Aku, Kamu & Adat Jawa

Di malam harinya Hasna berganti pakaian dengan baju piyama berwarna biru, warna kesukaan sepupunya fardhan, baju piyama itu bermotifkan bunga Kamboja dan bunga matahari di sekitarnya.

"Anak-anakku sini nak, kita makan malam dulu!" Seru tante ila yaitu ibu dafa.

"iya tante, bentar ya, ini dafa nya lagi sisiran dulu," jawab Hasna dari arah kamar.

"cepetan jir, lama banget ah, orang tua panjenengan udah manggil-manggil," lanjutnya.

Gerakan jari-jari dan tangan Dafa mulai dipercepat terburu-buru. "ayok, aku udah selesai."

"Yaudah, panjenengan duluan aja sana, nanti aku ngikutin dari belakang."

Dafa melangkahkan kakinya lebih dulu diikuti dengan hasna dari belakang.

"Selamat malam mama papa, Sarah tadi udah pulang ya? Apa dia mau nginep disini?" Dafa menyapa kedua orang tuanya.

"Tadi dia sih katanya mau pulang dulu, nanti ke sini lagi mau nginep sih mungkin."

Dafa hanya menganggukkan kepalanya.

Disisi lain Hasna yang mendengar adik iparnya akan menginap di rumah suaminya itu, Hasna sedikit takut dengan obrolan adik iparnya itu nantinya.

"Udah yuk kita makan malam dulu, ibu sudah sediakan makanan kesukaan anak laki-laki ibu, yaitu sayur bayam sama tempe goreng dan juga sambal terasi, gimana enakan menu-menunya," matanya berbinar seperti ada Bintang di balik matanya, masakannya yang dimasak dengan sepenuh hati dan rasa kasih sayang.

Ketika mendengar Makan malam dengan lauk sayur bayam, Hasna berusaha untuk menggerakkan bola matanya, menatap ke wajah Dafa untuk memberikan kode, sembari menggerakkan bibirnya. "Gue alergi bayam."

"Yaudah, saya pesankan gofood saja ya, kamu mau apa?"

"Kalo ada nasi padang yaudah lah nasi padang aja," pinta Hasna.

Dafa pun memesan permintaan sang istri yang tidak jadi makan masakan ibunya karena mempunyai alergi bayam.

"tungguin, 15 menit lagi makanannya datang."

Dafa melanjutkan makan bersama di meja makan, dan hasna sedang menunggu kedatangan makanan yang dipesankan oleh Dafa sebagai pengganti makanan sayur bayam tadi.

...****************...

tink tink tink

Suara bell rumah yang berbunyi dari depan, membuat Hasna langsung terbangkit dari duduknya, untuk mengambil pesanan gofood itu.

"Maturnuwun, nggih mas."

Karena Hasna merasa jika makan di meja makan nantinya akan membuat tidak sopan karena tidak memakan hasil masakan ibu mertuanya, maka dari itu Hasna memutuskan untuk memakan makanannya di kamar saja, agar tidak terlihat oleh anggota keluarga mertuanya.

POV DAFA

ibunya merasa aneh dengan tingkah laku menantunya yang tiba-tiba bangkit dari duduknya ketika bell depan rumahnya berbunyi.

"Nak, kenapa istri kamu tadi pas ada bell langsung gerak cepat keluar gitu?" Tanyanya dengan penasaran.

"Dia mau ambil pesanan gofood dia buk, katanya dia, dia alergi sayur bayam jadinya gak bisa makan, aku kasihan sama dia, takutnya dia lagi laper, jadi yaa aku pesenin gofood aja deh," Dafa memberi penjelasan pada ibunya.

POV HASNA

Karena Hasna merasa bosan ketika makan hanya melihat ke sana kemari saja, akhirnya Hasna membuka ponselnya untuk video call bersama kedua sahabatnya sewaktu kemarin.

"Guys! Aku kembali, gimana kabar kalian?" Tanyanya dengan gembira.

"Eh Hai, gimana Has, suasananya semenjak lo nikah kemarin? Pasti enak ya, semuanya dikerjain sama suami, lo mah tinggal tidur aja sama melayani suami lo, yakan."

"Enak aja lo pada bilang kayak gitu sama gue, mau gue ceritain gak kehidupan gue setelah menikah dengan dia ini?"

"Mau dong!"

"Gue tuh pas sudah selesai akad, kan dia mutusin buat langsung bawa gue ke rumahnya, pas gue sampe rumahnya, gue minta pulang lah, gue Canggung banget di sini sumpah, gue juga belum bisa move on sama sepupu gue, yaudah akhirnya gue minta balik dah tu."

"Buset suaminya dibiarin sendiri gitu aja, emang sih kalo pernikahan hasil perjodohan itu banyak banget ujian hidupnya, lancar-lancar terus dah bro rumah tangganya ya."

Tanpa aba-aba, Hasna kembali mematikan sambungan telepon tadi bersama teman-temannya.