NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fazilla Shanum

Aira memergoki suaminya selingkuh dengan alasan yang membuat Aira sesak.
Irwan, suaminya selingkuh hanya karena bosan dan tidak mau mempunyai istri gendut sepertinya.

akankah Aira bertahan bersama Irwan atau bangkit dan membalas semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazilla Shanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sah di Atas Dusta

Setelah penghulu itu pergi, kedua pria tadi yang menjadi saksi dadakan juga langsung ikut pamit. Bu Dewi memberikan keduanya uang 50rb.

"Cuma segini doang, Bu? Mana nggak ada suguhan minuman dan makanan lagi. Pasti ini cuma pernikahan rahasia karena dia istri kedua, kan?" ucap pria itu sambil menunjuk kearah Lisa.

"Alah! Kalian berdua ini cuma tinggal bilang sah doang pake minta uang banyak. Udah sana keluar, banyak omong banget," ucap Bu Dewi dengan kesal. Sudah baik ia berbaik hati memberikan uang.

"Nyesel banget buang-buang waktu disini. Huu, dasar orang so kaya tapi pelit. Mending dari tadi kerja yang lain aja." Cibir mereka berdua sambil berjalan pergi dari rumah itu dengan kesal.

"Daripada kalian rakyat jelata!" teriak Bu Dewi dengan menggema menghina kedua pria itu.

"Udahlah Ma, nggak perlu meladeni mereka," ucap Irwan agar Mamanya berhenti marah-marah.

"Ya abisnya mereka itu bikin kesel aja, cuma bilang sah doang pengen minta upah banyak, mereka pikir Mama bakalan mudah mereka peras gitu aja? Jangan harap!" ucap Bu Dewi bersungut-sungut.

"Mama emangnya nggak masak?" tanya Irwan.

"Ya enggaklah, Irwan. Hari ini kan pernikahan kalian, ya harusnya kita makan-makan dong diluar. Masa Mama juga yang harus masak," jawab Bu Dewi.

"Aku sama Lisa buru-buru mau berangkat ke kantor, Ma. Kita berdua nggak bisa telat ke kantor, makan-makannya nanti malam aja ya, Ma. Aku juga harus cari Aira," ucap Irwan.

"Ya udah dek nggak apa-apa. Tapi kamu janji ya Irwan, awas aja kalau kamu ingkar janji sama Mama!" jawab Bu Dewi berusaha mengerti kesibukan anaknya.

"Iya, Ma. Aku nggak mungkinlah ingkar janji," kata Irwan.

Irwan dan juga Lisa segera pergi ke kamar agar mereka berdua bisa segera siap-siap pergi ke kantor.

"Mas, aku lemes banget deh rasanya hari ini. Kehamilan ini benar-benar menyiksaku," ucap Lisa. Jika ia tahu akan seperti ini, mungkin Lisa tidak akan pernah memilih hamil.

"Sabar Sayang, nanti setelah semua masalah selesai, kamu bisa ambil cuti aja dulu buat fokus jaga kehamilan dirumah," jawab Irwan.

"Iya deh, Mas."

Setelah siap dengan pakaian kerjanya, Irwan dan Lisa segera keluar dari kamar dan menuruni tangga. Mereka langsung masuk ke dalam mobil karena Bu Dewi juga tidak ada.

Irwan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di kantor, bisa bahaya kalau dia sampai telat.

"Mas, kira-kira istri gendut kamu itu kemana ya? Kalau emang rumah itu adalah rumahnya, kenapa dia yang harus pergi?" tanya Lisa yang merutuki kebodohan Aira.

Namun, ia juga harus tetap waspada, takut jika Aira tiba-tiba datang dan menyusun rencana yang lebih ekstrim.

"Andai Lisa tau kalau Aira pergi dengan membawa semua surat penting, termasuk rumah dan juga mobil, pasti dia akan badmood hari ini. Lebih baik aku diam aja, dan menyembunyikan semua ini dari dari Lisa," batin Irwan.

"Aku juga nggak ngerti, Sayang. Aku masih berpikir, sebenarnya rencana apa yang sedang dia susun. Karena pemecatan aku dari perusahaan Alexander sama sekali nggak aku sangka. Aira selama ini benar-benar bodoh, dia sampai merelakan apapun untuk aku termasuk perusahaan ini. Bahkan laba perusahaan juga aku yang kelola, jadi aku agak kaget kemarin saat tiba-tiba investor datang," jawab Irwan.

