NovelToon NovelToon
Istri Gemoy Kesayangan Pak Kapolres

Istri Gemoy Kesayangan Pak Kapolres

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Keluarga / Romansa
Popularitas:68.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nurhikmah

Fiona Amartha Dawson, hidup berdua dengan kakak perempuan seibu di sebuah kota provinsi pulau Sumatera yaitu kota Jambi.

Jemima Amelia Putri sang kakak adalah seorang ibu tunggal yang bercerai dengan suaminya yang tukang judi dan suka melakukan kekerasan jika sedang marah.

Fiona terpaksa menikah dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal secara mendadak karena suatu insiden guna menyelamatkan harga dirinya sebagai seorang perempuan lajang.

AKBP Laksamana Zion Nugraha tidak menyangka akan menikahi gadis gemoy yang tidak ia kenal karena ketidakadilan yang dialami gadis itu. Niatnya untuk liburan dikampung kakak iparnya menjadi melenceng dengan menjadi seorang suami dalam sekejap.

Bagaimana reaksi Fiona saat mengetahui jika suami yang ia kira laki-laki biasa ternyata adalah seorang kapolres muda di kota Medan?
Akankah ia bisa berbaur pada kehidupan baru dikalangan ibu-ibu anggota bhayangkari bawahan suaminya dengan tubuhnya yang gemoy itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembahasan rahasia

Zion mendatangi alamat yang diberikan Pakde nya untuk bertemu agen rahasia luar negeri. Begitu sampai, seorang pria bali membawa Zion ke sebuah ruangan tertutup dilantai dua yang mengarah ke pantai jika membuka balkonnya.

Vibes nya ruangan ini seperti sebuah kamar tetapi tidak ada ranjangnya, yang ada hanyalah sebuah meja bundar dengan lima kursi yang mengelilingi nya.

"Selamat datang AKBP Laksamana Zion Nugraha, saya Mayjen Antonius Pradipta, dan ini Mayor Dupont dari CIA cabang Buenos Aires!" ucap seorang pria yang Zion taksir seumuran dengan Pakde nya.

Zion menjabat tangan Mayjen tersebut lalu beralih pada pria asing yang ikut berjabat tangan dengan tersenyum ramah. Seperti biasa, Zion hanya mengangguk kecil dan tetap dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Sikapnya yang seperti itu membuat dirinya sulit untuk didekati atau disentuh oleh siapapun. Mayor Dupont semakin kagum dengan sikap Zion yang tidak peduli dimana dan siapa orangnya, ia tetap seperti yang dirumorkan yaitu dingin, dan tak tersentuh.

Hanya mereka bertiga diruangan tersebut setelah beberapa pelayan mengantarkan makanan serta minuman untuk mereka. Tidak ada CCTV atau kamera rahasia dalam ruangan itu karena sudah disterilkan oleh orang-orang Mayjen Antonius satu jam sebelum pertemuan.

Mayjen Antonius menutup jendela kaca yang menampilkan balkon dengan gorden sehingga ruangan tersebut menjadi gelap.

Tak

Sebuah cahaya putih terpampang pada layar in fokus yang ada didepan ketiga nya yang mana menampilkan foto seseorang dengan tiga penampilan yang berbeda.

"Target diduga akan memasuki negara kita entah dengan penampilan yang bagaimana dan nama apa. Semua orang-orang kita sudah mengawasi baik di jalur darat, laut maupun tempat-tempat yang disinyalir tidak mungkin dilalui manusia sekali pun. Kita akan bekerja sama dengan agen rahasia CIA dibawah komando Mayor Dupont," ucap Mayjen Antonius menjelaskan dengan nada santai.

"Jika seperti itu, kenapa tidak membawa petinggi BIN dalam pertemuan ini? Saya bukan orang yang tepat karena saya bukan lagi bagian dari organisasi rahasia seperti dulu," sahut Zion dengan wajah datar.

