NovelToon NovelToon
APA ITU CINTA?

APA ITU CINTA?

Status: sedang berlangsung
Genre:Gadis nakal / Trauma masa lalu / Keluarga / Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Trauma masa lalu mengenai seorang pria membuat gadis yang awalnya lemah lembut berubah menjadi liar dan susah diatur. Moza menjadi gadis yang hidup dengan pergaulan bebas, apalagi setelah ibunya meninggal.

Adakah pria yang bisa mengobati trauma yang dialami Moza?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22 Merasa Cemburu

Setelah selesai ganti baju, Moza pun dengan cepat menuruni anak tangga. "Ayo, berangkat sekarang!" ajak Moza.

"Let's go!"

"Kak, kita berangkat dulu," pamit Moza.

"Ok, hati-hati kalian. Dim, awas jaga adik gadis gue kalau Lu macam-macam, Lu bakalan tahu 'kan akibatnya," ancam Rico.

"Siap, tenang saja pokoknya Moza akan pulang tanpa lecet sedikit pun," sahut Dimas.

Keduanya pun akhirnya pergi, Dimas merangkul pundak Moza dan itu membuat Laras dan Rico tersenyum. "Mereka cocok ya, sayang? hanya saja Moza masih trauma sama cowok makanya dia tidak mau menerima Dimas," ucap Laras.

"Biarkan saja, biarkan Moza sembuh dengan sendirinya. Soalnya Dimas itu anak yang baik, dia pasti bisa membuat Moza bahagia," sahut Rico.

Dimas itu orangnya asyik, selalu bisa mencairkan suasana. Bahkan dia bisa menghibur Moza pada saat Moza sedang sedih. Dimas butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa mendekati Moza karena awal-awal bertemu Moza sulit sekali didekati bahkan terlihat menutup diri.

"Kamu gak apa-apa nih, anterin aku?" tanya Moza disela-sela perjalanannya.

"Kalau mengenai kamu, mau ke mana pun bakalan aku anterin asal kamu bahagia," sahut Dimas.

"Masa?" goda Moza.

Dimas terkekeh, dua pun menyalakan musik. Keduanya joged sembari menyanyi bersama, Moza selalu bahagia jika sedang bersama Dimas. Hingga Dimas pun menghentikan mobilnya karena lampu merah, dan kebetulan sekali di sana ada Bagas yang sedang bertugas.

Kaca mobil Dimas memang terbuka sehingga Bagas bisa melihat Moza dengan Dimas. Bagas mengepalkan tangannya, entah kenapa dia merasa kesal melihat Moza bercanda bersama Dimas. Bahkan Moza terlihat akrab sekali dengan Dimas.

"Siapa cowok itu? apa itu pacarnya?" batin Bagas.

Tidak lama kemudian, lampu pun berubah hijau dan Dimas kembali melajukan mobilnya. Bagas terus saja memperhatikan mobil Dimas sampai tidak terlihat lagi. Mood Bagas berubah, setelah melihat Moza dengan Dimas dia jadi tidak ada semangat.

Tidak membutuhkan waktu lama, mereka pun sampai di kawasan pemakaman umum. "Dim, kamu mau nunggu di sini saja? soalnya aku bakalan lama kalau sudah nemuin Mama," ucap Moza.

"Memangnya ini pertama kali aku anterin kamu ke sini? aku sudah tahu kali, jadi aku mau ikut ke sama bahkan ada kardus bekas di belakang kita bawa saja buat alas duduk," sahut Dimas.

Moza tertawa. "Astaga, niat banget kayanya kamu," ledek Moza.

"Bukan niat, tapi itu bekas paket kemarin dan bisa dipakai alas duduk biar gak pegal," sahut Dimas.

Dimas tahu jika Moza sudah ke pemakaman, dia akan sangat lama. Keduanya keluar dari dalam mobil, lalu berjalan menuju makan Mama Moza. Hari ini cuaca mendung, jadi tidak terlalu panas.

"Assalamualaikum, Ma!" Moza berjongkok di hadapan makam Mamanya.

"Assalamualaikum, Tante. Calon Mantu datang lagi," ucap Dimas dengan senyumannya.

Moza mencubit paha Dimas. "Apaan sih!"

"Bercanda, Moz," sahut Dimas dengan tawanya.

Moza mulai menaburkan bunga ke atas makam Mamanya, lalu mencabuti rumput yang tumbuh di sekitaran makam. Begitu pun dengan Dimas yang mengikuti kegiatan Moza. "Ma, Moza rindu sama Mama. Jahat banget Mama ninggalin Moza. Mama tahu tidak, sekarang Moza sudah banyak uang dan Moza juga sudah punya rumah sendiri seandainya Mama masih ada, mungkin Moza akan sangat bahagia," ucap Moza.

Dimas mengusap punggung Moza memberikan semangat untuk Moza. "Moza bangga Ma, karena sampai sekarang Moza tidak pernah meminta bantuan kepada orang itu. Sepeser pun Moza tidak pernah meminta kepada dia, dan sekarang Moza bisa membuktikan kalau tanpa dia Moza masih bisa hidup dan bahkan Moza sukses," ucap Moza kembali.

"Tante harus bangga, mempunyai anak sehebat dan sekuat Moza. Tidak akan ada anak yang bisa sekuat Moza, dengan ujian hidup yang bertubi-tubi menghantam dirinya. Moza anak yang hebat, Tante," timpal Dimas.

Keduanya duduk di hadapan makam, Dimas dengan setia menemani Moza. Sementara itu, di kantor polisi Bagas tampak uring-uringan. Entah kenapa sejak tadi dia melihat Moza dengan Dimas, moodnya berubah drastis jadi ingin marah-marah terus tanpa sebab.

"Sial, kenapa aku jadi kesal kaya gini?" gumam Bagas.

