Novel kedua author ❤️
Bacaan Romantis komedi. Awas senyum-senyum nggak jelas!!! Penuh keuwuan dan kebucinan.
Kimmora, gadis jutek yang sangat benci diatur, tiba-tiba terbangun dari pingsan dan harus menikahi laki-laki yang merupakan anak dari sopir papanya. Kimmy yang cantik dan kaya, tak ingin dunia tahu jika dia sudah menikah, apalagi Arsen jelas tidak selevel dengannya. Saat Kimmy masih membenci suaminya, cinta dari pria lain datang menghampirinya. Mampukah Arsen membuat Kimmy bertahan dan mencintainya?
Ketika mereka baru merasakan indahnya pernikahan, fakta masa lalu mereka mulai terungkap. Siapakah Kimmy dan Arsen yang sebenarnya?
follow ig penulis: @ittaharuka
Selamat membaca Sayang-sayangnya Kimmy-Arsen 😍😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
“Aku baik-baik aja kok, aku nggak sakit. Aku ke toilet bentar.”
Aku bangkit dari posisi duduk lalu meninggalkan mereka. Hatiku begitu terluka, melihat wajah Yumna yang berseri-seri. Apa aku benar-benar mulai menyukai arsen? Tidak, ini pasti karena Arsen berstatus sebagai suamiku.
“Kim, lo baik-baik aja.” Nana mengejarku.
“Gue baik-baik aja kok, emang gue kenapa sih?” tanyaku.
Sahabatku itu merangkul pundakku lalu berkata, “Lo pucet banget kayak mayat.”
“Si*l*n lo,” umpatku pada Nana. “Gue lagi bad mood aja kayaknya.” Aku berjalan menuju toilet bersama Nana.
"Gue kira lo salah makan. Bad mood napa sih?”
“Nggak tau lah, pokoknya lagi nggak mood gue.”
“Pulang kuliah ngemall yuk, ntar malamnya baru kita clubbing." Nana memainkan alis matanya naik turun.
"Oke, gue suka gaya loe." Aku tersenyum pada Nana, sahabatku itu sangat mengerti apa yang aku butuhkan saat ini.
...♥️♥️♥️M.A.S.🚗🚗🚗...
Sepulang kuliah, aku dan Nana mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan. Suasana masih sangat sepi, karena hari masih siang menjelang sore.
Aku dan Nana hanya makan es krim seperti anak kecil. Tak peduli orang mau menilai apa, kami terus menikmati lelehan es di genggaman kami.
Ponselku berbunyi, satu pesan dari Dion yang mengatakan dia akan menyusulku ke mal ini.
"Cowok gue mau nyusul katanya," ucapku pada Nana.
"Lo beruntung banget sih Kim, dapet cowok
ganteng kayak Kak Dion. Lah gue, suka sama Kak Arsen tapi harus gue kubur dalam-dalam," keluh Nana.
Apa benar aku beruntung memiliki pacar seperti Dion. Sedangkan aku memiliki suami seperti Arsen. Ya Tuhan, bahkan aku terus mengingat Arsen di kepalaku.
"Lo percaya nggak sih kalau Arsen sama Yumna balikan?" tanyaku.
Nana mengerutkan dahi, matanya menatapku intens, seolah sedang mengamati sesuatu di dalam mataku.
"Lo cemburu sama Arsen?"
"Apaan sih, orang gue nanya, lo percaya nggak?"
"Kim, lo jujur deh sama gue, kalau lo emang masih anggep gue sebagai sohib lo."
"Jujur apanya sih, gue nggak ngapa-ngapain."
"Gue kenal lo udah lama, gue tahu ada sesuatu yang aneh sama lo dan Kak Arsen. Apa lo suka sama dia? Atau dia yang suka sama lo!" seru Nana.
Aku mendadak gugup, Nana bisa menebak apa yang terjadi antara aku dan Arsen. Apa aku harus menceritakan semuanya pada Nana? Pasti aku akan menyakiti hatinya kalau aku mengatakan tentang pernikahanku.
"Kim, jawab dong, malah diem aja lo." Nana menggoyangkan lengan kananku.
"Kimmy, Nana." Suara Dion terdengar jelas, aku mengangkat wajahku yang sedari tadi menunduk.
"Kak Dion." Dion langsung duduk di samping kiriku.
"Kamu kenapa?" Dion menyingkirkan anak rambut yang sedikit menutupi wajahku. "Kalau sakit jangan main, kita pulang ya." Dion menggenggam tangan kiriku.
