NovelToon NovelToon
Not My Type (Unfortunately, You Are)

Not My Type (Unfortunately, You Are)

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: deborah_mae

7 tahun bertahan, lalu ditinggal tanpa alasan. Hanna pikir, cinta sudah cukup menyakitkan untuk dicoba lagi dan mungkin sudah saatnya ia memilih dirinya sendiri.

Namun jika bukan karena cinta yang pergi tanpa pamit itu.. mungkin dia tidak akan bertemu dengan dr. Hendra.

Sayangnya, dr. Hendra seperti mustahil untuk digapai, meski setiap hari mereka berada di bawah atap yang sama.

Kali ini, akankah Hanna kembali memilih dirinya sendiri? Entahlah..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deborah_mae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KU DEKATKAN KAMU PADAKU

"Mungkin dia pamit karena mau nikah kali..sama wanita yang kemarin itu ya?" gumam Hanna dalam hatinya.

Dalam lamunan Hanna, ingatannya akan 13 tahun lalu terulang kembali.

Dia masih ingat rasa sakit yang menghujam tubuhnya malam itu. Dibawah rintik hujan, dia berusaha untuk tetap bernafas agar tetap hidup. Satu-satunya yang dia lihat adalah cahaya lampu parkiran yang ia kira adalah malaikat yang datang menjemputnya.

Dia berharap saat itu dia bisa melihatnya sekali lagi dan berterima kasih sudah memberikannya sebuah benda yang selalu ia jaga sampai sekarang..

"HANNA!!"

Suara teriakan itu masih terdengar jelas dalam ingatannya.

Tanpa sadar, ia ingin menangis. Dengan cepat dia menyeka airmata yang hampir jatuh.

Dari kejauhan, dr. Hendra menyadari bahwa Hanna seperti ingin menangis.

"Kenapa dia menangis? Lagi meeting kok nangis sih?" gumam dr. Hendra dalam hatinya.

Tak lama kemudian, dr. Hendra diminta untuk memberikan sepatah kata untuk kepada semua yang hadir saat itu.

"Selamat pagi, rekan sekalian.."

"Pagi, dok..."

"Saya bukan orang pinter basa-basi, ya. Jadi, langsung saja saya sampaikan poin penting saat ini. Ini sangat penting karena menyangkut nama baik rumah sakit kita.."

Mendengar ucapan dr. Hendra, Hanna menjadi serius dan semakin penasaran apa yang ingin ia sampaikan.

"Saat ini kita sudah bekerja sama dengan 20 klinik Corporate. Dan tentunya, pasti ada kendala bahkan masalah yang ditimbulkan.."

"Fokus saya saat ini adalah klinik kebun milik PT. Pratama Sawit Jaya yang saat ini sedang disorot karena adanya ketidakcocokan data stok obat real dengan di sistem rumah sakit kita."

"Artinya apa? Artinya ada manipulasi data disini atau.. Bisa jadi tim kita yang bertugas disana ada melakukan kesalahan dalam perhitungan dan penginputan stock atau bisa kita sebut human eror"

"Maka, saya memutuskan mengumpulkan bapak ibu sekalian yang berwenang di bidangnya untuk bekerjasama dengan saya dalam menyelesaikan masalah ini. Apa disini sudah ada tim farmasi?"

Dengan cepat dr. Wijaya menjawab "Maaf, dok saya lupa untuk mengabarkan. Sebentar saya hubungi Nico dulu, ya"

Dr. Hendra melanjutkan pembicaraan sembari menunggu tim farmasi tiba.

"Maaf, dok. Nico telat.." ucap Nico dengan nafas tersengal-sengal.

"Oke gapapa, nic.."

"Tema hari ini saya akan berpamitan.."

"Saya pamit untuk bertugas ke klinik kebun milik PT Pratama Sawit Jaya"

Mendengar hal itu, dr. Arga sedikit tersenyum puas.

