NovelToon NovelToon
Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung

Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Beda Usia / Persahabatan / Tamat
Popularitas:529.8k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Di suatu pagi hari, reaksi Mandala seperti kemarin malam tanpa respon dan mau berbicara. Di meja makan Rita, Bramantio, Erika, dan Ismalia hanya saling memandang juga terdiam suara dentingan sendok piring yang beradu. Usai selesai makan Mandala tidak berpamitan langsung melesat keluar.

Mandala mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Ia masih merasa terkejut dengan permintaan sang anak Erika yang ingin menjodohkan dengan sahabatnya anaknya. Sedangkan Erika, Ismalia, Rita masih terdiam di meja makan. Ismalia yang hanya tertunduk merasa malu.

"Nek, Bagaimana ini nek. Pasti ayah marah dengan Erika?" tanya Erika ke Rita.

"Tenang saja. Ayah kamu pasti marahnya sebentar gak akan lama. Nanti nenek akan bicara sama ayah kamu. Sudah kamu berangkat sekolah sana." ucap Rita.

"Baiklah, nek. Kita pamit dulu. Assalamualaikum." ucap Erika sambil menyambut tangan bersalaman.

"Wa'alaikumussalam." jawab Rita.

Bramantio sudah berangkat ke kantor setelah beberapa menit Mandala keluar. Kondisi tubuh sudah mulai membaik dan telah diperbolehkan oleh Rita untuk ke masuk kantor. Karena ia harus mengurus beberapa file yang diserahkan oleh sang sekretaris untuk ditandatangani.

Erika dan Ismalia berangkat ke sekolah diantar oleh sang sopir Pak Rahmad. Mereka berdua hanya terdiam tanpa ada yang membuka pembicaraan. Pak Rahmad sampai menatap di kaca spion depan heran dengan sikap kedua sahabat hanya terdiam.

Tidak perlu waktu lama, mobil berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Seperti mode awal terdiam dan hanya berjalan beriringan saja sampai ke kelas. Di kelas temannya yang lain juga heran melihat Erika dan Ismalia. Tania menatap heran ingin bertanya takut Erika akan marah.

"Kenapa mereka seperti tidak saling mengenal? Apa mereka sedang bertengkar? Tanya gak ya, nanti gue yang kena marah. Lebih baik enggak deh." monolog batin Tania.

Sikap mereka juga sama ketika pulang sekolah. Bahkan mengantarkan Ismalia ke rumahnya Erika terus saja diam. Pak Rahmad hanya menghela nafas tidak berani bertanya dan ikut campur. Toh fikirnya Pak Rahmad nanti juga baikan lagi.

...🌹🌹🌹...

Di Perusahaan Bramantio Group, Mandala sudah berada di ruangannya sambil memeriksa beberapa file klien dan data keuangan perusahaan. Ia membolak-balikkan file dengan fikiran entah kemana. Konsentrasi Mandala terganggu dan tiba kepala sedikit sakit.

Mandala mengambil obat pereda sakit kepala yang berada di dalam laci lalu meminumnya. Ia menyandarkan kepala di kursi sejenak. Terdengar suara pintu di ketuk, Mandala menegakkan kepala dan menyuruh masuk. Ridwan sang sekretaris masuk memberitahu bahwa pukul 2 nanti akan jadwal pertemuan dengan klien.

Tok Tok Tok

"Masuk." perintah Mandala.

"Maaf mengganggu, Pak. Saya cuma mau bilang kalau bapak akan ada jadwal pukul 2 nanti untuk pertemuan dengan Perusahaan CF Group."

"Saya nanti tidak bisa, tolong kamu batalkan menjadi besok saja waktunya tetap pukul 2. Hari ini kepala saya sedikit sakit. Kemungkinan akan pulang lebih awal." ucap Mandala sambil memijat pelipis.

"Baik, Pak. Oh ya pak apa perlu saya belikan bapak obat pereda sakit kepala?" tanya Ridwan.

