NovelToon NovelToon
Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Pengganti / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Balas dendam pengganti / Reinkarnasi
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Di malam yang sama, Yu Xuan dan Chen Xi meregang nyawa. Namun takdir bermain jiwa Yu Xuan terbangun dalam tubuh Chen Xi, seorang budak di rumah bordil. Tak ada yang tahu, Chen Xi sejatinya adalah putri bangsawan Perdana Menteri, yang ditukar oleh selir ayahnya dengan anak sepupunya yang lahir dihari yang sama, lalu bayi itu di titipkan pada wanita penghibur, yang sudah seperti saudara dengan memerintahkan untuk melenyapkan bayi tersebut. Dan kini, Yu Xuan harus mengungkap kebenaran yang terkubur… sambil bertahan di dunia penuh tipu daya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20.Putriku.

Chen Xi terpaku sejenak mendengar kata itu.

Putriku.

Kata sederhana yang meluncur begitu pelan, nyaris seperti bisikan, tapi entah kenapa menusuk jauh ke dalam dadanya.

Xu yuan yang ada di tubuh Chen xi, ia mengingat kenangan pertama bertemu dengan nyonya Shen.

 

Tiga tahun yang lalu.

Awal pertemuan Xu yuan dan nyonya Shen sebelum dinikahkan oleh putra mahkota Qing lan, dimalam perayaan ulang tahun kaisar. Seperti biasa Xu yuan sebagai putri yang tersisi, selalu merasa sendiri di sekitar keluarganya sendiri.

Dan saat ia bosan, Xu yuan pun keluar dari pesta perayaan tersebut. Dan saat berjalan dihalaman ia bertemu dengan nyonya Shen, dan Xu yuan pun menghampirinya.

“Nyonya, sedang apa disini? ”

Nyonya Shen pun setelah melihat Xu yuan membungkuk memberi hormat pada Xu yuan sebagai putri, “Saya sedang menikmati keindahan bunga di istana malam hari putri”

“Benarkah? semua ini saya yang menanamnya. akhirnya ada yang menyukainya”ucap Xu yuan dengan senyum.

“Putri tidak mengikuti perayaan di istana?”

“Tidak, disana membosankan hanya tarian, musik dan para pejabat yang membicarakan masalah politik. benar-benar membosankan”

Nyonya Shen pun tersenyum mendengar jawaban polos dari seorang putri istana, “Putri ternyata gadis yang jujur, saya kira anda sama dengan putri-putri kaisar yang lain”

“Benarkah! ”

Mereka berdua pun melakukan obrolan santai dengan tanpa batas antara kasta mereka, malam itu Xu yuan merasakan kelembutan seorang nyonya Shen.

Yang sekarang dirinya duduk disamping nya dengan tatapan yang tidak lepas dari dirinya, yang membuat Chen xi tidak nyaman.

Wajahnya menegang sesaat. Ia menatap wanita di sampingnya nyonya bangsawan yang seharusnya asing,tapi tatapan di mata wanita itu membuatnya sulit bernapas. Ada sesuatu yang terlalu hangat, terlalu penuh perasaan, seolah wanita itu melihat bukan dirinya, melainkan seseorang yang sudah lama hilang.

“Nyonya…?” Chen Xi memanggil pelan, mencoba tersenyum sopan, namun matanya memancarkan kebingungan.

Nyonya Shen masih menatapnya. Sorot matanya bergetar antara kagum, rindu, dan takut. Tatapan itu begitu dalam, nyaris seperti hendak menembus wajah Chen Xi, mencari sesuatu di balik kulit, seolah berusaha menemukan kebenaran yang disembunyikan oleh waktu.

Lalu bibi Chan membisikkan sesuatu pada nyonya nya, “Nyonya, bertahanlah. tatapan anda bisa membuat nona tidak nyaman, sebaiknya kita tanya apa nona punya tanda lahir yang sama dengan anda”

Nyonya Shen raut wajahnya berubah tegang, pandangan nya sekarang lebih tajam melihat Chen xi.

“Saya dengar anda pandai bermain kecapi? saya ingin penasaran dengan tangan pemain kecapi yang melantunkan suara yang merdu tiap saya lewat sini”

“Tangan saya nyonya? ”

“Iya, jika kamu mengizinkan saya untuk melihatnya”

Ia mengulurkan tangannya pelan, nyaris tanpa sadar. Jemarinya gemetar ketika hampir menyentuh tangan Chen Xi.

Chen xi lalu mengulurkan kedua tangannya, nyonya Shen menyentuh tangan yang sedikit kasar dari tangan Chen xi.

Tangan seperti pekerja keras, dengan luka yang baru terkena senar kecapi dan saat membalikkan tangannya.

Mata nyonya Shen melebar, ia melihat bayangan semu dari tangan Chen xi.

Tanpa ragu ia menyingkap kain penutup tangan kanan Chen xi, dia melihat tanda yang sama dengan miliknya.

Mata nyonya Shen bergetar, dan tidak bisa menahan air matanya bukan karena sedih. Tapi karena bahagia akhirnya ia bertemu dengan putri kandung nya, tangan nyonya Shen dengan bergetar mencoba menyentuh wajah Chen xi.

Seperti kekaguman yang tidak bisa diucapkan, dan Chen xi membiarkan nyonya Shen menyentuh wajahnya.

“Matamu…” gumamnya pelan, suaranya serak oleh emosi yang ditahan. “Bentuknya… sama persis seperti ibuku dulu.”

Chen Xi menegakkan tubuhnya sedikit, jelas merasa tidak nyaman. Ia mundur setengah langkah, senyum sopannya mulai pudar.

