NovelToon NovelToon
Transmigrasi Lunara Dan Sistem

Transmigrasi Lunara Dan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elle Nova

Lunara Airi, gadis keturunan Jepang yang dikenal sebagai Queen dari klan mafia Black Wolf, tewas dalam kecelakaan brutal akibat pengkhianatan musuh lamanya. Namun alih-alih mati, ia terbangun di tubuh seorang gadis keturunan Jepang bernama Aeryn Vynne Hikari — korban koma akibat pembullyan.

Di dunia baru yang tampak tenang namun penuh rahasia gelap, Lunara kini didampingi oleh sebuah sistem yang muncul dalam pikirannya.
Dengan sistem itu, ia menapaki kembali jalan menuju kekuasaan, balas dendam, dan pengendalian dunia modern yang hanya terlihat damai di permukaan.

Lunara bukan lagi hanya Queen dari dunia bawah…
Kini, dia adalah Aeryn Vynne Hikari — pemilik sistem yang bisa menundukkan dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elle Nova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KONFERENSI PERS

​Auditorium ARASHINE ENTERTAINMENT di Shibuya mendadak berubah menjadi ruang konferensi pers darurat. Puluhan kamera dari media nasional, ekonomi, hingga investigasi memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer tegang yang sarat kepentingan.

​Di balik panggung, Aeryn mengamati siaran tertutup. Wajahnya tenang, hampir tanpa ekspresi. Ia tidak akan tampil. Kekuatan Hakari harus diwakili oleh otoritas yang sah.

Tepat pukul sembilan pagi, Raka Hakari, kakak laki-laki pertama Aeryn, CEO Hakari Group, melangkah ke podium. Mengenakan setelan business casual sederhana namun mahal. Sikapnya santai, tapi sorot matanya tajam dingin, kalkulatif, dan mengingatkan banyak orang pada Danu Hakari.

​“Selamat pagi,” sapa Raka, suaranya rendah namun stabil. “Kami di sini untuk mengklarifikasi musibah yang terjadi di Minato-ku.”

​Tim humas Arashine langsung bergerak. Layar besar di belakang Raka menyala. Mereka tidak membela diri. Mereka menyerang lebih dulu.

​“Berdasarkan investigasi internal yang kami selesaikan dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam,” lanjut Raka sambil menatap lurus ke lensa kamera, “kami menemukan bukti teknis kuat adanya sabotase eksternal.”

Raka memaparkan kronologi respons darurat Hakari Group, lalu membandingkannya dengan rumor liar yang beredar. Nada bicaranya datar, logis, tanpa emosi.

​Seorang wartawan ekonomi langsung berdiri. "Tuan Hakari, mengapa sistem keamanan bisa ditembus semudah ini? Apakah ini bukan indikasi kelalaian dalam pengawasan proyek Hakari?"

Raka memotongnya dengan dingin. "Kami tidak lalai. Kami diserang. Bukti yang kami sajikan menunjukkan ini adalah highly coordinated attack. Menanggapi kelalaian? Silakan ajukan pertanyaan itu pada pihak yang menyebarkan data palsu tentang proyek kami."

​Wartawan lain menembak: "Apakah ini penutupan fakta, Tuan? Apakah Anda sedang mengorbankan narasi sabotase untuk melindungi kesalahan internal?"

​"Tidak," jawab Raka, menggeleng pelan. "Kami melindungi fakta. Data yang kami miliki sudah dikirim ke kepolisian dan badan investigasi independen. Hakari Group tidak akan menutupi, kami akan membuka. Silakan bandingkan data kami dengan rumor yang Anda terima."

​Raka tidak defensif. Setiap jawabannya adalah counter-attack yang menguatkan wibawa dan menunjukkan bahwa Hakari bukan panik, melainkan bertindak. Ini membuat para musuh Aeryn terlihat semakin cupu.

​Di balik layar, Aeryn mengamati dengan seksama. Raka bertindak persis seperti Daddy Danu, namun dengan packaging yang lebih modern. "Dia bagus. Sangat bagus," pikir Aeryn. "Namun, jika aku di podium itu, aku akan lebih kejam. Aku akan membuat mata media itu takut untuk bertanya, bukan sekadar memuaskan rasa ingin tahu mereka." Raka adalah perencana, tapi Aeryn tahu, ia adalah predator yang lebih sabar.

​Di sebuah penthouse kecil di Shinagawa, Revan, Lina, dan Mira menonton siaran langsung dengan wajah pucat.

​“Apa maksudnya sabotase?!” Revan membentak sambil membanting remote. “Data kita jelas bilang ini kesalahan material! Kita pakai data yang sudah direkayasa!”

​“Itu data umpan, Rev,” bisik Mira, suaranya nyaris putus. “Mereka sudah siap sejak awal. Raka Hakari membalik total narasi kita.”

​Narasi mereka runtuh. Media mulai berbalik arah.

DING!!!

Di pandangan Aeryn, progres misi [AMANKAN DAN PULIHKAN TOKYO] melonjak drastis.

---

Di SMA GARUDA, suasana kantin berubah canggung.

​“Buktinya jelas di TV.”

“CEO Hakari kelihatan gak bohong.”

​Rumor yang disebar Kia Pramudi mulai dipatahkan satu per satu. Saat Kia memasuki kelas, percakapan mendadak hening. Ia bisa merasakan bisik-bisik di belakangnya. "Penyebar hoax," "Dia bilang Hakari bangkrut," bisik-bisik itu menusuk. Kia memeriksa ponselnya, chat grup kelas yang biasanya ramai mendadak sepi, tak ada yang merespons pesannya.

