NovelToon NovelToon
Nikah Paksa Tapi Mau

Nikah Paksa Tapi Mau

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Alda Putri Anggara kehilangan kedua orang tuanya sejak kecil dan tumbuh di bawah asuhan paman dan bibi yang serakah, menguasai seluruh harta warisan orang tuanya. Di rumah sendiri, Alda diperlakukan seperti pembantu, ditindas oleh sepupunya, Sinta, yang selalu iri karena kecantikan dan kepintaran Alda. Hidupnya hanya dipenuhi hinaan, kerja keras, dan kesepian hingga suatu hari kecelakaan tragis merenggut nyawanya untuk beberapa menit. Alda mati suri, namun jiwa seorang konglomerat wanita cerdas dan tangguh bernama Aurora masuk ke tubuhnya. Sejak saat itu, Alda bukan lagi gadis lemah. Ia menjadi berani, tajam, dan tak mudah diinjak.

Ketika pamannya menjodohkannya dengan Arsen pewaris perusahaan besar yang lumpuh dan berhati dingin hidup Alda berubah drastis. Bukannya tunduk, ia justru menaklukkan hati sang suami, membongkar kebusukan keluarganya, dan membalas semua ketidakadilan dengan cerdas, lucu, dan penuh kejutan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Beberapa bulan berlalu.

Arsenio tumbuh cepat tertawa lepas setiap kali mendengar suara ayahnya, memegangi rambut ibunya setiap kali digendong, dan mengisi rumah itu dengan keceriaan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Suatu pagi, Alda sedang menyiapkan bubur bayi di dapur, sementara Arsen duduk di kursi sambil membaca laporan. Tiba-tiba, tangisan kecil terdengar dari kamar atas.

Arsen menatap ke arah tangga, wajahnya panik seperti biasa. “Dia nangis! Aku ke atas dulu—”

Alda menahan tawa. “Tenang, Sayang, itu tangisan minta digendong. Kamu gak perlu lari kayak kebakaran.”

Tapi tentu saja, Arsen tetap melesat ke tangga. Beberapa detik kemudian, ia muncul kembali sambil menggendong Arsenio, wajahnya berbinar. “Dia senyum lagi! Tuh kan, aku bilang dia cuma mau ketemu ayahnya.”

Alda menggeleng, tak kuasa menahan senyum. “Kamu beneran menikmati ini, ya?”

“Setiap detiknya,” jawab Arsen. “Aku gak tahu bisa bahagia sesederhana ini.”

Alda berhenti sejenak, lalu menatap keduanya suami dan anaknya, dua alasan terbesarnya bertahan. “Kamu tahu, suamiku… kalau aku gak jatuh dulu, mungkin aku gak akan pernah ketemu kamu.”

Arsen menatapnya serius. “Jangan bilang ‘andai’, sayang. Semua yang terjadi… bahkan hal terburuk, itu yang bikin kita sampai di sini.”

Alda mengangguk pelan. “Kamu bener.”

Mereka saling tersenyum. Tak perlu banyak kata, karena cinta mereka tak lagi harus dibuktikan dengan pengorbanan besar cukup dengan kebersamaan kecil setiap hari.

 

Sore itu, mereka duduk di balkon, Arsenio tertidur di pelukan Alda. Matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, menebarkan warna keemasan di langit.

“Mas…” panggil Alda pelan.

“Hmm?” gumam Arsen

“Aku mau sesuatu.” jawab Alda

“Bilang aja. Mau es krim, rumah baru, atau liburan?” tanya Arsen setengah bercanda.

Alda tertawa kecil. “Aku cuma mau satu hal.”

“Apa?” tanya Arsen

Alda menatapnya lembut. “Aku mau kamu janji, apapun yang terjadi nanti, kita gak akan pernah biarkan rasa takut atau masa lalu ngatur hidup kita lagi.”

Arsen menatapnya dalam, lalu menggenggam tangan Alda. “Aku janji. Gak akan ada masa lalu yang bisa ngambil masa depan kita.”

Alda tersenyum, menatap langit yang mulai gelap. “Kamu sadar gak, dulu setiap kali aku lihat langit, aku cuma lihat kegelapan. Tapi sekarang… selalu ada cahaya.”

Arsen mengangguk. “Cahaya itu kamu, sayang”

Ia memeluknya dari belakang, merapatkan tubuhnya pada Alda dan bayi mereka. Di antara angin sore dan aroma melati yang kembali mekar, mereka duduk lama diam tapi penuh arti.

Bagi mereka, ini bukan sekadar akhir dari kisah balas dendam. Ini awal dari kehidupan yang benar-benar mereka pilih.

Bukan karena takdir, tapi karena cinta yang tumbuh dari luka, dari keberanian, dan dari keputusan sederhana untuk tidak menyerah.

