NovelToon NovelToon
Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Idola sekolah
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Alluna seorang gadis yang ceria, bertubuh kecil imut, memasuki sekolah SMU-nya, tanpa di sadarinya dia menjadi sorotan seluruh sekolah akibat dirinya telah di tolong dengan posisi di peluk oleh KETOS yang sangat populer bahkan di idamkan oleh seluruh wanita di sekolah itu.

KETOS yang dingin dan sulit tersentuh itu, tidak pernah berdekatan dengan seorang wanita, bahkan sampai ada yang menggosipkan jika pria ganteng itu adalah seorang Gay.

Bagaimana tidak ... KETOS yang bernama Alaska itu masih mencintai sahabat kecilnya, dan dalam pikirannya selalu terisi oleh sahabatnya itu yang bernama Alluna.

Namun sayang ... Alluna hilang ingatan di kala Alluna telah pergi dari kota yang sama dengan sahabatnya Alaska.

siapa sangka saat kembalinya Alluna ke kota itu, dua orang tuanya yang telah bertemu kembali yang lama telah bersahabat itu. Membuat keputusan tanpa sepengetahuan anaknya yaitu menjodohkan Alluna dan Alaska secara diam-diam.

Bagaimana kisah cintanya? yu saksikan ceitanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Baru saja Alaska memajukan kendaraannya, ada getaran handphone dari dalam sakunya, membuatnya menghentikan laju motor itu, lalu mengangkat handphone itu.

"Iya Pak,"

"Ke mana kamu? kami menunggumu di ruangan rapat, makanan kalian sudah dingin," tanya Pak Agus.

"Eh maaf Pak, saya baru saja pulang mau mengantar Alluna," ujar Alaska sedikit merasa tidak enak.

"Kamu ini, ya sudah hati-hati di jalan, antarkan Alluna sampai ke rumahnya dengan selamat," ucap Agus dan membuat kedua bola mata Rendra juga Gisel membesar.

Jadi Alluna sudah pulang di antar Alaska, shit pintar juga dia, ambil kesempatan saat mereka berduaan. So pahlawan banget tuh orang. geram Rendra dalam hatinya.

Wih enak banget ya jadi Alluna di antar pria terganteng di sekolah ini, mana pake motor coba, berpelukan... bermesraan, ah top deh. pikir Gisel dengan senyum menghiasi bibirnya.

"Ya sudah kalau gitu kami pamit ya Pak, terimakasih atas jamuannya," ujar Zyan yang ikut ke ruangan itu.

"Tunggu Zyan ... bawalah untuk anak OSIS," ujar Agus dengan memberikan dua plastik makanan jatah Alluna dan Alaska kepada tangan Zyan.

"Baik Pak, terimakasih," ujar Zyan.

"Kami juga Pamit ya Pak, terimakasih banyak," ujar Rendra juga Gisel yang ikut menyalami Pak Agus.

"Bapak yang seharusnya berterima kasih pada kalian, dan mungkin akan ada poin untuk kalian atas apa yang telah kalian lakukan," ujar Pak Agus.

Membuat mata Rendra dan Gisel juga Zyan berbinar, tidak menyangka jika aksi mereka membuat mereka mendapatkan penilaian bahkan penambahan poin.

Kembali mereka ucapkan secara bersamaan kata terimakasih, lalu mereka keluar dari ruangan itu menuju parkiran.

Namun tiba-tiba tangan Zyan terulur menyentuh tangan Gisel. Membuat Gisel terhenyak kaget dan langkahnya pun terhenti.

"Sel ...," panggil Zyan.

"Lo pulang sama Rendra? atau bawa kendaraan sendiri?" tanya Zyan sedikit khawatir.

"Emm anu Ka, aku mau minta tolong Rendra anter karena belum ngomong," ucap Gisel gugup dan bingung atas ucapan Zyan.

"Biar gue saja yang antar Lo," timpal Zyan tanpa menunggu ucapan balasan dari Gisel.

Dan menarik lengan Gisel dengan lembut ke ruangan OSIS, dan sebagian anak OSIS melihat interaksi mereka dan membuat mereka tersenyum.

Lain dengan Rauf, dia mengerutkan keningnya, "Kapan Lo jadian?" cecarnya.

Membuat Zyan menatap tajam ke arah Rauf dan ucapan Rauf membuat Gisel menunduk karena kini pipinya sudah semerah tomat.

"Berisik, ambil ini!," seru Zyan dan mengambil tasnya dan melongos pergi tanpa memberikan jawaban kepada Rauf.

"Gila si Zyan, pria cuek kaya si Alaska tapi sekarang berani menenteng cewek pula," ucap Rauf dengan menggelengkan kepalanya.

"Sabar Rauf ... nanti Lo juga dapat gebetan ko, sekarang mah mending kita makan nasi bungkus ini," ujar salah satu teman OSISnya yang berkata itu sambil tangannya meraih keresek di tangan Rauf.

"Bilang aja kalau Lo mau ini nasi, ga perlu basa basi," timpal Rauf dan ikut gabung untuk menikmati nasi itu.

Selama perjalanan, Rendra menahan emosinya dan kini giliran dia melajukan motor menuju rumah Alluna, namun Rendra tidak dapat menemukan sosok yang dia cari, dan itu semakin membuat dirinya geram.

