NovelToon NovelToon
Sang Pemilik Hati

Sang Pemilik Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Badboy / Romansa-Teen school / Tamat
Popularitas:220.7k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Camelia

Sebuah keputusan yang boombastic bagi seorang Chantika menjatuhkan pilihan nya kepada seorang petualang cinta yang super gila. Hanya gara-gara ingin memberikan hukuman terhadap cinta pertama nya. Namun, tak ada yang gratis di muka bumi ini. Semua harus ada take and gave.


"Jadi kan aku yang kedua dan akan ku pastikan semua sakit hatimu, akan terbalaskan!" ucap Rendy sembari menyeringai.


Haruskah ia menerima tantangan itu? Dari mana awal segalanya di mulai? Menjadi kan seorang Rendy pengantin nya pengganti cinta pertama yang telah menghianati kesucian cinta nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Itu Yang Ku Mau

"Bos, aku keluar makan siang dulu." ucap Jordy dengan melangkah keluar dari ruangan Rendy.

"Nih orang kenapa! Mata tajamnya terlihat jelas begitu menusuk dan langsung menembus jantungku yang selalu berdegup kencang bila berada di dekatnya! Bahaya, ini sangat bahaya, benar-benar tak aman posisiku saat ini!" Chantika bermonolog sendiri.

Suami dari Chantika itu langsung mengalihkan pandangan darinya. Entah kenapa di sudut hatinya paling dalam terasa sakit, mengetahui bahwa istri tercintanya menyimpan sebuah rahasia darinya.

Chantika berjalan menuju meja kerja Rendy membawa satu nampan yang berisi secangkir coklat hangat dan olahan menu makan siang untuk sang suami yang dimasak dengan perasaan spesial pakai cinta full tak tersisa.

Dengan menjepit rambutnya hingga melihatkan leher jenjangnya yang putih mulus menggugah selera Rendy.

"Waktunya makan siang, Arjuna ku" dengan lihai dan cekatan jemari Chantika membereskan berkas-berkas yang berserakan di atas meja kerja Rendy, dan kini berganti dengan makanan yang di bawa Chantika dari pantry kantor.

"Apa kau ada niatan membunuhku!" ucap Rendy cemberut.

Ucapan Rendy yang terdengar di telinga Chantika membulatkan mata indahnya. Drama ikan terbang atau Drama dari negri sebrang ini yang akan segera tayang?.

Tanpa sepatah kata yang keluar dari bibir merah Chantika yang membuat chandu seorang Rendy. Dia langsung duduk di atas pangkuan suaminya tanpa disuruh terlebih dulu. Ia mengambil inisiatif sendiri untuk meredam kejolak hati Rendy yang mulai mendidih.

"Apa maksudnya, sayang! Membunuhmu? Siapa yang berani? Mau berhadapan dengan Chantika!" kata-kata yang meluncur bebas dari bibir sang istri dengan melingkarkan manja jari jemarinya ke leher sang Arjuna jiwanya.

Dari ekspresi wajah Rendy, terbit senyum kemenangan melihat sang Dewi chantik miliknya berhasil membalas aksinya dengan bermanja-manja di pangkuan.

"Aku lapar! Dan di sana kamu malah asik bertelepon entah dengan siapa?"

"Aku juga lapar! Mana mungkin aku berasik ria di telepon, sedangkan Arjuna ku menanti dengan perut yang keroncongan!" Chantika semakin mengeratkan kaitan tangannya yang bertengger di leher Rendy.

"Oh no! Siapa yang telah merubah Dewiku menjadi agresif seperti ini?" isi otak kepala Rendy bertanya-tanya dengan rasa kekepoan level dewa. Tapi dia juga merasa sangat bahagia dengan sikap istrinya yang berubah berapa derajat entah dia belum mengukurnya.

"Katakan siapa yang berani membunuhmu, duhai Arjuna ku."

"Oh Dewi kayangan tidak salah pilih untuk mengirimkan kau sebagai penghapus dahagaku di bumi ini!" gombalan absurd sang mantan playboy keluar juga.

"Kan ku hapus rasa dahaga mu dengan seluruh cintaku power full, no kaleng-kaleng, no tipu-tipu."

