menceritakan tentang perjalanan anak manusia yang lahir dengan sebuah cerita tentang perjalanannya.. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banyu Aji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melawan raja siluman monyet
..
Arrrrghhh
..
Jaka kendi mengerang kesakitan tatkala ia merasakan tulang - tulangnya seperti sedang bertabrakan satu sama lain.. Terdengar di telinganya seperti suara retakan dari dalam tubuhnya..
Krek kretek krek kreketek ..
..
Keringat yang cukup deras mengalir pada wajah jaka kendi, ia kini telah melewati rasa sakit yang sangat luar biasa karena mengkonsumsi enam hati siluman..
"kini kamu telah menerobos ke tulang kadal sayang, ucapkan selamat tinggal pada tulang cicakmu uang dulu.." ucap dewi.
"selamat tinggal kenangan, selamat tinggal masa lalu, kini aku sudah menemukan tambatan hati yang baru, senyumnya yang menawan, hatinya yang selembut sutra, telah membakar hatiku dalam lautan api asmara yang tak akan pernah padam.. " ucap jaka kendi sambil tersenyum berjalan perlahan mendekati dewi, si roh pedang gledek..
Dewi yang mendengar kata - kata jaka kendi kini menjadi salah tingkah kemudian ketika jaka kendi sudah sangat dekat dengannya..
Tring ..
dewi menghilang entah kemana.
"oooh, sekarang mainya ilang - ilangan begitu yah" ucap jala kendi tersenyum.
Plak..
"oh malah ngajak perang - perangan yah."
jaka kendi berbalik badan ketika sebuah apel berwarna merah mengenai kepalanya, jaka kendi berfikir kalau itu adalah ulah dewi.. Namun alangkah terkejutnya jaka kendi saat ia berbalik badan, ternyata buah apel itu adalah sebuah lemparan dari salah satu siluman yang mungkin akan membalas dendam atas kematian teman - temannya di tangan jaka kendi. Kini hadapan jaka kendi telah berbaris ratusan siluman monyet yang bervariasi bentuknya..
Ada yang seperti gorila namun tangannya ada empat, ada yang seperti lutung namun bertanduk panjang seperti rusa, kebanyakan dari mereka berwujud seperti siluman monyet yang telah jaka kendi bunuh dan yang paling menonjol diantara mereka adalah sesosok monyet besar bertubuh manusia namun berbulu, ada sebuah panah di bahunya hampir mirip seperti sublokong andai tubuh sublokong adalah tubuh manusia.. Dikepalanya terdapat sebuah mahkota seperti seorang raja ..
"kenapa kamu membantai anak buahku bocah ingusan!!" ucap makhluk itu yang ternyata ia bisa berbicara.
"aku hanya mencoba melindungi diriku dari serangan anak buahmu itu nyeeet .." jawab jaka kendi sedikit gentar.
"itu alasanmu saja.." ucap makhluk itu.
..
"segera gunakan pedang gledek sayang, siluman itu berada dalam tingkatan yang cukup tinggi, levelnya sudah mencapai setara dengan pendekar elang pada manusia." ucap dewi.
Memang didunia persilatan kini terdapat beberapa tingkatan kependekaran dari yang terendah hingga yang tertinggi. Jaka kendi kini masih berada pada tingkat pendekar merpati tahap dua, dua tahapan lagi jaka kendi baru bisa mencapai pendekar alap - alap, setingkat lebih rendah dibawah pendekar elang..
Siluman yang kini berhadapan dengan jaka kendi berada jauh diatas jaka kendi, maka dari itu, dewi menyarankan kepada jaka kendi untuk segera mengeluarkan pusaka pedang gledeknya..
"baiklah"
Sweg..
Kini jaka kendi berdiri gagah seolah menantang pasukan siluman itu untuk bertarung denganya, kaki kecilnya membuat siapa saja akan menyangka kalau kali ini jaka kendi akan tewas oleh pasukan siluman monyet itu..
