NovelToon NovelToon
Aku Bukan Penggantinya!

Aku Bukan Penggantinya!

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Ibu Pengganti / Cerai
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Banyak yang bilang orang baru akan kalah dengan orang lama. Nyatanya nasib Zema sangat berbeda.

Menikah dengan sahabat masa kecilnya justru membuat luka yang cukup dalam dan membuatnya sedikit trauma dengan pernikahan.

Dikhianati, dimanfaatkan dan dibuang membuat Zema akhirnya sadar. Terkadang orang yang dikenal lebih lama bisa saja kalah dengan orang baru yang hadir dihidup kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Luthfi tengah menenggak minuman berakohol. Dia berusaha menenangkan diri setelah pertemuannya dengan Zema dan Mahira.

Impiannya nyaris sirna, tapi ia akan berusaha mempertahankannya. Saat ini kepalanya tengah di penuhi dengan pikiran bagaimana Zema bisa berubah sedrastis ini.

Sekarang ia ingat, ada sosok perempuan bersama Mahira. Dia bukan teman Mahira, ia yakin jika wanita itu pasti teman Zema. Dilihat dari penampilannya, sepertinya wanita itu bukan wanita biasa, siapa dia? Batin Luthfi meracau.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada pesan dari Zema. Sebuah video yang langsung Luthfi buka.

Ia terkejut saat melihat Zema datang ke rumah ibunya. Tangannya mengepal saat mendengar Zema menceritakan tentang aib dan penyimpangannya.

Namun, tubuhnya terasa lemas saat video memutar di bagian akhir. Di mana Zema berhasil membungkam ibunya yang ternyata tahu kebejatan ayah tirinya.

Air mata Luthfi luruh. Dia tak menyangka ibu yang selama ini dia usahakan kebahagiannya adalah orang yang ikut andil dalam kehancuran masa depannya.

Ibunya tahu dan memilih diam. Di situasi ini jelas membuktikan jika sang ibu lebih membela ayah tirinya.

Dirinya kira dunia cukup kejam padanya karena dia menjadi korban dari kebejatan orang dewasa yang seharusnya melindunginya.

Namun ternyata orang yang kamu cintai tahu seberapa terluka dan menderitanya kamu tapi dia memilih tutup mata ternyata lebih menyakitkan.

Dirinya tak terima. Sebaik apa pun ayah tirinya, tapi lelaki itu yang menjadi penyebab luka batin dan mentalnya.

Luthfi berjalan ke kamar mandi hanya sekedar ingin menyegarkan dirinya.

Dia harus ke rumah sang ibu untuk meminta penjelasan.

Karena dalam pengaruh alkohol, Luthfi memilih menggunakan taksi online karena dia ingin selamat sampai ke rumah ibunya.

Rumah yang ia tinggalkan karena ingatan masa lalu yang menyakitkan terjadi di sana.

Sesampainya di sana, sang ibu tengah bersiap tidur. Luthfi tak perduli, dia harus mendapatkan jawabannya saat ini juga.

Luthfi mengetuk kamar ibunya dengan kasar, membuat ibu dan suaminya benar-benar merasa terganggu.

Wanita yang telah melahirkan Luthfi itu terkejut sekaligus cemas saat melihat keberadaan putranya di waktu tengah malam seperti ini.

"Luthfi? Ada apa?" tanya ibunya gugup.

"Jelaskan mah, apa benar mamah tahu perbuatan om Pras?" cecarnya sembari melirik ayah tirinya yang memilih melenggang pergi setelah tahu anak sambungnya tengah mengkonfrontasi istrinya tentang perbuatannya.

Melihat sikap santai ayah tirinya, hati Luthfi makin terasa pilu, sebab semua sikap itu sudah menjelaskan pertanyaan yang hendak ia tanyakan.

Ibunda Luthfi segera menarik putranya keluar dari kamarnya, tapi Luthfi mengelak dan menepis tangan ibunya, hingga membuat wanita paruh baya itu semakin cemas.

"Kalian bicara di luar saja, aku mau istirahat!" usir ayah tiri Luthfi.

"Katakan Mah!" pekiknya tak terima.

"Luth, dengarkan mamah. Semua ini sudah berlalu, bukankah papa Pras, sudah mencukupi kebutuhan kita? Kamu bisa kuliah kedokteran, kamu bisa punya mobil dan apartemen, tolong nak, lupakan itu semua—"

"A— apa? Ternyata mamah tahu dan mamah memilih tutup mata?" sela Luthfi dengan air mata berderai.

Dia tak tahu apa ibunya tahu apa yang dia alami selama ini. Bahkan di usia remaja, berapa kali dirinya berusaha mengakhiri hidup.

Kehidupannya sedikit membaik saat dia mengenal Dery kala SMA. Lelaki baik itu yang selalu ada di sisinya meski tak pernah tahu apa yang terjadi dengannya.

Dery sahabat baiknya yang selalu ada di sampingnya dan menghiburnya. Baru setelah Dery menjadi seorang psikolog dia berani menceritakan masalah serta tekanan batin yang dia alami selama ini.

Bukannya menghakimi, Dery justru merangkul dan mengajaknya ke seorang psikiater yang dia percayai, hingga akhirnya dia bisa sedikit menerima keadaan.

Namun sayangnya, orientasi sek-sualnya berubah. Meski tampan dan digandrungi banyak wanita, dia tak memiliki hasrat pada para wanita. Justru dia lebih tertarik pada lelaki dan memilih menjadi seorang boty.

"Mamah tahu ngga beban mental yang aku alami selama ini hah! Mamah tahu ngga sudah berapa kali aku ingin mengakhiri hidup karena kejahatan bajingan itu!"

