NovelToon NovelToon
Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: LebahMaduManis

Aksa bertemu dengan gadis pemilik toko kue yang memikat hatinya, namun ia terpikat bukan karena gadis itu sendiri, melainkan terpikat karena gadis itu sangat mirip mendiang istrinya.

Aksa berusaha mendekati Si Gadis untuk bisa mendapatkannya, bagaiman pun caranya ia lakukan bahkan dengan cara licik sekalipun, asalkan ia bisa memiliki gadis yang sangat mirip dengan mendiang istrinya

Akibat obesesi Aksa yang melampaui batas, gadis itu pun terjerumus dalam lembah penuh hasrat Si Pria yang dominan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LebahMaduManis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Suara ketukan pintu itu menghentikan tawa antara Aksa dan Erina "Masuk lah" ucap Aksa

Rio telah kembali ke ruang kerja atasannya, membawa minuman yang telah dipesan Aksa, lalu menyimpannya dilantai "pak kalau boleh saran, jika kita mengadakan party kecil-kecilan disini ruangannya agak sempit disini, kita bisa gunakan balkon lantai atas atau jika bapak tetap mau menggunakan ruangan ini, kita harus menggeser beberapa furniture disini, itu pun jika bapak berkenan" Rio memberikan saran agar acara yang di adakan atasannya ini cukup berkesan meski hanya alakadarnya.

Tentu tak terpikirkan oleh si Atasan, soal tempat untuk acranya, toh Aksa membuat acara hanya alasan untuk Erina mau datang ke kantornya.

Aksa berdiri dari duduknya, ia melipat tangannya di bawah dada, matanya bergulir mengitari ruangan, memperhatikan setiap sudut ruangan "baiklah, tapi apa masih ada waktu untuk menata ruangan ini?"

"Masih ada waktu sekitar satu jam pak" jawab Rio

"Baiklah, tolong kamu hubungi bagian desainer interior untuk datang secepatnya" tukas Aksa

"Pak saya izin pamit pulang" Erina menyelak obrolan, tentu membuat si Pria berbadan tinggi tegap itu spontan memalingkan pandangan.

Mata Aksa membulat "Pulang?"

Erina tersenyum dan mengangguk "iya pak"

Aksa mendecih, ia dilanda gusar, ia ingin mengantar Erina pulang dan mengajaknya makan malam, namun ia sudah terlanjur mengundang beberapa stafnya untuk acara di kantor, jika ia mengantarkan Erina pulang, pasti Erina menganggap Aksa tidak kompeten, ia yang mengadakan acara tapi ia sendiri tak menghadiri acaranya.

"Nona, bisakah kamu ikut diacara kami?" Pinta si pria yang terbatas ekspresinya ini

"Ini kan acara staf perusahan, sedangkan saya siapa disini? Hanya seorang pembuat kue yang mengantarkan pesanan kepada pemesannya" lirih si Gadis, ia merapikan pakaian dan rambutnya bersiap untuk pamit

Aksa memijat dagunya pelan "begini, kamu tetap disini, anggap ini sebagai promosi untuk sajian yang ada disini, saya akan rekomendasikan tokomu kepada staf-staf saya bahwa kue-kue disana verry delicious dan beragam pilihan, juga tempatnya yang sangat menarik, bagai mana Nona?"

"Tanpa saya hadir di acaranya pun mungkin tetap bisa bapak bantu promosikan?" Timpal Erina ia pun tersenyum

"Tapi ... akan lebih jelas jika sang pembuatnya juga turut hadir" Aksa seakan memohon pada Erina untuk tetap berada di kantornya, dengan segala macam alasan yang ia ucapkan. aslinya, ia hanya ingin berlama-lama dengan si gadis.

"Oh god, kapan waktunya tiba?" Gumam Aksa, energinya seakan terisi penuh saat bersamanya, segala peluh dan lelah terhempas hanya dengan senyuman yang tersimpul di wajah gadis mungil tersebut, ia menganggap saat ini sedang kembali kemasa lalu, awal pertemuan dirinya dan Ayesha, ia terlena dalam bayang-bayang masa lalu.

"Baiklah ... jika bapak memaksa" Erina membungkukan badannya dan menggenggam erat kedua tangannya di dada, mengikuti gerakan sapaan seorang pramugari maskapainya.

Aksa terkikih geli melihat tingkah Erina. Tadi si gadis ketakutan hingga terlampau panik saat mereka duduk berdua dan berhadapan. Pikiran aksa berkeliaran mencoba menerka penyebab Erina panik. Toh bukan kali pertama juga mereka berdua berada di dalam satu ruangan yang sama. Sepertinya butuh pemanasan dahulu untuk mendekati Erina supaya ia tak panik saat awal pertemuan.

Sebenarnya Erina panik karena sesuatu yang mengganjal dalam pikirannya, Erina mengira perempuan yang ia temui berada satu ruangan dengan Aksa adalah istrinya, menjadikan pikiran Erina negatif pada si Pria tinggi itu, terlebih saat berkenalan pun Tamara tak menjelaskan siapa dirinya dan apa hubungannya dengan Aksa, karena geliatnya terlihat tak ada kecanggungan diantara keduanya.