Tatapan teman-temannya berubah penuh keraguan. Bahkan, saat ia berpapasan dengan guru bimbingan konseling, tatapan sang guru tampak penuh pertimbangan, seolah ia adalah masalah disiplin yang harus ditangani.

​Untuk pertama kalinya, Kia duduk sendirian di meja kantin favoritnya, merasakan paranoia dan malu yang menusuk. Ia kehilangan kontrol total atas narasi sosial. Kia, yang awalnya ancaman, kini menjadi sosok yang terpojok dan defensif.

Saat itulah pesan terenkripsi masuk.

​Vale: Tutor akademis terbaik sudah ditemukan. Tokyo University. Pertemuan rahasia sore ini.

​Aeryn tersenyum tipis. Satu medan perang selesai. Medan berikutnya menunggu.

---

Private Study Room di Marunouchi sunyi dan steril. Vale berdiri di samping seorang pria muda.

​“Nona,” ucapnya, “ini Kenzo Takahashi.”

​Kenzo berdiri tegak. Tenang. Observatif. Tidak ada kekaguman. Tidak ada rasa gentar.

​“Aku Kenzo.”

​“Aeryn Hakari.” Tidak ada basa-basi. “Buktikan.”

​Aeryn menunjuk soal ekstrem di papan tulis. Tiga menit kemudian, papan tulis penuh solusi sempurna.

Kenzo menatap Aeryn, tatapannya dalam. "Aku punya pertanyaan, Nona Hakari. Kenapa kau butuh nilai sempurna? Kekuasaanmu saat ini sudah cukup tanpa legitimasi dari selembar ijazah. Kau bisa membeli universitas mana pun di dunia."

​Aeryn membalas tatapannya dengan dingin. "Itu pandangan yang dangkal, Kenzo. Kekuasaan tanpa legitimasi hanya sementara. Ayahku mengontrol bisnis. Aku harus mengontrol otakku sendiri. Jika aku bisa menaklukkan akademi tingkat tertinggi, tidak ada yang bisa meragukan kendaliku. Ini bukan tentang kertas. Ini tentang kredibilitas total."

BOOM. Kenzo tersenyum kecil, sebuah ekspresi langka yang menunjukkan persetujuan. Kenzo menyadari, Aeryn bukan sekadar anak manja yang tertekan dia adalah visioner yang merencanakan kekuasaan jangka panjang.

​“Aku tidak bekerja untuk uang. Aku bekerja untuk hasil,” ujar Kenzo, kini dengan nada penuh respek.

​Mata Aeryn berkilat. Tantangan diterima.

---

Malam itu, di suite pribadinya, Aeryn dan Kenzo duduk berhadapan. Di hadapan Vale, mereka menyelesaikan perjanjian lisan.

​"Jadwal belajar kita," ucap Aeryn, suaranya mantap, "dimulai pukul empat pagi dan baru selesai lewat tengah malam. Kau harus membuatku sempurna."

Kenzo mengangguk, menerima tantangan itu. "Aku akan menjamin nilaimu, asalkan kau tidak pernah telat dan tidak pernah mengeluh. Ini bukan lagi sekolah, ini operasi."

​Vale menyaksikan kesepakatan non-manusiawi itu. "Nona, berita final. Kita menang. Narasi publik sudah sepenuhnya di pihak kita. Revan terpojok."

DING!!!

MISSION COMPLETE!

[MISI: AMANKAN DAN PULIHKAN TOKYO telah Selesai!

​Hadiah Diterima:

​Skill Mata Elang (Analisis super cepat & deteksi kelemahan).

​+500 Energi Keberuntungan.]

Aeryn merasakan sensasi aneh saat Skill itu aktif: pelipisnya mendingin, fokusnya menyempit drastis, dan dunia visualnya seolah terpotong-potong menjadi blok-blok informasi yang terstruktur. Ia sedikit terguncang sesaat, tapi adaptasi instan, mendesak sensasi itu kembali tenang.

​Ia segera meraih buku materi pelajaran Kenzo. Saat Mata Elang aktif, dunia akademik di hadapannya berubah. Rumus kompleks, konsep abstrak semuanya tiba-tiba menjadi jelas, terstruktur, dan telanjang. Poin lemah pada setiap teori terpampang nyata.

Aeryn tersenyum tipis. Medan perang berikutnya bukan cuma bisnis, tapi akademik tingkat ekstrem.

​“Vale,” katanya pelan. “Sekarang, kita benar-benar siap.”

​Bersambung…

1
Noey Aprilia
Tnggu aja smp revan bnr2 hncur...
mngkn dia bkln sdar,atw mngkin mkin gila....
Elle Nova: kalau cepet sadarnya atau di bikin gila nanti gk seru lagi gk ada yang ganggu ketenangan Aeryn😄
total 1 replies
anna
💪
anna
👍❤
anna
anna
👍
Noey Aprilia
Hai kk...
aku udh mmpir....mskpn nysek d awl,tp mkin ksni mkin seru...smp ngebut bgt bcanya biar bsa komen....😁😁😁....
D tnggu up'ny y kk....smngttt....😘😘😘
Noey Aprilia: Cama2.....😀😀😀
total 2 replies
Wahyuningsih
q mampir thor
Elle Nova: terimakasih🤍
total 1 replies
azka aldric Pratama
hadir
Elle Nova: terimakasih🤍
total 1 replies
AngelaG👁💜
Keren abis
Elle Nova: terimakasih🤍
total 1 replies
Sarah
dahsyat ttg cerita ini, semoga terus sukses author!
Elle Nova: terimakasih🤍
total 1 replies
.🌱Pomhy.☕
Ngakak parah!
Elle Nova: terimakasih,sdh mampir🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!