NovelToon NovelToon
Katakan, Aku Villain!

Katakan, Aku Villain!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Keluarga / Antagonis / Romantis / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amha Amalia

*
"Tidak ada asap jika tidak ada api."

Elena Putri Angelica, gadis biasa yang ingin sekali memberi keadilan bagi Bundanya. Cacian, hinaan, makian dari semua orang terhadap Sang Bunda akan ia lemparkan pada orang yang pantas mendapatkannya.

"Aku tidak seperti Bunda yang bermurah hati memaafkan dia. Aku bukan orang baik." Tegas Elena.

"Katakan, aku Villain!"

=-=-=-=-=

Jangan lupa LIKE, COMMENT, dan VOTE yaaa Gengss...
Love You~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amha Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Villain Chapter 18

*

Elena meletakkan sendok makannya di atas piring, matanya tersorot pada mata orang yang berada tepat di depannya "Kamu sepertinya sangat mengenalku, aku tersanjung."

Tawa Sinta terdengar, ia tak menyangka Elena bersikap lebih tenang meski dia sudah mengejeknya "Cewek miskin tidak menarik untuk di kenal dan yeah... Jadi benar kau anak har*m?"

Keyra menatap Elena yang terdiam tak menanggapi "El, apa itu benar? Kamu anak har*m?" Tanyanya untuk memastikan.

Tatapan Elena sontak saja beralih pada Keyra, entah kenapa hatinya seakan tertusuk duri tajam, pertanyaan simple dari Keyra namun dapat mengartikan jika Keyra juga menganggap dirinya seperti yang orang lain katakan "Kamu juga menganggapku seperti itu?"

Keyra tersadar, sepertinya pertanyaan dia salah di artikan Elena "Jangan salah paham, aku hanya bertanya saja. Aku tidak bermaksud--..."

"Ya, aku anak har*m." Ucap Elena dengan cepat memotong ucapan Keyra dan membuatnya terkejut hingga kehabisan kata-kata sedangkan Sinta malah menarik sudut bibirnya ke atas "Sudah dengar kan jawaban dari pertanyaanmu."

Elena meraih tongkat, berdiri sembari melirik Keyra juga Sinta yang masih terduduk "Anak har*m dan miskin, tidak pantas satu meja dengan anak orang kaya." Ucapnya mampu membuat Keyra merasakan sesak di dada, ia menunduk tak tahu lagi harus berkata apa.

Saat hendak melangkah pergi, Elena mendengar suara yang membuatnya mengurungkan niat pergi.

"Apa ibumu wanita murah*n?" Seru Sinta, ia berdiri menyeringai menatap Elena.

Degh!

Keyra sontak menatap Sinta, sedangkan Elena merasakan hatinya yang panas, tangannya mengepal, tatapan matanya tajam menyorot wajah Sinta. Ucapan Sinta yang cukup keras mampu mengalihkan semua perhatian Mahasiswa/i yang ada di kantin itu.

"Jangan menghina ibuku!" Urat leher Elena terlihat, rahangnya mengeras, darahnya seperti mendidih hingga berkumpul di kepalanya.

"Aku tidak menghinanya, itu fakta kan?" Sinis Sinta tak gentar sedikitpun melihat betapa tajamnya mata Elena "Jika bukan wanita murah*n, lalu kenapa bisa kau lahir tanpa ayah? Apa jangan-jangan kau sendiri tidak tahu siapa ayahmu? Waahh... Berapa banyak pria yang tidur bersama ibumu?"

Byuuurrr

Plak!

Habis sudah kesabaran Elena, ia mengambil segelas minuman jus di atas meja lalu menyiram wajah Sinta. Tak hanya itu, tangannya dengan cepat bergerak mengenai pipi kanan Sinta hingga sang empu meringis kesakitan.

"Kau menghinaku, aku diam. Tapi sekali kau menghina ibuku, jangan harap aku akan diam." Tunjuk Elena pada wajah Sinta yang masih memegangi pipinya, Elena menamparnya sangat keras hingga meninggalkan bekas merah disana.

"Dasar anak har*m kurang ajar! Kau harus sadar jika kau hanyalah orang miskin dan kuman disini." Maki Sinta ingin menampar Elena. Namun dengan cepat tangannya di cekal Elena yang kini membalik kembali menampar pipi kiri Sinta.

