NovelToon NovelToon
Terjebak Menikah Karena Wasiat

Terjebak Menikah Karena Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.8k
Nilai: 5
Nama Author: PenaJenaira

Kalisha Maheswari diwajibkan menikah karena mendapat wasiat dari mendiang Kakek Neneknya. Dirinya harus menikah dengan laki laki yang sombong dan angkuh.
Bukan tanpa sebab, laki laki itu juga memaksanya untuk menerima pernikahannya karena ingin menyelamatkan harta mendiang kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaJenaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akibat Salah Jawab

Suasana dalam gedung kantor penuh dengan ketegangan. Khalisa duduk diantara beberapa pelamar kerja yang lain. Diantara mereka banyak sekali yang memiliki latar belakang pendidikan yang bagus. Hal itu bisa dilihat dari beberapa CV yang terlihat oleh Khalisa. Tidak sepertinya yang hanya lulusan SMA.

"Baiklah, sesi tes tulis kali ini akan segera dimulai. Para pelamar harap masuk kedalam aula yang berada disebelah sana." Ucap salah satu karyawan dengan menunjuk sebuah ruangan bertuliskan aula.

"Baik pak." Ucap pelamar kerja serentak termasuk Khalisa.

Khalisa dan yang lainnya pun memasuki aula tersebut. Disana terdapat beberapa lembar soal yang sudah tersedia di atas meja lengkap bersama alat tulisnya. Staff HRD mulai menjelaskan mengenai aturan tes tulis kepada semua pelamar kerja yang hadir.

"Baiklah, waktu anda sekalian hanya dua puluh menit. Dimulai dari sekarang." Ucap Staff HRD itu.

Khalisa mulai mengerjakan soal-soal dengan sangat hati hati. Soal-soal tersebut berisi tentang tes psikologi. Namun anehnya, saat setengah perjalanan, soal yang diberikan mulai terasa aneh.

"Apa kamu mempunyai suami? Apa kau mencintainya?" Batinnya heran.

"Aku jawab tidak saja. Toh pernikahanku dengan mas Edward kan tidak ada yang tau." Ucapnya dengan nada kecil hampir tak terdengar.

Setelah dua puluh menit ia pun mengumpulkan jawabannya. Khalisa sangat optimis dengan hasilnya. Ia yakin bahwa dirinya akan masuk ke tahap selanjutnya.

Tak butuh waktu lama, hasil tes tulis itu telah keluar. Benar saja, Khalisa lolos di tahap ini.  Ia akan melanjutkan perjuangannya di tahap selanjutnya yaitu wawancara.

Sesi wawancara pun dimulai hari itu juga. Ada lima pekerja yang telah berhasil masuk di tahap wawancara ini termasuk Khalisa. Satu persatu pelamar kerja masuk kedalam ruangan yang memang khusus untuk mewawancarai calon karyawan baru.

Kini tiba saatnya giliran Khalisa. Tidak ada rasa tegang yang luar biasa. Khalisa gugup, namun tidak berlebih.

Saat ini dirinya duduk dihadapan beberapa karyawan senior. Ia melengkungkan bibirnya, menyuguhkan senyuman termanisnya. Wawancara dimulai. Namun lagi lagi Khalisa mendapatkan sebuah pertanyaan yang aneh.

"Apa anda mempunyai suami? Apa anda mencintainya?" Tanya salah satu pewawancara.

"Maaf tidak Bu,." Jawab tegas Khalisa

Setelah selesai melakukan interview kerja, para pelamar kerja dihimbau untuk pulang karena pemberitahuan penerimaan pekerja akan dibagikan melalui email masing masing pelamar. Khalisa pun pulang ke rumah Edward dengan memesan ojek online dari ponselnya. Tak lupa ia mengabari suaminya melalui sebuah pesan singkat.

Saat sampai di rumahnya, Khalisa berlari menuju kamarnya karena menghindar dari Vony, mertuanya. Ia memutuskan untuk menghabiskan waktunya di kamar sampai Edward pulang.

