NovelToon NovelToon
35 Hari Setelah Pernikahan

35 Hari Setelah Pernikahan

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Pelakor / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cintapertama / Berondong / Tamat
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Yaya pikir mereka benar sebatas sahabat. Yaya pikir kebaikan suaminya selama ini pada wanita itu karena dia janda anak satu yang bernasib malang. Yaya pikir kebaikan suaminya pada wanita itu murni hanya sekedar peduli. Tak lebih. Tapi nyatanya, ia tertipu mentah-mentah.

Mereka ... sepasang kekasih.

"Untuk apa kau menikahi ku kalau kau mencintainya?" lirih Yaya saat mengetahui fakta hubungan suaminya dengan wanita yang selama ini diakui suaminya sebagai sahabat itu.


(Please yg nggak suka cerita ini, nggak perlu kasih rating jelek ya! Nggak suka, silahkan tinggalkan! Jgn hancurkan mood penulis! Dan please, jgn buka bab kalo nggak mau baca krn itu bisa merusak retensi penulis. Terima kasih atas pengertiannya.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curi-curi pandang

Pulang ke rumah, Nurlela dan Ellena tak henti-hentinya mengomel. Andrian dan Marissa yang rencananya besok akan menikah pun diminta menginap di sana sementara waktu. Saat melihat kedua orang itu pulang dengan wajah masam dan mulut terus berkomat-kamit pun membuat keduanya penasaran.

"Apa? Mama dan Mbak habis dari rumah Papa Danang?" seru Andrian terkejut.

"Berhenti memanggil dokter sialan itu papa, Rian. Dia bukan papamu." Nurlela duduk di samping suaminya yang sedang menonton televisi. Ia lalu menyandarkan kepalanya di pundak sang suami.

"Tapi Papa Danang masih mertuaku, Ma. Jadi wajar kalau aku masih memanggilnya Papa."

"Ck, terserah kau sajalah. Yang penting, Mama nggak mau tau menahu, segera akhiri hubunganmu dengan perempuan itu. Mama nggak sudi punya menantu seperti dia," seru Nurlela dengan wajah bersungut-sungut.

"Mas, ke kamar yuk!" ajak Ellena pada sang suami. Hasta tersenyum, kemudian mengangguk. Mereka pun segera berlalu dari ruang tamu.

"Kamu kenapa, Ian? Kenapa wajahmu masam begitu? Kamu nggak terima mama melabrak keluarga Yaya?" sungut Marissa.

Andrian berdecak. "Nggak taulah, Cha. Aku pusing."

Andrian pun memilih berlalu dari hadapan orang tuanya dan Marissa. Marissa berdecak kesal melihat sikap Andrian yang sepertinya belum benar-benar rela melepaskan Yaya.

"Udah Sa, kamu nggak perlu khawatir. Pokoknya besok kalian akan segera menikah dengan begitu Rian nggak akan ada kesempatan untuk kembali pada anak haram itu. Mama berjanji, Mama nggak akan biarkan mereka kembali bersama. Ingat itu," ucap Nurlela mencoba meyakinkan Marissa yang terlihat resah. Ia tidak ingin melepaskan Marissa yang bisa menjadi sumber uangnya.

Sementara itu, di dalam kamar, Andrian tak henti-hentinya mondar-mandir. Padahal kemarin-kemarin ia sudah merasa sangat yakin untuk melepaskan Yaya, tapi entah kenapa sekarang ia justru meragu. Ia tak ingin melepaskan Marissa, tapi ia pun perlahan merasa takut kehilangan Yaya yang mana selalu penuh perhatian dan kasih sayang.

Andrian berusaha menghubungi Yaya, tapi panggilannya tak kunjung diangkat. Sungguh, ia merasa benar-benar resah saat ini.

Keesokan paginya, pagi-pagi sekali Andrian sudah bersiap untuk pergi.

"Mau kemana kau, Ian? Ini masih jam setengah 7, lho. Kita menikah itu jam 9. Tapi kok kamu sudah rapi aja?" ucap Nurlela heran.

"Kayaknya ada yang udah nggak sabar nikah tuh, Ma," goda Ellena. "Ya nggak, Yang?" tanya Ellena pada sang suami.

"Hmmm ... Ellena benar, Ma." Hasta tersenyum. Ia mengalihkan pandangannya pada Marissa yang berjalan mendekat dengan wajah malu-malu.

"Aku bersiap karena ada urusan sebentar, Ma. Sebelum jam 9, aku sudah kembali," ujar Andrian.

Dahi Nurlela berkerut. "Memangnya kau mau kemana?"

"Aku ada janji sama orang kantor. Kemarin 'kan aku pulang lebih awal. Ya sudah, aku pergi dulu."

