NovelToon NovelToon
Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Status: tamat
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kacan

Dijual oleh ibu tiri ke pada seorang duda kaya berumur 40 tahun tidak serta merta membuat Citara bahagia.

Kekejaman pria beranak dua itu menjadikan Citara sebagai pelampiasan hasratnya.

Sampai sebuah fakta mengejutkan diketahui oleh Citara. Jika, pria yang dinikahinya bukan pria biasa.

Sisi gelap dari pria itu membuat Citara menjulukinya dengan sebutan Monster Salju. Pemarah, dingin, misterius dan mengerikan.

Akankah Citara mampu meluluhkah hati ayah dan anak itu? Simak kisahnya hanya di "Pelampiasan Hasrat Suami Kejam "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHSK 20

Varen membawa Citara ke sebuah ruangan yang berada di balik dinding.

Awalnya Citara bingung saat Monster Salju itu membawanya ke jalan buntu, lebih tepatnya ke sebuah dinding yang dihiasi banyak senjata. Entah itu asli atau tidak, Citara benar-benar tidak mengerti soal persenjataan.

Hal tidak terduga mengejutkan Citara. Varen menarik salah satu pelatuk pistol yang tergantung di dinding, betapa kerennya saat dinding itu bergeser ke samping seperti pintu-pintu di negara Jepang.

"Pintu rahasia," gumam Citara.

Namun, ternyata Varen dapat mendengar suara super pelan yang dilontarkan oleh istrinya.

"Ini belum seberapa, sebentar lagi kau akan melihat hal mengejutkan lebih dari ini," kata Varen penuh makna tersembunyi.

Citara mere-mas ujung kemeja yang dikenakannya, entah hal mengejutkan apa lagi yang akan ditunjukkan oleh Monster Salju itu.

Varen melanjutkan langkahnya, ia kembali menarik lengan Citara.

Lagi-lagi Citara dibuat ternganga. Bagaimana tidak, bahkan di balik pintu rahasia itu juga terdapat banyak penjaga.

"Sebenarnya ada berapa banyak pengikut si Monster Salju? Apa aku akan dijadikan persembahan sektenya di lorong ini?" batin Citara berasumsi.

Varen berhenti sejenak, ia berbicara tanpa membalik tubuhnya.

"Bawa salah satu anggota Benzena yang bernama Erion!" titah Varen pada Arya.

"Baik, Tuan." Arya segera memisahkan diri dari tuan dan nyonya-nya.

Citara heran sekali, paman Arya seperti robot yang memiliki setelan cara menjawab setiap perintah si Monster Salju.

Mereka kembali melanjutkan langkah yang sempat terhenti, Varen membawa Citara berbelok ke salah satu ruangan berpintu baja.

Terlihat betapa kokohnya pintu itu, menjulang tinggi dengan warna silver.

Citara memperhatikan suaminya yang menempelkan jari jempol ke bagian persegi bercahaya biru neon yang ada dipintu baja itu.

Luar biasa! Pintu itu langsung terbuka diiringi dengan suara seperti pintu lift terbuka.

Pria itu membawa Citara masuk, mata Citara menelisik ke seluruh penjuru ruangan yang lebih mirip tempat penjagalan daging.

"Tuan, saya ingin pulang," ucap Citara begitu lirih.

Tanpa diduga Varen menarik lengan Citara sampai tubuh wanita itu menubruk tubuhnya.

Dengan kasar Varen mencengkram kedua pipi Citara sampai-sampai wanita itu meringis kesakitan.

"Belum waktunya pulang, kau harus melihat keahlianku agar jiwa tidak tahu dirimu sadar!" kata Varen penuh penekanan.

Citara menggapai lengan Varen, ia berusaha melepaskan cengkraman tangan Monster Salju itu dari pipinya.

Bugh!

Varen menghempaskan tangannya dengan kasar, membuat tubuh Citara limbung hingga tersungkur ke lantai.

