"Ku tunggu janda mu" mungkin kata-kata itu yang pantas Kevin ucapkan pada Tantri saat di tinggal menikah dengan pria pilihan sang ayah.
Namun bukan itu yang di ucapkan Kevin melainkan "Semoga bahagia " tapi kenyataannya salah.
Baru satu minggu menikah Tantri harus rela di bercerai dengan sang suami gara-gara sang suami telah menghamili wanita lain yang merupakan kekasih si pria.
Tantri memutuskan untuk pergi dari kampung mencari pekerjaan karena dia gak mau jadi olok-olokan warga karena harus jadi janda di umurnya yang masih muda.
Namun takdir berkata lain Tantri di pertemukan kembali dengan Kevin pria yang sangat di cintai nya.
Bagai mana kisah nya?....
Yu baca ceritanya di bawah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam pertemuan keluarga.
Tantri duduk bersandar di tempat tidur dan air matanya membasahi kedua pipinya. Entah apa yang di pikirkan abah nya sampai-sampai ingin menjodohkannya lagi untuk kedua kalinya. Tantri yang tidak bisa melawan dia hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya nanti.
Tok, tok, tok,
Tantri langsung menghapus air matanya lalu berteriak "masuk aja ".
Pintu pun terbuka dan itu sang ibu lalu berjalan mendekati Tantri.
" Kami mungkin terlalu egois sampai-sampai melakukan perjodohan ini untuk kedua kalinya namun untuk yang kedua ini, umi yakin kamu akan bahagia, "ucap sang ibu sambil mengusap kepala Tantri.
" Apa yang membuat umi berpikiran seperti itu? "tanya Tantri tanpa melihat sang ibu.
" Umi cuman yakin saja dia bisa membuat kamu bahagia, "jawab sang umi dan Tantri dia hanya tersenyum miring karena alasan sang ibu yang tidak meyakinkan.
" Umi, "panggil seseorang dari luar.
" Iya bentar, "jawab sang ibu.
" Umi keluar dulu dan umi minta jangan pernah kamu berpikir jika kami akan menjerumuskan kamu ke pria yang sama, "ucap sang ibu sebelum keluar.
Hari ini Tantri ingin jalan-jalan ke luar rumah karena setelah dua hari pulang dia hanya berdiam diri di kamar saja membuat bosan. Tantri terus melangkah hingga tiba-tiba di tengah jalan di bertemu dengan mantan mertuanya.
"Tantri, " panggil seorang wanita yang sudah lumayan berumur.
"Ibu, " balas Tantri setelah tau siapa orang yang menyapanya.
"Apa kabar kamu? " tanya wanita itu.
"Bai bu, ibu gimana sama keluarga? " tanya balik Tantri.
"Baik juga sayang, "jawab nya.
" Kita duduk di sana yu! "ajak wanita itu yang merupakan mantan mertuanya yang merupakan ibu dari Wahyu.
Tantri pun mengangguk lalu mengikuti wanita itu lalu duduk di sebuah saung.
"Ibu dengar kamu di lamar orang kota, " ucap wanita itu.
Tantri kaget ternyata kabar dirinya ada yang melamar sudah tersebar.
"Iya bu tapi aku gak tau jika mereka orang kota, " balas Tantri.
"Ibu ikut senang karena akhirnya kamu bisa menemukan pria yang pantas untuk kamu karena ibu dengar dia pria baik, " ujar wanita itu.
"Aku gak yakin bu, karena kami belum bertemu karena pertemuan itu akan di lakukan malam minggu ini, " beritahu Tantri.
"Loh bukannya kalian sudah saling kenal? " tanya wanita itu membuat Tantri bingung.
"Ibu dengar warga bilang jika pria itu kamu kenal saat kerja di kota, " ucap wanita itu membuat Tantri semakin kaget.
Si wanita itu memegang tangan Tantri lalu berkata "walau kamu belum kenal dia berusaha untuk mengenalnya karena ibu yakin kamu akan bahagia dengan dia".
"Makasih bu atas doanya, " balas Tantri.
"Ibu pulang dulu sudah hampir sore, nanti kalau kamu nikah jangan lupa undang ibu, " pesannya pada Tantri dan Tantri hanya mengangguk dan tersenyum.
