NovelToon NovelToon
My Name Is Virus

My Name Is Virus

Status: tamat
Genre:Romantis / Action / Balas Dendam / Pembunuhan / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: Virus

⚠️ WARNING⚠️
KHUSUS DEWASA ➕
BANYAK ADEGAN BERBAHAYA

HARAP BACA DENGAN BIJAK!!


Namanya Virus, entah kenapa orang tuanya memberinya nama itu hingga menjadi bahan Bullyan. Dia pun menjadi pembunuh di usia mudanya, dikeluarkan dari sekolah dan ditakuti semua orang.

Hidup sebatang kara sejak kecil, kemudian besarnya menjadi seorang Pembunuh Bayaran. Hingga akhirnya ia jatuh cinta pada seorang wanita yang harus dibunuhnya.

Apa yang akan Virus lakukan? Tetap membunuhnya atau menyelamatkannya? Apakah cintanya akan berakhir untuk wanita itu atau wanita lain yang lebih peduli padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diego Pulang

Virus dan Diego sudah sampai di perbatasan Las Vegas dengan waktu 15 jam, karena perjalanan sangat sepi. Mereka naik bus malam dan dan menyewa taksi dengan harga yang ekstra.

Mereka tidak langsung pulang melainkan menuju bandara terlebih dahulu untuk mengambil Mobil yang Virus parkir disana.

"Wow, ini mobilmu?" Tanya Diego ketika pertama kali sampai di parkiran dan melihat Virus hendak masuk ke dalam.

"Kau ingin menyetirnya?" Tawar Virus tak jadi masuk.

"Boleh, aku ingin mencobanya," ujar Diego. Virus lalu melemparkan kunci mobilnya pada Diego, pria itu segera menangkap dan mendarat mulus di genggamannya.

Diego masuk dan mulai menyalakan. Dia tertawa senang seraya mengelus setir kemudi yang dia rasa sangat menakjubkan. Virus masuk ke kursi sebelahnya.

"Aku akan membawanya sangat pelan," ucap Diego yang kemudian tawanya berubah menjadi datar.

"Kenapa? Mobil ini di ciptakan khusus yang suka kecepatan tinggi," ucap Virus.

"Aku trauma dengan mobil yang melaju sangat kencang," ucap Diego dan mulai melajukan mobilnya. Ia mulai bercerita tentangnya dan keluarganya.

"Kejadiannya saat Aku SMA dan adikku Moza, dia masih SMP. Ayahku baru saja membeli mobil baru, kita semua diajak berkeliling kota sekaligus menguji seberapa kencang mobil itu. Rachel terus berkata jangan ngebut, tapi tetap saja Ayah terus menambah kecepatan. Hingga akhirnya ia menabrak pembatas jalan ditengah tol itu. Mobil kami berguling dan sempat melambung ke atas, lalu terjatuh cukup keras membuat kaki Ibuku terjepit dan kini lumpuh. Aku dan Moza terluka tapi tidak parah," cerita Diego panjang lebar dan kemudian berhenti sejenak sepertinya ia tang sanggup meneruskan cerita.

"Dan...Ayahku, ia meninggal saat itu juga. Sejak saat itu kehidupan keluarga kami hancur. Ibuku yang hanya Ibu rumah tangga harus bekerja dengan kakinya yang cacat. Sedangkan aku hanya bersekolah sampai SMA, lalu aku bekerja di hotel itu sampai sekarang. Moza meneruskan sekolah hingga perguruan tingginya. Aku membiayai sekolahnya. Dan saat ini, ia menjadi sekretaris di perusahaan besar. Gajinya lebih tinggi dibandingkan aku dan aku bangga karena tak sia-sia aku menyekolahkannya," ucap Diego sembari tersenyum.

Virus mendengarkan cerita Diego, dia terharu mendengar cerita masa lalu Diego. Meski mereka hidup sederhana setelah kematian ayahnya, tetapi mereka saling menyayangi. Virus sendiri menyaksikan betapa sayangnya Rachel pada anaknya. Tak seperti dirinya yang selalu terkena marah, meskipun ia tak salah.

Seketika Virus teringat akan Aryo. Lagi-lagi pria itu membuatnya penasaran. Virus pernah mencoba mencari jejak Aryo, tetapi sampai saat ini ia tak menemukannya.

"Oh iya, kita lewat arah kiri. Untuk sementara kita tinggal di rumah temanku," ucap Virus

"Kenapa memangnya?" Tanya Diego.