"Bersama Hanna" lanjut dr. Hendra sembari sedikit melirik dr. Arga.

Semua orang terkejut termasuk Hanna.

"Waduh.. Dr. Hendra Vs dr. Arga ceritanya nih?" bisik Febi kepada Yati dan Angela.

"Kenapa semuanya kaget? Ada yang aneh? Bukannya Hanna adalah penanggung jawab penagihan klinik Corporate kita?" tanya dr. Hendra dengan nada tegas.

"Izin interupsi, dok. Kebetulan bulan ini adalah giliran saya untuk jaga di klinik kebun tersebut" ucap dr. Arga dengan tatapan datarnya.

"Ya, benar. Kamu juga ikut, Arga. Kamu khusus menangani pasien. Untuk permasalahan yang lainnya, itu menjadi tanggung jawab kami." sambung dr. Hendra.

"Oooppss.." bisik Febi.

"Sepertinya ada kesalahpahaman disini. Untuk tim yang akan bertugas adalah saya, Hanna, Nico, Andre, dan ibu Widia"

"Tugasnya tentu berbeda-beda. Saya akan memeriksa lokasi, kondisi dan situasi klinik kebun apakah ada indikasi penggelapan obat. Nico dan Andre akan bertugas untuk melakukan stock opname. Hanna bertugas mengawasi perawat yang meregistrasi, memberikan obat ke pasien dan memastikan pasien membawa surat pengantar berobat dari mandor kebunnya. Semua sesuai dengan keahliannya masing-masing"

Kemudian, dr. Arga menambahkan "Berarti kita berangkat hari Sabtu ini kan, dok? Karena kebetulan saya terjadwalkan hari Sabtu ini."

"Minggu. Kami berangkat Minggu, Ar" jawab dr. Hendra.

"Takut banget dia aku deket-deket sama Hanna"

"Untuk tim yang bertugas diharapkan untuk berkumpul di rumah sakit hari Minggu nanti. Untuk jam nya akan saya rahasiakan artinya saya chat secara pribadi ke kalian semua. Sabtu malam akan saya chat satu-satu. Mohon untuk tidak diberitahu ke siapapun di luar dari semua orang yang hadir saat ini karena ini sama halnya dengan kegiatan audit. Paham?"

"Paham, dok..."

"Baik, saya kira sudah cukup jelas penjelasan saya.. Oh iya ada satu info penting lagi.."

"Rencananya akan ada pembangunan klinik milik saya pribadi dan tentunya akan ada kerja sama dengan rumah sakit ini. Dan tim yang akan saya ajak ke lokasi proyek, akan saya umumkan setelah audit ini selesai. Terimakasih"

Ada sedikit perasaan lega di hati Hanna. Rasa takutnya tiba-tiba hilang.

Bahkan Hanna merasa sedikit senang dengan keputusan dr. Hendra.

dr. Hendra melangkah keluar dari ruang meeting itu. Saat melewati Hanna, ia sedikit tersenyum ke arah Hanna yang sedang duduk dengan ekspresi datarnya.

Mereka saling menatap sebentar, lalu memalingkan pandangannya setelah itu.

Dr. Arga masih duduk di kursinya. Dia merasa seperti dikalahkan. Namun, tidak sepenuhnya kalah.

Di ruangan Hanna, semua rekan-rekannya seperti sedang berbahagia mendengar pengumuman dari dr. Hendra.

"Sengit banget hari ini ya.." ucap Yati dengan nada meledek Hanna.

"Kak, kamu sadar nggak sih? Kamu lagi direbutin sama dua dokter lho" ucap Febi dengan dramatis agar Hanna tersadar.

Hanna masih dengan ekspresi datarnya. Mencoba menyembunyikan perasaan senangnya.

"Direbutin buat dijadiin babu aja mah sama dr. Hendra, Feb.." ucap Hanna dengan lemas.

