NovelToon NovelToon
PENGUASA LANGIT

PENGUASA LANGIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern / Perperangan / Action / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: DANA SUPRIYA

Anugrah adalah anak laki-laki yang miskin dengan kehidupan yang pas pasan dari ayah yang kenah PHK dan akhirnya menjadi pengemudi becak Mesin sedangkan ibunya sudah lama meninggalkannya sejak dia Sekolah Dasar. Kehidupan serba susah membuat dirinya terus di ejek dan di bully oleh kawan-kawan sekolahnya apalagi ketika dapat beasiswa bersekolah di sekolah elit di kotanya hingga caci maki bahkan bully terus dia terima dan dia terima dengan kuat dengan pembuktian dia tidak gampang menyerah hingga suatu hari semuanya berubah ketika dia tanpa sadar di bawa ke alam astral yang mempertemukan dengan arwah ibunya yang membuka takbir siapa dirinya sesungguhnya yang memiliki kemampuan luar biasa sebagai penguasa langit yang di takuti semua orang namun kehidupan belum berhenti ketika dia harus membuktikan jatih dirinya dan mengangkat martabat keluarganya dengan segala pembuktian kemampuannya, sanggupkah Anugrah membuktikan dirinya? Sanggup kah Anugrah mengangkat Martabat keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Perubahan dan Kepalsuan

Tiga pasang mata yang menatap penuh kebencian ini akhirnya saling pandang dan menyabarkan diri ketika melihat napas Mirza terlalu memburu seolah-olah mau menelan Anugrah dan Azka

"Sabar Za, ada waktunya kita akan balas mereka dengan sesuatu lebih asyik dari kemarin"

"Sssst nanti didengar orang lain Ki dan untungnya kita di belakang kawan-kawan kita jadi jangan terlalu besar suara mu"

Rifki langsung menutup mulutnya dan mengiyakan kata-katanya Mirza sedangkan Dafi menyentil telinganya Fikri yang langsung memegang telinganya

"Adu"

Fikri langsung melihat Dafi yang mukanya terlihat seram dan bicara kepadanya

"Hati-hati kau bicara, ada CCTV dikawasan ini, coba itu lihat ada empat yang mengarah setiap kawasan termasuk di sini"

"Iya ya tapi jangan main menyentil kupingku lah kau Fi"

Dafi yang di sebut namanya langsung menatap Fikri yang mulai sedikit takut juga bila melihat Dafi marah padanya apalagi badan Dafi termasuk besar sedangkan badannya termasuk kurus jadi dia mulai diam dan takut juga

"Makanya kalau bicara lihat-lihat jangan sampai ada bukti yang kedua"

Fikri jadi terdiam dan tidak bisa bicara lagi karena kedua kawannya seperti menghujami dirinya dengan tatapan yang tidak enak hingga dia hanya bisa diam dan pasrah hingga akhinya pengarahan dari pimpinan sekolah selesai dan mereka masuk ke kelas mereka masing-masing

Sementara itu Azka meminta Anugrah untuk jangan keluar sendiri beberapa hari ini bila berada di lingkungan sekolah

"Nugrah, aku bukan mengatur dirimu tapi aku tahu bagaimana Mirza itu sebenarnya untuk balas sakit hatinya, dia bisa berbuat melalui orang lain dan tidak terang-terangan mereka kepada kita apalagi secara langsung jadi sementara ini kamu ku temani bila mau ke kamar mandi jadi jangan merasa risih atau segan pada ku karena ku tak mau punya sahabat yang jadi korban dirinya"

"Iya Ka, aku tahu dan aku terimakasih padamu Ka"

Anugrah merasa berterima kasih kali kepada Azka yang begitu baik padanya hingga dia tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikan sahabat baiknya ini saat ini hingga tidak terasa hari demi hari berlalu dan sudah satu minggu Azka terus mendampingi Anugrah dan memang terlihat perubahan yang begitu besar terhadap Mirza, Fikri dan Dafi yang kalau jumpa di kantin mereka membelikan es krim buat Azka dan Anugrah setiap bertemu merek berdua di kantin sekolah hingga kewaspadaan terhadap Mirza dan kedua kawannya mulai berkurang