Namun ketika melihat pamor dari pusaka pedang gledek, mungkin certanya akan berbeda.. Bahkan sosok yang paling menonjol bak raja siluman monyet itu sempat tercengang saat melihat pedang gledek yang berada di genggaman jaka kendi.
"pedang apa itu, auranya sangat mengerikan." batin raja siluman monyet.
Nyeeeet.. Nyeeet.. Ngeeek .. Ngiiiik .. Ngeeeek..
Ratusan pasukan siluman monyet yang merasa tertantang kini telah bersiap untuk menyerang jaka kendi. Namun raja siluman monyet tiba - tiba mengangkat tangannya dan seketika semua pasukan itu terdiam ..
"kalian diamlah dan lihat pertunjukan ini." ucap raja siluman monyet.
"siapkanlah kembang api untuk memeriahkannya hahaha.." jaka kendi menyahut sambil tertawa.
"haaha.. besar juga nyalimu bocah, tapi aku akan berbaik hati.. Kuberi kau dua pilihan.. Menyerahkan pedang itu padaku dan kau akan kubunuh atau bertarung denganku sampai mati dan aku akan mengambil pedang itu darimu, bagaimana?". Ujar raja siluman monyet.
"pilihan macam apa itu?" ujar jaka kendi bingung.
"hahaha.. Kau takut bocah tengik?". Ucap raja siluman monyet.
"aku takut istrimu menjadi janda atas kematianmu ditanganku siluman monyet jelek.." ucap jaka kendi.
"kurang ajar!!!" raja siluman monyet itu terbakar emosi dan langsung berlari untuk menyerang jaka kendi.
sesaat sebelum raja siluman monyet itu menerjang jaka kendi, muncul cakar yang sama persis dengan siluman monyet yang pernah jaka kendi bunuh.. Jaka kendi melompat kebelakang menghindari sabetan cakar raja siluman monyet itu..
Tak mau serangannya meleset, raja siluman monyet itu kembali menerjang jaka kendi dengan cakarnya..
Tring..
Jaka kendi menahan cakar itu dengan pedang gledek,
Awww..
Raja siluman itu terpental kebelakang beberapa langkah, ia seperti merasakan sesuatu yang menyengat seluruh tubuhnya saat cakarnya beradu dengan pedang gledek milik jaka kendi.
"itu adalah pusaka yang berelemen petir, siapa bocah ini sebenarnya." gumam raja siluman monyet dalam hati.
hiiaaaaaatttt..
Jaka kendi mengalirkan seluruh tenaga dalamnya pada pedang gledek dan mengarahkan pedang itu ke arah raja siluman monyet yang sedang lengah..
Trrrrreett..
"hahahaha haha.. Geli sekali bocah, pedangmu memang mengerikan, namun kamu tidak mampu untuk mengendalikannya bocah, hahaha , lebih baik kau serahkan pedang itu padaku .." ucap raja siluman monyet menertawakan jaka kendi sesaat setelah sebuah petir kecil yang keluar dari pedang gledek menyambar tubuh siluman monyet itu.
"sepertinya kak dewi sedang tidak berada di dalam pedang ini." gumam jaka kendi.
Sebenarnya dari awal dewi telah berada dalam pedang gledek itu, namun dewi sengaja membiarkan jaka kendi melawan raja siluman monyet itu seorang diri, ia tak berniat membantu jaka kendi untuk saat ini, karena dewi ingin tau bagaimana jaka kendi akan menghadapi masalah yang berkaitan dengan nyawanya..
"baiklah aku akan melawanmu dengan tangan kosong." gumam jaka kendi.
Jaka kendi kemudian memasukkan kembali pedang gledeknya kedalam tubuhnya, lalu ia menerjang raja siluman monyet itu dan menyerang dengan mode tarung tempel, karena pada dasarnya, sedari kecil jaka kendi memang dilatih bertarung tempel oleh kakek trabas..
