Alya adinda salsabila seorang siswi pintar, cantik, dan populer di SMA prestasi jakarta.
Valen raka nugraha seorang murid terganteng, dingin, cuek, dan dia adalah musuh bebuyutan Alya sejak SMP.
keduanya tidak pernah akur selalu saja bersaing dan saling menjatuhkan secara halus.
namun siapa sangka,suatu malam orang tua mereka memberikan kabar yang mengejutkan Alya dan Valen.
"apa??, gak salah dengar, gua gak mau dijodohin sama dia apalagi kalau sampai menikah! "ucap Alya.
"emang lu pikir gua mau sama lu" ucap Valen.
namun sebanyak apapun mereka menolak permintaan orang tua mereka tidak bisa ditolak jadi terpaksa mereka berdua harus menikah secara diam-diam.
ditambah lagi aturan sekolah yang melarang untuk menikah, kalau sampai melanggar akan dikeluarkan oleh sekolah itu.
bagaimana kisah mereka selanjutnya??
yuk mampir
IG:qilla_kasychan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kasychan_A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26-lagi-lagi karena Arkan
"Alya lu ngak pa-pa? " tanya Maira.
"gua ga pa-pa" ucap Alya
"heh Kael, lu ga tau napa Alya itu ga bisa hidup asap rokok"ucap Maira pada Kael.
" ya sorry, gua ga tau, lu ga pa-pa kan Aly?"tanya Kael.
"gua ngak kenapa-napa,ga usah khawatir" ucap Alya.
"tapi kok aneh ya, Valen kenapa tiba-tiba peduli sama lu" ucap Maira merasa heran
kring-kring-kring
bel berbunyi, istirahat telah selesai.
"kita ke kelas aja yuk Mai" ajak Alya.
Maira menganguk "iya, ayo" ucap Maira, kemudian mereka berdua melangkah pergi dari rooftop dan ke kelas.
kring-kring-kring
bel pulang sudah berbunyi, semua siswa dan siswi bergegas merapihkan alat belajarnya memasukkannya ke dalam tas, dan bersiap untuk pulang.
seperti biasa Alya pulang sendiri, dan lagi-lagi saat Alya menelusuri kondidor sekolah Arkan memanggilnya.
"Alya" panggil Arkan
"apa" ucap Alya menoleh, Arkan menyusul Alya.
Arkan mengeluarkan coklat dari sakunya dan memberikannya kepada Alya.
"buat lu" ucap Arkan memberi coklat itu
"ga perlu, tadi pagi kan lu udah beri gua buket" ucap Alya menolak.
"ga ada penolakan" ucap Arkan memaksa Alya menerima coklat darinya.
"sama gua ada satu lagi buat lu" ucap Arkan membuka sleting tasnya lalu mengambil sebuah boneka teddy bear.
"nih satu lagi" ucap Arkan memaksa tanggan Alya menerima.
dan lagi-lagi momen tersebut di lihat oleh sepasang mata milik Valen, tangannya mengepal erat hingga jarinya berwarna putih.
"makasih ya" ucap Alya, mau tidak mau dia harus menerima pemberian dari Arkan.
"gua duluan ya" ucap Alya, kemudian pergi ke parkiran mengambil mobilnya.
Alya menyembunyikan pemberian dari Arkan di mobil karena takut Valen akan marah lagi.
Alya masuk ke dalam mobil, dan mulai meninggalkan sekolah itu.
skip di rumah
saat ini Alya baru saja sampai di rumahnya dia memarkirkan mobilnya di carport lalu masuk ke dalam rumah tersebut namun dia tidak melihat batang hidung milik Valen.
jadi Alya memutuskan untuk ke kamar dan berganti baju.
Alya sudah selesai berganti baju dan dia sedang menonton TV di ruang tamu.
Valen pun pulang.
"lu dikasih apa tadi sama Arkan? " tanya Valen yang baru saja masuk ke dalam rumah tersebut.
"ga dikasih apa-apa" ucap Alya berbohong.
"bener, lu ga lagi bohong kan? " ucap Valen
"engga" jawab Alya sedikit gugup
Valen menunjukkan coklat dan boneka teddy bear yang diberikan oleh Arkan untuk Alya, Alya sudah menaruh barang-barang pemberian Arkan di mobil tapi Valen mengambilnya tanpa sepengetahuan Alya.
"i-itu"
"mulai sekarang jangan pernah lu nerima barang dari cowok lain selain gua! " tegas Valen, Alya hanya terdiam.
"faham? " tanya Valen mendekatkan wajahnya ke wajah Alya.
"faham" ucap Alya lirih.
"bagus,jangan pernah lupa lu itu hanya milik gua, ngak ada orang lain yang milikin lu selain gua" ucap Valen, mengelus lembut kepala Alya.
Alya menunduk tidak berani menatap Valen.
Valen membuang boneka teddy bear itu dan coklat itu ke tong sampah.
"kok dibuang" ucap Alya
"karena gua ga suka" ucap Valen, kembali menatap Alya dengan tajam.
"dan gua ga mau ada seseorang yang menyentuh lu sedikitpun kecuali gua! " sambung Valen.
Alya hanya bisa menunduk takut Valen semakin marah.
"dan satu lagi kalau lu sampai ngelanggar gua ga segan-segan memberi hukuman" ucap Valen.
Valen mencoba menarik nafas dalam-dalam, mulai mengontrol emosinya.
Valen meraih kedua tangan Alya lalu mencium kedua tangan Alya.