"Jangan lupa statusku, Aku penjahat dan mereka mengincar ku. Tetapi rumah kalian semalam ikut diserang. Aku tak ingin Rachel dan Moza terluka lagi?" Jelas Virus.

"Apa?" Pekik Diego yang tiba-tiba membanting setirnya ke kanan dan menghentikan mobilnya.

"Aku janji, akan meninggalkan keluargamu secepatnya. Aku tak akan mengganggu kehidupanmu. Tapi tunggu sampai keadaan aman," ucap Virus.

"Virus, aku percaya padamu. Aku tak ingin mencari tahu apa masalahmu tapi aku rasa kau bukanlah penjahat sesungguhnya. Kau orang baik," ujar Diego yang melihat sisi baik Virus. Ia mulai menjalankan mobilnya lagi.

"Tapi apakah Moza dan Ibuku terluka?" Tanya Diego

"Rachel tidak terluka tapi Moza, bibirnya terluka sedikit," jawab Virus.

"Anak itu pasti melawan hingga ia terluka," ucap Diego.

"Aku tidak tahu dia melawan atau tidak saat aku datang kerumah, orang-orang itu sudah ada didalam," ucap Virus

"Kau tidak tertarik pada adikku?" Tanya Diego seraya menatap Virus.

Virus balas menatap pria itu dan menjawabnya dengan gelengan kepala.

"Kenapa? Dia cantik, banyak pria yang mengejarnya dan berdatangan ke rumahku. Aku sampai kesal dibuatnya. Aku marah dan melarang mereka untuk datang. Jujur saja dari semua pria yang pernah mendekati Moza, tidak ada satupun yang ku suka. Moza sampai marah padaku dia sampai berkata seperti ini," ucap Diego

Diego kemudian mengatur suaranya membuat seperti suara wanita, " Ehemm, Aku tidak ingin tinggal dengan mu lagi Diego. Aku akan membeli rumah dan mencari pria tampan. Jika begini terus bisa-bisa aku menjadi perawan tua,"

"Seperti itulah yang dia katakan," Timpal Diego lagi.

"Haha, kau terlalu protektif," ucap Virus.

"Aku kakaknya dan aku ingin pria yang menjadi pendampingnya itu bisa melindungi dirinya," ujar Diego.

"Kau sendiri sudah punya kekasih?" Tanya Virus.

"Belum, aku akan mencari kekasih jika adikku sudah menikah," ucap Diego

"Itu terlalu lama," ucap Virus singkat.

"Kau sendiri?" Tanya Diego balik.

"Aku tidak punya," jawab Virus singkat. Ia juga tidak bilang jika sedang ada wanita yang ia sukai. Baginya tidak semua urusan pribadi harus diceritakan.

Virus lalu menunjukkan arah kemana lagi yang harus ia ambil. Mereka menempuh 5 jam perjalanan dari Las Vegas menuju Nevada. Biasanya perjalananan itu menghabiskan waktu 6 jam.

Sesampainya di rumah yang Wasabi sewa. Kedua kaki dan badan mereka keram, terutama Virus yang terus menahan lukanya. Pria itu tidak mengatakan apapun pada Diego jika kemarin dirinya melakukan operasi.

Moza, Ibunya dan Andi sedang makan malam saat itu. Dan ketika Diego masuk kedalam rumah itu. Moza langsung berlari memeluk kakaknya.

"Diego, Kau baik-baik saja kan? Aku merindukanmu," ucap Moza yang melepaskan pelukannya lalu memegang kedua pipinya.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana kabar mu dan Ibu hemm? Baru saja ditinggal beberapa hari kau sudah rindu?" Tanya Diego yang kemudian beralih memeluk dan mencium pipi Ibunya.

"Ya kami baik-baik. Ayo duduklah, kebetulan hari ini aku masak sayuran kesukaanmu," ucap Moza yang kemudian mengambilkan piring untuk Diego.

Virus tak langsung masuk, ia masih menyelesaikan ritual merokoknya didepan teras. Moza ingin mengambilkan makanan untuk Diego, tetapi Diego melarangnya dan menyuruh Moza mengajak Virus untuk masuk dan makan bersama.

Kini wanita itu sudah berada di pintu teras, tetapi ia sendiri takut untuk berbicara apalagi mendekati.

"Vi-virus, terimakasih kau telah membawa Diego ku kembali. Hemm masuklah dan makan bersama kami, kau pasti lapar," ucap Moza.

Virus hanya terdiam tanpa menatap Moza. Pria itu kembali bersikap dingin dan masih menikmati aroma rokoknya. Sedangkan Moza bingung apa yang harus ia lakukan. Moza pun kembali masuk ke dalam tetapi ia keluar lagi dan kali ini berbicara lebih dekat.