"Alaska ... ke mana Lo bawa Alluna," teriak Rendra dari motornya.

Sedangkan Alaska tengah membawa Alluna ke sebuah cafe dengan sebuah musik dan tempat yang terbuka membuat suasana mereka seperti sepasang kekasih yang begitu romantis.

Alluna duduk terpaku, dia bingung karena baru ada pria di kota ini yang mengajaknya seperti ini, bahkan bersama Alaska ini membuat dia lupa jika ini sudah larut malam untuk segera menghubungi orang tuanya.

Dan bahkan Orang tuanya pun tidak ada satu pun yang menghubungi Alluna. "Ayo kamu pesan apa?, aku yang traktir, aku khawatir kamu sakit Lun, badan udah lemas gitu," ujar Alaska dengan tersenyum.

Lagi ... ucapan Alaska seperti itu tidak membuatnya marah malah membuatnya semakin tersipu, seakan ada kupu-kupu keluar dari tubuhnya.

"Emm Samain aja deh sama kaka," ujar Alluna yang masih sungkan.

Alaska tersenyum dan untungnya dia sudah tahu makanan favorit Alluna, karena telah bertanya terlebih dahulu kepada Ibunya tanpa sepengetahuan Alluna.

Dengan cepat Alaska memesan semua menu kesukaan Alluna, dan itu membuat Alluna berbinar-binar.

Ko Alaska bisa tahu ya makanan kesukaan aku? itu semua makanan favorit aku kan. batin Alluna happy sekaligus heran.

Alaska tersenyum melihat ekspresi Alluna, semoga kali ini Alaska berhasil mengambil hati Alluna.

Makanan telah tersaji, dan mereka makan tanpa bersuara, dan Alaska hanya sesekali menyuap ke dalam mulutnya, namun perhatiannya terus tertuju kepada Alluna.

"Dek ... kalau makan itu ya pelan-pelan," ujar Alaska menyeka bibir Alluna dengan lembut, membuat jantung Alluna berdetak kencang tak karuan.

Apalagi kata-kata Dek itu semakin membuat salah tingkah. Ya ampun 'Dek', berasa pacar dia aja aku. Batin Nafisha berbunga-bunga, tanpa di sadari pipinya sudah merona.

Alaska tersenyum, lalu mengusap kepala Alluna lembut, "Di lanjut makannya, kita harus segera pulang," ujar Alaska yang tidak ingin membawa Alluna semakin larut.

Meski Alaska sudah izin langsung kepada orang tuanya Alluna langsung melalui chatnya dan jelas orang tua Alluna mengizinkannya, namun Alaska tidak bisa seenaknya karena Alluna belum terikat apapun dengan dirinya.

Alluna pun menganggukkan kepalanya, dan makan dengan sedikit cepat, hingga terbatuk-batuk.

Alaska dengan cepat meraih gelas dan memberikannya kepada Alluna, "Pelan-pelan saja Dek, jangan seperti itu, nanti malah sakit tenggorokannya," tegur Alaska lembut.

Dan itu semakin membuat Alluna bersemu merah di pipi. Tolong aku Tuhan, kenapa dengan jantungku. batin Alluna yang merasakan degup jantung yang berdegup kencang.

Alluna pun kembali menghabiskan makanan itu dengan sedikit berhati-hati, dan setelah habis, Alaska meraih tangan Alluna dan menggenggamnya erat, dan mereka berjalan ke arah parkiran.

Kembali Alaska memasangkan helm ke kepala Alluna, dan Alluna entah untuk keberapa kali pipinya harus bersemu merah.

Alaska mengantar Alluna pulang dan izin untuk berpamitan kepada orang tuanya. Kali ini Alluna tidak menolak Alaska masuk ke dalam rumahnya, dan Alluna kaget melihat kedekatan mereka dalam berinteraksi.

Hebat banget ya Alaska ini, bisa langsung dekat dan terlihat seperti sudah lama saling mengenal. puji Alluna dalam hatinya, dan itu membuatnya semakin mengagumi Alaska.

Senyuman itu terbit di bibir Alluna, karena melihat mereka berinteraksi seakan-akan Alaska bukan saja nyaman dengan dirinya tapi juga dengan keluarganya.

Bahkan Alaska tidak langsung pulang, dia di paksa duduk dan di suguhi segala macam makanan juga minuman oleh Ibunya.

Membuat Alluna menghela nafasnya, berbeda sikap mereka kepada Rendra, dan entah apa yang membuat mereka bisa bersikap berbeda seperti itu.

Alluna menggelengkan kepalanya, melihat sikap kedua orang tuanya yang sangat terlihat berbeda ini. Namun dia pun ikut gabung dan tertawa bersama.

Alaska tersenyum dan menatap Alluna yang tengah tersenyum lepas, ada rasa bahagia membucah dalam hatinya.

Semoga kali ini jalanku untuk memulai kembali kedekatan kita Lun, gue sayang Lo, dan gue harap Lo selalu ada untuk gue. Batin Alaska.

Bersambung ...

1
dira rahmi
Terimakasih 😍💋
🌸 Yowu-Kim 🌸
Fighting ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!