NovelToon NovelToon
Manisnya Dosa Janda Penggoda: Terjerat Paman Direktur

Manisnya Dosa Janda Penggoda: Terjerat Paman Direktur

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Janda / Konflik etika / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Bangjoe

Mampukah janda muda menahan diri saat godaan datang dari pria yang paling tabu? Setelah kepergian suaminya, Ayana (26) berjuang membesarkan anaknya sendirian. Takdir membawanya bekerja di perusahaan milik keluarga suaminya. Di sana, pesona Arfan (38), paman direktur yang berkarisma, mulai menggoyahkan hatinya. Arfan, duda mapan dengan masa lalu kelam, melihat Ayana bukan hanya sebagai menantu mendiang kakaknya, melainkan wanita memikat yang membangkitkan gairah terpendam. Di antara tatapan curiga dan bisikan sumbang keluarga, mereka terjerat dalam tarik-ulur cinta terlarang. Bagaimana Ayana akan memilih antara kesetiaan pada masa lalu dan gairah yang tak terbendung, di tengah tuntutan etika yang menguji batas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bangjoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26: Dosa yang Mematikan

“Jangan sentuh aku,” desis Ayana. Suaranya pecah, sarat akan luka dan kemarahan yang membakar. Ia mundur selangkah, menepis tangan Arfan yang terulur, seolah sentuhan itu adalah bara api yang menghanguskan.

Pandangan Arfan melunak, penuh penyesalan dan keputusasaan. “Ayana, dengarkan aku. Kumohon…”

“Dengar apa? Kebohongan lain? Penipuan lain?” Ayana tertawa pahit, suaranya hampir menyerupai isakan. Air mata mulai menggenang, namun ia menahannya mati-matian. “Kau tahu segalanya, Arfan. Kau tahu suamiku seorang kriminal, dan kau… kau melindunginya?”

Koridor rumah sakit yang tadinya sepi, kini terasa menyesakkan. Bau antiseptik dan hawa dingin menyelimuti Ayana, membuatnya merasa semakin terisolasi dalam badai emosinya.

Ia berbalik, tak ingin lagi menatap mata Arfan yang memohon. Langkahnya cepat, seolah ingin melarikan diri dari kenyataan pahit yang baru saja terungkap. Pikirannya kalut, berputar-putar antara kekhawatiran untuk Raya, dendam Vina, dan kini… pengkhianatan dari orang yang paling ia percaya.

Ia berhenti di depan pintu kamar rawat Raya. Mengambil napas panjang, Ayana memaksa dirinya untuk tenang. Demi putrinya, ia harus kuat. Ia mendorong pintu, masuk ke dalam. Raya terbaring pulas, wajahnya pucat namun napasnya teratur.

Ayana duduk di samping ranjang, menggenggam tangan kecil Raya. Kehangatan kulit putrinya sedikit menenangkan, namun tidak mampu meredakan badai di hatinya. “Maafkan Mama, Sayang,” bisiknya, air mata yang ia tahan akhirnya jatuh membasahi pipi. “Maaf karena telah menyeretmu ke dalam kekacauan ini.”

Tak lama, Arfan masuk. Langkahnya pelan, ragu-ragu. Ia berhenti di ambang pintu, tak berani mendekat. Matanya tertuju pada Ayana yang masih membelakanginya, bahunya bergetar. Hatinya mencelos melihat betapa hancurnya wanita itu.

“Ayana…” Arfan memulai lagi, suaranya rendah dan serak. “Aku tahu ini sulit. Aku tahu kau marah, dan kau berhak untuk itu.”

Ayana menoleh perlahan, tatapan matanya tajam, menusuk. “Sangat sulit, Arfan. Terlalu sulit.” Ia berdiri, menatap Arfan lurus. “Aku tidak butuh permintaan maafmu sekarang. Aku butuh kebenaran. Seluruh kebenaran. Apa yang sebenarnya Dimas lakukan? Kenapa keluarga ini melindunginya? Dan apa hubungannya semua ini dengan Vina?”

Arfan menunduk, menghela napas berat. “Dimas… dia terlibat dalam kasus penggelapan dana dan penipuan besar. Nilainya miliaran. Perusahaan keluarga kita hampir hancur karenanya. Ayahku, Pamanmu… mereka bekerja keras untuk menutupi jejaknya, menyelamatkan nama baik keluarga dan perusahaan.”