"Lokasinya jauh banget, lagi. Mana kalo audit seminggu nggak cukup. Aduh males banget ih" keluh Hanna.

***

Tiba lah hari Sabtu malam. Hanna menunggu pesan dari dr. Hendra. Dia penasaran jam berapa harus tiba di rumah sakit, sehingga ia bisa meminta adiknya untuk mengantarnya sebentar.

Pukul delapan malam, pesan WhatsApp dr. Hendra pun masuk.

📩 dr. Hendra Judes

"Jam 6 pagi bisa on time nyampe ke RS nggak?"

Hanna terkejut membaca pesan itu

✉️ Hanna

"Ya ampun, dok. Yang bener aja. Kepagian itu"

📩 dr. Hendra Judes

"Emang biasanya kamu bangun jam berapa????"

✉️ Hanna

"5"

📩dr. Hendra Judes

"YAUDAH"

✉️ Hanna

"Tapi kan Hanna dianter sama adek Hanna, dok. Jam segitu mah mereka masih bobo."

Di kamarnya, Hendra tersenyum membaca pesan Hanna. Tanda bahwa rencananya berhasil.

Apa rencananya?

📩 dr. Hendra Judes

"Kan bisa aku jemput, Han. Tapi kamu pamit dulu sama adik-adikmu"

Dr. Hendra terkekeh akhirnya rencananya ingin pergi bersama Hanna bisa terlaksana.

Hanna membaca pesan itu cukup lama. Seperti tidak menyangka bahwa dr. Hendra akan menawarkan hal itu padanya.

Jika dipikir-pikir, tidak ada salahnya jika menerima tawaran dr. Hendra. Akhirnya dia pun memutuskan untuk menerima tawaran dr. Hendra.

✉️ Hanna

"Yaudah, ok dok"

Membaca pesan itu, dr. Hendra tanpa sadar melakukan selebrasi kecil

"YESSS!!"

"Eeh.. aku kenapa ya?" gumam dr. Hendra.

📩 dr. Hendra Judes

"Yaudah. Share loc aja nanti. Aku mau tidur. Besok nyetir subuh soalnya"

✉️ Hanna

"Oke"

Malam itu, Hanna tidak bisa tidur. Karena memikirkan ini kali pertama dia akan pergi bersama dr. Hendra untuk waktu yang cukup lama.

Jam menunjukkan pukul dua pagi. Hanna berusaha untuk tidur. Dan akhirnya dia bisa tertidur di pukul tiga pagi. Artinya, paling tidak pukul lima pagi dia harus sudah bangun dan bersiap.

***

Tin..Tin..Tin..

Suara klakson mobil dr. Hendra terdengar di luar rumah Hanna. Dengan mata yang mengantuk, Hanna melangkah pelan menuju mobil dr. Hendra. Dr. Hendra sudah menyambutnya dengan senyum yang gengsi.

"Ngantuk, Han?" tanya dr. Hendra

"Menurut kamu, dok?" jawab Hanna dengan ekspresi judes dan kantung mata yang terlihat menggelap.

"Ooh.. Oke.. Masuk dulu.."

Dalam perjalanan, Hanna hanya diam dan menguap saja.

Namun satu hal yang membuatnya bicara. Dia sadar, mereka tidak singgah ke rumah sakit.

"Dok, kayaknya rute ke graha sehat nggak disini deh" tanya Hanna

"Emang bukan" jawab dr. Hendra

"Lho? Aku mau dibawa kemana?" tanya Hanna dengan panik.

"Lebay. Ya ke kebun lah. Kita langsung aja kesana. Yang lain juga udah berangkat." jawab dr. Hendra dengan kesal

"Galak amat" ucap Hanna dengan pelan

"Apa?" tanya dr. Hendra

"GALAK AMAT" jelas Hanna

"Kalo ngantuk, tidur aja" ucap dr. Hendra

Hanna pun tertidur dengan pulas. Di perjalanan dr. Hendra tak henti selalu melirik ke arah Hanna. Memastikan bahwa Hanna nyaman selama di perjalanan.

