Seorang anak mahasiswa yang sangat miskin mendapatkan kekayaan yang sangat mencengangkan. Kehidupannya menemui banyak rintangan dalam kehidupan sehari harinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Alexander Graham Penuh Keserakahan
Baik Tuan. Seluruh pasukanku telah ku tempatkan di beberapa provinsi berbeda.
Baguslah kalau begitu. Jawab Alexander Graham. Tampak senyumannya yang membunuh.
Terus awasi setiap provinsi. Siapa orang orang kaya yang ingin bersaing denganku. Maka pastikan dia hancur sebelum bangkit.
Wajah Alexander Graham penuh keserakahan. Baik Tuan, ucap Riko.
Saya sudah memerintahkan para tentara terlatih untuk menyelidiki setiap perusahaan orang orang kaya yang bergerak maju. Tutur Riko
Alexander Graham berkata, "Besok saya akan ke kota pusat Negara, Sebaiknya kamu mempersiapkan pengiriman pesanan senjata ke Negara perbatasan". Saya akan menemui tokoh tokoh besar Negara.
Ingat satu hal, jangan membuat keributan. Perintah Alexander Graham.
Baik Tuan, tutur Riko.
Saya akan mengatur semuanya. Kemudian Riko menghubungi semua orang orang kuat yang di bawah kendali Alexander Graham.
Alexander Graham seorang pengusaha sukses, yang menjalankan bisnisnya dengan cara curang. Jika ada pengusaha yang naik ke tingkat lebih baik. Maka Alexander akan mencari cara untuk menjatuhkan orang yang di anggap ancaman. Alexander pengusaha besar di Negara Indarian. Aset dengan ribuan Triliun di berbagai sektor.
Keuangan Alexander Graham di dukung kalangan elit global. Terutama dari Eropa dan Amerika.
Beberapa perusahaan Alexander Graham yang bergerak di pertambangan emas dan minyak, transportasi laut, Barang antik, obat obatan dan masih banyak lagi yang lainnya.
Saat ini Alexander Graham membuat jalan darat antar provinsi lewat laut. Dengan investasi 370 Triliun.
*****
Di sisi lain, sebuah Bar yang sangat ramai. Terlihat gedungnya yang lumayan besar. Pengunjungnya sangat padat. Musik rock yang menggema, membuat pengunjungnya disco seperti orang yang kerasukan.
Bar tersebut, salah satu dari dua terbesar di kota Surabi. Namanya Bar Phoenix.
Sebuah ruangan dengan luas 150 meter persegi. Terlihat 7 orang pria paru baya dan 2 pria yang berusia 36 dan 41.
Salah satu bernama Idham berkata, "Apa kamu serius yang kamu katakan Dimas
Dimas memberikan penjelasan, "Yang ku lihat dan ku lalui beberapa saat dengannya, kekuatan keuangan lebih dari yang ku katakan".
Salah seorang dari mereka berdiri bernama Angga. Bagaimana jika kita menyelidikinya. Agar kita tahu latar belakang pemuda itu ?.
Jangan sekali kali mencari kematian. Menyelidikinya sama saja berusaha mengakhiri hidup kita. Ucap Ardhy
Ardhy kembali berkata,"Jika mereka mengetahui kalau mereka di usik, maka sudah dapat di pastikan, mereka tidak akan tinggal diam.
Apa kalian memiliki kekuatan menghadapi kekuatan sebesar itu. Kekuatan dengan hanya 1000 Triliun tidak mampu menghadapi keluarga pemuda itu.
Melihat semua dalam keheningan. Dimas berkata, "Ada satu hal yang perlu kalian ketahui". Kita yang ada di ruangan ini paling banyak menanam saham di 10 perusahaan. Itupun bukan pemegang yang kuat dengan investasi yang besar.
Dengan penuh semangat dan kegamuman, Dimas berkata, "Pemuda itu memiliki 187 perusahaan dengan aset 300 triliunan persaham.
Apaaa,,,,
Ardhy, Angga, Idham terkejut tidak percaya, kalau pemuda itu memiliki kemampuan finansial yang sangat mengerikan.
Melihat semua tidak dapat berkata apa-apa lagi. Dimas melanjutkan, anak itu bernama Faqih. Seorang mahasiswa Universitas Internasional Dharussalam. Dan kini dia sedang proses cuty kuliah.
Setelah mendengar informasi dari Dimas. Haikal berdiri lalu berkata, "Kita harus mengatur rencana untuk masuk pasaran besar dunia. Pemuda itu adalah kunci kita untuk lebih maju lagi.
Haikal lanjut berkata, " Jangan sekali kali menyinggungnya". Dari informasi Dimas, sepertinya anak itu tidak suka mencolok kekayaan yang di miliki. Sifat rendah hatinya yang membuatku kagum padanya, sekalipun saya tidak pernah bersumpah dengannya.
Sementara di Kota Makarin, Faqih sudah mengubah penampilannya. Saat ini kondisinya tidak dapat di percaya. Aura yang mendominasi terpancar dari tubuhnya.
Faqih yang sedang duduk di atas kasur, segera menghubungi Dimas yang berada di Kota Surabi
Kring,, kring,, kring,,
Di tengah tengah ketenangan ruangan. Handphone Dimas berbunyi.
Dimas melihat handphonenya. Yang menelfon adalah Faqih.
Ooh tidak ku sangka. sangat singkat perpisahan ini.
Kalian sebaiknya tidak berisik. Pemuda itu yang menelfon. Mendengar apa yang di katakan Dimas semua terdiam sesaat.
Halo Ucap Dimas. Speaker handphone di nyalakan. Agar semua dapat mendengar dengan jelas percakapan Dimas dan Faqih.
Halo Kak Dimas, terdengar suara Faqih di ujung telefon.
Dimas, Iya,,,
Ada apa Dek ?!.
Faqih, Bagaimana kabar Kak Dimas ?
Dimas, saya baik baik saja.
Faqih, Syukurlah Kak.
Saya mau tanyakan soal pesawat pribadi dan pulau yang mau saya beli. Apa sudah ada perkembangan ?
Faqih kembali berkata, kalau untuk pulau, saya membutuhkan 3 lokasi. Daerah barat, daerah timur dan daerah tengah. Masalah uang jangan fikirkan. Saya sudah persiapkan semuanya.