Tantri pun melanjutkan perjalanannya sambil terus berpikir atas apa ucapan mantan mertuanya jika pria yang melamarnya orang yang dia kenal saat kerja di kota. Tantri pun mempercepat jalannya agar segera sampai di rumah karena ingin menanyakan pada sang ibu hal itu.
Tibanya di rumah Tantri langsung mencari sang ibu.
"Umi, umi, " panggilnya sambil berteriak.
Sang ibu yang sedang di belakang sampai kaget karena teriakan Tantri.
"Ad apa kenapa kamu teriak-teriak? " tanya sang ibu setelah menghampiri Tantri.
"Aku bertemu bu lurah dan dia bilang kalau pria yang akan melamar ku pria yang aku kenal saat di kota. Siapa dia umi? " tanya Tantri.
"Sini duduk dulu, " ajak sang ibu dan Tantri pun menurut duduk bersama sang ibu.
"Abah sengaja membuat cerita seperti itu agar warga tidak berbuat macam-macam karena abah takut ada orang yang akan menghasut kelurga pria, " beritahu sang ibu membuat Tantri mengerti karena warga di sekitar rumahnya banyak yang tidak suka sama keluarganya hanya karena keluarga Tantri mengerti agama.
"Pertemuan kalian pun tidak di laksanakan di rumah melainkan di sebuah villa yang sudah di siapkan mereka agar tidak membuat keributan disini, " lanjut sang ibu membuat Tantri semakin bingung.
"Kamu tunggu disini ada ya g mau ibu serahkan sama kamu, " titah sang ibu dan sang ibu masuk kamar dan Tantri hanya menunggu. Tak lama sang ibu keluar dengan membawa paper bag.
"Ini buat kamu dan nanti kamu pakai di saat acara pertemuan kalian, " beritahu sang ibu.
Tantri pun melihat isinya dan dia betapa kagetnya melihat baju yang sangat bagus dan di lihat dari mereknya sepertinya mahal.
Tanti sangat penasaran dengan wajah pria yang akan di jodohkan dengannya karena dia merasa sedikit janggal dengan semua ini. Namun Tantri gak tau harus bagaimana dan saat ini dia hanya bisa mengikuti apa yang telah di rencanakan orang tuanya.
Zia datang menemuinya dan menanyakan akan hal apa yang dia dengar dan Tantri mengiyakan semua ini dan Zia hanya bisa ikut prihatin dengan nasib sahabatnya yang harus menikah dengan pria yang tidak dia kenal.
"Aku harap kamu bisa bahagia dan menerima ini semua dengan lapang dada, " ucap Zia dan Tantri hanya mengangguk.
"Kevin kecelakaan, " beritahu Zia membuat Tantri kaget.
"Kapan dan sekarang kondisinya bagaimana? " tanya Tantri dengan khawatir.
"Dia sudah lumayan baik. Dia mengalami kecelakaan saat sehari kalian bertemu di rumah sakit dia pulang ke Jakarta namun di jalan dia malah kecelakaan, " jawab Zia.
"Kenapa kamu baru kasih tau aku sekarang? " tanya Tantri dengan nada marah.
"Adrian baru kasih tau kemarin saat aku cerita kamu akan menikah lagi, " jawab Zia.
Tantri dia hanya bisa menangis karena dia sangat sedih mendengar kondisi kevin dan dia gak bisa berbuat apa-apa.
"Kevin pulang bermaksud untuk menyakinkan orang tuanya untuk setuju menerima kamu sebagai istrinya, " ucap Zia membuat Tantri semakin merasa bersalah.
"Tapi dia gak, pernah salahkan kamu dan dia sudah pasrah mungkin kalian bukan jodoh, " lanjut Zia dan Tantri dia hanya diam saja.
Setelah bertemu dengan Zia sikap Tantri semakin dingin namun dia hanya bisa melakukan apa yang di suruh oleh keluarga. Seperti saat ini dia sedang di dandani karena malam ini Tantri harus bertemu dengan calon suaminya yang dia dengar orang kota dan kaya. Setelah selesai Mereka langsung berangkat dan tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di sebuah villa yang sudah di hias.