"Saya rasa tidak perlu. Saya selalu menyimpan obat pereda sakit kepala dan baru saja saya minum."

"Kalau begitu bapak pulang saja. Berkas itu biar saya saja yang memeriksanya."

"Baiklah. Saya serahkan ke kamu.Tolong kamu periksa secara teliti dan sesuaikan dengan data sebelumnya. Kalau ada apa-apa hubungi atau temui saya ada di apartemen."

"Baik, Pak. Akan saya kerjakan."

"Saya pulang dulu."

"Hati-hati, Pak."

Mandala pulang lebih awal dari biasanya karena kepalanya sedikit sakit. Sepanjang diperjalanan Mandala terus memijat pelipis kepala mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Ia berencana kalau ia tidak pulang ke rumahnya melainkan pulang ke apartemen.

Sementara waktu ia hanya ingin menyendiri saja. Sebelumnya ia memberikan pesan singkat ke Rita. Kalau ia tidak pulang ke rumah melainkan ke apartemen selama 3 hari kedepan. Rita yang membaca pesan singkat Mandala menghela nafas panjang.

"Sepertinya ia kembali ke sikap awal. Mandala... Kapan kamu akan membuka hati nak? Jangan terpuruk dengan rasa bersalahmu." keluh Rita dalam batinnya.

Ya Mandala kembali ke sikap awal dimana ketika dulu beberapa hari meninggalnya sang istri. Mandala tidak pernah pulang dan menemui kedua orangtuanya. Bahkan berbulan-bulan. Dengan susah payah Rita, Bramantio, dan sang sekretaris Ridwan membujuknya. Akhirnya Mandala mau pulang juga ke rumah.

Mandala yang sudah berada di apartemen. Langsung menuju ke kamar membaringkan diri memejamkan kedua mata. Saat ini kepalanya memang benar-benar sakit. Seketika ponselnya berdering, Mandala mengabaikannya. Untuk saat ini Mandala memang benar-benar perlu waktu sendiri.

...🌹🌹🌹...

Saat pagi hari di kantor, Mandala datang lebih awal dari para karyawan dan staf. Mandala memasuki ruangannya kemudian membaca berkas yang Ridwan tinggalkan di atas meja Mandala. Ponsel Mandala berdering menampilkan nama sang ibu Rita. Dari kemarin malam ia tidak sama sekali memantau ponselnya. Begitu banyak panggilan tidak terjawab dari Ibu dan Ayahnya.

Mandala kembali mengirimj pesan singkat ke Rita. Bahwa saat ini ia hanya perlu waktu untuk sendiri. Nanti ia akan menghubungi Rita kembali. Mandala menghibur pikirannya hanya dengan datang ke kantor. Menyibukkan diri sampai lupa waktu sepulang kantor langsung istrirahat tidur tanpa berganti pakaian.

Ridwan lah yang mengatur jam makan siang Mandala saat dikantor. Ridwan sedikit khawatir dengan kondisi Mandala. Ia sedikit heran bagaimana bisa Mandala kembali ke sikapnya semula. Ingin sekali Ridwan bertanya namun ia urungkan.

Tepat pukul 2 siang, Mereka menghadiri sebuah pertemuan dengan Perusahaan CF dari Banjarmasin di ruang rapat. Hal yang membuat Ridwan salut dengan bosnya. Walaupun kondisi dan pikiran yang begitu kacau. Mandala tetap profesional dalam urusan kerja.

Beberapa menit kemudian, pertemuan antara Mandala dengan CEO Perusahaan CF diakhiri berjabat tangan. CEO Perusahaan CF sudah menandatangani kontrak kerjasama pembuatan hotel di Banjarmasin. Yang akan dibangun 2 bulan akan datang. Otomatis 2 bulan kedepan Mandala akan sibuk ke luar kota.

Usai urusannya selesai, Mandala pamit pulang karena waktu sudah hampir Maghrib. Seperti biasa ia hanya pulang ke apartemennya saja. Setiba di apartemen, sebelum mandi Mandala memesan makanan terlebih dahulu melalui gofood untuk makan malamnya. Barulah ia akan mandi mumpung pesanannya belum datang.

