Setelah 3 tahun berpisah, takdir kembali mempertemukan Rexi dengan cinta pertamanya, Rania, yang kini tengah dilanda ujian dalam prahara rumah tangganya bersama sang suami, Raffael Senzio.
Dari pertemuan itu, Rexi mulai menyelidiki kehidupan Rania, wanita yang masih bertahta kuat di dalam hatinya. Melihat ada kesempatan, akhirnya Rexi memutuskan untuk merebut kembali cinta pertamanya.
Sementara di sisi lain, ada Raffael yang berusaha keras memperbaiki hubungannya bersama Rania dan mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka.
Akankah cinta pertama mendapatkan kesempatan kedua? atau Rania akan memberikan kesempatan itu pada suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Berita Menghebohkan.
Rexi terbelalak mendengar tuduhan ayahnya. Selingkuhan istri orang? Rexi belum segila itu. Saat Rania menyandang status istri dari si kunyuk saja, Rexi menahan diri untuk tidak menikung, meski ia bisa, walau ia masih mencinta, Rexi tak berniat menganggu kebahagiaan yang dulu Rexi pikir sudah Rania dapatkan dari suami pengkhianatannya itu.
"Yang benar saja, Dad! Siapa yang mengatakannya? Aku terlalu sempurna jika harus menjadi selingkuhan istri orang," decak Rexi kesal juga ia dengan tuduhan Reagan padanya.
"Katanya kau pergi pelesiran ke luar negeri dengan istri orang. Benar begitu?"
Rexi menjauhkan ponsel dan melirik tajam. Suara Reagan yang terkekeh itu bisa Rexi dengar. Apa sekarang ayahnya itu sedang mengerjainya?
"Hei, Son?! Jawab pertanyaan Daddy, benar kau selingkuh dengan istri orang?"
"Tidak seperti itu. Aku memisahkan mereka lebih dulu, baru memacari kesayanganku, Dad!" Entah klarifikasi jenis apa ini, tapi Rexi juga terkekeh sendiri setelah mengatakannya.
Sang ayah di ujung sambungan telepon pun tak kalah tergelak. "Kenapa kau jadi mirip seperti mommymu, Son."
"Rey!"
Rexi bisa mendengar suara ayahnya yang tertawa dengan meringis, serta juga ada nada tinggi dari ibunya. Sepertinya Reagan mendapatkan timpukkan dari Amanda.
"Apa yang kau maksud, kesayanganmu itu Rania?"
"Hm." Rexi mengangguk meski tahu Reagan tidak bisa melihatnya. "Memangnya wanita mana lagi yang bisa menjadi kesayanganku?"
Di seberang panggilan, Reagan mengangguk, tersenyum geli dan lanjut menimpali, "Daddy pikir kau akan menjadikan sekertaris El istri." Reagan langsung tergelak saat mendengar umpatan Rexi.
"Daddy mau memiliki menantu yang bar-bar sepertinya? Aku sih ogah," tolak Rexi terang-terangan terhadap sekretaris Elvano, si Bianca. Rexi saja heran kenapa suami adiknya itu tetap mempertahankan wanita bar-bar seperti Bianca menjadi sekretaris. Seperti tidak ada manusia lain saja.
Rexi masih bicara dengan ayahnya, tak menyadari bahwa dari tadi Rania bisa mendengar percakapan mereka. Rania merasa begitu malu, ternyata keluarga Rexi, terutama orang tuanya sudah mengetahui hubungan rumitnya.
"Secepatnya aku akan membawa kekasihku ke sana, Dad. Tapi sementara ini aku akan tetap di sini untuk mengurus beberapa hal." Selagi ayahnya menghubungi, Rexi langsung mengatakan niatnya. Toh tidak ada yang bisa ia sembunyikan dari ayahnya. Reagan hanya perlu melakukan satu panggilan untuk dapat mengetahui apa saja yang dilakukan anak-anaknya di luar.
"Kali ini jaga dengan baik, Son. Jika ada masalah segera hubungi Daddy."
"Pasti."
Pembicaraan itu pun berakhir setelah panggilan telepon diputuskan. Rexi menoleh pada Rania dan mengernyit saat melihat kekasihnya itu menatapnya dengan cukup tajam.
"Kenapa melototiku seperti itu? Gak cocok wajah manis ini disangar-sangarin gitu, Sayang."
"Siapa yang kau sebut kekasihmu pada Daddy dan Mommy?"
"Kamulah, siapa lagi?"
"Kita itu gak pacaran, Rex. Kita bukan lagi anak remaja."
"Ya, terserah apa namanya. Yang penting kau sekarang adalah kekasihku, calon istriku, wanitaku, dan kesayanganku." Rexi mengacak rambut Rania, dan kemudian menyalakan mobil, mulai kembali melaju untuk mengantar Rania pulang.
Rania menoleh pada Rexi, memperhatikan pria itu yang tengah mengemudi. Ia tersenyum kecil, perlakuan manis Rexi dari dulu padanya tidak pernah berubah. Pria itu benar-benar mencintainya dengan sangat luar biasa. Bagaimana bisa Rania menghapus T-Rex dari hatinya, meski ia telah menikah dengan orang lain.
