NovelToon NovelToon
Menjadi Ipar Sahabatku

Menjadi Ipar Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda
Popularitas:74.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda RH

Tania seorang gadis yatim piatu yang tinggal bersama paman dan bibinya yang kebetulan tidak memiliki keturunan. Di usianya yang ke 20 tahun ini Tania harus berjuang sendiri melanjutkan hidupnya karena paman dan bibinya pun sudah meninggal dunia.

Memiliki seorang sahabat yang baik, tentu merupakan anugerah bagi Tania. Shasa adalah sahabat yang selalu ada untuknya. Mereka bersahabat mulai dari SMA. Siapa yang menyangka persahabatan mereka akan berubah menjadi keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita

Tidak lama kemudian, Shasa sampai di rumah sakit. Ia ingin cepat-cepat sampai di kamar Tania. Setelah menaiki lif, akhirnya ia menemukan kamar Tania.

tok tok tok

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Saif membukakan pintu.

"Mana Tania, bang?"

" Itu. "

Shasa segera masuk ke dalam.

"Tania..... " Shasa menaruh bawaannya di atas meja lalu membentangkan kedua tangannya untuk memeluk Tania. Ia tak kuasa menahan air matanya.

"Kamu tahu, semalam hampir saja aku gila melihatmu tak berdaya."

"Ssst... sudah jangan nangis! Aku sudah baik-baik saja."

"Tapi kakimu."

"Kata dokter bisa cepat sembuh kok."

"Aaaa... kamu hebat. Benar kata dokter, kamu pasti cepat sembuh. Ada aku dan keluargaku yang akan menjaga dan mensupportmu." Shasa menghapus air matanya.

Tiba-tiba saja Tania mengingat perkataan Saif Shubuh tadi.

"Hei kok bengong? Ayo makan sarapanmu."

"Iya, Sha."

Shasa membenarkan meja makan Tania dan meletakkan sarapannya di atas meja tersebut. Sedangkan ia dan Saif sarapan di sofa.

"Setelah ini abang boleh pulang. Abang pasti capek." Ujar Shasa.

"Hem."

Saif menghabiskan makanannya. Setelah itu, ia masuk ke kamar mandi untuk cuci tangan dan cuci muka.

"Abang pulang dulu."

"Iya, bang." Sahut Shasa.

Tania hanya menganggukkan kepala.

Shasa melihat ada kecanggungan di antara dua orang itu. Namun itu masih di batas wajar.

Sekitar jam 10, bunda dan ayah sampai di Bandara Juanda. Mereka dijemput oleh pak sopir dan langsung menuju rumah sakit.

Sampai di lobi rumah sakit, kebetulan mereka bertemu dengan Mbak Dini.

"Bunda, ayah... "

"Din... kamu baru sampai juga?"

"Iya bum. Dini sangat terkejut mendengarnya. Padahal semalam pulang dari rumah Tania baik-baik saja. Kasihan sekali dia."

"Yang namanya cobaan tidak ada yang tahu. Tania pasti sudah berhati-hati."

Akhirnya mereka sampai di kamar Tania. Melihat Tania berbaring tak berdaya dengan keadaan kaki di gips dan diperban, sontak bunda tak kuasa menahan air matanya. Bunda tidak bisa membayangkan jika hal tersebut terjadi kepada anaknya.

"Ya Allah, Tania.... "

"Bunda, jangan nangis. Nanti Tania juga sedih." Ujar Tania. Meski sebenarnya dalam hatinya juga ingin menangis. Namun ia harus tetap terlihat tegar di hadapan mereka.

"Tania, nanti pulang dari rumah sakit kamu tinggal di rumah bunda ya. Bunda ndak mau tahu, pokoknya harus. Kalau kamu tinggal di rumahmu, siapa yang akan merawatmu?"

Tania baru sadar akan hal itu. Namun ia belum bisa memberikan jawaban.

"Tania, maaf ya. Gara-gara kamu ngelesi Cinta, kamu mengalami kecelakaan."

"Mbak, jangan bilang begitu! Ini sudah takdir dari Allah."

"Tapi Mbak merasa bersalah."

"Ini bukan salah mbak. Mbak sudah sangat baik memberikan aku pekerjaan dan kendaraan. Hanya saja nasibku yang kurang baik. Tapi Allah masih memberiku kesempatan untuk hidup."

"Semangat ya, Tania. Mbak do'ain kamu segera pulih dan bisa berjalan lagi."

"Aamiin."

Siangnya, bunda dan ayah pulang ke rumah karena mereka harus beristirahat. Sedangkan Shasa harus pergi kuliah. Ia berangkat kuliah dari kantor. Shasa meminta seorang perawat khusus untuk menjaga Tania. Perawat tersebut adalah perawat yang menjaga Tania di ruang PACU. Sebenarnya Tania tidak minta untuk dijaga. Karena untuk ke kamar mandi pun tidak mungkin. Tania sudah memakai selang untuk buang air kecil. Namun Shasa tetap bersikukuh. Tania tidak bisa membantahnya lagi.

"Sus, tolong temani ya. Ajak dia ngobrol."

"Baik, kak."

"Tania, aku berangkat dulu ya."

"Iya, hati-hati."

Shasa pergi ke kampus naik mobil grab. Ia sudah memesannya beberapa waktu lalu.

Setelah kepergian Shasa, Tania ditemani oleh perawat. Tania yang memang gampang dekat dengan siapa pun membuat suasa tidak canggung. Apa lagi perawat tersebut usianya tidak jauh dengannya. Hanya berbeda tiga tahun saja. Tania menanyakan seputar pekerjaan perawat dan pengalamannya saat kuliah. Perawat pun bertanya soal keluarga Tania.

