NovelToon NovelToon
BEAUTIFUL NANNY

BEAUTIFUL NANNY

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pengasuh / Menikah Karena Anak / Suami ideal / Tamat
Popularitas:325.9k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

follow Author..
IG : poppy.susanti.7927
FB : Poppy Susanti
Tiktok : Poppy Susan_33


"Menikahlah denganku, maka aku akan membiayai pengobatan adik kamu," seru Dava dingin.

Reva tidak bisa menolaknya, tidak dipungkiri kalau dia butuh biaya untuk pengobatan adiknya sedangkan Dava membutuhkan Reva untuk mengurus kedua keponakannya.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka, akankah mereka berbalik saling jatuh cinta dan berakhir dengan bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Keluarga Baru

Sembilan bulan kemudian....

Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, usia kandungan Reva sudah menginjak usia sembilan bulan dan sebentar lagi Reva akan melahirkan anak keduanya yang di prediksi berjenis kelamin laki-laki itu.

Dava sudah menyiapkan rumah sakit paling bagus, bahkan Reva juga sudah membooking kamar di rumah sakit untuk keluarganya tidur nanti.

Rencananya, Reva akan di caesar kembali karena saat ini kondisi Reva yang menurun akhir-akhir ini tidak memungkinkan Reva untuk melahirkan secara normal.

"Sayang, kamu harus kuat ya, aku akan selalu ada di samping kamu," seru Dava dengan mengusap perut Reva yang membuncit itu.

"Iya Mas, aku akan kuat," sahut Reva dengan senyumannya.

Saat ini Reva dan Dava sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit karena dari semalam Reva sudah kesakitan. Tidak membutuhkan waktu lama, mereka pun sampai di rumah sakit dan Reva langsung ditangani oleh dokter.

"Ibu yang sabar ya, baru pembukaan tiga jadi sekarang ibu jalan-jalan saja dulu di ruangan ini biar pembukaannya cepat," seru Dokter.

Dava dengan setia menjaga istrinya dan menemani istrinya itu, bahkan Dava sampai meneteskan air mata kala melihat Reva beberapa kali meringis kesakitan merasakan kontraksi.

"Sakit sayang?" tanya Dava.

"Sedikit," sahut Reva.

Reva berusaha tersenyum kepada Dava, dia tidak ingin melihat Dava khawatir. Diva pun yang sudah ada di sana, terus saja mengusap perut Mommynya.

"Adek jangan nakal, jangan buat Mommy nangis kasihan," seru Diva dengan polosnya.

Hingga dua jam pun berlalu, Reva dibawa ke ruangan operasi ditemani oleh Dava.

"Kalian do'akan Mommy ya, supaya operasinya berjalan dengan lancar," seru Dava.

"Iya, Daddy."

Di ruangan operasi, Dava terus menggenggam tangan Reva dan menciumi kening Reva.

"Kamu kuat sayang, kamu wanita hebat," bisik Dava.

Reva tersenyum, sedangkan Dava begitu sangat gelisah. Ini memang kedua kalinya dia menemani Reva melahirkan tapi entah kenapa untuk yang sekarang Dava merasa sangat khawatir.

Suara tangisan bayi tiba-tiba terdengar nyaring membuat Dava kaget. Dokter menyimpan bayi berjenis kelamin laki-laki itu di dada Reva.

"Masya Allah, tampan sekali Mas," lirih Reva.

"Iya sayang, Allah memang Maha Adil biar tidak ada rasa kecemburuan sosial, Diva mirip kamu dan sekarang yang kedua mirip aku," seru Dava dengan mata yang berkaca-kaca.

Keluarga mereka semakin lengkap dengan kehadiran anggota keluarga baru yang diyakini sebagai titisan Dava karena wajahnya mirip sekali dengan Dava bagaikan fotocopian Dava.

Setelah selesai semuanya, Reva pun dibawa ke ruangan rawat inap. Semua keluarga menyambut dengan bahagia kehadiran keluarga baru mereka.

"Mommy, dedek bayinya namanya siapa?" tanya Diva.