Dan di bawah langit yang mulai berbintang, Alda berbisik nyaris tak terdengar, “Terima kasih, semesta. Karena setelah semua badai… aku akhirnya pulang.”

...****************...

Beberapa minggu setelah sore penuh janji itu, kehidupan di kediaman Varmond berjalan seperti melodi tenang yang mengalun setiap hari.

Alda mulai terbiasa menjadi ibu. Pagi-paginya bukan lagi diisi dengan rapat, melainkan tawa kecil dan tangisan lembut bayi. Tangannya kini lebih sering menggenggam botol susu daripada pena atau berkas laporan, tapi ia tak pernah merasa kehilangan apa pun—malah sebaliknya, seolah dunia barunya jauh lebih nyata dari semua kesuksesan yang pernah ia kejar.

“Mas, kamu tahu gak?” katanya suatu pagi sambil menidurkan Arsenio di buaian. “Dulu waktu aku masih jadi Aurora, aku pikir kekuatan itu berarti bisa mengatur segalanya. Sekarang aku sadar, kekuatan yang sebenarnya itu… bisa menjaga satu hal kecil dengan sepenuh hati.”

Arsen yang tengah berdiri di ambang pintu tersenyum, matanya lembut menatap istri dan anaknya. “Aku pikir kamu cuma kuat waktu di rapat atau di medan bisnis. Ternyata kamu juga kuat waktu begadang tiga malam cuma buat jagain bocah kecil yang hobi bangun jam dua pagi.”

Alda tertawa pelan, matanya masih di Arsenio yang mulai terlelap. “Kalau dia tersenyum kayak gini, semua capek hilang.”

Arsen berjalan mendekat, duduk di sampingnya. “Kamu tahu, setiap kali aku lihat kalian, rasanya semua hal yang dulu aku perjuangkan jadi gak berarti lagi. Semua kekuasaan, jabatan, bisnis... gak ada yang bisa ganti suara tawa kalian berdua.”

Alda menatapnya, ada kehangatan di sana. “Lihat? Dulu kamu dingin dan kaku kayak patung di kantor. Sekarang kamu melankolis banget.”

Arsen mengangkat alis pura-pura tersinggung. “Hei, ini perkembangan positif. Aku belajar dari istri yang doyan ngomong manis.”

Alda tertawa, lalu menyandarkan kepala di bahu suaminya. Mereka diam beberapa saat, menikmati kesunyian yang menenangkan. Hanya ada bunyi lembut napas bayi dan desir angin di luar jendela.

Untuk pertama kalinya, Alda merasa benar-benar pulang bukan ke rumah besar yang megah, tapi ke tempat di mana hatinya bisa beristirahat.

Hari-hari mereka berlalu dalam keseimbangan sederhana.

Arsen mulai bekerja lebih jarang, memilih menuntaskan urusan bisnis dari rumah. Ia sering membawa laptopnya ke taman belakang, di mana Alda duduk di ayunan sambil menidurkan Arsenio.

Kadang mereka saling melempar komentar kecil yang membuat hari terasa lebih hidup.

“Mas, kamu sadar gak, sejak punya anak kamu lebih sering senyum?” tanya Alda suatu sore.

“Ya jelas. Anak kita mirip kamu, gimana aku gak bahagia?”ujar Arsen sembari menatap wajah Alda

Alda terkekeh. “Untung mirip aku. Kalau mirip kamu, pasti anaknya terlalu serius.”

Arsen berpura-pura menghela napas. “Astaga, aku tersinggung, Bu Varmond.”

Mereka tertawa bersama. Kadang, canda ringan seperti itu lebih berharga dari kata cinta mana pun.

Mereka ingin melupakan dendan dan memulai hidup baru mereka. Mereka sama sama di tinggalkan jadi saat ini mereka hanya ingin menjalani bertiga

Bersambung

1
Cindy
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
satu persatu kebahagiaan mereka kembali
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
past ayah arsen mengannggsp kematian istrinya krn salah arsen mknya dia pergi dan skr setelah sadar dia kembali
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
cinta dan kebersamaan yg dtg dr luka itu akan kuat dan tak tergoyahkan senang ya klo suami istri saling mencintai dan saling setia rmh tangga rasanya bahagia banget
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
aaaa romantis skali
Ilfa Yarni
Thor dendam pd bibi jg pamannya Alda dan jg mantan suaminya aurora kok ga diceritain thor
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
masalah arsen udah selsai dan besoknya maslah Alda yg akan mereka selesaokan
Ilfa Yarni
akhirnya hati mereka berdua udah terpaut semoga kedepannya kalian berdua bisa bahagia
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
wah arsen byk kemajuan dan udah nembak aurora jwb dong aurora klo km jg cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!