Tantri masuk bersama keluarganya dan di dalam mereka sudah di siapkan tempat hanya tinggal menunggu dari pihak laki-laki. Tantri dia hanya menunduk dari tadi karena mencoba menahan air matanya hingga tibanya saat keluarga pria datang Tantri masih menunduk sampai tiba-tiba dia melihat seseorang yang duduk di kursi roda membuat dia penasaran dan mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang ada di kursi Roda.
"Bang Kevin" gumamnya.
mending cepet gerak cepat Vin, sebelum melebar kemana-mana korbannya, cukup Tiara yang tiada gegara ulah ortu Noval.
meski Noval dkk keluarga kandung Oma, Oma ga mungkin biarin perusahaannya hancur di tangan mereka karena mereka tamak.
Vin...kamu anak orang terkaya, dengan hal itu kamu bisa gunakan kekuatan papamu buat bikin jera lawanmu.
Benar apa yang di katakan Marko.
Sehat-sehat ya bumilnya...
kasian tiara..harus ninggalin anak semata wayangnya/Cry/
Noval bisa ga sie kamu ini jadi cowok cemen banget!!! bener Tiara, dia ga mau kalo anaknya Ada padamu.
Kevin...berdamailah dengan papa kandungmu, babat tuuu yang Uda usik rumahtanggamu.
lintang apa hati nuranimu ga ada rasa menyesal atas perbuatanmu ke Zayn?
kamu ga tahu kan apakah Zayn mencintaimu karena harta enggaknya?
berdamailah kev dengan papa kandungmu sendiri.
mudahan Adrian, Kevin dan pak Darius berhasil ungkap dan tangkap dalang itu.
mudahan papanya lintang mendapatkan jodoh yang terbaik.
segeralah berdamai dengan mamamu lintang, ga baik marah lama-lama. gimanapun mamamu adalah sosok yang mengandung dan melahirkanmu.
sebenarnya kasian juga papa sambungmu Vin...
tapi gimana lagi Uda jalan jodohnya seperti itu.
kasian juga dengan papa kandungmu, dia bener2 mencintai mamamu.
mudahan Noval ga egois dengan pemikirannya, kasian Tiara pisah dari anaknya.
lagian biaya pengobatannya bukan kamu val yang biayain, tapi papa kandungnya Kevin. mama papamu akan jadi ancaman keselamatan anakmu kalo kamu maksa ambil anak dari Tiara.
mamanya Noval memang matre, mending kamu hidup mandiri val jangan mau jadi boneka ortumu lagi. ortumu ga pantas di contoh. cobalah hidup bersama dengan anakmu dan Tiara.
itu bukan salah Tiara, yang salah ortumu karna Uda menolak Tiara dari awal. ga bisa kamu gini pisahin anak dari ibunya, jahat benerrr sie val kamu???
entah alasan apa yang membuat omamu ga mau menerima dari mamamu.
jangan2 bener yang di katakan Zia, kemungkinan anak itu bukan anaknya Noval.
pasti mau minta uang doang nie cewek.
harusnya kamu ingat itu juga, ga langsung berpikir buat ninggalin tantri. harusnya malah kamu lebih semangat lagi buat bahagiain Tantri dan calon anakmu, ga harus kaya kamu masih bersama Tantri. Tantri Nerima kamu apa adanya meskipun kamu di posisi terendahpun.
ga pantes Tantri punya suami kayak kamu.
ada 2 sahabat yang dukung dan bantu kamu, ada istri dan calon anakmu, dengan entengnya kamu mau ninggalin Tantri dan anakmu?
kalo tahu gitu, dari awal jangan ngejar dan nikahin Tantri kalo kamu hanya bikin luka ke Tantri.
tetap semangat kev, basmi dulu hama2 yang ada di keluarga oma mu. baru setelah itu terserah kamu mau melanjutkannya. karna semua pada tamak buat kuasai perusahaan oma.
sudah berapa kali kamu kecolongan dari kejahatan mamamu?? kamu sendiri ga bisa jaga keselamatanmu sendiri, jangan sampe Tantri tersakiti lagi.
apa papamu ga berani bertindak tegas dengan kelakuan mamamu yang jahat selama ini?