NovelToon NovelToon
Hijrah Cinta Sang Pendosa

Hijrah Cinta Sang Pendosa

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romantis / Tamat
Popularitas:17.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Demi menghindari kejaran para musuhnya, Azkara nekat bersembunyi di sebuah rumah salah-satu warga. Tanpa terduga hal itu justru membuatnya berakhir sebagai pengantin setelah dituduh berzina dengan seorang wanita yang bahkan tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Shanum Qoruta Ayun, gadis malang itu seketika dianggap hina lantaran seorang pemuda asing masuk ke dalam kamarnya dalam keadaan bersimbah darah. Tidak peduli sekuat apapun Shanum membela diri, orang-orang di sana tidak ada satu pun yang mempercayainya.

Mungkinkah pernikahan itu berakhir Samawa sebagaimana doa Shanum yang melangit sejak lama? Atau justru menjadi malapetaka sebagaimana keyakinan Azkara yang sudah terlalu sering patah dan lelah dengan takdirnya?

•••••

"Pergilah, jangan buang-buang waktumu untuk laki-laki pendosa sepertiku, Shanum." - Azka Wilantara

___--

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama konten kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19 - Qadarullah

Azkara ketar-ketir, mimpi buruknya benar menjadi kenyataan. Sejak awal inilah yang dia takutkan, saat dimana anggota keluarga minta penjelasan dari Shanum secara langsung.

"Shanum," panggil Mama Mikhayla lagi.

Masih dengan tatapan yang mengintimidasi Azkara, tapi berusaha menenangkan Shanum bahwa semua akan baik-baik saja.

Shanum menatap ke arah sang suami yang masih berusaha memohon melalui tatapannya. Azka menggigit bibir, tangannya berusaha meraih jemari Shanum tapi lagi-lagi dia urungkan tatkala Mikhayla berdehem cukup keras.

"Aku bingung hendak memulainya dari mana, tapi ...."

"Mampush, bilang saja lupa saking singkatnya, Shanum!! Jangan ceritakan kronologinya sejak awal kumohon!!" Azkara menunduk, di detik-detik terakhir dia masih berusaha menjerit dalam hati dengan harapan sang istri akan mendengarnya.

"Aku dan mas Azka memang tidak memiliki hubungan apa-apa awalnya, jadi wajar saja jika tidak bercerita sama sekali, Ma," lanjut Shanum yang akhirnya berhasil membuat Azkara bernapas lega.

"Ehm begitu," sahut Mama Mikhayla sembari mengangguk pelan. "Lalu apa alasan yang membuat kalian yakin untuk menikah?"

"Semua ini terjadi begitu saja, Qadarullah Allah menjawab doaku setelah penantian cukup lama," jelas Shanum dan kali ini hati Azkara bergetar dibuatnya.

"Doa?" tanya Mama Mikhayla mengerutkan dahi seketika.

Shanum mengangguk. "Benar, Ma," jawabnya tidak seratus persen berbohong.

Lagi dan lagi Shanum menganggap semua yang terjadi adalah takdir baik untuknya. Saking berserah diri dan besar harapan Shanum tentang sosok pendamping, beberapa kali memang dia sempat melangitkan doa agar diberikan jodoh dengan cara apapun, selagi baik di mata-Nya.

"Mungkin karena aku tidak meminta dengan spesifik, aku hanya berserah diri dengan jodoh pilihan-Nya ... sampai tepat di malam lailatul qadar, Mas Azka datang ke rumah dan aku anggap sebagai jawaban atas doa-doaku."

"Singkat cerita kami akhirnya menikah atas persetujuan Abi walau belum lama saling mengenal," lanjut Shanum lagi yang sukses membuat seisi ruang makan terkesima.

Tidak ada sebuah kebohongan di sana, tapi bahasanya begitu diperhalus sampai membuat yang mendengar benar-benar terkecoh.