"Tampaknya mereka berubah ya Ka"

"Ya kita lihat Saja Nugrah"

Azka bicara seolah-olah minta Anugrah tidak lengah bahkan setiap hari Azka mengantarkan Anugrah pulang ke rumahnya Anugrah agar dia tidak kecolongan oleh sikap dan perbuatan Mirza yang bisa saja penuh kepalsuan

"Ya Azka, aku akan tetap hati-hati"

Ditempat lain, Mirza dan Fikri mengikuti mobil Azka yang mengantar Anugrah pulang

"Gila si Anugrah sudah membuat Azka sudah seperti pelayan dan pengawalnya hingga untuk pulang ke rumah saja harus di antarkan oleh si Azka"

"Iya ya memang betul-betul tidak habis pikir kalau sudah seperti ini jadi tidak mungkin kita bisa membalas sakit hati kita dalam tempo dekat"

"Iya aku tahu itu Fikri jadi kita lihat saja karena ada saatnya kita akan orang lain untuk mengerjai si Anugrah sebagaimana dulu-dulu"

"Iya benar juga ya dan ada saatnya Azka itu punya jadwal untuk ikut papa mamanya wisata diluar negeri jadi itu kesempatan kita untuk membalas sakit hati kita"

"Benar juga kata-kata mu Fikri, kenapa kau bisa hapal"

"Ya iyalah, bukankah kita dari dulu satu kelas dengan Azka jadi ya seharusnya kamu juga hapal"

Mirza dan Fikri tertawa senang karena satu minggu ini mereka sudah pura-pura baik jadi mereka merasa tertekan dengan sikap kepura-puraan yang penuh kepalsuan jadi mereka mau segera lepas dari perasaan ini

Sementara itu Anugrah juga tidak mau terus ketergantungan dengan Azka setiap harinya hingga dia semakin semangat latihan silat dengan ayahnya setiap malam hingga gerakan latihan berat untuk pisik terus di lakukan setiap malam di lalui Anugrah tanpa ada kata mengeluh bahkan semua jurus-jurus dasar cepat dia hapal dan dia mahirkan hingga seminggu berlalu semua materi latihan sudah dia lewati sampai tingkat dasar latihan 5 sudah dia kuasai dengan baik dan sempurna hingga ayahnya bertepuk tangan

"Bagus Anugrah, kau luar biasa dan bisa menguasai dengan cepat semua gerakan yang Ayah ajarkan dengan cepat"

"Terimakasih Ayah, mohon terus bimbingannya agar Anugrah tidak terus-terusan ketergantungan dengan sahabat Anugrah di sekolah bahkan Anugrah mau membalas kebaikan sahabat Anugrah itu dengan bisa melindunginya suatu hari nanti"

Ayahnya Azka terkejut mendengar kata-katanya anaknya hingga dia bertanya pada anaknya in

"Apa terus-terusan tergantung dengan sahabat Anugrah dan mau membalas kebaikannya?"

"Iya Ayah, dia terlalu baik pada Anugrah Ayah, ketika ada orang yang mau membully Anugrah, dialah yang membelah Anugrah bahkan dia membelikan sepatu buat Anugrah ketika Anugrah di ejek karena sepatu Anugrah sudah jebol ujung sepatunya jadi dia mengajak Anugrah keluar dari barisan dan minta menunggu supirnya karena dia membeli sepatuh Anugrah dengan alasan mau memberi kenang-kenangan sebagai awal persahabatan dengannya dan ini buat Anugrah harus balas suatu hari nanti dengan kebaikan bahkan mungkin melindunginya jadi Anugrah harus kuat Ayah"

"Iya iya Ayah paham nak dan itu motivasi yang baik dan Ayah mendukung niatmu untuk jadi lebih kuat secarah pisik dan mampu membelah diri dan menolong orang lain tanpa ada niat untuk membalas kejahatan orang yang sudah jahat padamu"