15 menit kemudian, pesanannya tiba di depan. Mandala yang baru saja selesai mandi memakai handuk di pinggang menuju pintu membuka dan membayarnya. Sebelum menyatap ia akan memakai pakaian terlebih dahulu. Kemudian ia menuju dapur membawa mengambil piring.

Baru saja ingin memasukkan makanan ke mulut. Ponselnya kembali berdering, dilihatnya nama pemanggil Mandala kembali tidak mengangkatnya memilih kembali menyantap makanannya. Nama pemanggil itu adalah Rita ibunya.

...🌹🌹🌹...

Ismalia yang sepulang sekolah tengah membantu Mastiara menyiapkan makan siang. Ismalia terlihat murung dan tidak bersemangat semenjak pulang dari rumah Erika. Mastiara yang melihat hanya menatap heran putrinya.

"Is, apa kamu ada masalah? Kenapa kamu murung seperti itu?" ucap Mastiara sedang membasuh piring.

"Eh... gak ada kok, Buk. Gak ada masalah apa-apa?" jawab Ismalia ketika memotong bawang.

"Yakin? Kamu bisa cerita sama Ibu. Atau kamu sedang bertengkar ya sama Erika?" tebak Mastiara.

"Gak, Buk. Gak ada apa-apa. Is gak bertengkar sama Erika." elak Ismalia.

"Ya sudah. Kalau begitu, ayo selesain cepet masaknya sebentar lagi adik-adik dan ayah kamu pulang."

"Loh, Gak sampai sore, Buk. Biasanya sore bari tutup."

"Hari ini Ayah kamu gak enak badan katanya tadi pagi. Kemungkinan akan tutup lebih awal dan saat belanja tadi pagi sengaja belinya sedikit." ujar Mastiara selesai cuci piring berpindah ke menggoreng ayam dan ikan.

"Ohh.. gitu."

Tidak lama mereka sudah selesai masak dan telah disajikan. Hanya tinggal menunggu sang adik dan sang ayah pulang saja. Ismalia beristirahat sejenak di kamar membaringkan tubuh memandang langit-langit. Ia teringat kejadian kemarin malam. Ia merasa bersalah karenanya keluarga Erika dan Mandala kembali renggang.

Walaupun sebetulnya bukan dari kesalahannya. Tetapi ia merasa dalang renggangnya hubungan mereka. Ismalia mau membicarakan ini ke Erika tapi Erika sendiri tidak mau bicara dengannya. Cerita sama sang Ibu Mastiara takut sang Ibu marah. Ternyata memendam masalah sendiri tanpa berbagi memang sedikit menyakitkan, terasa sesak dan menyiksa.

Ismalia mengalah memulai bicara sama Erika. Mengirim pesan singkat ke Erika.

Ismalia

"Assalamualaikum, Rik. Aku mau minta maaf sama kamu gara-gara aku kalian jadi bermasalah?"

Ting

Erika yang juga sedang berbaring terdengar suara pesan masuk dari ponselnya. Menjangkau ponsel di atas nakas lalu membukanya. Ternyata pesan tersebut dari sahabatnya Ismalia. Erika juga merasa bersalah karena sudah mendiamkannya tanpa sebab. Jujur saja Erika saat itu tidak ingin bicara terlebih dahulu.

Erika

"Wa'alaikumussalam. Lo gak salah kok Is seharusnya gue yang minta maaf. Gara-gara gue lo jadi ikutan terjerumus dalam masalah ini."

Ting

Ismalia

"Ya, Rik. Tapi aku tetap aja mau minta maaf. Andai saja waktu itu aku gak kesana, pasti kalian gak akan berpikiran yang macam-macam. Dan ayah kamu gak akan marah sama kalian."