Tangan Citara berhasil menahan tubuhnya sehingga kepala yang hampir terbentur itu terselamatkan.

"Berdiri!" titah Varen tidak berperasaan.

Pria itu tidak merasa bersalah barang sedikit. Citara dengan kaki bergetar berusaha berdiri. Penyiksaan dari Varen lebih parah dari yang pernah dilakukan oleh ibu dan kakak tirinya.

Tidak lama kemudian, terdengar suara Arya yang memanggil Varen.

Varen berkata buka, lalu pintu itu secara otomatis terbuka.

Citara melihat paman Arya datang bersama dengan dua pria berseragam hitam yang menyeret paksa pria yang bajunya compang-camping.

"Lepaskan aku! Dasar baji-ngan!" bentak pria itu.

Pria yang bernama Erion berusaha memberontak, ia menahan kakinya saat diseret paksa untuk masuk.

Citara tidak berhenti menatap pria yang malang itu.

"Lepaskan aku, dasar keparat!" maki pria itu membabi buta.

Erion masih berusaha menahan kakinya, Varen merasa geram melihat anak buah Benzena, salah satu saingannya di dunia gelap.

Varen memberi kode pada kedua anak buahnya dengan gerakan mata. Detik itu pula Erion mendapat tendangan keras di kakinya dari kedua pria itu.

Bugh!

Erion terjatuh, lututnya mencium lantai. Teriak kesakitan menguar keras hingga tubuh Citara gemetar ketakutan.

Citara semakin tidak menyangka saat kedua pria berseragam hitam itu kembali menyeret Erion yang kakinya sudah patah.

"Letakan dia di atas kursi itu!" titah Varen diringi seringai tajam.

Mata Citara membelalak lebar saat Varen mengangkat tinggi pisau bedah yang sempat membuatnya takut tadi.

Dengan lihai Varen memutar-mutar pisau bedah itu seperti sebuah bola yang berputar di atas jarinya.

"Tatap aku, jangan alihkan pandanganmu!" Varen membelai pipi Citara dengan satu tangannya yang terbebas dari pisau bedah.

Kepala Citara mengangguk cepat, ia sangat takut. Bahkan, sekadar untuk mengeluarkan suara pun ia tidak berani.

Varen merasa puas karena Citara bersikap patuh padanya. Varen membalik badan, ia berjalan maju ke kursi yang diduduki oleh Erion.

"Erion, anak buah Benzena, memiliki kekasih sesama jenis. Cih! Menjijikan," hina Varen dengan tatapan mengejek.

Varen begitu ahli dalam mempermainkan perasaan lawannya, dapat dilihat dari ekspresi Erion yang berubah warna.

"Tutup mulutmu!" teriak Erion tidak terima.

"Varen menarik salah sati sudut bibirnya, pria itu sudah berada di samping Erion.

Srak!

Secepat kilat Varen menancapkan pisau bedahnya ke bagian inti tubuh Erion sampai pria itu menjerit kesakitan.

"HARGGGG!"

Citara yang terus memperhatikan setiap gerakan suaminya mendadak limbung hingga jatuh terduduk di atas lantai.

"Menjerit lah lebih keras." Varen menarik kembali pisau bedahnya yang menancap di pusat inti tubuh Erion.

"HARGGGHHH!" Suara teriakan Erion menggema.

Varen memperhatikan benda silver yang kini sudah berlumuran dengan cairan merah.

Citara merasa mual, ia menutup mulut dengan kedua tangannya tanpa berani mengalihkan pandangan dari setip aksi kejam Monster Salju itu.

"Apa kau melihatnya?" Varen membalik badan, ia melihat Citara yang ketakutan.

Kepala Citara mengangguk, Varen merasa senang atas kepatuhan wanita itu.

Varen kembali beralih pada Erion yang napasnya tersenggal-senggal.

"Baji-ngan!" maki Erion dengan kekuatan yang tersisa.

Kedua alis Varen terangkat, wajah mencemooh jelas tergambar.

