NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:604
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 2

Arkan mengangguk."Maura Zafina Amora. Nama nya cantik banget." puji Arkan tanpa sungkan di depan mama nya.

"Namanya bagus banget yah."

Lagi lagi arkan mengangguk. Kecil "Lalu.

"Setelah dia pergi itu, sampe waktu pulang sekolah aku nggak nemuin dia lagi, aku udah cari ke mana-mana juga, Sampai akhirnya dia ketemu lagi duduk di taman belakang sekolah lagi ngobrol sama kucing."

"Aku khawatir karena dia nggak ketemu sampai jam pulang sekolah, makanya langsung cari dia sama Rey. setelah ketemu itu kita tawarin lah pulang bareng sama dia, terus Awalnya dia nolak terus karena nggak enak, katanya 'ngerepotin kita' tapi setelah dipaksa-paksa akhirnya dia mau juga. sampailah waktu kita Udah nganterin dia, udah kita suruh masuk ke rumah nya nggak sengaja kita dengar dan liat kejadian dia diusir sama Mamanya dari rumah. dia bahkan sampai didorong keluar dari rumah nya sendiri mah." ucap Arkan lesu.

Tania sedikit kaget mendengar nya, namun kembali mengurungkan niatnya bertanya agar Arkan tetap melanjutkan cerita nya.

"terus Sebenarnya aku sama Rey liat kalau dia udah nangis sesegukan di halaman depan rumahnya, kita berdua dengan jelas denger omongan mamanya Fina Yang nyakitin banget sampai maki-maki anaknya itu mah. terus nggak lama Fina kayaknya syok dan dia pingsan."

" karena khawatir kita berdua langsung bawa dia ke rumah sakit, itulah alasan kenapa aku gak pulang semaleman karna nungguin dia."

"Hari ini aku juga udah selesaiin permasalahan dia, Rey dan aku patungan buat biayain kontrakan dia sama bikin setidaknya dia punya tempat tinggal lah mah buat beberapa waktu karena dia nggak punya siapa-siapa kayaknya." ucap Arkan menyingkat cerita nya.

Tania pun mengangguk anggukan kepala nya dengan pelan. "Miris banget yah, kasian."

arkan mengangguk setuju. "jujur ya mah, kayaknya dia memang punya masalah sama kesehatan mentalnya, karena kita berdua nggak sengaja lihat bekas dia barcode di lengan kiri nya. Ntah itu karna pelampiasan emosi nya atau gimana. Tapi aku yakin banget dia gak niat begitu untuk sekedar di kasianin. Karna dia aja bahkan gak berharap bisa dapet simpati orang meskipun dia tiap hari di bully di sekolah."

"Next, bawa dia ke rumah yah..mama pengen ketemu sama dia. Kasian banget anak gadis di gituin sama orang tua nya."

"Bahkan untuk ngambil barang barang dia aja, dia gak berani mah. sekedar di telpon atau di kirim pesan aja gak ada dari orang tua nya selama arkan nemenin dia." jelas Arkan lagi membuat Tania semakin mengerti.

"Trus dia gimana sekarang sayang? Apa ada yang perlu mama bantu untuk dia?"

"aku Udah patungan sama Rey untuk bayar kontrakannya, Tapi kayaknya dia butuh tempat kerja yang bisa part time biar dia ada duit jajan mah. karena dia sama sekali nggak mau nerima bantuan kita apalagi itu tentang duit kayaknya." jelas Arkan membuat Tania langsung mengangguk mengerti dan memikirkan sesuatu ide yang bagus di dalam benaknya.

"Karyawan mama di toko kue cabang 2 barusan resign karna mau ngerantau, gimana kali dia aja yang jadi ganti nya?" tanya tania, menawarkan ide yang begitu menggiurkan kepada Arkan.

"Tapi dia cuma bisa part time pulang sekolah sampe malem ma. Bukan yang Fulltime. Mama tau sendiri kita lagi sekolah kan?" jawab Arkan menjelaskan kondisi yang tengah terjadi.