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Alarmnya yang sudah berbunyi menunjukkan dia harus bersiap untuk menyambut kepulangan suaminya. Ia pun bergegas mandi dan memakai pakaian rapi untuk menyambut suaminya pulang.

Tak berapa lama, Edward sampai di rumahnya sendirian tanpa sekertarisnya. Seperti biasa Khalisa melaksanakan tugasnya. Membawakan tas nya dan jas nya kemudian berjalan mengekor di belakang suaminya hingga sampai masuk kedalam kamar.

"Mas, aku sudah menyiapkan air hangat untukmu." Ucap Khalisa dengan menata tas kerja suaminya.

Namun saat itu , Edward tak sedikitpun melirik dia bahkan tak melihatnya.

"Dia kenapa?" Batin Khalisa heran.

"Mas, kamu capek ya? Aku pijitin ya." Ucap Khalisa yang kemudian berjalan mendekat ke Edward.

"Tidak perlu! Kamu kan tidak punya suami!" Ujar Edward dengan datar. Wajahnya terlihat marah dan kecewa.

"Kamu suamiku mas." Jawab Khalisa dengan tersenyum.

"Buktikan kalau aku memang suamimu." Edward menantang Khalisa.

"Bukankah sudah ada surat nikah mas?" Ucap Khalisa.

"Tulisan itu bisa dirubah!" Dalih Edward yang membuat Khalisa terdiam.

Edward pun berjalan pelan mendekati Khalisa. Khalisa reflek berjalan mundur menghindari Edward. Namun Edward tetap melangkah maju hingga berhasil mengepung Khalisa hingga bersandar ke tembok kamarnya. Khalisa yang terpojok pun hanya bisa memejamkan matanya karena takut.

Edward pun memegang dagu Khalisa. Sungguh saat itu Edward ingin menciumnya, melumatnya dengan ganas namun ia masih ragu untuk melakukannya.

"Mas, mau apa?" Tanya Khalisa yang semakin ketakutan karena melihat tatapan mata Edward yang tajam.

Sebuah pertanyaan Khalisa yang sukses membuat Edward seperti singa yang kelaparan. Ia pun memegang kedua pergelangan tangan Khalisa, menariknya keatas dan menguncinya sehingga Khalisa tak bisa menggerakkan tangannya. Edward mulai mendekatkan wajahnya. Nafas mereka beradu. Dengan gerakan cepat, Edward mencium bibir Khalisa dan mulai melumatnya.

Khalisa terkesiap. Ia sadar bahwa dirinya tidak bisa memberontak.Tak bisa dipungkiri, ciuman Edward adalah sesuatu yang ia harapkan terjadi lagi. Khalisa pun mulai membalas ciuman Edward dengan perlahan namun pasti.

Edward melepaskan genggamannya. Kini tangannya mulai memegang tengkuk kepala Khalisa. Nafas mereka berdua memburu. Namun mereka seolah tak mau melepaskan tautan bibir mereka. Bahkan Khalisa mengalungkan tangannya ke leher Edward.

Ciuman itu berlangsung cukup lama hingga tangan Khalisa menepuk pundak Edward karena ia kesulitan bernafas. Edward pun menghentikan ciumannya dan menempelkan kepalanya dengan kepala Khalisa.

Heh.. Heh..Heh

Sepasang suami istri itu masih menatap satu sama lain. Mengeluarkan senyuman termanis mereka hingga terlihat gigi mereka yang rata.

Kring!

Dering ponsel Edward yang sukses membuatnya kesal.

"Shiitt!!"  Racau Edward.

Ia pun melihat ponselnya dan mendapati nama sekertarisnya yang sedang menelfonnya.

"Ada apa Fian?" Tanya Edward kesal.

"Maaf tuan, Devi sudah sadar" jawab sekertaris Fian.