“Menyelamatkan nama baik?” Ayana tertawa lagi, lebih keras kali ini, nyaris histeris. “Bagaimana dengan korban-korbannya? Bagaimana dengan orang-orang yang Dimas tipu? Dan bagaimana denganku? Apa aku hanya… alat untuk menutupi kebusukannya?”

“Tidak! Tentu saja tidak!” Arfan maju selangkah, sorot matanya putus asa. “Kau dan Raya… kalian tidak ada hubungannya dengan itu. Ayah dan Paman hanya ingin melindungimu. Mereka tahu Dimas bergaul dengan orang-orang berbahaya. Jika kejahatan itu terungkap, mereka bisa mencelakaimu.”

“Begitu juga dengan dirimu, Arfan?” Ayana menuduh. “Kau sudah tahu ini sejak awal. Sejak kita bertemu, sejak kita… dekat. Kau tahu semua ini, tapi kau diam saja. Kau membiarkan aku hidup dalam kebohongan!”

“Aku ingin memberitahumu, Ayana. Berkali-kali,” Arfan bersumpah, suaranya tercekat. “Tapi ayahku melarang. Dia bilang ini demi keselamatanmu, demi Raya. Vina… dia salah satu korban penipuan Dimas. Dia kehilangan banyak. Dia tahu sebagian kecil dari kebenaran, dan dia berusaha menggunakannya untuk balas dendam.”

Ayana terdiam, mencerna setiap kata. Vina adalah korban? Itu menjelaskan kegilaannya, kebenciannya. Tapi itu tidak membenarkan perbuatannya mengancam Raya.

“Apa lagi yang tidak aku tahu?” desak Ayana, suaranya menipis. “Apa yang harus aku khawatirkan lagi? Vina ingin membalas dendam pada Dimas, tapi Dimas sudah meninggal. Jadi, dia mengalihkan balas dendamnya padaku, pada Raya?”

Arfan mengangguk kaku. “Vina… dia memiliki bukti-bukti yang sangat memberatkan. Bukti yang bisa menjerat keluarga ini, bahkan menyeret kita semua ke dalam masalah hukum yang serius jika dia berhasil membukanya ke publik. Dia tidak hanya ingin balas dendam, dia ingin menghancurkan kita, Ayana.”

“Menghancurkan kita?” Ayana memejamkan mata, merasakan pening yang luar biasa. Kepala Ayana seperti dihantam palu godam. Dia ingin muntah. Semua ini terlalu berat, terlalu kelam. “Jadi selama ini aku hidup di sarang penipu? Di antara kebohongan? Dan kau… kau bagian dari semua ini, Arfan.”

“Aku hanya mencoba melindungimu,” Arfan memegang lengannya, mencoba meraihnya. “Mencoba melindungi Raya.”

“Dengan berbohong padaku? Dengan membiarkan aku jatuh cinta pada seseorang yang menyembunyikan kebenaman sebusuk ini?” Ayana menarik tangannya kasar. “Bagaimana aku bisa mempercayaimu lagi, Arfan? Bagaimana aku bisa percaya pada cinta kita?”

Cinta. Kata itu terasa hambar, tercemar oleh rahasia dan pengkhianatan. Ia menatap Arfan, pria yang dicintainya, pria yang telah membuatnya merasakan gairah dan kebahagiaan yang tak pernah ia duga. Namun kini, semua terasa seperti ilusi, dibalut kebohongan.

“Aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kepercayaanmu kembali,” janji Arfan. “Aku akan membereskan semua ini. Aku akan melindungi kalian berdua. Aku bersumpah.”

Tepat saat Arfan mengucapkan janjinya, ponsel Ayana berdering. Sebuah nomor tak dikenal. Ia mengangkatnya dengan perasaan cemas yang menusuk.

“Halo?” suaranya terdengar gemetar.

Suara di seberang terdengar dingin, penuh ancaman. “Nyonya Ayana. Saya harap Anda sudah mulai memahami posisi Anda sekarang. Anak Anda aman, untuk saat ini. Tapi jika Anda berani buka suara tentang apa yang terjadi pada Dimas, atau jika Anda mencoba lari dari tanggung jawab Anda… saya tidak akan ragu-ragu untuk memastikan putrinya juga merasakan akibatnya.”