Andrian pun pergi dengan tergesa. Karena hari ini hari Minggu, Andrian yakin Yaya ada di rumah orang tuanya. Belum kemana-mana. Ia ingin berbicara dengan Yaya perihal pernikahannya. Saat datang ke rumah Danang, tanpa ia duga, kedatangannya ditolak mentah-mentah.

"Pak Danang bilang, Anda tidak boleh masuk, Den," ujar art Danang.

"Saya hanya ingin bicara dengan Yaya sebentar saja. Tolong izinkan saya bertemu dengan Yaya, Bi."

"Maaf, Den. Pak Danang nggak kasi izin Den Danang ketemu Non Yaya. Lebih baik Den Rian pergi. Kalo Pak Danang sudah bilang A, sampai kapanpun akan tetap A."

Andrian menolak pergi. Ia justru berteriak memanggil-manggil nama Yaya, tapi perempuan itu tak kunjung keluar juga.

"Mau ngapain lagi kamu? Bukankah sudah jelas, kami menolak kedatangan kamu?" seru Danang yang baru keluar rumah.

"Pa, izinkan Rian bicara dengan Yaya! Sebentar saja."

"Untuk apa?" Andrian terdiam. "Untuk menyakitinya lagi?"

Andrian menggeleng tegas. "Nggak, Pa. Aku ... aku ingin memperbaiki kesalahanku, hubungan kami," ucap Andrian dengan wajah penuh harapan.

Danang terkekeh. "Setelah apa yang sudah kau dan keluargamu lakukan pada Yaya kau pikir kami akan membiarkan Yaya tetap bersamamu? Jangan mimpi! Bukankah kau mencintai perempuan itu? Ya sudah, nikahi saja dia. Lepaskan Yaya! Yaya berhak bahagia meskipun bukan bersama kamu. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini. Semua sudah berakhir. Mulai hari ini, anggap kita tidak pernah saling mengenal."

Usai mengatakan itu, Danang pun segera masuk. Entah kenapa, Andrian merasa tak rela melepaskan Yaya begitu saja. Yaya yang berdiri di jendela kaca kamarnya, memperhatikan kedatangan Andrian. Sesuai perintah ayahnya, ia tidak keluar untuk menemui Andrian. Ia hanya memperhatikan Andrian yang akhirnya memilih pulang setelah penolakan yang Danang lakukan. Sebelum mobil pergi dari sana, ia menoleh ke jendela kaca kamar Yaya. Ia bisa melihat siluet Yaya di sana.

"Ah, sudahlah! Lagipula aku sudah akan menikah dengan Icha. Icha jauh lebih baik dari Yaya."

Andrian pun segera melajukan mobilnya pergi dari sana.

...***...

Akad nikah Andrian dan Marissa baru saja dilakukan. Orang tua Marissa dan Andrian tersenyum lebar saat anak-anak mereka akhirnya menikah. Akad nikah itu dilakukan di rumah orang tua Andrian. Mereka mengundang beberapa tetangga dan ketua RT sebagai saksi. Sebenarnya para tetangga heran, padahal belum lama menikah, tapi ia sudah menikah lagi dengan tetangga lama mereka. Nurlela pun menjelaskan kalau Andrian dan Yaya sudah bercerai karena Yaya sudah berselingkuh. Nurlela merangkai cerita kalau gara-gara perselingkuhan Yaya, Andrian merasa frustasi. Untung ada Marissa yang selalu menghibur Andrian sehingga ia bisa baik-baik saja. Oleh sebab itu, mereka pun meminta Andrian menikahi Marissa agar tidak menimbulkan fitnah. Para tetangga pun merasa iba dengan Andrian. Mereka pun membenarkan keputusan Nurlela yang memilih menikahkan Andrian dan Marissa.

Marissa sudah memesan catering. Selesai akad nikah, para tamu undangan dipersilahkan makan.

Kedua orang tua Marissa sudah memiliki keluarga baru masing-masing. Selesai makan, mereka pun segera pergi.

"Awww ... "

"Ah, maaf, maaf, aku tidak sengaja."

"Mas, ada apa?" tanya Ellena pada sang suami.

"Mas nggak sengaja menyenggol Marissa hingga minumannya tumpah ke bajunya, Yang."

"Aku nggak papa kok, Mas," ucap Marissa gugup.

"Papa ngapain di sini?" tanya Nurlela saat melihat suaminya juga berada di tempat yang sama dengan Marissa dan Hasto.

"Oh, Papa tadi mau ambil minum. Ini ... " Pak Priambodo mengangkat gelas berisi minuman di tangannya.