Khalisa yang mendengar itu pun reflek tersenyum lega. Setelah mendengar penuturan sekertaris Fian, Edward pun mematikan telfonnya.

"Mas, apa itu benar Devi sudah sadar?" Tanya Khalisa yang antusias.

"Iya benar. Kenapa? Mau kesana?" Jawab Edward.

"Boleh nggak mas?" Tanya Khaliisa dengan wajah manisnya.

"Baiklah, tunggu sebentar aku akan bersiap dulu." Jawab Edward yang kemudian berlari menuju kamar mandi.

Ada perasaan senang namun masih belum puas dibenak keduanya.

Khalisa pun bersiap kembali dengan memakai riasan tipis. Bibirnya membengkak. Ciuman itu menurutnya cukup ganas, tapi untung saja tak membuat bibirnya terluka.

Setelah sepuluh menit berlalu, Edward pun keluar dari kamar mandinya. Ia pun segera menuju walk in closetnya. Sekilas ia melihat istrinya memakai lipstik di bibirnya. Hal itu sontak membuat Edward mengingat adegan ciumannya bersama istrinya barusan.

"Tidak tidak, aku tidak boleh berpikir kesana. Sadar Edward! Sadar!" Batinnya dalam hati.

Edward segera berganti baju. Kali ini dia memakai kaos lengan pendek berwarna hitam dan memakai celana pendek berwarna hitam juga.

"Sudah siap?" Tanya Edward kepada Khalisa.

"Siap mas." Jawab Khalisa dengan anggukan kepalanya.

Merekapun berangkat menuju rumah sakit cahaya Baskoro tempat Devi di rawat.

1
Nadin Alina
Ikut senang lho, Khalisa kamu di terima kerja walau ada pertanyaan yang agak gimana ya saat interview 🤭
PrettyDuck
bakal banyak drama gemes2 lucu nih setelah ini 🙈
PrettyDuck
kasar banget loh ngomongnyaa, aku yg baper 🥲
Cahaya Tulip
sebentar CCTV di kamar hotel? buat apa? 🙃
Cahaya Tulip
itu genggaman biar di kira romantis y sama mamanya.. pdhL sandiwara😌
Nadin Alina
Hahaha, ngakak banget deh dua-duanya sama-sama malu dan bingung mau bersikap kayak apa🤣🤭
Nadin Alina
cielah Edward galau sendiri nih😂🤭
Nadin Alina
Si Edward keceplosan atau emang udah ngakuin secara perasaan juga sebagai istri🤭
PrettyDuck
yaudah sana! kalo gak ada khalisa kalian sekeluarga gak dapet warisan bu vony 🤨
PrettyDuck
aduh aku jadi ikut deg2an kayak tamu beneran 🙈🙈
CumaHalu
cepetan Ward, istrimu dalam bahaya.... dia masukin dua penjahit tuh dalam apartemen
CumaHalu: penjahat😂 takutnya kena sensor jadi aku plesetin
total 2 replies
CumaHalu
Biarin aja Fian, bosmu lagi kasmaran. susah di ajak kerja, mending kamu ambil alih dulu kerjaannya sementara...
CumaHalu
Kirim foto selfie balasan dong Ward. biar sama-sama impas... wkwkwk
Afriyeni Official
wah .. kenapa Jambak Jambak buk,, kasar amat🤦
Afriyeni Official
Wkwkwkwk 🤣lucu juga kamu khalisa
Afriyeni Official
ya ampun Ed, sampai ngitung kambing segala 🤦🤭
sjulerjn29
kerja pada suamimu sajalah atau minta kerjaan sama dia..tapi kenapa sih kan hidupmu udah enak kok mau kerja
sjulerjn29
hey baru baca langsung ketawa nih tau tau bahas cabe di gigi🤭🤣
malu banget tuh khalisa🤭
Alyanceyoumee
hmmzz siap itu?
Alyanceyoumee
haha siap2 nanti malam gas Edward 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!