"Apa kau sakit hati dengan perkataan ku tempo hari?" Tanya Moza

"Tidak," jawab Virus cepat dan singkat.

"Aku akan membantu mengobati luka jahitmu itupun jika kau mau," ucap Moza menawarkan diri.

Virus membuang putung rokoknya kemudian dan mematikannya dengan cara menginjaknya. Lalu ia mengeluarkan kotak mini yang berisi obat, alkohol, perban, plester dan gunting kecil dari dalam tasnya yang belum ia bawa masuk. Virus menyerahkan kotak obat itu pada Moza dan kemudian membuka bajunya.

Tanpa ucapan dan tanpa perkataan. Pria itu duduk membelakangi Moza. Seakan-akan sudah siap jika Wanita itu ingin mengobatinya. Moza terkejut dengan luka jahitan yang memerah.

"Astaga, apakah selama perjalanan kau tidak merawat lukamu?" Tanya Moza

"Tidak," jawab Virus singkat.

Moza kemudian mulai membersihkan luka dengan alkohol yang terasa dingin dan sedikit perih jika terkena luka. Kemudian Ia memberikan obat berbentuk salep dan mengusapkannya di atas luka jahitannya dengan pelan. Salep itu membantu mengeringkan luka jahitan. Setelah itu Moza menutupnya dengan kasa dan merekatkannya dengan plester kecil.

"Selesai, sebaiknya perhatikan jahitan mu. Jika tidak jahitan itu akan semakin terbuka bisa-bisa infeksi," ucap Moza

Virus memakai kembali pakaiannya dan hanya mengucapkan sepatah kata.

"Terimakasih," kali ini ia mengucapkannya dengan menatap Moza dan wanita itu membalasnya senyuman.

Virus masuk ke dalam dan bergabung dengan yang lainnya di meja makan itu. Rachel mengambilkan makanan untuk Virus. Untung saja Moza tidak memasak daging, jika iya mungkin Virus tidak akan memakannya.

"Makan yang banyak ya, Mike. Biasanya kau selalu habis memakan masakan Moza, apalagi saat ini kau habis menempuh perjalanan jauh, tenang saja masih banyak di belakang," ujar Rachel yang masih memanggil Virus dengan nama sebelumnya.

"Jadi selama ini aku makan masakan Moza, enak juga. Selama ini aku mengira Rachel yang memasaknya," batin Virus.

1
✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
bikin penasaran lanjut outhor
✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
sesuai dengan pikiran saya bu
✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
astaga virus cinta
Sakira🎀
kasian baru lahir udah meninggoy emak nya
Renesme
Baguss 👍👍. Lebih nyambung kalo baca Detective Wasabi dulu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©🦐
berasa kembali ke masa2 pacaran sma suamiku, cium jauh dri tlfon hihihi😁😁😁😁🤭
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©🦐
Luar biasa
ᴅ͜͡ ๓virus✰͜͡v᭄࿐: terimakasih 🥰
total 1 replies
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
iya pelaku nya emang virus temanmu Abang wasabi🤭
siapa yang bekap mulut wasabi tuh 🏃🏻‍♀️
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
anduk nya bisa kebawahan dikit nggak 🤣🤣🤣
mataku ternodai 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️😂
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
apa wasabi bakalan nangkap virus , kan mereka teman 🏃🏻‍♀️
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
wah langsung gercep keungkap nya , keren wasabi nih 🤭
Hanachi
kk ... terima kasih banyak atas karyanya

banyak yang ingin aku katakan tapi masih nyangkut entah dimana karena pikiranku lagi ruwet 😄😄

pokoknya terima kasih ya 😙
Hanachi: sama sama kk virus. aku juga bacanya pelan pelan aja ko kalo ada waktu senggang. 😊
total 2 replies
Hanachi
udahlah mending mati aja si Gordon
Hanachi
ayah angkatnya jauh lebih baik dari ayah kandungnya yang jahara . 😤
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
tadi papasan sama pelaku nya pak detectiv 🤭
malah sempet di cemburuin tuh
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
jangan² bapak nya virus tuh 🏃🏻‍♀️
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
71 m , itu duit apa daun 🤭
Hanachi
nanti aku cari ini novelnya 😄
Hanachi: oke kk virus. makasih banyak infonya /Kiss/
total 2 replies
Hanachi
tuh ... bener kan ?? 😄😄
Hanachi
ah aku mah ga percaya Diego tega main tangan sama Valeria, ini pasti akting aja buat ngejebak Gordon.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!