Varen sedikit membungkukkan tubuhnya di belakang Erion. Tangan Varen menjambak kasar rambut pria itu hingga kepala terdengak ke atas.

Dengan lihai Varen mengoleskan cairan merah yang menodai pisau bedahnya ke seluruh wajah Erion sambil menatap Citara yang gemetaran.

"Ini darah milikmu!" bisik Varen.

Citara menangis ketakutan, ia ingin menutup mata rapat. Namun, dirinya tidak berani. Ia takut Monster Salju itu murka dan bertambah bengis.

"Aku baik hari ini, selamat datang di neraka," bisik Varen, dan detik berikutnya ....

Srak!

Benda silver itu membelah leher Erion, cairan merah muncrat dengan deras mengenai tangan dan kemeja hitam Varen.

"AAAA!" Citara menjerit ketakutan.

Bersambung ....

Sesuai dengan judulnya, cerita ini bukan cerita cinta yang penuh kelembutan. Ada beberapa adengan barbarly❗❗❗Di bab-bab selanjutnya tentu akan diselipi dengan beberapa adengan yang terkadang membuat perut mual, so ... yang tidak suka boleh skip saja tanpa meninggalkan jejak buruk🙏

Salam cinta dari Othor, jangan lupa tinggalkan jejak ya zeyeng agar Othor semakin semangat update-nya😘😘😘😘

1
Ning Suswati
selesaikan aja dulu ceritanya sampai memuaskan, jgn putus begitu aja, ka bafu hamil
Ning Suswati
operasi pasektomi, kali y, karena si salju pengen punya anak dari citara
Ning Suswati
ya semoga dg niat baik, varen segera sembuh dan pulih kembali
Ning Suswati
iiihhhhh bikin jangtungan aja sih, segeralah datang bala bantuan, kemana aja pengawalan selama ini, masa citara sampai keluar gk ada yg ngawal, dasar
Ning Suswati
semoga saja pertolongan segera datang
Ning Suswati
kayanya fisualnya mendekati dg karakter masing2
Ning Suswati
nah lho selimpungan kan citara kabur atau di cilulik nih oleh mak lampir
Ning Suswati
kemana aja para pengawal kok bisa2nya aretha datang, terus citara bantu orang lain, suami ditinggal sendiri
Ning Suswati
yg sabar citara, yg namanya mantan yg dicampakkan karena selingkuh, ya begitulah kerjaannya penggoda dan pengganggu
Ning Suswati
semoga manusia iblis tu benar2 berubah, gk menyakiti isterinya lagi
Ning Suswati
senyum aja bikin masalah, dasar manusia iblis gk punya hati
Ning Suswati
hhhh bikin panas dingin aja🤭
Ning Suswati
dasar manusia iblis, semua salah dimatanya, kapan sih bucinnya, kasian citara yg serba semua salah
Ning Suswati
semoga saja indah pada waktunya, dg hukuman yg sdh tuhan berikan pada varen yg sekarang mengalami patah kaki
Ning Suswati
🤭🤫, lagi menetralkan jantung, semoga saja gk jadi jantungan
Ning Suswati
🤣🤣🤣, rasain tuh burungnya berada dlm mode terbang
Ning Suswati
hhhhh,.marco udak matek dibunuh mantan 🤫
Ning Suswati
semoga farah tdk menampakkan hati iblis turunan dari bapaknya, dan bisa mencair seperti batu es balok🤭
Ning Suswati
semoga saja kekerasan hati varen luluh dg perhatian kecil yg selalu dilakukan citara, dan menyadari bahwa citara tdk bersalah, napa juga citara menjadi samsaknya, citara tdk tau apa2.
Ning Suswati
kasian sekali bergelimang dg harta dan kekuasaàn tapi tdk memberikan kasih sayang dg anak2, sungguh terlalu diperdaya uang dan kekuasaan, semoga dg adanya citara bisa merubah sdt pandang manusia berhati iblis menjadi lembut dan penyayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!