NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Mencintainya

Ternyata Aku Mencintainya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: iqueena

Seorang pria tampan yang tidak sengaja bertemu dengan wanita cantik namun jutek , pertemuan pertama mereka membuat si pria sangat penasaran ,sampai pada akhirnya mereka jadi sering bertemu karna sesuatu,kira kira apa yah alasan mereka sering bertemu,dan apa yang terjadi diantara mereka?
yuk ikuti ceritanya ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqueena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Ternyata Aku Mencintainya

Pagi harinya.

Cahaya matahari menembus tirai kamar rumah sakit, menerangi sudut ruangan yang sejak semalam menjadi saksi kehangatan dua insan yang saling mencinta. Wilona masih bersandar di ranjang, rambutnya diikat asal, wajahnya polos tanpa riasan, namun tetap terlihat manis di mata Kelvin.

"Sayang, aku pulang dulu ya, mau mandi, ganti baju, terus lanjut kerja," ucap Kelvin lembut sambil merapikan jam tangannya.

Wilona mengangguk pelan, senyum manis terukir di wajahnya meski ada sedikit enggan melepas kepergian Kelvin.

"Iya, semangat ya kerjanya… jangan lupa sarapan. Jangan nunda-nunda makan cuma gara-gara kerjaan, ya."

Kelvin tersenyum, lalu membungkuk mendekat. Ia mencium bibir Wilona sekilas, singkat, namun terasa hangat dan penuh makna. Ciuman itu seperti pelukan dalam bentuk paling kecil.

Ia menatap mata Wilona sejenak sebelum berkata dengan suara rendah,

"Aku berangkat dulu ya, sayang. Kalau ada apa-apa, langsung kabarin aku."

Wilona menarik tangan Kelvin, menggenggam erat seolah belum rela melepas.

"Nanti kabarin aku juga pas kamu sampai kantor."

Kelvin tertawa kecil, tapi matanya tetap lembut. Ia membungkuk lagi, mengecup kening Wilona lama-lama.

Wilona menghela napas pelan. "Sayang..."

"Hm?" jawabnya sambil masih menatap wajah Wilona dari jarak dekat.

"Terima kasih ya, selalu ada buat aku." ucap Wilona lirih.

Kelvin hanya menjawab dengan satu ciuman lembut lagi di bibirnya. Kali ini lebih dalam, lebih pelan, dan penuh perasaan.

Saat ia berdiri, Wilona masih menatapnya dengan mata yang berat, seolah menyimpan banyak rindu padahal belum benar-benar ditinggalkan.

"Aku kerja sebentar sayang, bukan ninggalin. Aku balik sore nanti."

Kemudian Wilona mengangguk dan tersenyum.

Kelvin melangkah pelan ke arah pintu. Sebelum keluar, ia menoleh sekali lagi, tersenyum hangat dan menenangkan.

Dan meski jarak sebentar akan memisahkan mereka, tapi cinta yang sudah tumbuh sejak lama membuat perpisahan singkat itu terasa tak berat. Karena hati mereka tetap tinggal di ruangan kecil itu. Bersama satu sama lain.

****

... ~POV WILONA~...

Setelah Kelvin pergi meninggalkan kamar rumah sakit, suasana kembali hening. Wilona masih bersandar di atas tempat tidur, menatap pintu yang telah tertutup rapat. Senyum hangat tak kunjung lepas dari wajahnya, seolah sisa kebersamaan dengan Kelvin tadi masih tertinggal di udara.

Tepat pada pukul 13.30, terdengar ketukan pelan di pintu kamar.

Tok. Tok.

"Masuk," ucap Wilona datar.

Pintu terbuka, dan muncullah sosok yang tak asing, Viona.

Mantan masa lalu Kelvin, berdiri dengan senyum manis yang terlihat dibuat-buat. Ia membawa sekeranjang buah segar dan sebatang mawar merah di tangannya.

"Wilona," sapanya lembut. "Semoga kedatanganku gak ganggu ya. Aku dengar kamu sempat koma, aku ikut prihatin."

Wilona mengangguk kecil. Senyum sopan ditarik di wajahnya, tapi matanya sudah terasa dingin sejak detik pertama.

"Terima kasih sudah datang."

Viona berjalan masuk, meletakkan buah dan bunga di meja kecil, lalu duduk di kursi yang ada di samping ranjang. Pandangannya mengelilingi ruangan, lalu kembali menancap ke wajah Wilona.

"Kelvin gak di sini?" tanyanya, pura-pura acuh.

"Dia kerja." jawab Wilona datar.

"Oh..." Viona mengangguk-angguk, lalu menyandarkan tubuhnya santai, sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada

"Wil, aku langsung aja ya. Aku masih cinta sama Kelvin. Dan aku tahu dia belum sepenuhnya lupa sama aku."

Wilona menatapnya, kali ini tanpa senyum. Mata cokelatnya teduh, tapi tajam. Dingin. Tegas.

"Terus?" tanyanya pelan, tenangnya menciptakan tekanan yang menusuk

"Aku cuma mau bilang, aku akan ambil dia kembali," ucap Viona, kali ini dengan suara rendah tapi jelas

"Kamu pikir hubungan kalian itu kuat? Percaya deh, hanya dengan satu langkah, aku bisa menggoyahkan semuanya."

