Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
"Anya..."
Anya langsung melihat ke arah sumber suara, dia melihat jika yang memanggilnya adalah Tono.
"Kenapa dia panggil kakak sih?" kesal Lintang
"Kamu masuk aja duluan ke mobil ya. Jangan keluar" perintah Anya
"Tapi kalo kakak di apa - apain sama dia, aku boleh keluar kan" ujar Lintang
"Iya boleh" jawab lembut Anya
Lintang pun masuk ke dalam mobil bersamaan dengan Tono yang mendekati Anya, saat Lintang membuka pintu mobil dan ingin masuk dia menatap tajam ke arah Tono.
Brak...
"Ada apa?" tanya Anya dengan raut wajah datar
"Oh sekarang gue baru tau, lo bisa banyak uang ternyata karna jadi simpanan toh" ejek Tono
Anya terkejut dengan ucapan Tono dan amarahnya langsung meningkat, karena tiba - tiba dia datang dan menuduhnya menjadi wanita simpanan.
Plak....
tamparan keras menimpa wajahnya dengan suara nyaring.
"Jaga ya ucapan Lo baj*ngan. Apa maksud Lo bilang gue cewe simpenan. gue tanya sama Lo emang Lo ada buktinya baj*ngan" Emosi Anya
"Heh!! dasar gak tau diri, Berani berani nya kamu tempat anak saya. dasar jal*ng" teriak Ratna
"Kaya dari uang haram aja songong Lo" sambung Wini
"Emang harusnya dari dulu si Tono cerai ini wanita murahan kaya gini. Malu - maluin aja" lanjut Doni
"Eh keluarga si*lan. Emang Lo semua ada bukti kalo gue cewe gak bener?" emosi Anya
Mereka terdiam dan saling memandang..
"I-ini buktinya, Lo punya mobil bagus dari hasil jadi cewe simpenan kan" ucap Devia sambil menunjuk mobil anya
"Emang Lo punya bukti ini mobil dari hasil gue jualan diri. emang Lo liat gue jual diri baj*ang" teriak Anya emosi
"Eh dan haru Lo tau yang murahan itu anak Lo!! Bukan gue" bentak Anya sambil menunjuk Tono
"Dia yang harunya lo pada sebut murahan. cowo murahan ini selingkuh saat dia udah punya istri dan itu fakta. merendahkan istrinya, tidak menganggap istrinya dan tidak memperlakukan baik istrinya. Dia dia adalah cowo murahan, cowo banci cowo gak tau diri. Dan itu dia" emosi Anya membeludak melihat dirinya di hina oleh satu keluarga
"Gue jadi babu gratis di rumah Si*lan Lo, di fitnah ke semua orang kalo gue gak berguna dan gak tau diri. Dan orang - orang gak tau diri yang sebenarnya itu Lo semua" lanjut Anya
"Jaga ucapan lo wanita si*lan" emosi Ratna
Ratna mengangkat tangannya dan ingin menampar Anya, namun dengan cepat Anya memegang pergelangan tangan ratna yang sudah dekat dengan pipinya.
"Jangan sentuh tubuh gue sama tangan Lo yang kotor ini. dan inget mau gue jadi cewe simpanan atau mau jadi apapun terserah gue, karena gue gak ada urusan nya sama Lo. Semua. Yang harunya malu itu Lo! tukang selingkuh" ujar Anya menunjuk Tono
Dia langsung masuk ke dalam mobilnya dengan emosi tinggi, kalo dia tidak menahan amarahnya mungkin sekarang dia sudah menangis dan memakai mereka semua.
Namun karena sudah banyak orang yang melihat mereka jadi Anya memutuskan untuk pergi dari sana.
Lintang yang melihat kakaknya yang terlihat emosi tidak mau bertanya dan menunggu Anya tenang terlebih dulu.
Anya langsung menjalankan mobilnya keluar dari parkiran restoran dan meninggalkan kumpulan orang - orang yang sedang melihat ke arah mobil Anya dengan tatapan tajam.
**
Karena mereka semua di tatap oleh semua orang yang ada di luar restoran, mereka langsung masuk ke dalam restoran dengan keadaan yang malu.
Banyak saksi yang melihat pertengkaran mereka dengan Anya, dan mendengar semua ucapan Anya yang membeberkan fakta kalo dirinya tidak pernah di hargai saat menikah dengan Tono.
Mereka duduk dengan tenang tanpa ada yang berbicara, karena di dalam restoran ada beberapa pengunjung yang terus melihat ke arah mereka dengan raut wajah tertawa mengejek.