"Sini gue buang dulu es lo." Nana merebut es krim yang masih sisa sedikit di tangan kananku, lalu meninggalkan aku dan Dion berdua.
"Ayo kita pulang!" ajak Dion.
Dion begitu baik selama ini, apa dia akan tetap baik jika tahu aku sudah menikah dengan Arsen. Tiba-tiba hatiku diselimuti banyak keraguan dan rasa bersalah.
"Aku baik-baik aja kok, Kak. Mungkin aku lagi badmood aja. Aku pengen happy." Aku menatap wajah Dion sambil menampilkan senyum terbaikku.
Aku tahu Dion mampu membuatku bahagia, dan tentang Arsen. Perasaanku padanya pasti hanya karena rasa bersalahku padanya.
"Mau kemana? Pantai? Nonton?" Dion selalu menawariku hal-hal yang mampu membuatku bahagia.
"Pantai dong, Kak." Nana tiba-tiba menyahut.
Aku menoleh ke arah Nana. Sahabatku ini pasti senang sekali mendengar kata pantai.
"Oke, besok kita ke pantai. Tapi, kalau hari ini aku pengen berduaan sama Kimmy, kamu nggak keberatan 'kan?" Dion mencoba bernegosiasi dengan Nana.
"Ohh … jadi, aku diusir secara halus nih!" Nana memanyunkan bibirnya.
"Ya, maksud aku begitu, tapi kalau kamu mau jadi obat nyamuk sih nggak masalah." Dion tertawa.
Saat melihat tawa Dion, aku teringat dengan cara Arsen tertawa tadi malam. Ah, lagi-lagi dia muncul di otakku, bahkan saat kini aku sedang bersama Dion bayangan Arsen selalu muncul menghantui pikiranku.
"Kim, pacar lo tuh jahat bener." Nana mengadu seperti bocah.
"Lo sini aja lah, kita ngedate bertiga," kataku.
Nana mengambil tas miliknya yang tergeletak di kursi, sepertinya dia memilih untuk pulang.
"Yaudah, mending gue balik sekarang. Kak Dion besok jangan ingkar janji ya."
"Iya, santai aja. Bawa cowok lo juga dong biar rame," kata Dion.
"Ajakin Dara sekalian," kataku.
"Oke deh. Jadi, ntar malam batal nih?" tanya Nana padaku.
Aku melotot pada Nana, karena Dion tidak pernah tahu kalau aku suka pergi ke klub malam.
Nana terkekeh, lalu segera meninggalkan aku dan Dion.
"Kita kemana nih enaknya?" tanya Dion.
"Kemana aja deh terserah Kak Dion," jawabku pasrah.
"Mau liat aku futsal nggak? Kebetulan anak-anak mau main di mall ini juga."
Futsal? Sepertinya menarik juga. Lihat cowok-cowok main futsal pasti menyenangkan, hitung-hitung cuci mata.
"Boleh deh," jawabku penuh semangat.
Kami pun bergandengan tangan menuju lapangan futsal tempat Dion dan teman-temannya akan bermain. Lapangan itu ada di lantai paling atas pusat perbelanjaan ini.
Memasuki area lapangan, kami disambut dengan pemandangan cowok-cowok keren yang memakai baju olahraganya. Benar dugaanku, ternyata melihat cowok keren langsung menaikkan suasana hatiku menjadi lebih bahagia.
Dion memintaku untuk menunggu di bangku penonton. Beberapa menit menyaksikan Dion bermain, aku sangat bahagia. Pacarku benar-benar keren. Namun, tiba-tiba suasana hatiku kembali berubah menjadi suram, awan mendung datang menghantui perasaanku.
Aku melihat Arsen datang bersama Yumna. Lagi-lagi mereka bersama.
🌹🌹🌹
Sabar ya Kim, aku bingung juga. Kamu sama Dion, tapi nggak rela Arsen sama Yumna. Duh, aku jadi pusing lihatnya 😅😅
Gengs, sehat? Aku kurang tidur nih 😅😅
Sibuk nyari dukun buat Kimmy.
Jangan lupa ritual jejaknya ya seperti biasa. Like, komen, hadiah, dan vote.
Terima kasih gengs, karena vote dari kalian, MENIKAHI ANAK SOPIR masuk ranking vote urutan 158, semoga bisa tetap bertahan ya 🙏🙏🙏 yang masih ada vote boleh lah kasih aku 🤭🤭 Terima Kasih Banyak 🥰🥰🥰
See you again.🥰🥰🥰