Anatari Gayatri yang sedang magang di hotel. Ia adalah cewek yang sama sekali tak suka dengan cowok bule.
Erland yang saat itu sebenarnya sedang patah hati dan ingin menyendiri, jadi kesal dengan teriakan Anatari yang tak suka cowok bule. Ia pun bertekad hendak membuat gadis itu jatuh cinta lalu meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sesuatu Yang Tak Terduga
Anatari memegang perutnya sambil perlahan ia terduduk di atas pasir.
Alea yang melihat itu langsung berlari karena ketakutan. Namun pada saat yang sama Erland datang bersama Joel.
"Nata .....!" Erland langsung mendekat dan melihat darah yang ada di kaki Anatari. "Joel, suruh anak buah kita untuk menahan gadis itu." Erland langsung meraih tubuh Anatari ke dalam gendongannya. Ia berlari menuju ke tempat parkir. Salah satu anak buahnya segera membuka pintu mobil bagi Erland. Lelaki itu tak melepaskan tubuh Anatari saat masuk ke dalam mobil.
"Cepat ke rumah sakit!" teriak Erland panik.
Mobil pun langsung melaju dengan kecepatan tinggi.
Seorang perempuan turun dari taxi. Joel yang akan naik ke mobilnya langsung terkejut.
"Aunty?"
Faith Thomson mendekat. "Siapa perempuan yang dibawah oleh anakku?"
"Eh....." Joel bingung.
"Siapa, nak?" Suara Faith terdengar lembut namun tatapan matanya sangat tajam.
"Seorang mahasiswa magang di hotel ini, aunty."
"Antarkan aunty ke tempat Erland membawa gadis itu." Faith langsung membuka pintu mobil. Joel langsung menarik napas panjang karena tak menyangka kalau mamanya Erland akan datang di saat yang tidak tepat.
Joel pun duduk di belakang kemudi. Ia mencoba menghubungi Erland namun lelaki itu tak mengangkat teleponnya.
Erland yang sudah tiba l bih dulu di rumah sakit itu segera meminta tolong pada petugas yang ada. Tubuh Anatari di dorong masuk ke dalam ruangan IGD sementara Erland harus menunggu keluar.
Tak berapa lama Joel dan Faith pun tiba.
"Mommy?" Erland sangat kaget melihat mamanya.
"Hebat ya, kamu begitu peduli dengan mahasiswa magang di hotel kita. Mommy bangga padamu." kata Faith sambil menepuk pundak putranya.
Erland menatap Joel. Lelaki itu menggeleng sebagai isyarat bahwa ia belum menceritakan apa yang terjadi.
Erland menarik napas lega.
Seorang perawat keluar. "Mana keluarga pasien?"
"Eh, kami adalah manager di tempatnya bekerja."
Perawat lelaki itu terkesima mendengar bule ini bisa berbahasa Indonesia dengan sangat fasih.
"Perempuan ini mengalami keguguran. Kami harus mengeluarkan janinnya. Kami juga membutuhkan darah golongan AB. Apakah kalian tahu siapa suaminya? Kami sangat membutuhkan persetujuan dari keluarga dekatnya." kata perawat itu lagi. "Kami tak bisa melakukan tindakan apapun tanpa persetujuan keluarga. Pasien sudah tak sadarkan diri."
"Aku suaminya." kata Erland sambil maju selangkah.
Faith menjadi sok mendengarnya.
"Kalau begitu ikut saya!" ajak perawat itu untuk masuk ke dalam ruangan IGD.
Faith menatap Joel. "Aunty..., biarlah nanti Erland saja yang jelaskan." Joel tak mau salah bicara.
Tak lama kemudian Erland pun keluar dari ruangan itu. Wajahnya terlihat bingung.
"Joel, boleh kita bicara sebentar?" tanya Erland lalu menarik tangan Joel.
"Ada apa?" tanya Joel saat keduanya sudah menjauh dari Faith.
"Bagaimana Anatari bisa hamil secepat ini sedangkan baru kemarin aku dan dia berhubungan. Itu pun aku menggunakan pengaman."
Joel terkejut mendengarnya. "Kamu kan bilang kalau saat pertama kamu menyentuhnya, kamu lupa menggunakan pengaman. Itu kan sekitar 6 minggu yang lalu."
"Tapi setelah itu Anatari mendapat haid. Kalau tidak salah sekitar 10 hari yang lalu."
"Kamu yakin kalau dia tak bohong? Mungkin saja alasan itu dia gunakan karena ingin menghindari dirimu."
Erland sangat penasaran. Ia kembali masuk ke dalam ruang IGD. "Dokter boleh aku tahu kira-kira berapa usia kandungan istriku?"
"Kalau mau dilihat dari bentuknya, itu sekitar 5 atau 6 minggu. Janin diusia itu memang sangat rentan mengalami keguguran. Apalagi ia mengalami benturan yang keras dibagian pinggulnya. Itulah yang menyebabkan ia keguguran."
Jantung Erland seakan berhenti berdetak. Kepalanya tiba-tiba saja pusing.