Plak!

"Akh..." Lengkap sudah kedua pipinya mendapat cap dari Elena.

"Elena stop!" Melihat Elena yang semakin kasar pada Sinta, Keyra dengan cepat mendorongnya hingga membuat Elena terjatuh "Kenapa kau kasar sekali Ha?!" Sentaknya tak mengerti jalan pikiran Elena.

Elena tak dapat berkata-kata, ia baru saja mendapat serangan dadakan dari Keyra. Teman barunya itu membela teman lamanya. Ingin sekali dia berdiri dan membalas, namun kaki kanannya seolah mati rasa, rasa sakit itu kembali menjalar hingga membuatnya hanya bisa menyentuh kaki mencoba menghilangkan rasa sakit.

"Astaga." Keyra tersadar dengan perbuatannya, ia tak sengaja mendorong Elena yang padahal ia tahu jika Elena sedang sakit karenanya. Ia berjongkok ingin membantu "El maaf, aku--..."

Di tepisnya dengan cepat tangan Keyra yang hampir menyentuh pundaknya "Tanganmu akan kotor menyentuh kuman sepertiku."

Tubuh Keyra seolah membeku tak dapat bergerak, bibirnya sulit untuk membuka, matanya memanas. Ia tak menerima ucapan Elena, namun ia membeku tak dapat membantahnya.

Sepersekian detik kemudian, Elena merasakan tubuhnya seakan melayang. Di lihatnya tangan seseorang menggendongnya berbalut sapu tangan yang sangat familiar. Sapu tangan ini miliknya. Untuk memastikan, ia mendongak ke atasnya dan dapat di lihat rahang seseorang yang mengeras, dengan jakun tipis, alis yang tebal dan tatapan yang tajam.

"Leo?" Keyra terkejut, ia berdiri menatap cowok yang kini tengah menggendong Elena ala brydal style.

Kening Elena berkerut, dia tidak salah dengar? Keyra menyebut nama cowok itu? Cowok yang ketiga kali tak sengaja bertemu dengan dirinya. Jadi dia Mahasiswa disini? Dan Keyra mengenalnya? Tak hanya Elena, Keyra juga terkejut saat seseorang yang di kenalnya menolong Elena. Apakah mereka sudah lama saling kenal?

Cowok yang bernama Leo itu menatap Keyra juga Sinta sekilas "Dua lawan satu. Really?" Ucapnya singkat dengan sinis yang mampu membuat Keyra dan Sinta terdiam.

Melihat diamnya mereka, Leo segera pergi dari sana sambil menggendong Elena. Elena yang masih belum mencerna maksud cowok itu menolongnya, kini hanya bisa pasrah di gendong karena kakinya memang sakit hingga spontan tangannya di kalungkan ke leher Leo.

Sinta melihat itu berdecak sangat kesal "Key lihat! Cewek itu udah rebut crush kamu, apa kamu akan diam saja?" Ia mencoba menghasut Keyra.

Sedangkan Keyra sendiri tak menanggapi, ia masih diam mencerna rentetan kejadian singkat yang mampu membuat hatinya sakit. Di lihat tongkat Elena yang tertinggal disana, tangannya terulur untuk mengambil tongkat itu.

"Mau kamu apakan tongkat dia? Mau di buang kan?" Tanya Sinta antusias "Heh... Dasar cacat."

Keyra menatapnya tajam "Aku salah. Harusnya ku biarkan dia menyerangmu agar mulutmu tahu batasannya." Ucap Keyra langsung pergi meninggalkan Sinta sambil membawa tongkat milik Elena.

"What the--... Haisshh... Keyra pasti sudah di cuci otaknya sama si miskin itu." Kesal Sinta setengah mati "Tck mana sakit banget pipiku, dia menamparnya keras sekali."

Dalam ruangan dengan banyaknya alat medis, Elena mendapatkan perawatan disana di temani cowok yang tadi menggendong tanpa persetujuannya. Dokter wanita yang terlihat masih muda kini melilitkan perban baru di kaki Elena, karena kakinya sedikit mengeluarkan darah.

"Kenapa bisa keluar darah lagi?" Tanya dokter itu setelah selesai mengobatinya.