Ting

Erika

"Ya, Is. Lo gak boleh gitu, itu sama aja kita nyalahin takdir. Lo waktu itu kan memang tanpa disengaja. Kita aja yang suka overthinking dan melebih-lebihkan. Dan soal Ayah, ia cuma marahnya sebentar kok. Lo tenang saja, gak usah rasa bersalah gitu."

Ting

Ismalia

"Makasih, Rik. Udah maafin aku."

Ting

Erika

"Ya."

Obrolan pesan singkat mereka berakhir ketika Mastiara memanggil Ismalia untuk makan siang bersama. Karena sang ayah dan adik sudah pulang sedari tadi.

Disisi lain Erika masih ragu-ragu menghubungi sang ayah untuk meminta maaf. Erika sangat tahu kalau Mandala masih marah. Dengan keberanian Erika mencoba menghubungi Mandala.

Tut tut tut

Panggilan Erika tanpa diangkat oleh Mandala. Sampai pada panggilan dua dan tiga juga tanpa sahutan. Lalu Erika mencoba mengirim pesan suara ke Mandala. Pesan suara dikirim masuk hanya saja dibaca Mandala tanpa dibalas. Hal itu membuat Erika sedih dan sedikit meneteskan airmata di sudut matanya. Memeluk bantal guling sambil memegang ponsel.

"Ayah... Rika minta maaf. Rika gak bermaksud seperti itu. Rika hanya ingin yang terbaik buat keluarga kita." ucap lirih Erika sesegukan sambil memeluk bantal guling dan ponsel.

Akibat sesegukan yang cukup lama akhirnya mengantarkan Erika pada alam mimpi indah. Sedangkan Mandala hanya mendengarkan pesan suara dari Erika. Ia sedikit merasa bersalah terhadap putri kesayangan. Sejujurnya ia tidak marah sama sang putri melainkan ia hanya teringat akan masa lalu dan memerlukan waktu sejenak.

...Bersambung.... ...

Tanpa terasa ya akhirnya kita bertemu kembali dengan Bulan Ramadhan ☺ tinggal 2 hari lagi loh. Oleh sebab itu, apabila ada kesalahan dan menyinggung saat author menulis mohon dimaafkan lahir bathin.

Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya 🤗

Salam Marhaban Ya Ramdhan All 🌜

1
Yoga Yulianto
pantai atau pandai
Tressa Quinn
Lumayan
Tressa Quinn
Luar biasa
Rini Maryani
lanjut om nazir semangat thooor
Rini Maryani
lanjut ismalia semanhat ya thoor sehat selalu 💪
0v¥
cie cie ismalia sama mas mandala kapan punya baby ya
Rini Maryani
up lm bngt thoor
Tria Hartanto
alhamdulillah akhirnya up juga
Rangga Peppo
ko up nya cerita tentang si Alya doang Thor padahal udh nunggu lama
Tria Hartanto
lama banget liburnya
Anisa Sari
seru ngga ngebosenin
Ipti Rokhah
muga2 cepat hamil anak kembar klau bisa kembar 3 atau 4 pasti seru
IW
masih ada ya, padahal udah di hapus loh
0v¥
bolak balik buka hp belum up thor, pingin denger kabar isma hamil biar mas mandala tambah sayang, erika punya adek
Yani Agustina
koq episode-nya lompat ke awal la sih...jd males bacanya
Ipti Rokhah
jangan dingin 2 mandala nanti bucin lo😍😍😍
Nani Sumarni
emang yaaah tua² keladi makin tua makin hoot ..mandala- mandala coba kalau semenjak menikah begitu jangan banyak drama...
Nani Sumarni
kaya nya si aliya mau jadi pelakorr ya.....authort lanjuuuut.
Nani Sumarni
sebenernya mandala seprekewensi sama² kaku dan dingin
seharusnya is ituh lebih periang sedikit lebih agresif ..kalau begitu terus mau sampai kapan sampai cerita ini selesai juga tidak akan tertrik dan tidak akan mencair kekakuanya thorrrr......
Rini Maryani
lanjut dr syamil semangat thooor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!