Tiba-tiba ponselnya berdering dan tertera nama Delon di sana.

📞"Hallo!"

📞"Hallo, Gas. Kamu lagi sibuk gak?" tanya Delon.

📞"Ada apa memangnya?"

📞"Kalau gak sibuk, kita makan siang bersama soalnya ada sesuatu yang mau aku kasih tahu sama kamu," ucap Delon.

📞"Ok, aku tunggu di tempat biasa," sahut Bagas.

Bagas pun memutuskan sambungan teleponnya. Dia melihat jam dan terlihat sebentar lagi waktu makan siang. Bagas pun segera bergegas memakai jaket dan memakai helmnya untuk pergi menuju tempat makan.

Tidak membutuhkan waktu lama, Bagas pun sampai di sebuah restoran dan ternyata Delon sudah datang duluan. "Aku sudah pesan makanan untuk kita," ucap Delon.

Benar saja, tidak lama kemudian pelayan pun datang membawa pesanan Delon. "Kita makan saja dulu, bicaranya nanti habis makan," seru Delon.

Keduanya makan dalam diam, sampai beberapa saat keduanya selesai makan. "Ada apa?" tanya Bagas.

Delon mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. "Ada undangan reuni SMA," seru Delon.

"Reuni? kapan ini?" tanya Bagas tanpa membuka undangan itu.

"Minggu depan," sahut Delon.

"Moza diundang gak?" tanya Bagas.

"Ya, pasti diundanglah tapi kayanya dia gak bakalan datang," sahut Delon.

Bagas terdiam. Dia juga malas datang jika Moza tidak datang karena yang dia harapkan hanya ingin melihat Moza. "Kamu mau datang gak?" tanya Delon.

"Malas aku, apalagi aku bakalan ketemu Lula," sahut Bagas.

"Kalau kamu gak datang, bagaimana dengan aku? malas gak bakalan ada teman ngobrol," ucap Delon.

"Apaan sih kaya ABG aja, itu mah terserah kamu mau datang atau tidak sudah dewasa juga," kesal Bagas.

Delon membuka undangan itu dan melihat isinya. "Busyet, kamu jadi panitia Gas, jadi mau tidak mau kamu harus datang," seru Delon antusias.

"Masa sih?" Bagas dengan cepat membuka surat undangan itu.

Bagas membelalakkan matanya. "Ah sial, ngapain mereka masukin nama aku jadi panitia?" geram Bagas.

"Mereka tahu kamu jadi Polisi, makanya kamu dijadikan panita sekaligus yang mengatur keamanan acara biar gak ada yang bikin masalah," sahut Delon.

Bagas mengusap wajahnya dengan kasar. Sementara itu, Moza dan Dimas sedang makan siang bersama di sebuah restoran. Ponsel Moza bergetar sebuah notif pesan masuk dan Una mengirimkan sebuah foto kepada Moza.

"Apaan ini, gak penting banget," gumam Moza.

"Ada apa?" tanya Dimas.

"Kak Una ngirim pesan, katanya ada undangan reunian SMA buat aku," sahut Moza.

"Terus, kamu mau datang?" tanya Dimas.

"Enggak, ngapain datang? aku sama sekali gak punya teman kok," sahut Moza cuek.

Dimas tersenyum. "Kalau menurut aku, mendingan kamu datang. Bukanya waktu SMA semua teman-teman kamu membully kamu? justru sekarang waktunya kamu membuktikan kalau kamu sudah sukses dan bukan Moza yang dulu lagi biar semua teman-teman kamu malu karena dulu sudah membully kamu," ucap Dimas.

Moza terdiam, ucapan Dimas ada benarnya juga. Bukanya selama ini dia ingin membalaskan dendam dia kepada semua orang yang sudah menyakitinya. Dan ini adalah waktunya untuk membuktikan kalau sekarang Moza sudah bukan Moza yang lemah lagi.

1
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
cobaan tak ada habisnya
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
sokor
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
akhirnya ada kemajuan
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Moza oh Moza kapan kamu bisa membuka hatimu ini
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
dasar keras kepala ini Moza
Cindy
lanjut
KC~
kenapa bab yg menegangkan harus di hari Sabtu sih,,, kan lama nunggu kelanjutannya 😭😭
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: sengaja🤣🤣
total 1 replies
KC~
oke nunggu hari Senin 😔
Naysila mom's arga
ada2 aja cobaan Moza gx ada habis nya
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
loh bukany rahman dah dikasih duit sama pp bagas... dengan syarat moza nikh sm bagas
KC~
bilangnya hidup Moza enak,,,, helo Eva kalo kamu yg ngalamin dulu kaya Moza udah di jamin pindah alam dah,,, emang ya kalo orang iri suka lihat yg enaknya aja tanpa tau perjuangannya seperti apa
KC~
bapaknya Moza bego juga ya istri kaya gitu masih di pertahanin😌
KC~
bukannya pak Heru udah bayarin utang yg 15M itu ya,,,, sekarang masih mau numbalin Moza lagi buat modal usaha,,,, enak bener tuh Mak tiri 😡
Naysila mom's arga
si gundik sama anak nya kapan sih kena karma nyebelin bgt
KC~
lumayanlah ya selangkah lebih maju,,, keknya si Bagas bakalan seneng bener tuh kalo ortunya nyuruh pindah sekalian rumahnya bareng mereka 😅
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
gasssss terussss gasssss
KC~
terus aja gitu Bagas sampai setengah THN lagi baru Moza luluh 😂
KC~
Bagas gak usah nyari perkara ya sama Moza sekalipun itu becanda takutnya Moza bawa² cerita masa lalu kan bakalan gak enak tuh ujungnya 😂
KC~
cobaanmu begitu berat ya pak pol 🤣
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!