"Kau membunuhku dengan cintamu power full no limit, Dewi chantikku! Kenapa kau begitu kejam meninggalkan aku sendiri dengan rasa yang tertinggal disini dan kau tertawa di sana bersamanya! Segeralah hapus rasa dahagaku ini. Cepatlah tak pakai muter-muter seperti komedi putar, bisa pusing ini si tole menunggumu, duhai Dewi chantikku!"

Chantika menghirup oksigen yang berhembus bebas dan membuangnya perlahan, memberi ruang pada otaknya agar bisa berpikir jernih. Ada apa dengan suaminya? Kesambet Dewa mana yang oleng siang itu.

"What? Bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu sendiri, suamiku?" tanya Chantika sedikit merasakan gugup dan takut suaminya marah besar padanya. Tapi senyum manisnya tetap tersungging.

"Pertama aku melihat senyum manis mu itu, hatiku terasa di taman bunga yang terhampar bunga bermekaran dan harum semerbak wanginya membuatku bahagia, namun sekarang rasanya aku-" belum juga Rendy menyelesaikan kalimat rayuannya itu langsung disambar oleh Chantika.

"Namun sekarang rasanya mual ingin muntah, jika kau melihat senyumku!" kesel Chantika dengan spontan melepaskan tautan jemarinya dari leher Rendy dan segera beranjak dari pangkuannya.

Rendy mehanan pinggang Chantika dan menatapnya tajam. Chantika membuang muka dan berkali-kali mencoba lepas dari Rendy.

"Siapa yang menelpon mu tadi? Sepertinya serius sekali, hingga kau pergi menjauh dariku!" tanya Rendy penuh penekanan.

"Ibu Fatimah" ucap Chantika lirih.

"Aku sudah tahu!" singkat Rendy seraya menempelkan kepalanya ke leher jenjang Chantika.

"Lalu kenapa, bertanya!" kesel Chantika.

"Kenapa kau menjauh? Ada yang kau rahasiakan dari suamimu!" skak Rendy yang mengunci bibir Chantika.

"Kenapa dia bisa tahu! Seperti malaikat saja yang mengikutiku disebelah kanan dan kiri, yang selalu tahu apa yang aku perbuat!" Gumam Chantika yang berkecambuk dalam hati.

"Jangan berbisik pada hatimu, ungkapin saja pada suamimu! Aku percaya kau tidak akan pernah berselingkuh dariku! Bahkan sekedar pacar online saja, aku yakin kau tidak memilikinya! Aku hanya ingin kau berkata jujur padaku! Jangan pernah ada kotak dendam di antara kita!" ujar Rendy sembari menyunggingkan senyum terbaik teruntuk Dewi chantik menghiasi wajah tampannya.

"Mana mungkin aku berselingkuh darimu, Arjuna ku! Apalagi mempunyai pacar online! Aku hanya ingin menjadi istri yang sholehah buatmu seorang!"

Tanpa terasa cairan bening itu lolos juga menggenang pada sudut mata indah Chantika. Dengan sekali kedip saja, air mata itu tumpah ruah membasahi pipi mulusnya. Masih terasa sakit dihatinya, jika mengingat kembali perselingkuhan calon suami dan sahabat yang paling dipercayai itu.

"Roy, calon suamiku yang tega sama aku berkhianat dibelakang ku! Padahal selama ini aku selalu menjaga kesucian hati dan tubuhku untukmu, hanya untukmu! Aku membencimu, aku benci kamu seumur hidupku" tangis pilu itu pecah sudah tak terbendung lagi. Chantika memukuli dadanya berulang-ulang, dengan tangisnya begitu menyayat hati jika terdengar ditelinga siapa saja.

