NovelToon NovelToon
Tergoda Adik Angkat

Tergoda Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Diam-Diam Cinta / Percintaan Konglomerat / Romantis / Cintapertama / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy ha

Siapa bilang pria dingin yang telah tumbuh dewasa itu tidak menyimpan rasa pada sang adik angkat, yang jelas-jelas dirinya hanyalah kakak angkat yang kebetulan di rawat oleh keluarga Satuan.

"Siapa suruh kamu begitu menarik, jangan salahkan kakak jika kamu selama ini jadi fantasi kakak, kamu cantik dannnn menarik Sea. " Delane menatap bingkai foto milik Sea.

Tapii, hubungan itu telah membawa keduanya ke jenjang yang seharusnya tidak di lakukan. Apalagi setelah itu mereka terpisah negara dan juga waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22.pelepasan

Bib irnya bermain di sana bahkan lidahnya masuk dan sesekali di gig it inti Sea yang memang sudah basah sedari awal permainan tadi.

Sea memainkan rambut Delane yang menang menutupi dahinya, ia lihat Delane begitu aktif.

"Kak, aku gak mau hamil. "

Delane menatapnya. "Aku tidak akan memasukkan inti ku kesayangan ku, "

Sea senang. "Iya, aaahhh kakkkk lebih dalam lagi uugghhh. " Saat lidah itu masuk ke intinya.

Sea semakin tak karu-karuan saat Delane dengan lincah memainkan bib ir serta lidahnya disana.

Delane memasukkan jari tengahnya lalu ia menambah satu lagi, sepertinya cukup jika 2 jarinya masuk dan benar cukup ternyata.

Clok clok clok.

Suara inti Sea yang sudah sangat basah.

"Kak, a-aku. " Wajahnya merona.

"Keluarkan Sea, "

Menambah temponya, ternyata Sea ini sudah beberapa kali pelepasan tapi tetap saja bisa. Delane melepas jarinya dari inti Sea dan ia mengulum nya.

"Kak." Melihat jemari Delane.

"Gurih dan khas rasanya, mau sensasi lain? "

"Tapi kak, "

Sekarang posisi Sea menungging.

"Kak, jangan di masukin. "

"Tidak, aku hanya gesek-gesek aja, " Benar saja, Delane hanya mengesek-gesek sampai miliknya tumpah di kedua pa ntat Sea.

Lalu ia beranjak dan mengambil tisu untuk membersihkan sisa cairan miliknya.

Mereka berpelukan tapi masih dalam keadaan bagian bawahnya tak mengenakan apa-apa.

"Suka? " Ia tatap Sea.

Tangan Delane masih menyentuh inti Sea meski gak masuk, apalagi Sea masih membuka lebar-lebar kedua pahanya.

"Emmm enak kak, "

"Oh ya? Puas kan dari pada cuma menerka-nerka. Belum lagi kamu beberapa kali lihat kakak mengocok inti kakak hem? "

Tak menyangka kakaknya ini hyper sekali, kalau sudah begini ia gimana besok-besoknya.

"Aku tidak sengaja melihatnya, " Malu apalagi punya Delane masih berdiri tegak.

Besar banget, kalau masuk pasti sakit itu.

"Oh ya, mau memegangnya. " Menempatkan tangan kanan Sea dan ia terkejut sebesar ini.

Satu genggamannya penuh yang artinya benda ini yang bakalan masuk, kata orang enak tapi kalau sebesar ini bukannya sakit sekali jika dipaksa masuk.

"Kak, ini? "

"Milikmu, besarkan. " Ia bangga miliknya sebesar dan sepanjang ini.

Gak kebayang saat sesak di dalam celana sekolah, pasti minta di keluarkan. Pantas saja orang-orang yang melihat Delane seperti kehausan dan ingin di puaskah, ternyata Delane diam-diam menghanyutkan seperti sekarang.

Sea menggerakkan genggamannya dan membuat Delane kelonjotan, gimana ini kalau ia minta intinya di satukan.

Brag.

Sea berada di bawah kungkungan nya.

"Boleh masuk, gak akan aku buat hamil kok. Boleh ya? " Wajahnya meminta.

Tampannya wajah Delane. "Tidak, " Mendorong tubuhnya agar tidak mengungkung dirinya lagi.

Delane terkejut saat Sea menolaknya, baiklah.

Ia memeluk Sea.

"Maaf ya, aku barusan lancang. " Memeluk dari belakang dan terasa intinya menonjol keras di punggung Sea.

"Iya kak, aku mengantuk, "

"Tidurlah, tapi kenakan dulu celanamu. Apa jangan-jangan kamu masih mau lagi hem? "

Langsung mengenakannya.

"Kak, kembali ke kamar sana. Jangan ulangi hal ini lagi, aku gak mau, "

Delane paham. "Baiklah kesayangan ku, " Mengecup lagi.