"Transfusi darahnya sudah didapatkan. Kami siap untuk mengerjakannya." kata dokter Dinar. Erland mengangguk. Ia menatap Anatari yang sudah dipindahkan ke tempat tidur dorong. Ia sudah berganti pakaian. Wajahnya terlihat sangat pucat.
Saat Anatari di dorong menuju ke ruangan khusus, Faith memperhatikan wajah gadis itu. Ia juga menjadi kasihan melihatnya.
Ia kemudian mendekati putranya yang nampak terpukul karena sedang duduk seperti orang yang tak memiliki tenaga.
"Mau jelaskan ke mommy apa yang terjadi?"
Erland tertunduk. "Aku tak bermaksud membuatnya hamil. Sungguh aku tak sengaja."
"Jadi dia benar adalah istrimu? Kapan kalian menikah? Apakah kamu Setega itu tak mau mengatakannya pada mama?"
Erland menarik napas panjang. "Aku menolongnya dengan cara yang salah." lalu mengalir lah cerita dari mulut Erland tentang awal pertama dia melihat Anatari. Bagaimana akhirnya ia menjadikan gadis itu sebagai obyek ceritanya yang baru.
"Dan kamu menganggap kalau pernikahan itu adalah sebuah permainan?"
"Mom, Anatari juga setuju."
"Kamu memanfaatkan masalah gadis itu." Faith nampak tak setuju dengan keputusan putranya.
"Aku sendiri tak mau menikah. Dia yang memaksa. Dia setuju dengan semua perjanjian yang kami buat."
Faith menatap putranya. "Jangan permainkan perasaan seorang wanita."
"Aku tidak mempermainkan perasaannya. Dia sendiri benci dengan cowok bule."
Faith jadi ingat bagaimana ia dulu sangat membenci seorang bule namun akhirnya jatuh dalam pelukan Ezekiel. Haruskah putranya memiliki kisah yang sama dengan kedua orang tua?
"Erland, apakah kamu tidak bisa mencintainya?"
Erland langsung tertawa mendengar pertanyaan mamanya. "Bagaimana mungkin aku jatuh cinta pada perempuan yang sangat membenci orang bule? Mommy kan tahu selera aku seperti apa."
"Tapi kamu tidur dengannya."
"Dia istriku."
Faith hanya bisa mengangkat bahunya. Ia sungguh tak bisa memahami sikap putra bungsunya ini. Sangat berbeda dengan kedua kakak kembarnya. "Apakah kamu masih patah hati karena Amezza?"
"Mom, aku sudah merelakan mereka. Aku memang masih sering memikirkan Amezza. Tapi perasaan ku berangsur-angsur mulai sembuh, mom." Erland sengaja tak menceritakan tentang dirinya yang menuliskan skenario untuk film terbarunya.
Pintu ruangan operasi terbuka. Dokternya keluar.
"Pasien sudah selesai ambil tindakan. Sedikit lagi akan dipindahkan." kata dokter itu lalu segera pergi.
***********
Anatari membuka matanya. Ia mendapati dirinya ada di ruangan serba putih.
"Kamu sudah merasa lebih baik?"
Anatari menoleh ke arah suara itu. Erland nampak berdiri di samping tempat tidur.
"Aku haus."
Erland mengambil botol air mineral dan memberikannya pada Anatari.
"Kenapa aku di sini? Oh kemarin perutku sakit dan ada darah. Apakah aku terluka?" tanya Anatari setelah meminum air itu.
Erland tersenyum muram.
"Kamu keguguran ."
"Apa?" Anatari terkejut.
"Katakan padaku, waktu kamu bilang kamu sedang datang bulan, itu tak benar kan?"
Anatari tertunduk lesu. Ia memegang perutnya. Memang sudah seminggu ini ia merasa ada yang aneh dengan dirinya. Dia selalu ingin makan yang ada rasa pedasnya. "Bagaimana aku bisa hamil? Bukankah saat kamu bercinta denganku, kamu menggunakan pengaman?"
"Tak mungkin kehamilan terjadi saat baru 2 hari kita berhubungan. Kamu lupa saat pertama kita bercinta karena pengaruh obat itu? Aku tidak menggunakan pengaman. Dan itu berarti adalah masa suburmu."
Air mata Anatari langsung mengalir. Ia menggelengkan kepalanya.
"Dokter mengatakan kalau benturan di pinggang bagian belakang mu menyebabkan kamu keguguran. Bagian pinggangmu bahkan luka."
Tubuh Anatari tiba-tiba saja lemah. Ia memejamkan matanya lalu segera membaringkan tubuhnya lagi. Anatari merasakan ada sesuatu yang sakit di hatinya. Seperti rasa kehilangan saat kakaknya meninggal.
***********
Apa yang akan terjadi selanjutnya ?
.
weda sll dtng tiba2 😂😆🤭🫢
jadi bgmn Anatari weda apa Erland nih..
mksh up nya thor 🥰😘
Anatari sprtinya sdh mulai bisa menerima suami bule nya 😂😍😘🥰🫢
Dan apakah Erland jg sdh bisa menerima Anatari sijutek & judes hehehehe
Erland kn lok udh dkt kmu minta jatah Mulu lah ann kn kmu udh ksih ijin kan ...dgn senang hati lah dia minta jatah nya lgi...dan lagi...lah....😄😄🤭