Luka dan kecewa yang selama ini menghantui bukan karena pengkhianatan Rexi, tapi karena penyesalan dirinya sendiri. Rania menyesal tidak berjuang bersama Rexi. Menyesal mematahkan harapan pria itu.
Rania mengeratkan genggaman tangan mereka. Ia tersenyum saat Rexi menoleh padanya, mata mereka bertemu dan seperti dulu, hatinya selalu bisa berdebar hanya karena Rexi menatapnya. Kali ini, jika ada rintangan lagi, Rania tidak akan melepaskan genggaman tangan ini. Ia akan berjuang bersama Rexi. Kesempatan kedua itu tidak hanya untuk Rexi, tapi juga untuknya, untuk cinta mereka agar bisa selalu bersama selamanya.
Rexi mengantar kembali Rania ke antalia. Keduanya keluar dari dalam mobil, dan Rexi berniat pulang ke apartemennya setelah memastikan Rania masuk.
Namun, suara seseorang sudah memanggil Rexi. Menahan langkah Rexi untuk tidak jadi pergi. Rexi menoleh, begitu pula Rania. Mereka berdua mendapati Rakha yang berjalan dengan langkah lebar. Wajah kakaknya itu tidak ada ramah-ramahnya sedikitpun, untung saja tampan. Kalau tidak, Rania khawatir tidak ada wanita yang mau dengan kakaknya.
Tanpa suara, Rakha menyerahkan ponsel asistennya pada Rexi. Memperlihatkan sesuatu yang membuat Rexi terkejut.
"Kapan ini?" tanya Rexi pada Rakha. Rania ikut mendekat dan memeriksa apa yang diperlihatkan kakaknya.
Dan betapa terkejutnya Rania ketika melihat foto-fotonya bersama Rexi tersebar di dunia maya.
"Dua menit yang lalu. Aku akan ke perusahaan. Sudah banyak wartawan di sana."
Berita Rania bersama Rexi menjadi perbincangan publik. Perceraiannya dengan Raffael sudah bocor, dan alasan perpisahan itu adalah karena Rania berselingkuh dengan pria lain.
Sebagai putri dari keluarga konglomerat. Bahkan ibunya adalah mantan model serta aktris terkenal. Berita ini begitu cepat meledak. Nama perusahaan Raksa Group pun terseret dan mempengaruhi pergerakan saham. Rakha terpaksa turun tangan. Selain merugikan perusahaan, berita ini juga harus segera dilenyapkan karena sudah merusak citra adiknya.
"Tetap di rumah. Jangan pergi ke manapun," kata Rakha yang melihat wajah syok adiknya. "Aku akan segera membereskannya."
"Aku ikut!" putus Rexi untuk ikut dengan Rakha. "Masuklah. Jangan khawatirkan apapun, semuanya akan baik-baik saja," pinta Rexi pada Rania. Rexi tidak lupa meraih kepala Rania, mendaratkan kecupan di kening wanitanya. Dan barulah menyusul Rakha yang sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil.
Dari balik kaca mobil, Rakha bisa melihat apa yang dilakukan si T-Rex ke adiknya, tapi wajahnya tetap bertahan dingin dan datar.
"Sudah sejauh apa dampaknya?" tanya Rexi, matanya terfokus pada Rakha yang sibuk mengutak-atik tabletnya. Rakha kemudian memperlihatkan tabel yang menampilkan penurunan saham perusahaan Raksa Group.
"Kadal gurun itu ternyata bergerak cepat dari perkiraanku," gumam Rexi, pikirannya langsung tertuju pada Raffael. Ini pasti ulahnya, pikir Rexi. Raffael tidak terima berpisah dari Rania dan mencari cara untuk membalas dendam.
"Tadi dia gagal menemui kakek kalian," lanjut Rexi lagi seraya menoleh pada Rakha, "Dia ternyata tidak menyerah."
Rakha merasa tidak percaya bahwa seorang Raffael bisa melakukan hal ini. Beritanya terlalu menggemparkan, seperti memang sengaja untuk diarahkan agar merusak citra keluarga Raksa. Mantan calon adik iparnya itu memang seorang pengusaha, tapi dibandingkan dengan keluarga Raksa, sangat jauh berbeda. Raffael tidak memiliki kekuasan sebesar itu untuk mengendalikan media. Kecuali ada yang membantunya.
"Dia tidak cukup kuat untuk melakukan ini sendirian?" gumam Rakha.
Rexi ingin menimpali perkataan Rakha, tapi ponselnya berbunyi. Sebuah notif pesan masuk dari ayahnya. Rexi membuka pesan itu dan matanya melebar saat melihat artikel online yang dibagikan. Judul artikel itu cukup mengejutkan.
Memilih untuk tidak menikah, ternyata ini alasan pimpinan Rykhad Holdings; Lebih nyaman menjadi selingkuhan dari wanita bersuami.
Rexi merasa kesal, ini pasti ulah Raffael yang mencoba menjatuhkannya. Bisa-bisanya kadal gurun itu juga merilis berita di negaranya. Pasti ada yang membantu Raffael sehingga bisa melakukan ini semua. Dan Rexi tahu siapa si pengecut sialan itu.