Manisnya Pembalasanku

julia sudah menduga, Revan akan bereaksi seperti ini. ekspresi nya tetap tenang dan tidak goyah.

dia bersandar santai di sofa, tersenyum dingin dan berkata penuh makna." Revan, kamu seharusnya nggak usah ganggu aku kalau belum kenal betul dengan ku, sekarang mau lepas tangan aku rasa sudah terlambat."

" anggap saja aku orang gila,aku tipe perempuan yang kalau sudah punya niat, akn nekat yang sampai tujuanku tercapai, aku sendiri terkadang takut pada diriku sendiri jadi siap siap saja, sampai jumpa."

Setelah berkata begitu, merasa tujuannya hari ini sudah tercapai, julia pun berdiri dan mengambil ponsel dan tasnya, lalu melangkah santai menuju pintu.

Revan sama sekali omong kosongnya itu serius, datu kata pun tidak di dengarkannya.

Namun wanita ini, baru satu detik lalu masih melekat padanya, detik berikutnya masih bisa pergi dengan begitu santai. sikapnya yang begitu santai membuat dada Revan begitu sesak, seolah olah emosi dan kendalinya dan sedang di mainkan oleh julia.

Saat itulah, julia yang sudah hampir sampai di pintu, tiba tiba menoleh, dan melemparkan kalimat terakhir dengan santai.

" ngomong ngomong, kamu akan mengadakan pesta pertunangan seminggu lagi, ya. saranku, batalkan saja, soalnya....hari itu sial. "

Setelah keluar dari gedung perkantoran, julia mengemudikan mobilnya sendiri, perlahan melaju di jalan pinggiran kota.

Saat mengingat momen panas yang telah terjadi dengan pria itu di kantor,pikiran julia melayang jauh. sorot matanya pun menjadi makin dalam.

......

Dia hari kemudian, julia kembali bangkit dan mulai menangani masalah dalam urusan pekerjaanya.

Pertama tama dia membayar hampir empat miliar sebagai kompensasi untuk menenangkan pelanggan. Setelah, itu dia menunjuk pengacara untuk menangani proses hukum selanjutnya dari kasus ini. terakhir, dia harus mengurus pembukaan kembali klinik hewan.

Karena,berita kematian hewan peliharaan itu menyebar luas si seluruh internet, reputasi nama klinik lamanya menjadi jelek dan tidak bisa dj gunakan lagi. Akhirnya, dia berhasil menganti nama kliniknya dan memulai dari awal.

namun, beberapa cabang miliknya masih harus di tinjau ulang,meskipun tidak mengalami masalah, karena dampaknya yang terlalu besar,persetujuan dari lembaga pengawas pun masih belum jelas kapan akan di berikan.

Ketika jukia sedang berlari di atas treadmil sampai berkeringat sore itu, ponselnya berbunyi.

Dia mengurangi kecepatan nya, sambil berjalan di atas treadmill,dia meraih ponselnya dan melihat yang menelpon ternyata adalah bastian.

Tanpa ragu, dia langsung mengangkat nya, ternyata bastian mengajaknya untuk makan malam..

Sejak terkahir kali dia bertemu dengannya, sampai sekarang dia masih belum bertemu lagi.

Di satu sisi, julia sedang menghadapi banyak masalah.

Sedangkan bastian sewaktu waktu akan kembali ke negara amertara untuk melanjutkan kuliahnya. sehingga mereka belum memiliki waktu kosong.

mengingat bastian telah banyak membantunya dan kebetulan pria itu baru kembali dari negara amertara, julia menerima ajakan makan malam itu tanpa berpikir panjang.

Setelah, selesai berolahraga dan tubuhnya telah berkeringat, dia pergi mandi.

Setelah itu, dia mengenakan pakaian rapi dan merias wajah sebelum pergi.

kaki ini, dia mengenakan pakaian yang cukup simpel dan kasual. yaitu, atasan berupa kaos putih ketat berlengan pendek, dan bawahan celana jeans longgar. Berkat kulit putihnya dan tubuhnya yang bagus aura kecantikannya tetap terpancar walaupun penampilannya yang sederhana.

Tempat makan itu, berada di pusat kota, tepat nya di sebuah restoran frako yang menawarkan ketenangan di tengah keramaian.

Begitu sampai di restoran itu, bastian sudah menunggunya di samping.