“Nyonya, saya rasa Anda salah orang,” katanya lembut namun tegas. “Saya bukan siapa-siapa. Mungkin Nyonya masih lemah, sebaiknya minum air dulu.”

Namun Nyonya Shen seolah tidak mendengar. Matanya berkaca-kaca, bibirnya bergetar menahan isak yang nyaris pecah. Ia masih menatap wajah Chen Xi tanpa berkedip menatap dengan cara yang hanya dimiliki seorang ibu yang menemukan kembali anak yang diyakininya telah tiada.

Bibi Chan yang berdiri di belakangnya segera menyadari keadaan itu. Ia melangkah maju, berbisik dengan panik, “Nyonya, tenangkan diri Anda… ini belum saatnya…”

Tapi Nyonya Shen tetap diam. Air mata jatuh satu, lalu dua, menuruni pipinya yang pucat.

Chen Xi menunduk, berusaha mengalihkan pandangan. Ia tidak tahu mengapa dada kirinya terasa sesak, seperti ada sesuatu yang menyeretnya ke masa yang tak pernah ia ingat. Tapi tatapan wanita itu penuh kasih, namun juga penuh duka membuat perasaannya berguncang.

“Nyonya, mungkin sebaiknya Anda beristirahat di dalam dulu,” ucapnya hati-hati. “Saya akan meminta Lian menyiapkan teh hangat.”

Saat ia hendak beranjak, Nyonya Shen tiba-tiba berdiri dengan langkah goyah dan menahan pergelangan tangannya. Sentuhannya hangat, namun getir, membuat Chen Xi menoleh kaget.

“Chen Xi…” bisiknya. “Kau… punya tanda lahir… di pergelangan tangan kanan, bukan?”

Chen Xi membeku. Matanya melebar, jantungnya berdebar keras tanpa sebab. Ia menatap Nyonya Shen dengan campuran kaget dan bingung. “Bagaimana Nyonya tahu…?”

Suasana di halaman mendadak sunyi. Angin berhenti sejenak, dedaunan plum yang berguguran terhenti di udara, seolah dunia menunggu jawaban dari bibir Chen Xi.

Bibi Chan menatap panik ke arah Nyonya Shen, sementara Lian yang berdiri di ambang pintu segera menegakkan tubuh, wajahnya berubah waspada.

Nyonya Shen menatap gadis itu lekat-lekat, air matanya jatuh lagi.

“Karena aku juga punya tanda yang sama,” katanya pelan, suaranya pecah. “Tanda yang hanya dimiliki oleh perempuan keluarga Zhu.”

Chen Xi mundur selangkah, napasnya memburu.

“Tidak mungkin…” bisiknya pelan, suaranya hampir tak terdengar. “Itu… tidak mungkin…”

Namun mata Nyonya Shen tak pernah berbohong mata yang kini bergetar di hadapannya bukan mata seorang asing, melainkan mata seorang ibu yang kehilangan sesuatu yang terlalu berharga.

Dan untuk pertama kalinya, Chen Xi tidak tahu apakah ia ingin lari… atau menangis dalam pelukan wanita itu.

Nyonya Shen dan bibi Chan pun pergi sebelum nyonya Heng pulang, dan setelah memastikan sendiri kalau Chen xi anak yang di cari mereka.

Malam itu juga, langit di utara kota berwarna kelabu. Awan berat menggantung rendah, menelan cahaya bulan yang biasanya menembus jendela kamar Chen Xi.

Di luar, angin berdesir pelan, menggoyangkan tirai bambu yang menutupi jendela.

Chen Xi duduk di depan meja rias kecil, masih mengenakan pakaian biru muda yang kini tampak lusuh setelah seharian penuh perasaan bergejolak. Di tangannya, lentera minyak kecil menyala redup, memantulkan cahaya lembut ke permukaan kulitnya yang pucat.

Ia menatap bayangan dirinya di cermin perunggu wajah tenang yang tampak asing malam ini.

Namun matanya terus berpindah ke tangan kanannya.

Perlahan, ia melihat tanda teratai di tangan nya.

“Apa benar yang diucapkan nyonya Shen tadi pagi? kalau tanda ini hanya dimiliki oleh keluarga Zhu yaitu keluarga dari nyonya Shen, ” Chen xi lalu melihat kearah cermin tersebut, melihat wajahnya sendiri, “Kalau dilihat-lihat Chen xi tidak mirip dengan nyonya Heng, tapi lebih mirip dengan nyonya Shen. Atau jangan-jangan Chen xi adalah putri keluarga Shen. ”

Xu yuan yang sudah menyatu dengan diri Chen xi, ia terkejut dan tidak menyangka kalau gadis sederhana dan polos ini adalah putri dari perdana menteri Shen yang setiap ucapan dan sarannya selalu didengar oleh Kaisar yaitu ayahnya.

Hari itu kebenaran tentang Chen xi mulai terungkap, Xu yuan sendiri tidak menyangka kalau Chen xi adalah putri mereka.

Jika itu terjadi maka rencana untuk menjauhkan dirinya dalam keluarga istana,tidak bisa di hindari lagi seperti nya takdir Xu yuan tidak bisa jauh dari keluarga kerajaan.

1
SecretS
Sungguh kisah tragis, tapi kakak apa boleh kasih saran buat cerita kakak ini menjadi yang lebih menarik seperti akhir tak selalu harus menikah terkadang kembali merasakan hidup damai itu yang terpenting kak. Tolong buat yang berbeda dari punya tetangga ya karena kebanyakan sih selalu berakhir dengan fulgar atau menikah itu membosankan kak, tapi cerita kakak ini sudah menarik kok lanjutkan terus ya 💪💪 semangat 👍👍👍
Kitty: boleh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!