

“Kalian memisahkan aku dan Retno. Kalian yang membuatnya hilang!”

“Karena kami takut, Rif.”

Hartono mulai terisak.

“Takut kau hancur oleh perbedaan status, takut perusahaan kita goyah, takut skandal menghancurkan semuanya. Kami bodoh. Sangat bodoh.”

Arif menutup mata. Air matanya jatuh.

Dua puluh tahun ia hidup dalam penyesalan.

Dan kini ia tahu, kebenarannya jauh lebih kelam.

Di antara gedung-gedung kampus, Lanang menerima pesan dari Yayasan Kinasih:

Ia lolos pembinaan wirausaha nasional.

Ia menatap langit Jogja yang cerah.

“Bu… nanti kalau aku berhasil, aku bangun sekolah baru di Gumalar,” gumamnya.

Jauh di Pemalang, pada jam yang sama, Sari sedang menuliskan nilai murid di buku besar kelasnya—tanpa tahu bahwa anak yang ia besarkan dengan penuh cinta kini sedang membuka jalan menuju masa depan gemilang.

Dan di Jakarta, Arif menatap peta wilayah Pemalang di layar komputer, jantungnya berdegup cepat.

Tiga tempat berbeda.

Tiga kehidupan berbeda.

Namun satu garis takdir sudah mulai bergerak.

1
Retno indriyawati
trus nanti bakalan ktemu dimana.. apa si arif bakalan nusulin dan mncari informasi
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
☕ biat selalu semangat dalam berkarya💪💪💪
Retno indriyawati
wahh mantapp nih. . sudah aroma2 wangiiiii
Retno indriyawati
😍😍😍😍😍
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
☕ untuk tetqp semangat 💪💪💪💪💪
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
tetap semangat dalam berkarya
Retno indriyawati
wah. kapan nih bisa ktemuunya. 😍😍😍
Retno indriyawati
wah seru bgt. lanjut thor
Retno indriyawati
aku suka2
Retno indriyawati
makin sukses thor ..
Retno indriyawati
tambah seru aja nih
Rendy Budiyanto
semangat min
menarik
Rendy Budiyanto
💪💪💪
Junot Slengean Scd: terimakasih
total 1 replies
Retno indriyawati
lanjut
Junot Slengean Scd: siap👍
total 1 replies
Retno indriyawati
keren si ini
Retno indriyawati
🤣🤣🤣🤣
Junot Slengean Scd: dukung terus
total 1 replies
Kevin Leonardus
up lagi thor ga sabar💪💪
Junot Slengean Scd: wkwkwkwkkwkw💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!