NovelToon NovelToon
Dibalik Diamnya Seorang Istri

Dibalik Diamnya Seorang Istri

Status: tamat
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Angst / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Dibalik diamnya seorang istri ada penyesalan suami yang sangat mendalam.

Zhia Vanelesia yang telah merasa lelah dengan sikap sang suami yang suka seenaknya saja akhirnya memilih untuk Diam. Dia tidak perduli lagi dengan apa yang di lakukan suaminya dan memilih untuk mengejar karirnya kembali.

Rayyan Ardinata sosok suami yang masih suka kebebasan. Dia selalu menghabiskan waktunya dengan nongkrong dengan teman temannya di bar. Hingga akhirnya Rayyan terkejut melihat reaksi istrinya yang akhirnya diam dan tidak perduli lagi akan apa yang dia lakukan.

Rayyan langsung saja membuat keputusan untuk membawa wanita ke rumah besar mereka untuk melihat bagaimana reaksi istrinya nantinya.

Namun, alangkah terkejutnya Rayyan melihat reaksi istrinya ketika melihatnya sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya di dalam kamarnya.

Mulai dari kejadian itu, Rayyan memilih untuk berubah dan mengejar kembali cinta sang istri.

Akankah Rayyan berhasil merebut hati istrinya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

Setelah selesai mandi Rayyan kembali ke kamarnya. Tapi saat sampai di kamar dia tidak melihat ada Zhia di sana. Rayyan langsung saja mencari Zhia ke dalam kamar mandi namun, tidak ada juga.

"Dimana Zhia? Apa dia sudah turun duluan?" gumam Rayyan lalu mengenakan pakaiannya.

Rayyan kembali mengenakan pakaiannya lalu bersiap siap untuk berangkat ke kantor. Dia langsung saja membuang napasnya kasar ketika dia tidak melihat parfum favoridnya lagi di atas meja. Tak mau berpikir panjang Rayyan langsung saja keluar dari kamarnya tanpa mengunakan parfum.

Rayyan menuruni anak tangga dan melihat Zhia sedang duduk di meja makan sambil melahap makanannya. Melihat itu Rayyan langsung saja tersenyum. Melihat sikap Zhia yang berubah bahkan Zhia merasa mual saat mencium aroma parfumnya Rayyan semakin yakin jika apa yang di katakan Kinan.benar. Bahwa Zhia kini telah mengandung buah hatinya.

"Sayang, kamu sudah rapi saja. Apa ada pemotretan hari ini?" ucap Rayyan langsung saja duduk di samping Zhia.

"Ia, hari ini aku ada pemotretan" ucap Zhia terus saja menyantap makanannya.

"Sayang, aku pikir apa lebih baik kamu berhenti saja bekerja. Aku masih sangup memenuhi kebutuhanmu" ucap Rayyan dengan hati hati.

"Maaf! Aku tidak bisa menuruti ucapanmu. Apa kamu lupa jika dulu aku selalu menuruti semua ucapanmu tapi, apa balasanmu?" ucap Zhia kembali mengingat perlakuan Rayyan kepadanya.

"Maafkan aku, Sayang. Aku hanya ingin memberi pendapat saja. Jika kamu tidak mau aku tidak masalah. Kamu boleh melakukan apapun yang kamu suka" ucap Rayyan tersenyum sambil membelai lembut puncak kepala Zhia.

"Em" dehem Zhia singkat lalu kembali menyantap makanannya.

"Nanti waktu makan siang aku jemput kamu ya"

"Memangnya ada apa?"

"Tidak ada! Aku hanya ingin memastikan dugaanku saja" ucap Rayyan tersenyum.

"Terserah!" ucap Zhia singkat.

"Kamu jangan galak galak seprti ini dong, Sayang"

"Aku tidak akan galak jika tidak ada sebabnya"

Mendengar ucapan Zhia, Rayyan diam menunduk. Dia sadar jika perubahan Zhia karna ulahnya sendiri. Jadi, tidak ada gunanya untuk mengeluh. Sebab apa yang kamu tanam itu juga yang akan kamu petik. Masih untung Zhia hanya berubah jadi galak, jika dia memilih untuk meninggalkan Rayyan sudah di pastikan Rayyan akan gila di buatnya.