"Keluarga Mbak Tania sangat baik ya. Tidak seperti keluargaku."

"Maaf Sus, kenapa memangnya keluarganya Sus? "

"Keluarga saya pada toxic. Males pulang ke rumah."

Tania mengulum senyum mendengarnya. Berarti ia lebih beruntung dari pada perawat tersebut meski dirinya saat ini tidak memiliki keluarga.

"Yang cowok itu kakaknya ya, mbak?"

"Kenapa?"

"Ganteng banget. Kerjanya apa?"

"Dosen."

"Waw pantesan sangat berwibawa. Eh, iya tadi pagi pas mbak belum sadar mbak sebut-sebut nama abangnya itu lho."

"Ah, masa' Sus? "

"Iya.Bahkan mbak mau meluk dia. Tapi anehnya dia menahannya. Tapi kekuatan lho kalau dia sayang sama mbak. Dia yang mengusap air mata mbak juga."

Tania tertegun mendengar cerita perawat. Ia tidak menyangka dalam bawah alam sadarnya dia melakukan hal itu.

"Mbak, kok bengong?"

"Eh, ndak pa-pa kok Sus. "

"Mbak aku tinggal ke luar sebentar ya. Mau ambil sesuatu."

"Iya, Sus. "

Tania menggigit bibirnya sendiri membayangkan aoa yang dia lakukakan pagi tadi terhadap Saif.

"Duh, bikin malu saja. Ya Allah, apa jangan-jangan dia berpikir aku sengaja melakukannya? Ah tidak-tidak!' liriknya sambil menggelengkan kepala.

Beralih ke kampus.

Saif baru saja keluar dari kelas. Ia berjalan menuju kantor. Sampai l di ruangannya, ia sedang berpikir keras bagaimana caranya agar Tania mau menyetujui ajakannya untuk menikah.

"Tapi apa aku terlalu buru-buru? Ah tidak-tidak, ini demi kebaikannya juga. Tapi bagaimana nanti tanggapan ayah dan bunda? Apa aku bilang saja kepada mereka agar mereka turun tangan gitu?"

Batinnya.

Tok tok tok

"Iya, silahkan masuk. "

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam. Maaf, apa saya mengganggu, pak? "

Ternyata yang datang adalah Ibu Hana. Salah satu dosen muda yang satu kantor dengan Saif. Usianya sama dengan Saif.

"Oh, tidak bu. Ada apa?"

"Pak, bisa minta tolong kasih arahan sata untuk menyelesaikan proposal ini?"

Saif mengerutkan keningnya. Ia menyangka jika Ibu Hana hanya basa-basi saja. Karena dalam benak Saif sudah melihat gerak-gerik Ibu Hana yang sering mencuri perhatiannya.

"Ehem.. maaf Bu, saya harus ke rumah sakit sekarang juga."

"Oh ya, siapa yang sakit pak?"

"Tunangan saya." Jawab Saif, asal-asalan.

Tentu saja hal tersebut membuat Ibu Hana terkejut. Karena yang ia tahu Saif duda dan tidak memiliki tunangan.

"E... tunangan bapak yang sakit?"

"Iya, kenapa?"

"Tidak apa-apa, pak. Maaf mengganggu."

"Hem... "

Ibu Hana pun keluar dari ruangan Saif. Saif menghela nafas panjang sambil tersenyum sinis. Ia pun menghubungi Shasa untuk pulang bareng dengannya. Namun ternyata Shasa masih ada jam kuliah. Saif pun pamit pulang duluan.

"Dek, nanti biar kamu dijemput sopir ya."

"Iya, bang. Abang langsung ke rumah sakit kan?"

"Iya."

"Syukurlah, kasihan Tania."

Setelah menutup telpon, Saif pun segera keluar dari kantor menuju parkiran.

Bersambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
mom'snya devadhamian
akhirnya sebentar lagi sah ya Tania Abang saif☺️
Hafis Yudhistira
cukup jempol yang bicara
Teh Euis Tea
semoga hasil labnya bagus ya thor

saif tania menuju halal, mudah"an di permudah urusannya
dewi rofiqoh
Akhirnya abang saif diterima... Yeay
Fitria Syafei
Alhamdulillah 🤲 mm cantik kereeen 😘😘
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪 semoga sehat selalu semuanya
flower
cieeee nikahhh oeeeyyy
Novita Sari
aamiin yra 🤲🤲🤲, author juga sehat sehat
Maulana ya_Rohman
mampir di sini thor...
dari bab awal sampe di bab di sini gak comend di krn kan fokus ke cerita... mohon di maap kan ga☺️
Lisa
Cepat sembuh y Kak..moga acara pernikahannya Saif & Tania berjalan dgn lancar.
Nurmiati Aruan
lanjut kak othor 💪💪💪💪
sehat selalu kak othor
Sri Supriatin
semoga hasil lab nya tidak afa kendala 🙏
Fitria Syafei
Semoga hasil Lab nya bagus yaa bunda 🫠 bunda cantik kereeen 😍😍
Ratna Dewi
Alhamdulillah semoga lancar hari H nya, dan menjadi keluarga yg SaMaWa
flower
bun belum ngomong ihhh di gantung ceritanya🤣🤣bikin penasaran iih
Eridha Dewi
bagus thor
Bunda RH: makasih kak 😍🙏
total 1 replies
sunshine wings
Kayakn̈ya Tania akan menerima lamaran abang Saif ya author.. Duh gemesss.. Gak sabar liat Tania dilamar kedua kalinya dan momen seterusnya.. ❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
Aman ya bang.. 😏😏🤭🤭🤭
sunshine wings: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
sunshine wings
❤️❤️❤️❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!