Elena mengingat bagaimana Keyra mendorongnya hingga dia terjatuh "Tak sengaja terjatuh." Ucapnya tak jujur.

Cowok itu menatap tak percaya pada Elena yang berbohong, padahal ia tahu jelas yang membuatnya terluka adalah Keyra.

"Lain kali lebih hati-hati lagi, jika kembali terluka ini akan semakin lama untuk sembuh." Ujar Dokter, Elena hanya mengiyakannya saja. "Sebenarnya luka kamu bisa cepat sembuh jika mencoba berlatih untuk jalan, tapi tetap harus hati-hati. Apabila merasa sudah sakit kembali, jangan di paksa."

"Baik Dok, terimakasih." Balas Elena, ia juga ingin cepat sembuh.

"Saya tinggal dulu." Dokter itu berpamitan, lalu keluar ruangan membiarkan Elena bersama cowok itu.

Elena menatap cowok yang bersamanya "Terimakasih--..."

"Leo. Namaku Leo Alessandro." Ucap Leo seakan tahu Elena belum mengenalnya.

"Ah ya, terimakasih Leo." Elena sedikit tersenyum. "Aku Elena."

"Oke Elena, nama yang bagus." Gumam Leo mengangguk.

Elena mengingat saat Keyra menyebut nama Leo, dia ingin bertanya pada Leo untuk memastikan apa mereka sudah kenal lama atau tidak. Tapi niat itu ia urungkan, rasanya mereka baru kenal dan kenapa ia harus sekepo itu. Tak hanya Elena, Leo pun terdiam memikirkan bagaimana Elena bisa dekat dengan Keyra. Di tatapnya wajah Elena lebih intens, Leo sedikit menyadari jika Elena mirip dengan orang yang sudah menyelamatkan Keyra saat insiden ulang tahun itu. Bagaimana Leo tahu? Dia juga berada disana karena menerima undangan dari Keyra.

Sejujurnya Leo sendiri antara yakin dan tidak jika Elena orang yang menolong Keyra, ia ingin bertanya dan memastikan namun memilih diam. Apalagi mengingat pertengkaran Elena dengan Keyra tadi, jadi ia berpikir Elena tidak akan suka jika membahas tentang Keyra.

Diamnya mereka disana, tak menyadari jika di depan pintu ruangan ada sosok yang sedari tadi memperhatikan mereka. Ia adalah Keyra, dia berniat menemui Elena untuk meminta maaf juga memberikan tongkatnya, namun ia ragu dan takut Elena akan memarahinya.

Sontak saja Keyra merasakan di tarik seseorang untuk menjauh dari sana "Satya?!" Kejutnya melihat Satya kini menarik tangannya, entah akan di bawa kemana Keyra "Lepaskan!" Serunya memberontak.

Bukannya melepaskan, Satya terus menarik Keyra hingga kini mereka berada di taman belakang kampus.

"Kau kasar sekali." Kesal Keyra setelah Satya melepas cekalannya, ia juga kini masih membawa tongkat Elena.

"Lebih kasar aku menarikmu atau kau yang mendorong Elena?" Satya menatap sengit Keyra, sejak awal ia tak menyukai kehadiran Keyra di hidup Elena.

Keyra diam, ia tidak menyangkalnya karena ia mengaku salah. Ia hanya sedikit terkejut Satya melihatnya, bukankah tadi Satya pergi ijin ke toilet. Jadi dia sudah kembali dan melihat semuanya.

"Aku tidak sengaja." Ucap Keyra jujur namun Satya hanya terkekeh sinis.

"El paling tidak suka ada yang menghina ibunya, dan kau malah membela orang yang menghina ibunya." Satya menarik nafas dalam agar tidak kelepasan emosinya, bagaimanapun juga yang ia hadapi ini adalah perempuan "Jauhi Elena."

"Apa?!"

.

~Bersambung~

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Jangan lupa LIKE, COMMENT dan VOTE Yaaa Gengss...

Love You~

1
Nur Haswina
apa mungkin dia saudara kembar terpisah satu ikut mamanya satu lagi ikut papahnya
•🌻 𝓼𝓾𝓷𝓯𝓵𝓸𝔀𝓮𝓻𝓼 🌻•
yaa kukiri chatstory🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!