Jantung Ayana mencelos. Suara itu… bukan Vina. Ini suara seorang pria, asing, dan jauh lebih berbahaya. Tubuhnya kaku, matanya melebar ketakutan. Siapa lagi ini? Orang-orang yang terlibat dengan Dimas? Ancaman itu terasa lebih nyata, lebih mengerikan dari sebelumnya.

“Si-siapa kau?” Ayana tergagap, keringat dingin membasahi pelipisnya. Arfan melihat perubahan ekspresinya, mendekat dengan cemas.

“Anggap saja saya adalah bayangan dari masa lalu Dimas yang belum terselesaikan,” jawab suara itu dingin, lalu tertawa kecil, tawa yang menusuk tulang. “Pilihan ada di tangan Anda, Nyonya Ayana. Menjaga rahasia ini, atau kehilangan semuanya. Termasuk nyawa putrimu.”

Panggilan terputus. Ponsel terlepas dari genggaman Ayana, jatuh ke lantai dengan bunyi nyaring. Tatapan kosongnya tertuju pada Arfan. Wajahnya pucat pasi, bibirnya bergetar hebat. Vina mungkin hanya ujung dari gunung es yang jauh lebih besar dan mengerikan.

“Ada apa, Ayana? Siapa itu?” Arfan bertanya, suaranya mendesak, meraih bahu Ayana. Ia bisa merasakan tubuh wanita itu bergetar hebat.

Ayana menatapnya, matanya dipenuhi teror yang baru. “Bukan Vina,” bisiknya, suaranya nyaris tak terdengar. “Ini lebih buruk, Arfan. Jauh lebih buruk. Kita… kita dalam bahaya besar.”

Lalu, pandangannya tertuju pada Raya yang tertidur pulas di ranjang. Ancaman itu terasa sangat nyata, membekukan darahnya. Bukan hanya dirinya, tapi juga Raya. Bagaimana mungkin ia melindungi anaknya dari bayangan masa lalu yang begitu kelam ini? Dan bagaimana ia bisa percaya pada Arfan, ketika ia sendiri adalah bagian dari kebohongan yang mematikan ini?

Semua fondasi kehidupannya runtuh, dan Ayana merasa ia akan terseret ke dalam jurang kegelapan yang tak berdasar. Bisakah ia mempercayai Arfan, atau haruskah ia berjuang sendirian di tengah badai yang mengancam nyawa putrinya ini?

Rahasia Dimas, kini bukan hanya sekadar dosa yang disembunyikan. Itu adalah kutukan yang mematikan, menjerat Ayana dan Raya ke dalam pusaran bahaya yang tak terduga. Sebuah permainan hidup atau mati baru saja dimulai.

1
zaire biscaya dite
Gw trs trg bingung dgn jln ceritanya novel ini, selain berganti2 nama para tokoh yg ada, jg perbedaan rahasia yg diungkapkan oleh Arfan kpd Ayana
Benar2 membingungkan & bikin gw jd malas utk membaca novel ini lg
panjul man09
bosan
panjul man09
sudah janda koq ,bisa memilih jalan hidup , siapa vina , bisa bisanya mengatur hidup orang .
panjul man09
siapa nama anak ayana , maya , kirana atau raka ?
zaire biscaya dite
Tolong perhatikan dgn benar ttg nama tokoh dlm novel ini, spt nama anak yg selalu berganti2 nama, Arsy, Maya, Raka, Alisha
Jgn membingungkan pembaca yg berminat utk membaca novel ini
panjul man09
mereka boleh menikah, karna mereka bukan mahrom
panjul man09
lanjuut
zaire biscaya dite
Betul, tlg diperhatikan dgn baik nama yg ada di dlm novel ini. Nama suami itu Adnan atau Daniel, nama anaknya itu Arsy, Maya, Kirana atau Raja ? Jgn smpe ceritanya bagus, tp malah bikin binging yg baca krn ketdkkonsistenan penyebutan nama tokoh di dlmnya, y
Bang joe: terimakasih atas masukannya kak 🙏
total 1 replies
Greenindya
yg bnr yg mana ya kok nama anaknya gonta ganti Kirana maya raka
Bang joe: mohon maaf atas kekeliruannya kak
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!