NovelToon NovelToon
Dulu Kakak Iparku, Kini Suamiku

Dulu Kakak Iparku, Kini Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / CEO / Janda / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Itz_zara

Selena tak pernah menyangka hidupnya akan seindah sekaligus serumit ini.

Dulu, Daren adalah kakak iparnya—lelaki pendiam yang selalu menjaga jarak. Tapi sejak suaminya meninggal, hanya Daren yang tetap ada… menjaga dirinya dan Arunika dengan kesabaran yang nyaris tanpa batas.

Cinta itu datang perlahan—bukan untuk menggantikan, tapi untuk menyembuhkan.
Kini, Selena berdiri di antara kenangan masa lalu dan kebahagiaan baru yang Tuhan hadiahkan lewat seseorang yang dulu tak pernah ia bayangkan akan ia panggil suami.

“Kadang cinta kedua bukan berarti menggantikan, tapi melanjutkan doa yang pernah terhenti di tengah kehilangan.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Jalan-Jalan Bersama Depa

Wajah rupawan, tubuh atletis, tinggi semampai, kaya raya, baik hati, dan tidak sombong—siapa yang tak akan menoleh dua kali pada sosok sulung keluarga Vance ini?

Daren Aurelio Vance.

Nama itu selalu disebut dengan kekaguman di setiap lingkaran sosial tempat ia berada. Seorang pengusaha muda sukses yang baru saja kembali dari Paris setelah tiga tahun menetap di sana. Aura percaya diri dan ketenangannya selalu menjadi pusat perhatian, namun di balik tatapan teduhnya, tersimpan sesuatu yang tak banyak orang tahu—sebuah luka lama yang belum sepenuhnya sembuh.

Ia kehilangan adiknya, Kavi, dalam kecelakaan tiga tahun silam. Sejak itu, Daren tak lagi sama. Di balik senyum hangat dan tutur lembutnya, ada beban yang terus ia pikul: rasa bersalah karena tidak sempat mengucapkan kata terakhir pada adik yang selama ini menjadi sahabat sekaligus saingannya.

Kini, kepulangannya ke tanah air bukan hanya untuk urusan bisnis keluarga, tapi juga… untuk seseorang yang tak pernah lepas dari pikirannya.

Seseorang yang diam-diam selalu ia jaga dari jauh.

Seseorang yang dulu adalah milik adiknya—Selena.

Dan tanpa ia sadari, langkah kakinya kali ini akan membawa kembali kenangan, luka, sekaligus kemungkinan baru yang selama ini ia hindari.

Karena cinta—bahkan yang paling tulus sekalipun—kadang datang di waktu yang salah.

Tapi siapa bilang waktu yang salah tak bisa menuntun pada takdir yang benar?

---

Hari ini, Daren Aurelio Vance bersiap menepati janjinya.

Janji kecil yang terucap di tengah tawa polos seorang anak perempuan—Arunika.

Sejujurnya, ia sendiri tak mengerti mengapa janji sesederhana itu membuatnya gelisah sejak semalam. Padahal, sebagai pria dewasa yang terbiasa menghadapi rapat bisnis dan negosiasi besar, seharusnya ia tak perlu merasa gugup hanya karena akan mengajak anak kecil jalan-jalan.

Namun entah kenapa, kali ini rasanya berbeda. Ada perasaan gugup yang susah untuk di jelasnya dan dirinya juga tak mengerti. Perasaan yang sudah lama tak pernah ia rasakan.

Mungkin karena anak itu adalah Arunika Kaviandra Vance—keponakan yang wajahnya begitu mirip dengan Kavi, adiknya yang telah tiada.

---

Pagi itu, matahari menembus lembut tirai kamar Selena. Ia tengah memakaikan pita di rambut Arunika yang berdiri di depan cermin dengan senyum lebar.

“Mama, cantik nggak?” tanya Arunika sambil berputar, memamerkan gaun kuning muda yang baru ia kenakan.

Selena tersenyum hangat. “Cantik banget. Tapi jangan lupa jaketnya, ya. Nanti kalau jalan sama Depa, kamu bisa masuk angin.”

Anak itu mengangguk cepat, matanya berbinar. “Depa katanya mau ajak Aru ke taman dan makan es krim!”

Selena hanya tersenyum kecil, meski di dalam hatinya ada rasa aneh yang tak bisa ia jelaskan.

Daren—kakak dari almarhum suaminya—memang sering berkunjung sejak kepulangannya dari Paris dua minggu lalu. Pria itu selalu membawa tawa untuk Arunika, dan entah bagaimana, juga membawa kembali kenangan yang telah lama ia kubur.

Ketika bel rumah berbunyi, Arunika langsung berlari ke arah pintu.

“Depaaa!” serunya riang.

Daren berdiri di depan pintu, mengenakan kemeja putih dan celana jeans hitam, sederhana tapi tetap memancarkan pesona yang tak bisa disembunyikan.

Ia tersenyum begitu melihat gadis kecil itu berlari ke arahnya.

“Wah, Aru kelihatan makin cantik aja. Depa harus hati-hati, nanti banyak yang naksir,” ujarnya sambil mengacak rambut Arunika.

“Depa lucu deh!” balas Aru terkekeh. “Ayo, ayo, kita jalan!”