"Wow, Azka keren ... jadi kau pamit ke Yogya waktu itu hanya untuk melamarnya?" tanya Renaga berdecak kagum menatap adik iparnya.

Merasa memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri, Azkara mengangguk demi ambil aman dan ya, anggukannya berakhir tepukan tangan dari kakak kandungnya.

"Ya ampun manisnya, pasti niat awal iseng-iseng 'kan, Ka?" Zavia yang sejak tadi gemas sendiri ikut meramaikan suasana, sementara Azkara hanya tersenyum tipis tanpa suara.

"Bisa jadi, sejak dulu Azka 'kan begitu."

"Begitu? Begitu bagaimana, Ga?" timpal Mama Mikhayla turut penasaran dengan maksud menantunya.

"Dia tu si paling spontan, Ma, jadi apa yang terbesit dalam pikirannya akan dia lakukan detik itu juga!!"

"Benar, waktu itu Mama ingat, 'kan dia bilang pengen ke Thailand, detik itu dia bilang detik itu juga dia beli tiketnya!!" seru Zavia menceritakan kebiasaan Azkara yang memang kerap dadakan.

"Sama satu lagi, Mama ingat ayam Opa yang paling gede itu?"

"Hem, kenapa tuh?"

"Dia bilang ayam itu berisik dan lebih baik dijadikan sate. Aku pikir cuma bercanda, tapi malamnya ayam itu beneran udah jadi sate sampai Opa demam tinggi waktu itu." Tak tanggung-tanggung, Zavia bahkan membuka kelakuan aneh yang dilakukan Azkara.

Dan, kebetulan dibahas korbannya turut angkat bicara. Opa Mikhail tidak membantah fakta bahwa Azkara memang kerap bertindak semaunya dan memang tidak dapat ditebak secara logika.

"Semua itu benar adanya, Azkara ini apa ya? Opa juga bingung menjelaskannya, mungkin karena Evan terbiasa memberikan apa yang dia mau, jadi ya dia juga semaunya saja tanpa pikir panjang ... dalam masalah ini, kemungkinan besar juga begitu."

"Aku setuju sama Opa, bisa jadi tiba-tiba terbesit keinginan untuk menikah dan kebetulan ada targetnya ... ini Azka, Ma, hidup sesuai mood jadi ya wajar saja," jelas Renaga yang agaknya tak heran lagi akan kelakuan adik iparnya.

"Ah iya-iya, Mama lupa hidup Azka memang sesuai mood."

Azka yang mendengar hal itu hanya mengullum senyum. Sungguh luar biasa power seorang Shanum, sebuah cerita yang kejadiannya begitu mengerikan dapat dikemas menjadi sesuatu yang manis dan amat mengesankan.

Padahal, orang-orang di sini bukan orang biasa. Akan tetapi, Shanum mampu melindunginya dan hal itu adalah sesuatu yang wajib Azkara syukuri tentu saja.

.

.

Selesai buka bersama di kediaman Opa Mikhail, Azkara membawa istrinya pulang dengan perasaan tenang. Tidak lagi ada kekhawatiran karena sang istri sudah melindunginya di hadapan keluarga walau di pertemuan pertama Shanum diintimidasi hingga tidak bisa berbuat apa-apa.

Buka bersama namanya, tapi pulangnya di atas jam sembilan malam karena mereka harus ikut aturan yang punya rumah. Yakni, shalat berjamaah di rumah dengan Renaga sebagai imam lantaran malam ini cuaca tidak mendukung untuk ke masjid.

Begitu memasuki rumah utama, Azkara menghela napas lega. Tanpa beban dan yang ada di otak Azkara saat ini tidak jauh-jauh dari ranjang. Maklum, sewaktu di Yogya dia sama sekali tidak berani berkutik mengingat keadaan di kamar sang istri tidak memungkinkan.

"Azkara."

"Hem? Iya, Pa?" Azka menoleh, panggilan Papa Evan seketika menghentikan langkahnya.