Ia bergegas keluar dari kamar Sea sambil membawa nampan, ia pintar sekali dalam penyamarannya.

Brian kebetulan ingin mengecek putrinya justru berpapasan dengan Delane di tangga.

"Nak, dari mana? "

"Ini dad, mengantar susu untuk Sea dad, "

"Oh, apakah Sea baru bangun jam segini? "

"Iya dad, tadi aku lihat pintunya sedikit terbuka lalu aku ketuk dad dan ternyata Sea baru dari kamar mandi dan hendak ke dapur ambil minum, " Bohongnya.

Brian tak curiga, melihat putranya ini lempeng saja gak ada niatan apa-apa ke seorang perempuan, jadi aman ya sih meski terkadang cemburu kalau memperhatikan Gea istrinya secara berlebihan gitu.

"Ya sudah, kamu istirahat sana. "

"Iya dad, " Semangat sekali jawabannya.

Brian sedikit keterangan melihat Delane bersikap demikian.

Brian mengetuk pintu kamar Sea.

Tok tok tok.

Sea terkejut, siapa yang masuk. Kalau Delane tak mungkin, ia akan mengirimkan pesan lebih dahulu sedangkan ini siapa yang datang, mungkin daddy atau mommynya.

Suara Handel pintu terbuka.

"Dad, ada apa? "

Seprai telah di ganti beberapa menit yang lalu lalu Sea simpan di kamar mandi langsung ia rendam untuk menghilangkan bau khas tadi, tidak mungkin ia tetap mengenakan seprai yang tadi, jelas-jelas ia gunakan bersama Delane untuk mencapai puncak kesenangan inti mereka.

"Tidak apa-apa, cuma mengecek saja Sea. Ya sudah, cepat istirahat ya. "

Mengangguk usai di kecup dahinya oleh Brian. "Selamat malam bintang hati Daddy, "

"Iya dad, selamat malam juga super heronya Sea, "

Brian bergegas pergi.

Sedangkan Delane yang berada di kamarnya, senyumnya tak pudar sama sekali. Tapi bulan depan ia harus LDR dengan Sea, duhhh seumur-umur berjauhan dengan Sea gimana rasanya, tak melihat dirinya sehari saja rasanya seperti satu abad apalagi butuh waktu beberapa bulan untuk bertemu dengan nya meski sekarang jaman nya serba mudah dan canggih.

Ia menatap layar ponselnya dan hari ini adalah pengalaman pertamanya yang paling terhebat sejak lahir hingga umur 18 tahun ini.

"Duhhh jadi deg deg an gini sih. " Wajahnya kembali merona.

Sea sangat cantik saat berada di bawah kendalinya, apalagi suara merdu yang ia keluarkan. Lalu Delane mengirimkan pesan singkat ke Sea lagi sebelum istirahat.

Sea kesayangan, besok pagi kita lari pagi yuk

Sea yang menerima pesan singkat langsung menoleh ke arah ponselnya.

Jantungnya berdegup kencang.

Dug dug dug.

Ia menetralkan perasaannya.

"Sea, jangan baper. Tapii aaaa kenapa menyukai seseorang yang kita sukai dan di balas olehnya begitu indah, oh Tuhan jika dia jodohku maka dekat kan lah, tapi jika tidak jauhkan lah dariku Tuhan. " Do'anya sekarang.

Jedarrr.

Sea merinding seketika, do'anya di kabulkan yang mana ini di dekatkan atau justru di jauhkan.

"Oke Tuhan, janji gak nangis kalau gak jodoh, tapi kalau jodoh juga nangis. " Senang sampai berguling-guling di tempat tidur sampai-sampai seprai dan selimut berantakan bahkan ada yang jatuh.

Sedangkan Delane menanti pesan itu di buka dan di balas, tapi menit berlalu ternyata tidak ada balasan.

"Lah, kemana orang ini. Padahal banyak yang mengirim ku pesan singkat tapi gak ada satupun yang aku prioritas kan, ehh yang ini justru gak peduli. " Merasa hilang harga dirinya didepan Sea.

Weker berbunyi nyaring.

Kkkrrriiingggg.

Berkali-kali berdering tapi tidak ada tanggapan, lalu ia terpaksa bangun.

"Hhoooaaammm pagi banget sih. Sekolah juga enggak, kenapa weker nya bunyi sih. " Mengosok-gosok  matanya.

Ia menyibakkan selimut dan beranjak pergi ke kamar mandi, masih pukul 5 pagi dan ia bangun. Kemudian setelah sadar ia ada janji dengan Delane untuk lari pagi sekarang ini, pesan singkatnya tadi malam belum sempat ia balas. Pasti sekarang Delane sudah siap-siap.

1
Zamasu
Ngakak guling-guling
Vicki-ying-loveneryone~
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
Nino
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!