Tania mengangguk "tadi ada juga yang ngelamar sama mama, jadi biar kita bagi aja yang ngelamar itu dari shift pagi sampai sore, Nah si Fina dari sore sampai malam. Gimana cocok ga??"

Arkan langsung tersenyum, dia mendudukan diri nya dan langsung memeluk tania dengan erat. "Makasih banyak mamah. Sayang banget sama mama udah bantuin aku." ucap nya dengan girang.

Tania hanya terkekeh sambil menepuk pelan punggung Arkan yang memeluk mama nya itu. "Kebetulan juga sayang, jadi gak masalah bantuin orang lagi kesusahan. Itung itung buat bantu duit jajan dia. Kan kasian hidup sendirian kek gitu. Gak kebayang sama mama kalo itu posisi nya kamu arkan." jawab mama tania sambil melepaskan pelukan mereka berdua.

"Pasti sedih banget mamah. Lagi pula kok tega yah orang tua ngusir anak nya sampe kek gitu" ucap tania lagi.

Arkan hanya menghela nafas nya. "Besok sore pulang sekolah aku bawa dia ke toko kue yah ma, biar dia bisa liat langsung dan nerima tawaran mamah." ucap Arkan.

tania mengangguk. "Yaudah sana, bersih bersih, trus istirahat. Mama juga mau ke kamar lagi." ucap mama nya dengan lembut.

Arkan langsung mengangguk patuh. berdiri sambil mengecup pelan pipi tania lalu berlalu untuk masuk ke dalam kamar nya yang ada di lantai 2 dengan langkah lebarnya.

Sejak kemarin tak pulang ke rumah, tentu saja dia harus membersihkan diri nya dan beristirahat di kamar yang menjadi tempat ternyaman nya itu lagi.

Jangan heran apa yang terjadi di antara Arkan dan Tania, karena kedua ibu dan anak itu memang sangatlah dekat. tidak ada rasa canggung di antara mereka untuk menceritakan satu sama lain tentang kehidupan dan kejadian yang telah terjadi pada mereka setiap harinya.

Berbanding terbalik dengan keluarga Fina yang bisa dikatakan berantakan, keluarga Arkan tampak begitu hangat dan saling menunjukkan kasih sayang mereka lewat kata dan juga perbuatan.

Itu semua arkan dapatkan sejak kecil, sehingga membentuk Arkan mempunyai karakter yang hangat, dan juga tenang untuk menghadapi sesuatu. Arkan tak canggung untuk meminta solusi kepada orang tuanya terutama pada Tania yang selalu dia jadikan tempat dia bercerita dan berkeluh kesah.

Sekarang Arkan hanya bisa berharap bahwa Fina mau menerima tawaran kerja dari mamahnya tadi. Berharap untuk gadis itu tidak terlalu banyak menanggung beban sendirian, dan Arkan akan selalu mencoba untuk menemukan solusi yang ada.

Arkan memasuki kamarnya yang begitu rapi dan wangi. Menatap beberapa ornamen dinding yang tampak menambah kesan mewah dalam kamarnya. meletakkan tas di atas meja belajarnya, lalu Arkan dengan segera membuka jam tangan dan juga jaket nya. Lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya dari debu debu yang ada di luar sana.

Sungguh hari ini adalah hari yang cukup melelahkan dan begitu panjang.

Arkan memutar shower, berdiri di bawah aliran air yang membasahi seluruh tubuh nya. Dia terdiam sebentar lalu tersenyum kecil saat mengingat rentetan hari ini yang menghabiskan waktu bersama Fina.

Arkan kembali mengingat dimana Fina yang tersenyum, berbicara kepadanya, dan juga berinteraksi dengan nya.

Sungguh sama sekali tak Arkan sangka akan menjadi dekat seperti ini dengan Fina. Wanita pujaan nya, yang membuat dia jatuh cinta pada pandangan pertama.

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!