Wilona tidak bereaksi. Ia hanya menatap Viona, masih dengan ekspresi yang sama, dingin dan tak tergoyahkan.

"Kelvin bukan laki-laki yang bisa kamu kendalikan seperti dulu, Viona," ucapnya akhirnya.

"Dan aku bukan perempuan yang akan takut dengan ancaman mu itu."

Tatapan Viona mulai berubah. Senyumnya pudar, digantikan sorot mata kesal yang mulai muncul.

"Aku pernah ada di hatinya, Wilona. Lebih dulu dari kamu."

Wilona tersenyum remeh,

"Dan sekarang kamu hanya ada di masa lalu. Berhentilah menggali kubur kenangan, yang bahkan tak punya nisan."

Viona bangkit dari duduknya, berdiri tepat di depan ranjang Wilona. Tapi Wilona tetap tak bergeming, tak ada sedikit pun rasa gentar di wajahnya.

Dengan sedikit senyum sinis di bibirnya.

"Kelvin itu laki-laki yang setia. Dan kamu terlalu buta untuk paham, bahwa dia gak akan pernah menoleh ke belakang, apalagi ke seseorang yang mengkhianatinya dulu."

Beberapa detik keduanya saling bertatapan. Udara terasa lebih dingin dari sebelumnya.

Akhirnya Viona melangkah mundur.

"Jangan terlalu percaya diri, Wilona," ucapnya dingin.

Namun sebelum Wilona sempat membalas, pintu kamar kembali terbuka. Seorang dokter muda masuk dengan senyum hangat dan clipboard di tangan.

"Permisi," ucapnya sopan, melirik sekilas ke arah Viona, sebelum fokus pada Wilona.

"Selamat siang, Mbak Wilona. Saya cuma ingin memberitahukan kabar baik. Setelah kami cek hasil observasi terakhir, kondisi Mbak sudah stabil. Jadi, kalau tidak ada keluhan, hari ini Mbak sudah boleh pulang."

Wilona langsung tersenyum lega.

"Benarkah, Dok?"

Dokter itu mengangguk mantap. "Ya, nanti tinggal urus administrasi saja. Kami sudah siapkan surat rujukan juga, untuk rawat jalan di rumah."

"Terima kasih, Dok," ucap Wilona tulus.

Setelah memberikan penjelasan singkat lainnya, sang dokter pun berpamitan dan keluar dari ruangan.

Wilona menoleh ke arah Viona yang masih berdiri di sana, menatapnya dengan sorot mata yang mulai tak sabar.

Tapi Wilona hanya tersenyum kecil, senyum kemenangan yang sangat halus namun menusuk.

"Kamu dengar itu?" ucapnya sambil membetulkan posisi duduknya.

"Kelvin akan sangat bahagia ketika tahu aku sudah boleh pulang."

Viona mengepalkan tangan di sisi tubuhnya, tapi tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya menatap Wilona dalam-dalam sebelum akhirnya berbalik dan keluar dari ruangan tanpa sepatah kata pun.

Pintu kembali tertutup.

Wilona bersandar dengan napas lega, memejamkan mata sejenak. Tapi bibirnya masih menyimpan satu senyum tipis.

"Aku pulang, dan dia akan menjemputku. Kamu tidak akan pernah bisa mengambil tempatku di hatinya, karena sejak awal, kamu bahkan tidak layak di sana."

...----------------...

1
Muffin
Bisa tidur nyenyak deh kelvin
CumaHalu
gapapa Wil, buat ganti2 kan bisa.
iqueena: Bisa bisa 🤣
total 1 replies
CumaHalu
ini paling bagus
CumaHalu: untung nggak dibeli setoko2nya.😂
iqueena: Kata Kelvin bagus semua, jadi angkut setroli deh 😂
total 2 replies
Dasyah🤍
Lo cowok Kelvin,Lo harus sabar
iqueena
Iya lagii 🤣
Drezzlle
Bikin deg 2 an ya wil
Dewi Ink
iya aku mauuu😂
iqueena: Kak? aku juga mau 😂
total 1 replies
Asya
Aku nggak di ajak dinner juga vin?🥹
iqueena: Jangan kak, nanti jadi obat nyamuk 🤣
total 1 replies
Yoona
huaa author jahat bikin aku nangis😭😭😭
iqueena: /Sob/
total 1 replies
IG : @dadan_kusuma89
Aseeek....disimpan nomernya, seneng ya Vin?😁
Deliathis
Ah ga sabar liat kebucinan kelvin lagi. semangat kak jgn gantungkan rasa penasaran ku y 😄
iqueena: Heheh, pantengin terus yah, masih nulis nih 🤭
total 1 replies
Deliathis
takut ah sama mira 😣
Deliathis
Takut baca bab selanjutnya 😭
Deliathis
matamu lama 😏
Deliathis
ah pantes
Deliathis
si buaya ngapain diajak sih😡
iqueena: Sabar-sabar 🤣
total 1 replies
Kutipan Halu
semangat thorr cerita nya bguss
iqueena: Terimakasih sudah mampir kak 🌹
total 1 replies
Dewi Ink
enak jadi willona😅😅
sjulerjn29
kayaknya wilona masih belum move on dari gifa deh
Rezqhi Amalia
aduh, bau bau something nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!