"Bapak Presiden dan Menteri Pertahanan kita yang meminta anda ikut terlibat karena mereka melihat potensi anda saat misi beberapa tahun lalu, Komandan Laksamana!" jawab Mayjen Antonius tidak tersinggung dengan penolakan Zion.

"Saya bisa memberikan saran atau membuatkan strategi untuk menangkap pria ini, tetapi jika diminta untuk terjun langsung saya menolak dengan tegas. Masih banyak orang-orang yang berkompeten selain saya yang perlu unjuk gigi agar dapat kalian lihat potensinya, dan orang itu bukan saya!" tolak Zion dengan tegas.

"Apa alasan anda menolaknya, Komandan?" tanya Mayor Dupont membuka suara.

"Keluargaku! Aku tidak akan lagi membuat kelurgaku cemas dan khawatir jika aku ikut misi yang melibatkan nyawa. Bukannya aku munafik atau semacamnya, tetapi membuat diriku sendiri dalam bahaya tanpa memikirkan orang-orang yang aku sayang membuat aku mantap untuk keluar dari organisasi rahasia ini beberapa tahun lalu. Sudah cukup kontribusi ku sebagai prajurit negara beberapa tahun lalu tanpa melibatkan keluarga yang menunggu ku. Posisiku yang sekarang ini saja sudah beresiko besar bagi keselamatan ku, apalagi jika aku tetap berada dalam agensi rahasia yang nyawanya bisa lenyap kapan saja, " jawab Zion berterus-terang.

Mayjen Antonius dan Mayor Dupont tertegun mendengar jawaban panjang Zion. Tak lama Mayjen Antonius menghela napas panjang karena tidak tahu mau bicara apalagi untuk menarik Zion lebih dalam lagi dalam misi ini.

"Saya mengerti karena saya juga punya keluarga baru yang baru merintis rumah tangga. Tetapi bisakah Komandan Laksamana ikut dibalik layar saja jika tidak mau terjun langsung dalam misi ini? Jujur saja, pandangan dan strategi Komandan sama persis dengan bawahan terbaik saya yang juga mengundurkan diri beberapa tahun lalu karena masalah yang sama yaitu keluarga. Apakah Komandan bisa mempertimbangkan nya?" ucap Mayor Dupont mencoba mencari jalan tengahnya.

"Saya setuju dengan Mayor Dupont, bisakah anda tetap dalam misi ini dibalik layar, Komandan? Bapak Presiden dan Menteri Pertahanan berharap penuh pada Anda, Komandan!" sahut Mayjen Antonius ikut menimpali.

"Akan saya pertimbangkan dan saya tidak berjanji untuk mengabulkannya!" jawab Zion datar.

Keduanya mengangguk dengan sedikit kekecewaan karena tidak bisa memaksa Zion dengan dalih tugas karena Zion sudah bukan lagi dari pasukan khusus rahasia seperti beberapa tahun lalu.

"Jadi, apa pendapat anda terkait dengan kedatangan buronan ini ke negara kita?" tanya Mayjen Antonius menoleh kearah Zion yang menatap dalam foto dalam layar tersebut.

"Saya tidak tahu. Hanya saja dugaan saya jika orang ini bukanlah orang yang bisa kita anggap remeh. Sepak terjangnya yang selama ini santer terdengar tidak bisa dianggap biasa saja, karena orang seperti itu mempunyai pikiran yang panjang dan dalam. Mereka cenderung lebih manipulatif dibandingkan penjahat yang terang-terangan membunuh lawannya dalam sekali tebas," jawab Zion tanpa mengalihkan tatapannya.

Mayor Dupont tersenyum kagum atas analisis Zion hanya dengan menatap fotonya saja. Keinginannya untuk menjodohkan Zion dengan seseorang yang ia kenal semakin kuat dan tanpa sadar ia membuang napas kasar karena teringat jika ia belum berhasil menemukan orang tersebut hingga saat ini.