"Permisi, Bos" ucap Ardiyan tiba tiba datang.

"Ada apa? Tumben kamu datang ke istanaku" ucap Rayyan cuek.

"Tidak ada, Bos. Aku hanya ingin menyampaikan jika nanti malam ada undangan reuni dari teman teman kampus kita bos" ucap Ardiyan yangbmemang sudah menjadi sahabat Rayyan sejak kecil. Bahkan mereka juga kuliah di satu universitas yang sama dengan Kinan dan Enjel.

"Baiklah! Kita akan datang" ucap Rayyan semangat.

Dia ingin tau bagaimana reaksi teman sekampusnya dulu yang selalu menghinanya ketika melihat kesuksesannya sekarang. Bukan hanya kesuksesannya yang akan Rayyan banggakan tapi juga Zhia istrinya yang sangat cantik dan pintar.

"Sayang, nanti kita pergi ke butik dulu ya untuk membeli gaun untukmu" ucap Rayyan mengingat Zhia tidak memiliki gaun pesta.

"Kamu mengajakku ke sana?" ucap Zhia tidak menyangka jika akhirnya Rayyan mau membawanya menghadiri undangan reuni itu.

"Tentu, Sayang. Kamu'kan istriku. Jadi kamu harus menemaniku" ucap Rayyan tersenyum.

"Em. Tapi untuk gaunnya kamu tidak perlu membelinya lagi. Karna aku baru membeli gaun pesta" ucap Zhia mengingat gaun yang baru dia beli dengan menghabiskan uang Kinan cukup banyak.

"Kapan? Aku tidak melihatnya. Bahkan aku juga tidak memdapatkan tagihan dari kartumu" ucap Rayyan memeriksa ponselnya.

"Karna aku membelinya mengunakan kartu Kak Kinan" ucap Zhia singkat.

"Apa? Kenapa kamu tidak mengunakan kartu pemberianku?" ucap Rayyan kesal.

"Aku hanya takut kamu akan marah. Sebab harga gaunnya sangat mahal. Bukan harganya yang mahal tapi aku yang menawarnya dengan harga mahal agar wanita sombong itu tidak seenak jidatnya saja merendahkanku" ucap Zhia kesal mengingat wanita sombong yang dia temui di mall.

"Sayang, maaf karna aku pernah mengekangmu. Mulai sekarang uangku adalah uangmu. Kamu bebas mengunakannya untuk membeli apa saja. Memangnya siapa yang berani merendahkan istri Rayyan pengusaha ternama ini?"

"Aku tidak tau. Tapi ketika aku memgatakan bahwa aku istrimu dia tidak percaya. Tapi, aku tidak marah karna itu hal yang wajar karna kamu tidak pernah memperkenalkanku kepada siapapun"

Mendengar ucapan Zhia, Rayyan menunduk penuh penyesalan. Karna dendam di masa lalu dia sampai tega menyakiti istrinya bahkan tidak mau memperkenalkannya ke seluh dunia sebagai istrinya. Rayyan sadar jika dendamnya hanya menyakiti wanita yang tidak tau apa apa sama sekali.

"Maafkan aku, Zhi. Aku salah! Aku janji akan menebus semua kesalahanku kepadamu" ucap Rayyan langsung saja mengengam tangan Zhia.

"Aku tidak butuh kata kata. Yang aku butuhkan hanyalah bukti" ucap Zhia melepaskan gengaman Rayyan.

"Baiklah aku akan membuktikannya" ucap Rayyan dengan lantang.

Sedangkan Ardiyan terus saja berdiri bagaikan patung menatap percakapan mereka berdua. Karna sudah lelah di anggap seperti nyamuk yang menggangu Ardiyan langsung saja membuka suaranya.

"Apa kalian sudah selesai berdebatnya? Jika sudah boleh saya duduk" ucap Ardiyan sambil membuang napasnya kasar.

"Oh, maaf! Silahkan duduk dan sarapanlah. Nur sudah masak banyak pagi ini" ucap Rayyan sadar telah mengabaikan sekertarisnya itu.

"Jadi ini semua masakan pembantu cantikmu itu? Kalau begitu pasti rasanya sangat enak" ucap Ardiyan mengisi piringnya.

"Ini tasnya, Tuan" ucap Nur memberikan tas kerja Rayyan.