"Sudah cukup lama setelah 13 tahun, ya Han.."

1
kalea rizuky
Hanna uda deh Hendra itu plin plan uda mundurrr jauh lu dripada sakit hati cowok g tegas menye2 munafik kayak Hendra g cocok buat lu
sutiasih kasih
hanna lm" akn lepas drimu klo km egois dr hendra....
km posesif & bnyk ngatur hidup hanna... g boleh akrab sm cowok lain... lha tpi situ lupa buat jaga perasaan hanna.... dgn dalih dr vera sahabatmu....
inget ya dr hendra.... hanna masih muda.... lepas drimu bisalah dia move on... n dpt yg baru... lha situuuu sdh berondong tua... msih g tegas dgn perempuan lain di sekitarmu....
tamat riwayatmu... mo nunggu umur 50 th kah untuk komitmen😄😄
kalea rizuky
Hanna lemah gt doank luluh pret amat lu neng gampangan
kalea rizuky
bloon bgt ini Hendra Hanna uda dehh jangan suka ma laki yg goblokk nya tujuh tanjakan ini makan hati nanti kau
kalea rizuky
plin plan trs pengecut si hendra
kalea rizuky
licik amat verot
deborah_mae: wkwk kak😭
total 1 replies
sutiasih kasih
jgn naif jdi org dr hendra..... sahabat tak slmanya sahabat.... tak sdikit sahabt adalah musuh sejati🤣🤣
aaahhhh sdhlah... ribet urusan dgn hati...🙄🙄
sutiasih kasih
msalah ada di ibumu... dr vera lho dr hendra....
klo hanna yg lepas dri genggamanmu krn km g tegas perjuangin....
yg rugi bukan hanna.... dia masih muda... bnyak yg ngantri buat ngejar" hanna... sedangkn km dr hendra udah berondong tua... yg ngejar km cm si vera😂😂😂
sutiasih kasih: gemes thor.... ada aja gangguannya😄
total 2 replies
sutiasih kasih
maklum han.... pacar tuamu suka sensi... krna di usianya yg sdh rawan..
deborah_mae: Kataku sih semoga segera dihalalin ya😭👍
total 1 replies
kalea rizuky
sorry murahan amat Hanna
deborah_mae: haha makasih kak masukannya!😍 tapi nih, ya. Hanna itu bukan murahan tp dia lagi ada di survive mode ngadepin sikap Hendra yang lagi mode singa🤭 hanna lagi berusaha meredakan situasi. tp aku appreciate kmu mau jujur. makasih kak😍
total 1 replies
sutiasih kasih
dgn sikapmu yg ber'ubah".... tak mnutup kmungkinan mmbuat hanna kelak kabur drimu dr hendra.... krna sikapmu yh mnbuat hanna tak nyaman.
deborah_mae: Hendra terlalu dominan buat Hanna yang ngga suka diatur
total 1 replies
kalea rizuky
lah lu aja cuek kok mau Hanna nyapa duluan dihhh ogah ya han
kalea rizuky
entah lah bingung ma Hendra nanti balik ke mode awal itu yg bikin gedek plin plan nya itu loh
Quinza Azalea
entahlah
Quinza Azalea
💕💕💕
Quinza Azalea
🤣🤣🤣
Quinza Azalea
aseek jadian nichhh
kalea rizuky
laki paling plin plan amat ne orang herann/Drowsy/
sutiasih kasih
gasssskuen... halalin hanna... dr hendra...
scra sdh 13 th... & bru ini km mngungkpkn perasaanmu...
sutiasih kasih
hadueh dr Hendra..... tinggal bilang cinta kok ribet amat.... 🙄🙄
deborah_mae: Ep 66 otw nih. Dijamin emosi lihat si hendra😭👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!