Bukannya merasa bersalah, ibunda Luthfi justru menamparnya. Sebenarnya dalam hati kecil ibunda Luthfi dia juga merasa bersalah dan tertekan.

Dia ketakutan dan tahu tekanan mental yang Luthfi alami.

Namun dia tak punya pilihan lain. Orientasi seksual suami barunya benar-benar gila. Dia sudah masuk dan tak mungkin bisa keluar begitu saja, mengingat bagaimana berkuasanya sang suami.

"Sebaiknya kamu tutup mulutmu Luth. Semua sudah berlalu, jangan diungkit lagi. Kalau kamu mau menginap silakan, tapi jangan buat keributan! Papamu butuh istirahat."

Setelah mengatakan hal itu, ibunda Luthfi menutup pintu kamarnya. Luthfi sendiri mematung di depan sana dengan tangan masih terkepal.

Dia tak menyangka jika ibunya akan buta mata dan hatinnya karena uang. Apa ibunya benar-benar telah membuangnya? Apa karena takut miskin ibunya bisa setega itu?

"Ajari putramu, sekali lagi kudengar dia mengumpati aku, kau tahu aku bisa menghancurkan dia dengan mudah!" ancam sang suami.

Ibunda Luthfi hanya bisa meminta maaf. Sebagai seorang ibu, hatinya juga terluka, tapi lagi-lagi dia yang orang biasa tak punya kekuatan apa-apa dibanding suaminya. Ia hanya bisa pasrah dan diam saja.

Luthfi mengusap air matanya dan pergi dengan dendam membara dalam dadanya.

Jika ibunya sendiri tak memedulikannya, jadi untuk apa dia berusaha membuat ibunya bahagia.

Sekarang dia sadar, kenapa sang ibu selalu memintanya berterima kasih dan bersyukur telah memiliki ayah sambung yang kaya raya seperti suami ibunya saat ini.

Ia yakin sang ibu sudah tahu saat itu dan meminta dia untuk melupakannya.

Dulu dia merasa jika suami barunya bisa menyayangi ibu dan adiknya, dia merasa tak masalah meski harus menderita.

Namun ketika kenyataan menamparnya saat ini, Luthfi memilih lebih baik mereka hancur saja semuanya.

.

.

Benar saja, pagi hari berbagai berita muncul di televisi dan media online.

Di sana ada sebuah video tentang seorang anggota dewan daerah yang memesan seorang pekerja seks komersial anak-anak di Negara 'x'.

Ada juga video bagaimana pejabat tersebut juga melecehkan anak-anak yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Di kediaman ibunda Luthfi, ayah tiri Lutfi tengah mengamuk karena semua video dan foto-foto tak pantas dirinya bisa bocor ke media.

Dia sudah meminta anak buahnya untuk membungkam media, sayangnya semua media di dukung oleh saingannya dan orang-orang yang memang membencinya.

Ayah tiri Luthfi itu mengerang frustasi, hingga sekelebat nama muncul dalam benaknya.

Ia yakin orang inilah yang sedang berusaha menghancurkan nama baiknya.

Tanpa perasaan ayah tiri Luthfi menghampiri ibunda Luthfi yang juga terlihat cemas.

"Ada apa pah?" ibunda Luthfi mengerang kesakitan saat suaminya menjambak rambut yang selalu ia sanggul dengan rapi.

"Ini pasti perbuatan anakmu yang brengsek itu!"

"Apa? Papah menuduh Luthfi? Itu ngga mungkin. Bagaimana dia tahu tentang penyimpangan papah? Itu pasti dari musuh-musuh papah. Luthfi anakku pah. Selama ini aku memilih diam dan tutup mata, kenapa papah justru menyalahkan Luthfi?" cecarnya tak terima.

Ayah tiri Luthfi menghempaskan istrinya dengan kasar hingga ibunda Luthfi itu terbentur sudut meja dan melukai pelipisnya.

"Kau lihat saja. Kalau aku tahu ini semua karena ulah putramu? Maka kupastikan dia mati ditanganku!" ancamnya.

.

.

Zema dan Intan di sisi lain tengah menikmati tontonan berita lewat laptop di meja kerja Zema.

"Wow, apa ini sesuai prediksimu? Jadi kamu yakin ini semua ulah Luthfi Zem?" cecar Intan tak percaya.

"Tentu saja. Luthfi sangat membenci ayah tirinya. Selama ini dia selalu mencari kelemahan ayah tirinya, jadi aku tahu mereka akan saling menghancurkan pada akhirnya."

Intan tersenyum tipis, "Zema ku benar-benar mengesankan," pujinya.

Zema mengedikkan bahu. "Kau bisa bilang, karena kesakitan-lah yang membuat manusia berubah, entah aku atau pun Luthfi."

.

.

.

Lanjut

1
November
laanjut
aulia13
tidak bosan di baca karna alur cerita yang tidak berbalik belit
Lia
keren
Triutama Bdg
alur ceritanya bagus
Triutama Bdg
lanjut thor semangat yah nulisnya
Triutama Bdg: yah gitu zem sat set dan tepat
total 1 replies
Hafizah Aressha R
lnjutt k..
jgn lma* up nya y k
Merryati Sakoi koi
lanjutanx kapan ,,,LBH suka sprt ini crtx
Adinda
semangat Thor
Anggun Sriwahyuni
terlalu lama up thor jadi lupa alur critanya
Thea_noni
Alhamdulillah... akhirnya up
terimakasih Thor ...
makin seru dan bikin penasaran ceritanya.
semangat buat up lagi ya Thor ...💪
Anggun Sriwahyuni
dobel up thor?
Arga Putri Kediri
ayo Thor sat set q suka
dwinita adriani
jd penasaran
Thea_noni
baru awal ceritanya dah bikin naik darah.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!