Ayahnya Anugrah menepuk bahu anaknya yang mulai terlihat ototnya yang mulai sudah terbentuk karena beberapa hari ini Ayahnya terus memberikan konsumsi makan yang lebih dengan nutrisi yang baik bahkan membelikan multivitamin dan telur ayam kampung setiap hari dua butir untuk asupan tambahan buat Anugrah agar jadwal latihan yang ketat sesuai dengan porsi makan dan asupan gizi yang masuk itu sesuai dengan yang di keluarkan anaknya hingga setiap bangun pagi badannya tetap sehat sebagaimana hari pertama dia latihan apalagi ketika hari Minggu, Anugrah di minta latihan lebih banyak dan Ayahnya sengaja keluar agak siangan untuk melatih pisik anaknya jadi lebih kuat dan bertenaga

"Ayo Nugrah semangat"

Anugrah di minta lari pagi keliling jalan-jalan yang di arahkan Ayahnya hingga Anugrah kuat pernapasannya dan hal ini dilakukan setiap pagi oleh Anugrah namun latihan hari Minggu lebih di ketatkan jadwal latihannya yang bertambah namun Anugrah tetap semangat bahkan dia tetap ingat semua gerakan yang dilatihkan Ayahnya dari hari pertama hingga hari ke enam ini sampai akhirnya Ayahnya minta dia istirahat

"Istirahat Anugrah, latihan dasar ke enam ini sudah cukup dan kamu mampu menguasai dengan baik dan kamu harus bisa sampai ke latihan dasar 10 ya"

"Siap Ayah"

"Sekarang Ayah mau berangkat kerja tapi kita makan siang dulu"

"Nah kalau ini tidak bisa di tolak ya"

Mereka berdua tertawa sambil akhirnya fokus untuk makan siang dengan lahapnya hingga beberapa menit sudah selesai dan akhirnya Ayahnya harus pergi untuk cari rezeki buat mereka dengan becak motornya hingga Anugrah akhirnya sendiri di rumah

"Baiknya aku keluar bentar untuk lihat anak-anak main bola di lapangan"

Anugrah berpikir sambil tersenyum sendiri hingga dia putuskan untuk keluar dari rumah dengan tetap mengunci rumah dengan baik namun sebelum keluar tiba-tiba ada suara seperti batu yang dilempar

"Swut"

1
Oka Alivia
kesian kali anugrah nya sirr,udah ibu nya meninggal ayah nya di PHK habis itu miskin lagi
fauzan
cerita sangat menarik untuk di baca 👍🏻👍🏻👍🏻
fauzan
keren banget ceritanya 👍👍👍
fauzan
cerita sangat menarik lanjutkan 🤣💪
Ratu Shafa kamila
menarikk baguss
Ratu Shafa kamila
lanjuttt thorr cerita nyaa menarikk bangett
CenZ BranZ
greget sama si tukang bully tapi jujur bener benerr menarik nih👍
Ratu Shafa kamila: mantapp
total 1 replies
CenZ BranZ
wah bagus banget sir novel nya dan tidak bosan ketika membaca nya 👍
Ratu Shafa kamila: cerita nyaa baguss bangettt
total 1 replies
Emir Dzulfaqaari
seru sir ceritanya
Emir Dzulfaqaari
bagus dan menarik banget sir
auraa cantika
langgeng yaa persahabatan anugrah dan azkaa💪💪😍😍
auraa cantika
kerennn
auraa cantika
kesel bgt plis, ngeliat org yg suka bully
auraa cantika
kasian bgt ya anugrah
ttp semangat yaa💪💪😍
lovable octopus_13
(⁠^⁠^⁠)
lovable octopus_13
🔥🔥🔥🥀
lovable octopus_13
❤‍🩹🔥🔥🔥
lovable octopus_13
YOU'RE ATE 🗣️🔥🔥
lovable octopus_13
🗣️🗣️🔥
sabrina hayu
seruu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!