NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Balas Dendam
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

Kisah ini lanjutan dari KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS seasons 1
Banyak adegan kasar dan umpatan di dalam novel ini.


Cerita akan di mulai dengan Cassia, si Antagonis yang mendapatkan kesempatan terlahir kembali, di sini semua rahasia akan di ungkap, intrik, ancaman, musuh dalam selimut dan konflik besar, kisah lebih seru dan menegangkan.


Jangan lupa baca novel KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS season 1 agar makin nyambung ceritanya. Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

  Di universitas Comfort, dunia Vladimir seolah terbalik sejak kedatangan Jenny. Yang dulu sunyi dan tenang, kini gaduh oleh tatapan penuh arti dari seorang wanita yang terus-menerus menyorotnya. 

  "Kenapa sih, cewek itu nggak berhenti liatin aku?" Vladimir menggerutu, napasnya sedikit memburu oleh rasa kesal yang tak terbendung.

  Geovano menyenggol bahunya, dengan senyum nakal menghiasi wajahnya, "Ciye... Vladimir, kebangetan kamu, nih."

  Vladimir cuma membalas dengan gumaman, “Apaan sih.” Namun matanya tetap menyimpan kebingungan dan sedikit geli. 

  Di sudut lain, Jenny yang tak kuat menahan malu buru-buru mengalihkan pandangannya, seolah melarikan diri dari tatapan Vladimir yang membuat jantungnya berdebar.

  Ia berharap, seolah-olah kalau ia tak pernah menatap, semua rasa ini bisa hilang begitu saja. 

  Sementara itu, Morgan menarik nafas dalam-dalam, mata penuh simpati memandangi sepupunya yang tengah jatuh hati. Ia tahu betul betapa sulitnya membuka hati Vladimir, pria dengan perisai emosi setebal batu karang.

  Hatinya terasa pilu melihat sepupunya terjebak dalam keinginan yang tak mudah diwujudkan, membiarkan waktu dan perasaan berperang tanpa kepastian.

  'Semoga saja suatu saat nanti hati Vladimir luluh, dan kamu bisa merasakan kebahagiaan yang selama ini kamu cari,' bisiknya dalam hati, matanya melirik ke arah sepupunya, seolah-olah doanya itu adalah benteng terakhir yang bisa melindungi mereka dari luka. 

  Berbeda dengan kekesalan yang di rasakan Vladimir, Dax justru diam, tapi pikirannya berkecamuk, tenggelam dalam rindunya yang membakar.

  “Sayang… kapan kamu pulang?” Gumamnya lirih, tapi suaranya nyaring menyelinap ke telinga siapa pun yang dekat. 

  Tiba-tiba perhatian semua bergeser, dari fokus pada Vladimir dan Jenny ke Dax yang sedang bertarung dengan rindunya sendiri.

  “Wah, kayaknya Dax ini sudah kebakaran rindu, nih!” seru Russel dengan tawa mengejek.

  “Lihat tuh, mukanya kusut kayak kena badai,” tambah Geovano, sambil mengernyitkan dahi.

  Vladimir menatap Dax dengan sinis, melontarkan komentar pedas, “Santai aja, tinggal hitungan hari, Dax. Sebentar lagi kamu bakal ketemu cassia.” 

  Namun di balik ledekan itu, udara menjadi berat. Bukan hanya Dax yang merasakan kerinduan itu, tapi Russel, Geovano dan Morgan juga merindukan para kekasih hati yang jauh di sana. Sedangkan Vladimir merindukan adiknya. 

...****************...

  Sedang di sudut lain, sosok yang mereka rindukan dengan santainya berkeliling supermarket, memilih cokelat dan oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Amerika. 

  Cassia berdiri terpaku di depan deretan cokelat yang berjejer rapi, matanya berkeliling tanpa tujuan. 

  Pilihan yang melimpah membuatnya bimbang, seolah-olah semua cokelat itu menyimpan janji rasa yang berbeda. 

  “Banyak banget pilihan ini... Enaknya yang mana ya?” ucap Cassia dengan suara bergetar, tanda kebingungan yang sebenarnya lebih dalam dari sekadar memilih cokelat. 

  Di sampingnya, Arzhela menyelutuk santai, seperti tak terbebani oleh keraguan, “Ambil aja semua. Santai, gak bakal bikin kamu bangkrut kok.” 

  Cassia menepuk bahu Arzhela dengan malas tapi terselip rasa kesal. “Yee... emang kamu yang mau habisin?” 

  Arzhela cuma ketawa lepas, “Gila aja, kalau gitu.” 

  Dalam sekejap, kesan ringan itu tetap saja membiarkan hati Cassia bergemuruh. Pilihan cokelat bukan sekadar soal rasa, tapi lambang rindu yang belum bisa ia redam.

   Daripada bingung memilih, Cassia menatap deretan produk yang belum pernah ia coba, lalu dengan penuh tekad, ia mengambil tiga bungkus dari merek-merek itu. 

  Sementara untuk yang sudah akrab di lidahnya dan terbukti lezat, ia tak segan mengisi keranjang dengan porsi berlimpah karena ia tahu, kebahagiaan di tempat ini juga ada di dalam setiap gigitan itu.

...****************...

  Sepulang dari kampus, Nafisha duduk tenang dengan ponsel di tangan, dia menatap lama ponsel itu sebelum akhirnya menyambar cepat demi menghubungi seseorang.