Zion menoleh kearah pria asing yang membuang kasar napasnya dengan alis bertaut.

"Pendapat Komandan Laksamana yang hanya melihat dari fotonya saja sama persis dengan kemampuan bawahan terbaik saya yang bisa melihat kekuatan musuh hanya dari tatapan matanya. Sayang sekali beliau menghilang setelah mengundurkan diri beberapa tahun lalu tanpa ada yang tahu keberadaan nya," ucap Mayor Dupont dengan suara yang putus asa.

"Sungguh sangat disayangkan," sahut Zion ikut prihatin.

"Saya tidak menyangka jika Mayor Dupont memiliki bawahan yang hebat seperti itu? Jika saja dia ada kemungkinan besar kita bisa menangkap buronan ini dengan mudah jika ia ikut bekerjasama dengan Komandan Laksamana," ucap Mayjen Antonius ikut bicara.

"Anda benar, sungguh sangat disayangkan!" sahut Mayor Dupont lagi.

Zion memilih diam dan kembali menatap layar didepannya dengan pandangan yang rumit.

🌺🌺🌺

Sementara itu di sebuah kapal nelayan, dua orang laki-laki berkulit hitam sedang menebarkan jaring diatas perairan laut Indonesia bagian barat bersama beberapa nelayan yang tergabung dikapal tersebut.

"Sebarkan jaringnya dengan cepat! Ikan-ikan di laut ini kemungkinan besar beratnya hingga tiga kilo lebih! Kita harus mendapatkan ikan yang banyak selama air laut tidak pasang!" teriak salah satu nelayan yang diduga adalah pemimpinnya.

Laki-laki berkulit hitam itu mengangguk patuh dan kembali menebarkan jaring bersama rekannya tanpa banyak tanya.

Tidak lama, terdengar sirine kapal polisi air milik perairan selat Malaka yang mendatangi kapal nelayan tersebut.

"Tolong berhenti! Kami akan melakukan pemeriksaan seperti biasa!" ucap seorang polisi air dari atas kapalnya menggunakan toa.

Bersambung...

1
Julia Juliawati
ini cerita g di lanjut ya thor
yunita
lnjutttt
Ita Xiaomi
Wah makin seru ceritanya. Jd deg-degan. Mana buronannya kejam pula.
Ita Xiaomi
Tenang Satria tetap ada perbaikan gizi😁.
Ita Xiaomi
Kocak Dewi nih😁.
Ita Xiaomi
Aku rasa Zion dan Fiona sama-sama agen rahasia. Dan sama-sama udah keluar dr tugas masing-masing.
Ita Xiaomi
Alhamdulillah rejeki. Bahagianya Bang Sat😁.
Ita Xiaomi
Komandan lg mode bucin akut 😁
Ita Xiaomi
Lah dipanggil Nyonya Madam😁.
Ita Xiaomi
Wah menunya bikin lapar.
Ita Xiaomi
Aku jd mikir klo agen A itu Fiona🤔.
Ita Xiaomi
Aamiin ya rabbal alamin.
Ita Xiaomi
Pingsanlah klo kena gebuk pakai telfon.
Ita Xiaomi
Emak-emak kompak menjaga keamanan dan kedamaian 😁
Ita Xiaomi
Jd lupa nih nak jelaskan identitasnya😁.
Ita Xiaomi
Kesatuan itu adanya di Kepolisian dan TNI ya Nana. Siap-siap 😁.
Ita Xiaomi
Alhamdulillah. Tq Mak kebaikannya.
Ita Xiaomi
Ternyata bule mata biru pula. Hebohlah nih bang Gara😁.
Muchamad Ridho
ini udh selesai kah Thor ceritanya..??ko blm up²juga..??
Fifi 21
kayaknya yang fimaksud mayor dupin ini fiona deh
Fifi 21: kayaknya yang dimaksud mayor dupont ini fiona deh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!