NovelToon NovelToon
Jodoh Ke Dua

Jodoh Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Baihaqi Abizar

Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bagian ke sembilan belas

***

  Dengan langkah terseok,Arjuna masuk ke dalam rumah.Hatinya sakit,dan suasana sunyi seakan menegaskan bagaimana berantakan nya kondisi Arjuna saat ini.

  "Nak,baru pulang???dari mana saja??"Tanya Bu Gendhis,saat mendapati anaknya masih berdiri di depan pintu yang tertutup."Ada masalah kah??kok kusut banget."Mama Gendhis berjalan mendekat,memperhatikan wajah Arjuna yang terlihat kusut tak bergairah.

  "Ma, lagi-lagi Arjuna kehilangan dia".Lirih Arjuna,matanya pun kembali mengembun.

  Mama Gendhis pun mengernyitkan dahi"kehilangan dia??siapa yang kamu maksud nak??"cecar mama Gendhis.

  Arjuna menghembuskan napas,tanpa memberi jawaban,dia berjalan tertatih menuju kamarnya.

  "Arjuna!!kamu belum jawab pertanyaan mama nak"sentak mama Gendhis kepada Arjuna,tapi anaknya itu seperti menulikan pendengaran.

  Di dalam kamar,Arjuna terduduk di depan pintu kamar yang tertutup,tatapanya kosong,seolah semua tidak ada arti lagi.Lalu,Arjuna teringat sesuatu,lantas dia berdiri dan membuka pintu lemari.Matanya memindai,lantas dia menyibak pada baju yang tergantung rapih,dia melihat di sisi bawah,masih ada kotak kayu yang terlihat tua.

  Arjuna mengambil kotak itu,lalu berjalan menuju ranjang,mendudukan diri lantas dengan tangan yang gemetar, Arjuna mulai membuka kotak itu.Ada pena bertuliskan Clara,lali ada jepit rambut dengan hiasan karakter kartun,dan ada beberapa lembar foto milik Clara,yang Arjuna ambil secara diam-diam.

  "Aku masih simpan semua ini Ra,bahkan mungkin kamu sendiri nggak pernah tau aku simpan ini".Bayangan Arjuna seakan terlempar pada puluhan tahun silam,saat di mana dia sedang berada di ruang rapat OSIS.

Flashback on

  "maaf kak aku telat."cicit gadis manis tapi terlihat cuek,yang baru saja masuk ke dalam ruang rapat.

  Arjuna hanya melirik singkat,lantas menganggukan kepala.Sedangkan sang gadis duduk di samping sang ketua OSIS berjarak satu kursi.

  "Tumben telat",bisik salah satu anggota OSIS yang lain.

  "Tadi aku ada susulan ulangan Fisika".Jawab Clara sambil berbisik.

  "ohh"

  "ekhem",Arjuna berdehem,agar dia anggota OSIS yang berada di sebelahnya tidak melanjutkan obrolan,yang mengganggu.

  Clara dan Ima lantas membenarkan posisi duduk mereka,dan kembali fokus pada rapat yang sedang berlangsung.

  Di tengah rapat yang masih berlangsung,Clara membenahi kunciran rambut yang sedikit berantakan.Dia melepas jepit rambut,dan meletakan di atas meja.

 Setiap gerakan yang di lakukan oleh Clara,terekan oleh Arjuna sang ketua OSIS,meski hanya dari ekor matanya saja.Dan,hingga acara selesai jepit rambut yang tadi di letakan,tetap tergeletak di atas meja,tanpa si pemilik mengambilnya.Setelah semua keluar dari ruangan,Arjuna memungut jepit rambut itu,tanpa sadar bibirnya berkedut ke atas,menyunggingkan senyum tipis.

  "Sementara aku simpan,besok kalo ketemu baru aku balikin,dasar gadis ceroboh".Batin Arjuna.

***

  "Pake pena ku saja kk,"tangan Clara terulur,sambil memberikan sebuah pena di hadapan Arjuna.

  Arjuna melirik singkat,lantas menerima pena itu.Matanya memindai pena bergambar karakter kartun Mickey mouse,dengan lilitan nama "Clara"sebagai pemiliknya.

  "Makasih kek,diem aja sih,padahal udah di bantu."lirih Clara,saking lirihnya mungkin Arjuna pun tak mendengar.

  Clara melanjutkan berjalan,tadi memang dia sedang berjalan menuju kantin,lalu melihat sang ketua OSIS seperti tengah mengisi data,lalu beberapa kali Clara melihat seperti memastikan pena yang di gunakan masih berfungsi atau tidak.Clara menghembuskan napas,lalu melihat pena yang selalu dia bawa di saku baju seragamnya,lalu dia mengulurkan pena tersebut pada sang ketua OSIS.

  Semenjak kejadian di ruang rapat,lalu Clara yang meminjamkan pena untuk Arjuna,ada yang berbeda dari dirinya.Arjuna mulai lebih sering memperhatikan Clara secara diam-diam.Lalu waktu ada acara lomba antar sekolah,Arjuna secara diam-diam pula,memotret Clara dengan kamera yang dia bawa.

 Arjuna mengamati hasil dari jepretan kameranya,Clara yang tengah duduk bersama dua temannya,ada Clara yang tengah berdiri di tengah ramainya penonton,memberi semangat untuk tim sekolah mereka.Lalu ada Clara yang tengah berdiri sendiri di depan kelas.