Bugh..
Plak..
Tendangan dan pukulan beberapa kali dilayangkan oleh jaka kendi kepada raja siluman monyet, namun gerakan raja siluman monyet itu sangat cepat sehingga dapat dengan mudahnya menangkis dan menghindari serangan jaka kendi..
Bukk..
Jaka kendi harus oleng ke kanan dan kekiri setelah menerima tendangan yang telak bersarang di kepalanya. Ia berusaha sekuat mungkin menjaga kuda - kudanya agar jangan sampai jatuh.. Setelah rasa pusing dikepalanya hilang, jaka kendi menatap raja siluman monyet itu dengan penuh amarah.. Kini mata jaka kendi menjadi merah membara dan tubuhnya pun seolah telah diselimuti oleh api transparan, jaka kendi mengalirkan semua tenaga dalamnya keseluruh tubunya untuk mengimbangi kecepatan raja siluman monyet itu..
Hiiiyaaaaaa
Jaka kendi maju menerjang raja siluman monyet itu dengan jurus tendangan perontok gigi yang diajarkan oleh kakeknya..
raja siluman monyet yang meremehkan kekuatan jaka kendi tak mampu menghindari tendangan itu dan hanya mampu menahannya dengan menyilangkan kedua tanganya hingga ia terdorong beberapa langkah kebelakang .. Cukup jauh ..
Merasa lawannya cukup hebat raja siluman monyet itu menghilangkan cakarnya lalu mencabut anak panah yang tergantung di punggungnya kemudian menarik busur panahnya mengincar kepala jaka kendi.
Dari kejauhan jaka kendi tersenyum licik seolah ada rencana tersembunyi yang akan dilakukan olehnya.
Tiba - tiba ia mengeluarkan kembali pedang gledeknya dan sekarang telah berada dalam genggaman tangannya.
..
"panah asmaraaaaaa ... !!!" teriak raja siluman monyet itu.
Swing ..
Sebuah anak panah sangat cepat meluncur mengincar kepala jaka kendi..
..
slep ..
..
Jaka kendi jatuh tersungkur dengan anak panah yang menancap dikepalanya..
"hahaha" terdengar tawa kemenangan yang keluar dari mulut raja siluman monyet.
raja siluman monyet yang merasa telah membunuh jaka kendi, kini ia berjalan mendekati jaka kendi untuk meraih pusaka pedang gledek yang kini tergeletak disamping tubuh jaka kendi yang tersungkur..
Sesaat sebelum tangan raja siluman monyet itu menyentuh pedang gledek..
cusss .. Aarrrrrrggghhh ..
Raja siluman monyet itu kesakitan dan berteriak dengan sangat keras sambil memegangi anak panah yang kini sedang menancap pada mata kiri nya ..
Ternyata jaka kendi hanya pura - pura mati, ia menggigit anak panah itu sesaat sebelum anak panah itu menembus kepalanya.. Jaka kendi tersenyum senang saat melihat siluman monyet itu akan menggunakan panahnya, karena panah adalah senjata yang sudah menemani jaka kendi semenjak ia bisa belajar berjalan, sudah bertahun - tahun jaka kendi bersenjatakan panah, sudah ribuan hewan liar yang ia bunuh dengan menggunakan panah.. Jadi tak diragukan lagi keterampilan jaka kendi dalam hal yang berkaitan dengan panah ..
Tak mau menyia - nyiakan kesempatan yang ada, jaka kendi meraih pedang gledeknya dan melompat tinggi menerjang raja siluman monyet yang sedang oleng karena satu matanya tertusuk anak panahnya sendiri ..
Srakkk ...
sesuatu yang sangat mustahil namun terjadi, seorang bocah dengan tingkat kependekaran merpati tahap dua membunuh raja siluman monyet dengan tingkat kependekaran pendekar elang tahap awal.