"Namanya Dera, sayang," sahut Dava.

"Wah tampan sekali, mirip Cello," seru Cello.

***

Satu minggu pun berlalu, pagi ini Reva sudah diperbolehkan untuk pulang. Reva duduk di kursi roda dan Dava mendorongnya secara perlahan, sedangkan Amelia menggendong Dera.

Anak-anak tidak ikut karena mereka sedang membuat kejutan untuk menyambut kedatangan Reva dan Dera.

"Mas, Diva kok gak ikut?" tanya Reva.

"Tadi dia masih tidur, jadi aku titipkan saja pada Rian," sahut Dava.

Kebetulan sekali kalau hari ini adalah hari minggu jadi anak-anak ada di rumah karena semuanya libur sekolah.

Tidak membutuhkan waktu lama, mereka pun sampai di rumah. Reva kembali duduk di kursi roda, Dava mulai mendorong kursi rodanya masuk ke dalam rumah.

"Selamat datang Mommy dan Dera!" teriak semuanya.

Reva sangat terkejut, rumah itu sudah dipenuhi dengan pernak-pernik lucu hasil karya dari anak-anak.

"Ya Allah, Mommy kaget banget," seru Reva.

Diva berlari dan memeluk Mommynya itu. "Mommy lama banget di rumah sakit, Diva kangen," seru Diva.

"Mommy juga kangen sama Diva, maafkan Mommy ya sayang," sahut Reva dengan menciumi seluruh wajah Diva.

"Mommy, kita sudah menghias kamar untuk banyak Dera loh," seru Chika.

"Hah, iyakah?"

"Iya, apa Mommy mau lihat?" tanya Chika.

"Mau dong."

Reva menyuruh Dava untuk membawanya ke kamar Dera, jauh-jauh hari Reva dan Dava memang sudah menyiapkan kamar untuk Dera.

"Taraaaaa... lihatlah Mommy, bagus kan," seru Cello.

Mata Reva sampai berbinar melihat kondisi kamar Dera, selama ini Reva memang belum sempat merapikan kamar untuk Dera tapi sekarang, anak-anaknya yang sudah membantu merapikan kamar itu.

"Ini semua kalian yang bereskan?" tanya Reva.

"Iya dong, Mommy," sahut Chika.

Tiba-tiba Rian berdehem dengan mendelikan matanya ke arah Chika.

"Eh, kita juga dibantu uncle Rian, Mommy," seru Chika cengengesan.

Reva merentangkan kedua tangannya, tentu saja Chika dan Cello langsung berlari dan memeluk Reva.

"Terima kasih ya sayang, kalian memang kesayangan Mommy," seru Reva.

"Sama-sama, Mommy."

"Sudah-sudah, Mommy kalian harus istirahat jangan dulu banyak bergerak. Reva, lebih baik sekarang kamu istirahat dulu, mumpung Deranya tidur," seru Mama Amelia.

"Iya, Ma."

Dava pun membawa Reva masuk ke dalam kamarnya, Dava merebahkan tubuh Reva.

"Kamu istirahat ya, aku mau lihat kerjaan dulu," seru Dava.

Reva menarik tangan Dava membuat Dava mengerutkan keningnya. "Ada apa, sayang? apa kamu perlu sesuatu?" tanya Dava.

Reva menggelengkan kepalanya, lalu merentangkan kedua tangannya ke arah Dava.

"Peluk dulu," rengek Reva dengan manjanya.

"Ya ampun."

Dava duduk di samping Reva dan memeluk istrinya itu. "Tumben manja, biasanya juga tidak seperti ini?" seru Dava.

"Terima kasih ya Mas, sudah menjadi suami siaga dan Daddy yang baik untuk anak-anak. Aku minta, semoga Mas tetap seperti ini dan tidak akan pernah berubah," seru Reva.

"Sayang, aku sudah sangat bahagia dan beruntung mempunyai istri sempurna dan dua anak yang lucu-lucu, lalu bagaimana mungkin aku bisa menyakiti kalian. Cukup dulu saja kesalahan fatal yang aku buat, untuk sekarang dan seterusnya aku akan membuat kalian bahagia," sahut Dava.