Flashback off

  Arjuna mengusap salah satu potret,di mana Clara tengah berdiri di tengah lapangan,menerima bola voli dari temanya.Senyum Clara sungguh manis,meski tanpa ada polesan makeup di wajahnya.Clara juga gadis yang sederhana,tidak pernah sekalipun dia mencari perhatian pada Arjuna,padahal banyak gadis,adik kelas,teman seangkatan,bahkan ada kakak kelas yang dengan jelas menyukai Arjuna.

  "aku kangen kamu Ra,harusnya,aku nggak sebodoh dulu.Andai,aku bisa lebih cepat mengerti arti perasaanku,pasti aku nggak akan kehilangan kamu.Mungkin,Bayu adalah anak aku dan kamu Ra,bukan anak dari pria lain".Arjuna menarik napas dalam,lalu menghembuskan secara perlahan.Merebahkan diri di atas ranjang,sambil memeluk selembar foto milik Clara.

  Tanpa sadar,mata Arjuna terpejam,hingga membuatnya memasuki alam mimpi.

***

  "Mas cuma bisa antar kamu sampai bandara sayang,maaf ya,nggak bisa antar kamu sampai rumah."sesal Fahmi,yang kini tengah membantu calon istrinya mengemas pakaian.

  "it's okey mas,aku bisa kok,aku berani"jawab Clara sambil terkekeh.

  Fahmi menghembuskan napas,"kamu memang bisa,kamu memang berani,tapi mas nggak suka kamu terlalu mandiri.Nanti malah kamu jadi nggak butuh mas,terus jadi nggak manja sama mas".lirih Fahmi.

  Clara menatap Fahmi,keningnya berkerut,lantas senyum pun merekah dari bibir tipisnya."manja kan banyak contohnya mas,lagian kan mas nggak bisa anter aku karena ada kerjaan.Bukan karena mas nggak mau antar,jadi beda konteks nya kan mas."Clara menyentuh punggung tangan Fahmi,lalu mengusap lembut.

  Fahmi menatap dalam,mata bulat calon istrinya.Menyelami setiap hal yang tersirat lewat tatapan."Mas sayang sama kamu Cla."ucap Fahmi sungguh-sungguh.

  "Aku juga sayang sama mas Fahmi,udah ya,nggak boleh sedih-sedih."

  "ya udah,sini kopernya,mas bantu bawa.Semua udah masuk kan,baju sama mainan Bayu udah masuk juga kan sayang?"tanya Fahmi memastikan semua barang yang di bawa sudah masuk ke dalam koper.

  Clara menganggukan kepala,lalu menunjukan kedua ibu jarinya sebagai tanda semua sudah beres."Semua sudah mas."jawab Clara.

  "Bayu,sayang,anak ayah."seru Fahmi,kala mendapati Bayu tengah melompat di atas ranjang neneknya.

  Bayu mengernyit,menatap Fahmi dan Clara dengan pandangan penuh tanya."Ayah??"cicit Bayu

  Clara,Fahmi,serta ke dua orang tua Clara tersenyum,melihat Bayu yang bingung dengan panggilan baru untuk Fahmi.

  "iya sayang,mulai sekarang panggil om Fahmi "ayah".Jawab Clara,sambil membantu agar anaknya turun dari ranjang sang nenek.

  Bayu membolakan mata,matanya berbinar penuh bahagia."Ye,berarti sekarang Bayu punya ayah??mama nggak bohong kan??.Om Fahmi beneran jadi ayah Bayu??"cecar Bayu antusias.

  "Nggak dong,mulai sekarang om Fahmi jadi ayah Bayu.Are you happy boy??"tanya Fahmi

  "Bayu seneng banget,jadi Bayu udah boleh panggil ayah kan??sekarang!"seru Bayu,sambil menggoyangkan tangan Fahmi.

  "boleh banget boy"Jawab Fahmi seraya menganggukan kepala.

  "Ayah" lirih Bayu,dengan suara yang bergetar,matanya pun mengembun.Ada gejolak di dalam dada ketika dia menyebut kata "ayah",ada rasa rindu yang begitu besar akan sosok ayah di dalam hidupnya.Dan kini dia sudah bisa memiliki sosok itu kembali,Bayu merasa sangat bahagia.

  Begitu pun dengan Fahmi,seakan bisa merasakan apa yang pria kecil di hadapannya ini rasakan.Fahmi menarik Bayu dalam rengkuhan,menghujani pelipis Bayu dengan kecupan."anak ayah,Bayu anak ayah."lirih Fahmi di sela-sela dia mengecup pelipis calon anaknya.

  Clara dan orang tuanya,tentu saja terharu,tanpa sadar mereka pun meneteskan air mata.Mereka jelas tau,bahwa air mata itu,adalah air mata haru.

1
Rabi'ah
semangat author
Baihaqi Abizar: makasih kk🙏
total 1 replies
ssemangat author, untuk mengembangkan ceritanya, jangan lupa mampir diceritaku juga🙏
Baihaqi Abizar: Makasih kk🙏Siap nanti aku mampir di cerita kk🙏
total 1 replies
Curtis
Nguras emosi
Baihaqi Abizar: waduuhhh...padahal ini masih awal banget lho kk🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!