Padahal, mereka kini sudah mendekati tangga. Di luar dugaan papanya justru menahan langkah Azkara.

"Kenapa?"

"Ikut papa," titah Papa Evan melirik ruang kerja dan berhasil membuat jantung Azkara kembali berdegub tak karu-karuan.

"Kenapa lagi? Apa yang terjadi, bukankah semuanya sudah jelas?" Sungguh Azkara bingung sendiri, terlebih lagi wajah sang papa terlihat datar seolah marah padanya.

"Azka sana ikut, mau dibeliin rumah kayaknya," bisik Mama Mikhayla kemudian berlalu ke kamar meninggalkan Azkara dan Shanum yang kini sama bingungnya.

"Kamu duluan ... kalau aku terlalu lama. Jangan tidur dulu, tunggu aku mau ya," pinta Azkara sontak membuat senyum Shanum terbit di sana.

Jika biasanya seorang suami akan meminta istrinya tidur lebih dulu, Azkara justru berbeda. Tanpa malu ataupun ragu, dengan jelas dia meminta agar Shanum bersedia menunggu.

"Iya, Mas, mau," jawab Shanum disertai anggukan pelan yang terlihat begitu menggemaskan di mata Azkara.

Dia berlalu meninggalkan Shanum dengan langkah cepat. Akan tetapi, baru saja Shanum melanjutkan langkahnya, Azkara kembali datang dan membuat wanita itu mengerutkan dahi.

"Kenapa? Tidak jadi?" tanya Shanum menatap wajah suami bingung sendiri.

Tanpa aba-aba, Azkara mengikis jarak dan kembali mengecup bibir sang istri sekilas. "Biar kuat jawab pertanyaan papa ... kamu pintar soalnya," pungkas Azkara meninggalkan Shanum dengan melangkah mundur hingga dari kejauhan mereka tetap saling bertatap-tatapan.

"Aku rasa kamu bahkan lebih pintar dalam segalanya, Mas," gumam Shanum menatap sebuah lemari kaca yang berisikan piala dan medali atas nama Azka Wilantara dari berbagai cabang lomba di sebelah kirinya.

.

.