"Terima kasih" ucap Rayyan menerima tas pemberian Nur.

"Ar, aku duluan ya. Aku harus mengantar Zhia terlebih dahulu. Kamu makan saja sepuasmu" ucap Rayyan berdiri dari duduknya.

"Nur, jika dia mencoba merayumu kamu lempar saja piring ini ke wajahnya" ucap Rayyan sambil melirik Ardiyan.

Mendengar ucapan Rayyan, Ardiyan hanya mampu menatapnya kesal tanpa berani mengeluarkan sepatah katapun. Karna jika dia salah bicara dia akan kehilangan pekerjaannya. Setelah melihat Zhia dan Rayyan telah menjauh Ardiyan menatap Nur yang sedang membereskan piring kotor bekas Zhia dan Rayyan.

"Nama kamu Nur ya?" ucap Ardiyan mencona membuka suara.

"Ia, Tuan. Nama saya Nuraini. Panggil saja Nur"

"Kamu tidak usah memangilku dengan sebutan, Tuan. Kamu panggil saja Mas Ardi"

"Em! Baiklah, Mas Ardi" ucap Nur gugup.

"Gitu dong. Kamu sudah sarapan? Kalau belum ayo sarapan di sini"

"Tidak! Terima kasih, Mas. Aku harus melanjutkan pekerjaanku"

"Itu bisa kamu kerjakan nanti. Lihat pelayan lainnya juga sedang istirahat. Lebih baik kamu temani aku sarapan di sini" ucap Ardiyan sedikit memaksa lalu menarik Nur untuk duduk di sampingnya.

Karna tidak bisa menolak, Nur akhirnya memilih untuk mengalah. Dia duduk di samping Ardiyan dan sarapan bersama Ardiyan. Ardiyan terus saja mengoceh dan menanyai Nur dengan sejuta pertanyaan. Nur yang tidak bisa menghindar hanya menjawab pertanyaan Ardiyan dengan jawaban singkat.

Bersambung....

1
Diny Julianti (Dy)
kasian Keenan
Yunita Asep
iya ih... bodoh banget si zhia, mau2nya nerima lagi si suami bejad..!!
RatuElla11: halo kak, mampir juga yuk ke karyaku. "Istri Simpanan Pemuas Tuan Eden."
total 1 replies
Yunita Asep
lanjut thorr...
Yunita Asep
aku kira si Nur akn menggoda majikan, trnyta enggak... bagus, thorr.. lanjut
Yunita Asep
sykurin lu Rayyan...
Yunita Asep
huh bodo si zhia mau kmbali am Rayyan, takutnya kena virus, suamimu itukan suka gonta.. ganti pasangn kamukn tau itu.. ihh... ngeselliinn...
Yunita Asep
lanjutt...
Yunita Asep
kalau bisa kamu jngn pulang zhia, si Rayyan lagi carper...
Yunita Asep
ap Rayyan lebih ganteng dari qinan sehinga zha memilihnya
Yunita Asep
mampus lu Rayyan emang enak di cuekkin... zhi kamu gugat cerai aj, ih jjik amat... bwa perempuan ke kmar utama, gila!!
Yunita Asep
psyukurin kamu Rayyan...!!
Yunita Asep
lanjut thorr...
Yunita Asep
gugat cerai aj tau bodoh banget kamu jadi istri..!!
Shinta Dewiana
ada dendam.masa lalu apa ya si rayyan sama zhia....
aneh banget suami tukang celap celup masih di pertahankan ..
Shinta Dewiana
agak gimana...akunya...kabanyaan langsung ini...😄
Shinta Dewiana
ngapain pake bayar dua x lipat....dasar bodoh....ini ni ada mc nya lain dari yang lain...
Shinta Dewiana
apa hamil ya tapi kan baru plg dr rumkit enggak mungkin kan enggak ketahuan...
Shinta Dewiana
suamimu suruh periksa dulu zhia mana tau udah kena penyakit kelamin...huh
RatuElla11: halo kak, mampir juga yuk ke karyaku. "Istri Simpanan Pemuas Tuan Eden."
total 1 replies
Shinta Dewiana
cih dasar sampah...lo rayyan
Shinta Dewiana
yq ampun zhia lain dari yang lain.ya....wadidauuww
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!