Nurlela mengangguk. "Marissa, lebih baik kamu ke kamar, ganti baju. Nanti Mama minta Rian menyusul."

Marissa mengangguk. Ia pun segera berlalu dari sana. Sementara pak Priambodo berjalan bersama sang istri kembali ke ruang tamu sambil curi-curi pandang ke arah Marissa yang sudah naik ke atas tangga.

...***...

...Happy reading 🥰 🥰 🥰 ...

1
idaman
bapaknya rayana ya?
djerrih leni
jangan mempertahankan yg buatmu menangis, lepaskan jika penderitaan mu lebih besar dr bahagianya...belum tentu orang2 itu ada rasa peduli sama kamu
djerrih leni
semoga berjodoh dgn pandangan pertama mu ya Mas ...
djerrih leni
woooiii bu mertua lisanmu di jaga.... coba kalau anak. perempuan mu di perlakuan kayak gitu gimana pikirrr...
djerrih leni
suami sakit jiwa Adrian.... bisa2nya masih ngebelain pelakor Marisa, bukanya nyusul yaya balik ke Jakarta..
keluarga ngak ada ahlak n hati nuraninya mati semua
djerrih leni
good job yaya, tegas selamatkan dirimu dan masadepnmu sendiri, jangan pikirin sukai yg ngak ada ahlaknya
djerrih leni
Aamiin YRA, semoga kamu yg jd penganti dr si andrian next n jgn lupa ya di sayang istrimu nanti
djerrih leni
lebayyy banget pelakor Marisa
djerrih leni
astagfirullah mulut mertua lebih tajam dr pedang tajam dan sadis mengores hati yaya... sabar yaya minta cerai aja ya... mumpung masih baru 4 hari..
djerrih leni
emang kalau Marisa ngak ada saudaranya terus kamu jd hero nya buat Marisa dan tania...
orang tuanya aja cuek sama. Marisa dan anaknya, terus Adrian jd superhero nya gitu..
Marisa pelakor... mengatasnamakan persahabatan (orang kayak ini yg ngerusak arti persahabatan) tapi menikung yaya dr dalam... semoga Marisa, tania dan Adrian kena karmanya dr Othor kasih mereka ngalamin rasa penyesalan yg tiada ujungnya Thor.. 🤭
djerrih leni
yaya mending pisah cerai aja de sekarang, mumpung namun juga blm di sentuh lebih jauh sama laki2 yg ngak ada akhlaknya... masa ninggalin istri demi orang lain.. kayaknya tania anak dr selingkuhan Marisa da andrian
yaya.. ayo ambil. keputusan sakit di depan dr pada nyesel selamanya, ngak ada bahagia nikah dgn laki2 kayak gitu..
djerrih leni
naik darah denger omongan Adrian... bisa2nya ngomong kayak gitu... hargai perasaan istrimu.. ini baru awal2 jalanin rumah tangga bersama dah kek gitu 🤣
djerrih leni
Adrian otakmu taruh di dengkul ya... ini kan bulan madu, bukannya Fammily gathering, terus keluarga laki2 yg ngak punya otak semuanya... yaya ternyata kamu salah nerima orang utk jd imammu... 🤣🤣
djerrih leni
nih ibu mertua somplak banget otaknya... lah anaknya mau bulan madu kok minta ikut... ajak noh.. suaminya sendiri bulan madu aki2 n nini
djerrih leni
hadee...Adrian kamu ngomong gitu, ngak malu ya mestinya kan kamu ngajak istrimu utk tinggal di apartemenmu mau kecil atau besar kan sekarang yaya dah jd tanggung jawab kamu
djerrih leni
bu mertua n kaka ipar kalau ngak mau kasih restu, ya dijaga mulutnya ya, seandainya di balik posisinya gimana perasaan kalian...
djerrih leni
ngak malu ya ngomong kaya gitu keluarga si Andrian, wooiii.. malu mestinya kalian yg biayain acara pernikahannya, bukan di tanggung sama. pihak perempuan...
Nawa Liya
haredang haredang🤭🤭🤭🤭
Al Fatih
Memang bener ini karma mu Adrian karna telah membohongi dan menyakiti Yaya. Tapi,, memang sebaiknya Yaya itu ga sama kamu,, karna meskipun misalnya kamu baik,, tapi ibu dan adikmu kayak lintah penghisap uang,,, kasian Yaya d plorotin terus. Terus ayah tirimu juga tuh...,, kelakuannya bisa membahayakan keselamatan dan kehormatan Yaya. Jadi memang baiknya dirimu itu ga usah dekat2 sama Yaya lagi.
Al Fatih
Apa ad kemungkinan kalo Tania itu anaknya Marissa dgn ayah tirinya Adrian 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!