- To Be Continued -

1
🤎 Tétëh Sund@
kelar jg baca marathon sampe akhir.
🤎 Tétëh Sund@
akhirnya ngumpul jg.
🤎 Tétëh Sund@
good Azka.👍👍
🤎 Tétëh Sund@
𝐛𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐮𝐦 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥𝐦𝐮 𝐦 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚𝐦𝐮.
🤎 Tétëh Sund@
𝐲𝐚 𝐚𝐦𝐩𝐮𝐮𝐧𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐮𝐦, 𝐧𝐚𝐲𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐠𝐚 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚2
🤎 Tétëh Sund@
𝐡𝐚𝐝𝐞𝐮𝐮𝐡𝐡𝐡 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐮𝐦 𝐣𝐠𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐥𝐚𝐛𝐚𝐲 𝐥𝐚𝐡, 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐠 𝐩𝐚𝐤𝐞 𝐚𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐦𝐮 𝐣𝐠 𝐣𝐝 𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐢𝐧 𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐢 𝐦𝐨𝐛𝐢𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐠 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐭𝐤 𝐛𝐚𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧... 𝐣𝐝 𝐣𝐠𝐧 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 𝐥𝐚𝐡.
🤎 Tétëh Sund@
𝐚𝐬𝐭𝐚𝐡𝐟𝐢𝐫𝐮𝐥𝐥𝐚𝐡𝐚𝐥 𝐚𝐝𝐳𝐢𝐦 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐧𝐠𝐚𝐤𝐚𝐤𝐤 𝐇𝐮𝐝𝐳𝐚𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐒𝐚𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐠𝐞𝐭 𝐤𝐫𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚, 𝐥𝐠 𝐞𝐧𝐚𝐤2 𝐧𝐠𝐨𝐛𝐫𝐨𝐥.𝐬𝐢𝐤𝐞𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐬𝐞𝐧𝐠 𝐧𝐠𝐭 𝐧𝐠𝐚𝐡𝐞𝐭𝐢𝐧 𝐨𝐫𝐠 𝐬𝐦𝐩𝐞 𝐬𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐚𝐧.😆😆
🤎 Tétëh Sund@
😆😆😆 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐮𝐡 𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐠 𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐢𝐢𝐧 𝐥𝐚𝐦𝐩𝐮 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐒𝐚𝐤𝐚 𝐧 𝐇𝐮𝐝𝐳𝐚𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐮𝐫.😄😄😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐛𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐧𝐠𝐞𝐤 𝐀𝐳𝐤𝐚, 𝐧𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐠 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐡 𝐠𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐬𝐡.. 𝐬𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐚𝐦𝐞𝐭.😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚 𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚𝐢𝐧 𝐧𝐠𝐞𝐝𝐮𝐦𝐞𝐥 𝐩𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐱 𝐥𝐞𝐛𝐚𝐫.😆😆
🤎 Tétëh Sund@
𝐠𝐤𝐠𝐤𝐠𝐤𝐤.. 𝐩𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥.🤭
🤎 Tétëh Sund@
𝐧𝐠𝐞𝐥𝐮𝐧𝐣𝐚𝐤 𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐮𝐣𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐦 𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐨𝐝𝐮𝐬.😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐦𝐢𝐫𝐢𝐩 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐜𝐡𝐞𝐭 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐩𝐚𝐩𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐢𝐡 𝐤𝐫𝐧 𝐝𝐫 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐮𝐭 𝐚𝐣𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐧𝐭𝐚 𝐲𝐠 𝐚𝐦𝐚𝐳𝐢𝐧𝐠.😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐠𝐚 𝐛𝐬 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐭𝐢𝐧 𝐤𝐰𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐬𝐞'𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐢𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐧𝐠 𝐣𝐮𝐣𝐮𝐫𝐯𝐚𝐚𝐣𝐚 𝐀𝐳𝐤𝐚 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐥𝐠 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐦 𝐥𝐞𝐝𝐞𝐤 𝐧 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐩 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚𝐚𝐧 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐮𝐦 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐥𝐞𝐥𝐮𝐜𝐨𝐧 𝐣𝐝𝐧𝐲𝐚 𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐚𝐭𝐢 𝐧𝐠𝐚𝐦𝐛𝐞𝐤 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚.
🤎 Tétëh Sund@
𝐲𝐚 𝐚𝐦𝐩𝐮𝐮𝐮𝐧𝐧𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐩𝐞𝐭2 𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐣𝐚𝐢𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚.😄
🤎 Tétëh Sund@
𝐰𝐤𝐰𝐤𝐰𝐤𝐤 𝐬𝐢 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐠 𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐧 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐨𝐡𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐠𝐬𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐜𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐬𝐢𝐤𝐚𝐩 𝐀𝐧𝐠𝐤𝐚𝐬𝐚 𝐚𝐟𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐜𝐞𝐫𝐦𝐢𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢.🤭🤭
🤎 Tétëh Sund@
𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐫𝐚𝐧𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐲𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐀𝐫𝐠𝐚 , 𝐀𝐫𝐠𝐚 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫 𝐦𝐢𝐫𝐢𝐩 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐠𝐚𝐥/𝐝𝐢𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐚𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 2 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐫𝐬 𝐬𝐢𝐤𝐚𝐩 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬𝐚𝐧.
🤎 Tétëh Sund@
𝐦𝐚𝐬𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐧𝐭𝐮𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭.
🤎 Tétëh Sund@
𝐧𝐨 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧.🥺😢😢😭😭😭
🤎 Tétëh Sund@
𝐥𝐚𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐇𝐮𝐝𝐳𝐚𝐢 𝐣𝐝 𝐭𝐮𝐦𝐛𝐚𝐥 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧 𝐀𝐳𝐤𝐚𝐫𝐚.😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!