"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Iya! Retha adek gue! Adek satu-satunya!" jawab Rimba dengan keras membuat ketiga nya membeku termasuk para murid yang juga menguping.
"Van.. Gue udah peringatin dari awal gue nerima lo jadi pacar gue, lo nggak boleh ngusik orang di dekat gue, orang asing atau bukan itu urusan gue! Lo nggak berhak ikut campur" ucap Rimba sedikit menaikkan intonasi nya sembari menatap Vanya.
Vanya mundur satu langkah karena mendengar fakta tentang gadis yang baru ia bully ialah adik dari pacar nya sendiri.
"Rim.. Rimba.. Aku nggak bermaksud.."
"Baccot! Mulai detik ini, kita putus! Sebulan gue sabar sama sifat posesif lo itu, makanya sebelum nyoba nyakitin orang lain lihat-lihat dulu daripada nyesel kayak sekarang" cibir Rimba akhirnya mengucapkan kata keramat yang sangat tak ingin Vanya dengar.
"Rimba.. Nggak Rim.. Aku minta maaf.. Aku nggak tau kalau dia adek kandung kamu Rimba.. I'm sorry, so so sorry" melas Vanya mencoba membujuk Rimba.
"Udah nggak perlu! Oh ya buat lo Jes, gue udah tahan banget buat nggak ngomong ini tapi kayak nya gue emang harus bilang perihal perasaan Ken ke lo deh"
Brak
Sebelum Rimba melanjutkan ucapan nya, pintu kembali di dobrak dan membuat atensi semua teralihkan.
"Siapa yang berani bikin my sweetie terluka?!" Ken datang dengan mata nyalang dan membunuh.
Retha yang mendengar panggilan manis dari mulut Ken langsung tersedak, panggilan yang sangat-sangat jarang Ken ucapkan.
"Tau darimana lo, Ken?" tanya Rimba tak di tanggapi Ken yang hanya fokus pada Retha.
"Sayang? Are you okay?" Ken langsung menghampiri Retha dan mengecek tubuh Retha sembari mengelus rambut Retha.
Retha nampak meringis pelan saat elusan tangan Ken terasa membuat kepala nya nyeri.
Ken langsung mendekap tubuh Retha, dan menatap ketiga gadis yang sudah tak bisa berkutik itu dengan tatapan tajam.
"Jadi cewek nggak ada lemah lembut nya kalau kelahi, kalian itu sama-sama cewek, tapi kalian nggak punya otak dan hati ya? Sampai berani bikin my sweetie kayak gini" Ken benar-benar makin membungkam mulut ketiga gadis itu.
Rimba menepuk pundak Ken. "Lo udah selesai ujian?" Ken mengangguk sebagai jawaban.
"Lo bawa pulang Tata ke apartemen, biar gue yang urus mereka. Gue masih ada ujian lagi habis ini" ujar Rimba di angguki Ken.
Ken segera melepas jaket nya dan menutupi bagian depan Retha yang tak tertutup. "Gue cabut dulu" pamit Ken sembari menuntun Retha keluar dari kelas tanpa membawa tas.
Rimba pun kembali memberitahu alasan nya yang selama ini di tutupi oleh nya, Ken, dan Nando yang sekarang jarang berkumpul.
Berbeda dengan Ken dan Retha yang sudah ada di dalam mobil.
"Tumben pakai mobil, hatcim!" ujar Retha di akhiri dengan suara bersin nya yang mulai tak bisa ia tahan.
Ken segera menyodorkan tisu agar Retha lebih leluasa untuk bersin. "Sengaja, biar lo mau ikut sama gue" sahut Ken membuat Retha melirik sekilas.
Ken terkekeh. "Seatbelt nya di pasang yang benar" ucap Ken langsung mendekat, hingga hanya tersisa sejengkal jarak kedua nya.
Cup
Ken yang tak sadar langsung mengecup bibir manis Retha yang begitu menggoda.
Tok tok
Ken segera menjauh dan membuka kaca jendela yang di ketuk oleh Rimba.
"Tas jangan lupa di bawa" ucap Rimba dengan santai seakan tak terjadi apa-apa, tapi ia sendiri juga memang tak melihat kejadian itu karena kaca mobil Ken yang gelap jika di liat dari luar.
Retha nampak terkejut dan tak bergerak seakan ia patung, bahkan yang menerima tas ialah Ken yang kembali mendekat ke arah Retha.
Lalu Ken menutup kaca mobil nya lagi saat Rimba berjalan menjauh, ia harus kembali ke perpustakaan untuk belajar.
"Kenapa hm?" tanya Ken dengan senyum tipis nya melihat Retha yang masih syok.
"First kiss gue.."