"Nggak bisa disepelekan istri gendut kamu itu, Mas. Aku jadi ingin tau seperti apa dia secara langsung," ucap Lisa penasaran.

"Ya pokoknya mirip lah sama buntelan beras, nggak ada bentukannya, Sayang. Bikin mau muntah yang ada kalau aku liat dia," jawab Irwan tanpa perasaan.

Lisa tertawa mendengarnya. "Kalau nggak kaya, kamu juga pasti udah menceraikan dia dari lama kan?"

"Iya kamu bener. Makannya aku selalu bilang agar kamu menunggu sebentar, supaya aku bisa mengambil semua asetnya lebih dulu. Sebelum aku menendangnya," jawab Irwan.

"Kamu sih pake bilang terang-terangan kalau kamu selingkuh," ucap Lisa.

"Biar dia sadar diri dan nggak banyak nuntut Sayang," jawab Irwan.

"Iya juga sih."

Hingga tanpa sadar mereka berdua sampai juga di kantor. Keduanya segera turun dari mobil dan langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kantor.

Para karyawan masih tetap menghormati Irwan dengan menundukkan kepalanya saat Irwan dan juga Lisa melewati mereka.

Saat Irwan dan Lisa sampai di lift, keduanya langsung menjadi gosip hangat di kantor. Entah siapa yang sudah menjadi biang gosipnya, karena mereka semua sudah tahu mengenai penangguhan Irwan.

"Sayang, tolong kamu benar-benar teliti masalah laporan dan juga jadwalku hari ini. Jangan lupa pesen makanan, aku laper. Lupa tadi nggak bilang pas di mobil," ucap Irwan.

"Iya, Mas," jawab Lisa singkat.

Begitu lift terbuka, keduanya langsung keluar dari lift dan fokus dengan pekerjaan masing-masing.

Irwan segera menghubungi anak buahnya untuk menanyakan perkembangan pencarian Aira.

"Gimana? Apa kalian sudah menemukan wanita yang aku cari?" tanya Irwan pada anak buahnya.

"Tidak ada, bos. Kita sudah mencarinya ke pelosok kota ini, tapi kami sama sekali tidak menemukannya. Sepertinya dia sudah pindah keluar kota," jawab anak buah Irwan.

"Tidak mungkin. Dia tidak akan mungkin keluar kota karena tidak memiliki satupun keluarga. Kalian harus lebih becus lagi untuk mencarinya, susuri seluruh penjuru kota ini. Waktu kalian hanya tinggal dua hari lagi atau kalian tidak akan mendapatkan bayaran apapun karena gagal," ucap Irwan dengan kesal. Ia pikir akan sangat mudah untuk bisa menemukan Aira.

"Baik, bos. Kita akan mencarinya dengan lebih teliti lagi. Kami benar-benar minta maaf bos, kami tidak akan mengecewakan bos Irwan," jawab anak buah Irwan.

"Aku tidak suka kegagalan, kalian harus benar-benar mencarinya."

"Baik, bos."

Irwan langsung mengakhiri panggilannya. Ia benar-benar pusing karena mendapatkan kabar kalau anak buahnya tidak menemukan Aira.

"Tinggal enam hari lagi. Kalau Aira nggak ketemu, maka aku akan dipecat dari kantor ini. Namaku akan tercoreng, aku tidak bisa membiarkan semua itu terjadi. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak mungkin membunuh Pak Saka," gumam Irwan.

"Pasti bukan hanya Pak Saka aja yang keberatan, banyak investor yang nantinya akan mengajukan hal yang sama. Ayo berpikirlah Irwan, kira-kira dimana Aira sekarang berada. Andai aku malam itu bisa lebih peka dan menjenguk Syifa, mungkin anak itu bisa aku manfaatkan lebih dulu," ucap Irwan.

Irwan terus berpikir bagaimana caranya agar bisa menemukan Aira, hingga pintu ruangannya ada yang mengetuk dari luar.

"Ya, masuk," ucap Irwan.

1
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
Luar biasa
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
semangat aiiraaaa🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
setaaannn 😤😤😤
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
garasi thor.. bukan bagasi🤦🏻‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
laki2 gila, ga tau diri.. bajiguurrr😒
DARU YOGA PRADANA
Karakternya juara banget. 🏆
[mini share] Andrea Duarte ouo
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Raptor gamer
Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!