Reva mengeratkan pelukannya. "Sudah ya, sekarang kamu istirahat soalnya aku ada pekerjaan yang harus aku urus," seru Dava.

"Baiklah."

Reva mulai merebahkan tubuhnya, Dava pun pergi menuju ruangan kerjanya karena dia harus mengurus pekerjaan yang selama ini memang sudah menumpuk.

Sementara itu di ruangan TV, seperti biasa anak-anak sedang bermain bersama ditemani Rian dan Amelia.

"Diva, sudah dewasa nanti kamu ingin menjadi apa?" tanya Chika.

"Dokter, Kak."

"Kok dokter sih? kamu harus menjadi pengusaha seperti Daddy," seru Chika.

"Tidak mau, Diva tidak suka seperti Daddy pokoknya Diva ingin menjadi dokter," sahut Diva.

"Kenapa Diva ingin menjadi dokter?" tanya Mama Amelia.

"Diva ingin menolong orang saja, nanti kalau Nenek dan uncle Rian sakit, bisa Diva periksa gratis," sahut Diva.

Rian mencubit pipi gembul Diva dengan gemas. "Keponakan uncle memang pintar sekali," seru Rian.

Diva memang berbeda dengan Chika dan Cello, setiap Dava mengajarkan bisnis Diva sama sekali tidak tertarik, tapi dia suka sekali dengan dokter bahkan saat ini mainannya pun penuh dengan mainan berbagai macam alat-alat kedokteran.

1
Misaza Sumiati
selamet Dava ditinggal Reva
Efendi Siahaan
Tahap cerita nya terlalu tergesa2
udah gitu si reva katanya lulusan sarjana kok kek ngak punya keahlian dibidang lain selama hamil juga ngak punya penghasilan pdhl mereka butuh biaya untuk mnjlani hidup
Erlina Candra
Luar biasa
Khairul Azam
ini ni salah satu novel yg nglantur, perempuannya bego jg
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: jangan dibaca
total 1 replies
Dinda Putri
Luar biasa
I Dw Ny Manasamadhi
anaknya dua kok menghilang,,
kalea rizuky
anak kecil gara2 lu reva pergi dasar anak kecil. g tau diri
Suyudana Arta
kok sama majikan panggil mas??
Winter192: Krn posisi Reva di sana bkn ART dia di spesialisasi sbgai guru sekaligus pengasuh. Ingat posisi dia ttp guru / home schooling .Jd wajar Reva panggil Dava mas. Beda cerita klo ART panggil Dava mas,itu ngelunjak. Tp jaman skrg bnyk yg panggil majikan laki dgn sebut mas... 😁
total 1 replies
Kristin Marta
Luar biasa
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Vitha Vivi
Luar biasa
mama De
apa pun cerita nya siapa pun penulis nya kalian author memang terbaik
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: Terima kasih sudah mampir, sehat dan semangat selalu untuk kk🥰
total 1 replies
Bunda Puput
Luar biasa
Eylna Fadli
kok lama amat nih menderitax...
Eylna Fadli
huftt dag dig dug serrrr
Sri Wahyuni
autornya ini..... suksess ya
ceritanya bagus, alurnya hidup,.... banyak pesan moral didalamnya....
Bunda Elsha ChaCha
Alhamdulillah happy ending... terimakasih mbk Poppy udah buat cerita yg sangat luar biasa bagus'y ...di tunggu karya berikutnya mbk Poppy...love love love mbk Poppy /Kiss//Heart//Heart/
Bunda Elsha ChaCha
yeyy mommy Reva setuju sama hubungan mereka
☠☀💦Adnda🌽💫
semangat kak Poppy ....kutunggu dengan setia karyamu ,maaf biarpun kdng suka lama klo baca abisnya klo nunggu yg on going suka gregetan jdnya suka numpuk bab dulu ....TPi ttp setia ko dan slalu kangen karya k Poppy ,🥰🥰
Patrick Khan
.siap meluncurrrrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!