Selena muncul tak lama kemudian, berdiri di ambang pintu dengan senyum sopan.

“Pagi, Kak.”

“Pagi, Len.”

Daren menatapnya sejenak—mungkin sedikit terlalu lama. Ada sesuatu di sorot mata itu, sesuatu yang membuat dada Selena tiba-tiba terasa sesak.

Ia masih sama seperti dulu—tatapan teduh, senyum menenangkan, dan aura tenang yang entah kenapa selalu membuatnya merasa aman.

Namun kali ini, ada jarak di antara mereka yang sulit dijelaskan.

“Aru sudah siap, Kak. Tolong dijaga ya, jangan terlalu lama di luar,” ucap Selena lembut sambil merapikan jaket putrinya.

“Siap, Mama Aru,” jawab Daren ringan. “Kalau kamu nggak sibuk, ikut aja. Lumayan, udara pagi bagus.”

Selena sempat terdiam, ragu.

“Tapi aku masih harus beresin beberapa kerjaan rumah…”

Daren tersenyum kecil. “Ya sudah. Tapi nanti sore, boleh kan aku mampir lagi? Aru pasti bakal minta cerita hasil jalan-jalan kita.”

Selena hanya mengangguk pelan. “Boleh, Kak.”

Arunika melambaikan tangan ceria. “Bye, Mama! Aru pergi dulu sama Depa!”

Selena tersenyum, menatap kepergian keduanya dari balik jendela.

Namun begitu mobil Daren melaju menjauh, senyum itu perlahan memudar—berganti dengan tatapan kosong yang sarat kenangan.

Karena setiap kali melihat Daren, ia seakan kembali melihat Kavi.

Dan itu adalah luka yang belum sanggup benar-benar ia hadapi.

---

Sementara di dalam mobil, Arunika duduk di kursi belakang sambil menyanyikan lagu anak-anak. Daren menatapnya lewat kaca spion, bibirnya membentuk senyum samar.

“Depa,” panggil Aru tiba-tiba.

“Kenapa, Sayang?” tanya Daren, menoleh sedikit melalui kaca spion.

“Aku boleh makan es krim banyak-banyak kan?” Arunika bertanya dengan mata berbinar, penuh harap.

Daren tertawa ringan, menepuk bahu kecilnya. “Hmmm… boleh, tapi dengan syarat. Kamu harus habis main di taman dulu, ya. Kalau nggak, Depa nggak mau tanggung kalau perutmu sakit.”

Aru mengerutkan kening, pura-pura cemberut. “Huh, Depa pelit!”

“Pelit? Nggak, Sayang. Depa cuma peduli sama kamu. Nanti kalau perutmu sakit, siapa yang jagain Depa?” balas Daren sambil tersenyum hangat.

Arunika akhirnya tertawa, puas dengan alasan itu, dan menepuk-nepuk tangannya sendiri. “Oke deh! Tapi nanti Depa janji ya, es krimnya banyak banget!”

Daren mengangguk, mata menatap putri kecil itu dengan hangat. “Janji, Sayang. Banyak banget. Tapi ingat, kamu harus habiskan waktumu di taman dulu. Banyak main, ya!”

Mobil terus melaju, meninggalkan rumah Selena di belakang. Di luar, matahari pagi menembus pepohonan, menciptakan bayangan panjang di jalanan. Arunika menatap ke luar jendela, matanya bersinar penuh antusiasme, sementara Daren menatapnya diam-diam.

Ada rasa hangat yang perlahan mengalir di dada Daren—rasa yang tak hanya karena melihat keceriaan Arunika, tapi juga karena menyadari betapa pentingnya peran yang kini ia pegang. Sosok kecil itu, meski begitu polos dan lugu, membawa kembali kenangan akan Kavi, sekaligus memberi Daren kesempatan untuk memperbaiki sedikit luka lama yang selama ini ia pendam.

Dan di saat itu, Daren menyadari satu hal: perjalanan pagi ini bukan sekadar untuk membawa Arunika senang… tapi juga untuk membawa sesuatu kembali ke hidupnya sendiri, sesuatu yang selama ini ia hindari—keberanian untuk membuka hati.

1
Favmatcha_girl
lanjutkan thor💪
Favmatcha_girl
perhatian sekali bapak satu ini
Favmatcha_girl
lanjutkan 💪
Favmatcha_girl
cemburu bilang, Sel
Favmatcha_girl
ayah able banget ya
Favmatcha_girl
cemburu ya🤭
Favmatcha_girl
pelan-pelan mulai berubah ya
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Itz_zara: besok lagi ya, belum ada draft baru🙏
total 2 replies
Favmatcha_girl
memanfaatkan orang🤭
Favmatcha_girl
Honeymoon Sel
Favmatcha_girl
Dah lama gak liat sunset
Favmatcha_girl
dramatis banget 🤭
Favmatcha_girl
ikutan dong
Favmatcha_girl
ngomong yang keras
Favmatcha_girl
aw terharu juga
Favmatcha_girl
itu mah maunya lo
Favmatcha_girl
Alasan itu
Favmatcha_girl
kenapa yak setiap cowok gitu😌
Favmatcha_girl
Yeyyyy
Favmatcha_girl
Asik rumah kita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!