  Dering pertama tak ada jawaban, dan di saat dering terakhir akan mati, seseorang menjawab dan suaranya terdengar.

  "Ada apa?" Liam bertanya dari sebrang sana.

  "Mana orang tuamu?" tanya Nafisha.

  "Kau bisa menghubungi mereka jika mau? Kenapa menghubungi ponselku?" Liam membalas ketus.

  Nafisha mengakhiri panggilan, dulu ia agak hormat pada Liam karena masih butuh uang dari donor darah. Namun, hari ini itu tidak akan terjadi lagi, sebab Liam adalah Kakaknya sendiri.

  "Ini Nyonya Olivia?" tanya Nafisha saat panggilan di jawab saat dia menghubungi nomer lain.

  "Iya, ada apa, Nafisha?" tanya Olivia.

  "Saya ingin membicarakan soal tawaran kalian pagi tadi," kata Nafisha, dia berusaha menyembunyikan getar kebahagiaan dari suaranya.

  "Iya, katakan saja!" jawab Olivia.

  "Saya mau menerima tawaran anda untuk pindah ke Keluarga Smith sebagai putri kandung, hanya saja aku ingin meminta syarat!" ucapan terakhir Nafisha membuat Olivia dan Lucas yang mendengar hanya bisa bersabar.

  "Katakan apa syaratnya, Nafisha?!" minta Lucas.

  Nafisha tersenyum tipis di sebrang sana, ini adalah kesempatan akan dia buat keluarga Smith hanya mencintai dia dan menendang Putri palsu yang bernama Amelia itu.

  "Aku ingin hak ku sebagai putri kalian, mobil, tunjangan dan fasilitas lengkap, aku mau semua tanpa terkecuali!"

  Lucas dan Olivia hanya saling tatap di sebrang sana, dan Nafisha jelas tak melihat ada ketidaksukaan atas sikap dan syarat Nafisha yang terkesan Matrealistis. Walaupun tanpa di minta pun mereka pasti akan berikan sesuai dengan apa yang seharusnya Nafisha dapatkan sejak dulu.

  "Kau kembali saja dulu, kami akan berikan apapun yang kamu mau!" Lucas setuju sebab bagaimana pun Nafisha adalah darah dagingnya putri yang selama ini di anggap sudah tiada.

  Nafisha bersorak, dia tersenyum tipis dan bangga sebab kebahagiaan yang sebenarnya sedang menunggu, sekarang ia tak perlu lagi bersusah payah mencari uang karena mulai hari ini marganya adalah Smith, dialah putri asli dari Smith.

  Malam harinya, Nafisha benar-benar di bawa ke rumah besar keluarga Smith, tak ada yang lebih membahagiakan dari ini selain menjadi anggota dari Smith yang kaya.

  'Apa lagi yang aku butuhkan?' gumam Nafisha, dia tersenyum dalam hati dan bersorak.

  "Kamu ingin membeli sesuatu?" tanya Olivia, dia lembut dan keibuan karena bagaimana pun sikap dan masalalu Nafisha gadis di sampingnya ini tetap darah dagingnya.

  "Tidak ada, aku hanya ingin pulang!" tolak Nafisha, ini belum saatnya ia meminta apapun, dia harus memberikan kesan yang baik sebelum nanti mendapatkan haknya sebagai putri.

  Mobil mewah milik Smith masuk ke area luas kediaman mewah mereka, para penjaga dan pelayan berjajar rapi demi menyambut kembalinya sang Putri kandung yang selama ini di anggap tiada.

  Nafisha keluar dari mobil, dia di sambut dan di sapa bak putri Kerajaan, ini semua adalah hal yang selama ini ia impikan. Senyum di dalam hatinya tak pernah padam sebab memimpikan setiap hal mewah yang akan ia dapatkan nantinya.

  Sedangkan di lantai tiga rumah besar keluarga Smith, ada Amelia yang melihat kedatangan Nafisha, gadis itu mengepalkan tangannya di pembatas balkon kamarnya demi mengurangi rasa marah yang mendadak hadir setelah Nafisha datang.

  "Kau boleh senang dan bahagia sekarang, tapi ingat ini Nafisha! Hidupmu akan hancur karena berani masuk untuk merebut keluarga ku!" itu bukan hanya sekedar ancaman, sebab hasutan dari Cassia membuat Amelia benci pada Nafisha.

 "Kamu sedang apa, Dek?"

DEGH!

1
hidagede1
sama" rubah licik, yg paling licik yg menang 🤭😂
hidagede1
jd arzhela tau kalo cassia hidup kembali?
Senjaku02: belum.
total 1 replies
hidagede1
kalo smith tau anak kandung nya, knapa smith tetap mencintai anak angkat nya ketimbang anak kandung nya?
Senjaku02: ikuti terus kelanjutannya ya☺️☺️
total 1 replies
MataPanda?_
trus lanjut kak semangat 😀
Jue
Kenapa Veronica tidak berjodoh dengan abang Casia sahaja , Dengan itu hubungan Veronica dan Casia akan bertambah erat serta dekat .
Jue
Akhirnya ada cinta di hati Casia buat Dax , Semoga mereka bahagia dan menang melawan kejahatan Nafisha dan Darian
MataPanda?_
wah udah ada kelanjutan y trimakasih kak semangat trus..
selalu d berikan kesehatan 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!