"Berulang kali aku menyakinkan hatiku, bahkan air mata ini sudah tidak sudi lagi untuk menangisimu. Karena rasa itu telah mati dan terkubur bersama keadaan dan takdir yang tidak mempersatukan kita. Ingatlah ketika wanita yang begitu tulus mencintai dan bertahan di sampingmu demi satu hubungan yang akan dihalalkan, namun hanya demi n4fsu yang liar kau begitu tega menyakiti, melukai, mengecewakan bahkan menghempaskan ke dalam jurang perpisahan, maka persiapkan hati untuk kehilangan dan timbul rasa penyesalan di kemudian hari karena kau telah menyia-yiakan ketulusan seorang wanita yang selalu menjaga kehormatannya untukmu"

"Sayang, kenapa jadi menangis seperti ini! Kau memilikiku! Kau dapat membalas dendam dengan mantanmu yang BODOH dan PENGECUT itu! Jangan kau buang sia-sia air matamu itu untuk dia yang tidak berguna!" ujar Rendy merengkuh tubuh istrinya dalam dekapan dada bidangnya.

"Kau tidak pernah merasakan apa yang aku rasa!" ucap Chantika dengan bibir yang bergetar.

"Pemikiran dari mana itu? Kau sendiri tidak pernah berpikir tentang perasaanku!" sahut Rendy.

"Melihat dia bercumbu mesra dengan sahabatku sendiri. Main tusuk di belakang ku!" teriak Chantika.

"Sayang, kau mengemaskan. Kesel ya kesel. Tapi jangan belepotan bicaranya! Main tusuk? Tusuk sate tak enak, sayang! Yang enak itu.. Aha.. Hahahaha" kekeh Rendy menghibur istrinya dengan candaan yang mengarah dengan satu tusukan.

"Kebiasaan kamu, sayang! Kesempatan dalam keenakan!" cemberut Chantika.

"Itu yang ku mau!" ucap Rendy sembari meraup bibir merah Chantika yang begitu chandu baginya.

💞💞💞💞

Bersambung...

Stop dulu belum buka puasa.. Wkwkwk 🙈🤭😂😂.. Jangan lupa ya like.. Like komen favorit rate bintang lima.. Seiket bunga mawar dan secangkir kopi buat semangat author oleng ini.. 🙈🤭🤣🤣🤣

1
gEnDootz
emang jalan pinguin kaya apa?
Ivo
kok tamat lah itu yuyut gimana
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀
pak tani bercocok tanam di ladang 🤣
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀: pupuk premium yee
total 2 replies
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀
astaga aku kira terjadi sesuatu 😂
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
semoga bang rendy bisa mengobati luka hatimu ya chantiqa🤗
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
chantiqa tersepona ya sama si babang six pack😅
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
ngakak dengan kucing garingnya ini loh😆
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
Setelah 3x puasa 3x lebaran akhirnya Chandy Asmara hadir lagi melepas dahaga yg menunggu lamaaa
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
dasar nggak tau terimakasih... di kasih hatiii mintaaa ampelanya sekalian...
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
jangan mimpi kamu yuyud
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
sikancil yg membuat chantika chanduuu juga kan
༄⃞⃟⚡ 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧_Mυɳҽҽყ☪️ ³
mulai deh gombalan nnya
Kiηg__ᴰ
mensaddd🥱
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜
Akhirnya ada Chandy lagi.....Yuyud hati2 mimpinya jgn ketinggian
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝𒈒⃟ʟʙᴄ Joongki9¢ᖱ'D⃤ ̐
Akhir nya Up...
niat ko pelakor😑
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
masa sih anget.. berat iya.. ketiban auto penyet wkkwkk
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
mampir kak.. baru baca bab awal..
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
mampir kak
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀
Setelah sekian purnama ChanDy hadir kembali...
Kangen dengan keuwuwan mereka😚😘

Terus ini si Yuyud mau ngapain ya? Hadeuh terniat banget nih orang mau menggoda Randy. Pakai apa tuh dia mau memperdaya bang Rendy? semoga bang Randy tak tergoda sama ulet bulu itu😒
Kasihan orang tuamu Yud, mereka sudah Rendy anggap keluarga sendiri, tapi kamu bisa mencorengnya dengan kelakuan kamu macam itu.
ɗᗴᘉᑭℓо͠ᑎᎥຮ𑜅🩷E𝆯⃟🚀oғғ
eling ndok...
sini tak tabok pake bakiak dl biar ga konslet tuh otaknya😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!