NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 23

Nicolas yang sedang horny makin terusik dengan kelakuan Mora . Dengan sengaja nya dia memoleskan lipstik berwarna warna merah ke bibirnya dengan gaya sensasional.

"Sepertinya kau bersusah-payah untuk menggoda ku?!" Ujar Nicolas yang tak fokus mengendarai kendaraannya. Karena hasratnya sedang bergejolak. Mora yang mendengar ucapan Nicolas memutar bola matanya malas.

" Untuk apa aku bersusah-payah menggoda mu?!" Ujar Mora cekikikan sambil melirik benda yang sudah tegang dibawah sana. Hingga Nicolas dibuat kesal olehnya.

"Apa kau mau aku turunkan disini?" Ancamnya membuat Mora membenahi duduk dan pakaiannya.

" Begitu saja marah!" Ujar Mora sambil memanyunkan bibirnya, membuat Nicolas tambah gerah dengan istri nakalnya itu.

Nicolas yang tidak bisa konsen langsung menepikan mobilnya kesisi jalan.

" Kenapa berhenti?" Tanya Mora bingung, Nicolas yang sudah tidak tahan langsung mencaplok bibir Mora yang sedari tadi menggodanya.

"hmmmm" Mora tak bisa bicara karena bibirnya dibungkam oleh bibir Nicolas. Mora yang mudah terangsang, tentu saja dia hanya pasrah saat tubuhnya diangkat kepangkuan Nicolas dan punggungnya bersandar di kemudi.

Mora yang mendominasi, membuat Nicolas kewalahan, "capek" ujar Mora, membuat Nicolas geram disaat enak-enak nya dia sempat-sempatnya bilang cape. Tapi Nicolas tak menghiraukan perkataan Mora.

" Hentikan" ujar Mora kesal dengan suara manjanya.

" apa kau ingin mempermainkan ku?" tanya Nicolas kesal dengan napas yang memburu karena menahan hasratnya.

Sebenarnya mereka tak melakukan apa-apa karena pakaian mereka masih melekat di tubuh masing-masing, hanya saja Nicolas mendudukkan Mora diatas miliknya. Tapi Mora iseng malah ngerjain Nicolas, dengan sengaja ngebor disana membuat Nicolas kalang kabut.

" Dasar suami murahan, baru gitu aja..! udah bilang( kamu mempermainkan aku!)" Ujarnya dengan suara meledek menirukan ucapan Nicolas .

Nicolas langsung meraih ponselnya dari dalam sakunya

" Jessica temui aku di hotel xxx" ujar Nicolas yang langsung menutup panggilannya, membuat Mora kalang kabut.

" Dasar suami murahan dia mau check-in dengan si nenek sihir itu ketimbang dengan aku istrinya" Ujarnya kesal dalam hati.

" Ada apa dengan si bos?" Ujar Oscar bingung karena bosnya memanggil namanya dengan sebutan Jessica. Pasti lagi berantem lagi sama nyonya Mora Pikirnya.

" Sayang" panggil Mora pada Nicolas yang sedang mengemudi. Nicolas hanya diam tak mau menjawab panggilan Mora.

" Pantas gayanya selalu monoton ternyata mainannya nenek-nenek. Membuat Nicolas mengerem mendadak.

" Auh sakit" ujar Mora sambil memegangi kepalanya yang ke jedot dashboard mobil.

"Sayang apa kau terluka?" Tanya Nicolas sambil meraih kepala Mora yang lebam akibat ke jedot dasboard mobil.

" Sakit..!" Keluh Mora sambil meneteskan air mata.

"Kita kerumah sakit sekarang" ajak Nicolas yang khawatir. Mora manggut patuh.

" Jangan khawatir tuan Nicolas tidak ada yang serius dahinya hanya lebam " ujar dokter

" Hmmm " tanda mengerti

" Kalau kau mau pergi, pergi saja, aku bisa pulang sendiri" usir Mora karena suaminya itu dengan sengaja ingin mencelakakan nya. Nicolas tak menghiraukan perkataan mora.

" Kau tunggu disini aku ambil obat!" Perintah Nicolas, Mora hanya diam tak menyahut.

"Mora, Mora!" Panggil Nicolas yang tak menemukan Mora , dengan membawa obat yang dia ambil dari apotik tadi.

" Lacak keberadaan Mora sekarang!" Perintah Nicolas kepada Oscar lewat panggil audio karena dia tidak bisa menemukan Mora di semua ruangan rumah sakit

" Dahimu Kenapa?" Tanya pria yang sedang duduk di kursi penumpang bersama Mora.

" Kak Felix mau apa kerumah sakit? Apa kak Felix sedang sakit?" Tanya Mora tanpa menjawab pertanyaan Felix.

" Check up bulanan" ucap Felix sambil tersenyum.

Flash back

Mora yang kesal dengan Nicolas, tak menghiraukan perintah Nicolas yang menyuruhnya untuk menunggu. Setelah Nicolas pergi Mora pun segera pergi dari sana dan tak sengaja bertemu dengan Felix, di parkiran rumah sakit.

" Kau sedang bertengkar dengan Nicolas?" Tanya Felix lagi. Membuat Mora menoleh kearahnya.

" Apa aku seperti orang yang sedang bertengkar?" Tanya Mora

" Menurutmu?" Balas Felix sambil menatap wajah ayu adik iparnya.

" Tentu saja tidak , hubungan kami baik - baik saja !" Mora mencoba ngeles.

" Kak Felix sudah punya pacar? Tanya Mora penasaran

" Ha-ha-ha" tawa Felix

"Gila" ujar Mora mengatai kakak iparnya

" Kamu aneh! Mana ada wanita yang mau dengan ku!" Ujarnya sambil menatap kedua kakinya yang cacat.

" Bukankah cinta tidak memandang fisik, maupun materi?!" Ujar Mora yang turut bersimpati pada kakak iparnya itu.

" Kalau cocok bisa datang kerumah" ujar Mora lagi sambil menirukan lagu yang sedang Viral. Membuat Felix tertawa mendengarnya.

" Dari mana kau, kenapa Baru pulang?" Suara bariton yang menyambut kedatangan Mora. Mora yang teringat dengan ucapan Felix hanya diam saja dan melewati Nicolas yang sedang berdiri menunggu kedatangannya Mora tak ingin menjawab pertanyaan Nicolas. Dan langsung menuju kamarnya, dan diikuti Nicolas dari belakang " apa kau tak dengar" kesal Nicolas sambil meraih tangan Mora.

" Aku lelah, aku ingin istirahat!" Ujarnya sambil melepaskan genggaman tangan kekar milik Nicolas dan masuk kedalam kamar sambil menutup pintu, Nicolas yang ingin ikut masuk mengurungkan niatnya. Karena Ponselnya berdering

Mora bersandar di daun pintu sambil menangis.

Dia merasa harga dirinya sudah tidak ada lagi akibat mulut lemes suaminya.

"Aku harus segera keluar dari sini" Ujarnya dalam hati.

"Tuan sepertinya mood anda sedang bagus?" Ujar agung kepada bosnya yang sedang senyum-senyum sendiri.

"Hemm". Felix hanya berdehem untuk menetralisir sikapnya.

" Apa kau menemukan sesuatu?" Tanya Felix kepada asisten pribadinya.

"Semua berjalan dengan kemauan anda tuan" ujar asisten memberikan berkas yang diminta oleh bosnya itu. Felix puas dengan hasil kerja asistennya itu.

" Lakukan dengan segera dan jangan membuat kesalahan!" Ujar Felix memberikan perintah

"orang yang kau maksud itu Nick?!" Tanya Nicolas seakan tidak percaya kalau adiknya lah yang jadi biang kerok selama ini .

" Bawa dia segar ke hadapanku!" Perintahnya dengan setiap kata yang ditekan.

" Tidak biasanya kakakku yang super sibuk itu ingin bertemu denganku?, apa tidak bisa lain kali saja, Kenapa harus terburu-buru?!" Ujar Nick yang di bawa paksa oleh orang-orang Nicolas.

" Hai kakakku yang tampan apa kabar?" Sapa Nick kaku kepada kakak kandungnya itu.

" Kau tau! Kenapa kau dibawa kesini?" Tanya Nicolas sambil menepuk-nepuk wajah Nick hingga wajah Nick terasa panas.

"Kalian keluarlah" usir Nicolas kepada para anak buahnya.

"Apa kau yang melakukan kerjasama dengan perusahaan milik Gumilang? dan kau juga yang menjual data perusahaan dan apa kau juga yang menjebak Mora?" Tanya Nicolas langsung ke inti. Nick hanya diam.

" Cepat katakan" teriak Nicolas sambil menggebrak meja. Membuat Nick semakin takut.

" Jangan berpikir karena kau adikku, aku tak bisa berbuat apa-apa padamu, aku bisa saja memenjarakanmu bersama ibumu! , cepat katakan " teriak Nicolas makin menjadi dan dia melempar semua yang ada di atas meja kerjanya.

" Kapan kau menganggap aku sebagai saudaramu, dan ibuku sebagai keluargamu! Kau selalu menyudutkan kami, aku tak pernah menentangmu aku selalu mengikuti apa yang kau katakan, kau mengirim aku keTempat DiMana aku tak menyukainya tapi aku selalu menuruti apa Maumu seperti anjing berharap kau akan menganggap ku sebagai adikmu. Benar aku melakukan kerjasama dengan perusahaan Gumilang tapi aku tidak pernah menjual data perusahaan. Kenapa kau tak pernah percaya dengan ketulusan ku!, apa menunggu aku mengorbankan nyawa ku baru kau akan percaya dan menganggap ku sebagai saudara mu?. Ujar Nick dengan nada yang terus meninggi sambil air matanya mengalir tak tertahankan.

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!