...***...

Dua orang profesional untuk mengubah ruangan Aksa menjadi ruang mini party sudah datang, padahal hanya perlu menggeser sofa, meja dan beberapa hiasan yang berada di ruangan tersebut, tidak perlu memanggil orang profesional, Rio dan Aksa pun tentu bisa jika cuma menggeser, andai yang memberi sarannya Erina, sepertinya ia sendiri yang akan melakukannya.

Aksa berpindah tempat duduk ke kursi kerjanya, seraya ia menarik kursi mengikuti langkahnya dan di letakannya di sebelah kursi yang sudah seperti singgasananya. Ia sengaja membawakan kursi itu untuk Erina, agar gadis itu tetap berada tak jauh darinya, mendampingkan kursinya dengan kursi untuk Erina tak lebih dari dua puluh senti "Nona Erina, silahkan duduk" ia mempersilahkan si gadis dan menunjukan dimana dia harus duduk

"Maaf pak, tidak perlu" mata Erina berfokus melihat Navella dan Rio yang sepertinya kerepotan menyiapkan hidangan yang sudah ia bawakan dari tokonya, ia mendekatinya dan turut membantu mereka. Soal menyiapkan dan menata hidangan itu sudah menjadi keahlian Si Gadis

Navella dan Rio serentak memandang ke arah atasannya, seakan pandangannya menyiratkan pertanyaan apa boleh tamunya ikut membantu?? Hanya saja tidak mereka ucapkan

Aksa mengangkat bahu dan telapak tangannya menjawab pandangan asisten pribadi dan sekertarisnya, sorot matanya tak teralihkan kemanapun, ia hanya memandangi Erina dengan seksama

"Hmmmm ... Apa ini semua buatanmu?" Tanya Navella pada Erina menunjuk pada hidangan

"Tentu" erina memalingkan pandangan dan tersenyum

"Kamu membuatnya sendiri?"

"Ya, tapi untuk resepnya ada beberapa yang aku ambil dari buku dan beberapa resep peninggalan dari orang tuaku"

"Waaahh kamu hebat, penataan hidangannya pun sangat cantik Erina" Puji Navella, matanya terbelalak memandangi hasil karya Erina menata hidangan

Ruangan sudah selesai ditata untuk acara yang sebenarnya tidak akan Aksa adakan kalo bukan karena keinginannya bertemu Erina di Kantor.

Di sudut ruangan, tepat di dekat jendela besar yang menyuguhkan pemandangan kota, Erina , Navella dan Rio terlihat masih sibuk merapikan hidangan. Perhatian segera tertuju pada sebuah meja panjang, yang biasanya digunakan untuk menyimpan berkas atau peralatan proyektor.

Meja tersebut kini bertransformasi menjadi pusat pesta. Di atas meja itu, kue ulang tahun berukuran sedang berwarna pastel diletakkan sebagai primadona. Di sekelilingnya, sudah Erina susun rapi berbagai kue-kue kecil dan dessert manis, cupcake cokelat dengan taburan meses, potongan-potongan brownies lembut, dan mini tart buah yang menggugah selera juga be erapa jus dan minuman.

Navella mengalihkan perhatiannya pada kue yang bertuliskan Happy Birth Day "loh siapa yang ulang tahun"

Sontak membuat semua mata tertuju pada Navella "apakah kamu tidak tahu? Rio berulang tahun hari ini?" Ucap Aksa, dengan cepat menjawab pertanyaan Navella, tidak salah Navella bertanya demikan, siapapun yang melihat pasti akan bertanya seperti itu jika ada kue ulang tahun yang tersaji.

Aksa mencuri pandang pada Rio, ia sejak tadi mengedip-ngedipkan mata padanya. Memberi intruksi untuk tetap diam.

Rio hanya mampu menggelengkan kepala, melihat prilaku atasannya yang sangat tak biasa ini.

Aksa menggapai handphone di saku jasnya ia menggulirkan layar dan mengirimkan pesan chat pada Rio "anggap saja hari ini kamu berulang tahun, jangan bertanya apa alasannya, nanti biar saya jelaskan padamu setelah acara selesai"

Telpon Rio pun bergetar, sudah pasti itu pesan chat dari Aksa, Rio membuka handphonenya dan benar saja.

"Sepertinya para staf sudah datang pak" u ap Rio

"Jika semuanya sudah beres, persilahkan mereka masuk"

Refleks tangan Aksa menarik Erina agar tetap berada di sebelahnya, tentu membuat Erina tertegun "tetap berada di sebelah saya, anggap ini adalah acara pertemuan bisnis" bisik Aksa

Erina hanya bisa pasrah, toh ia pun berpikir, bahwa ini bukan hanya acara sebuah kantor, tapi memang bisa menjadi acara promosi untuk tokonya agar bisa lebih dikenal lagi, meski memang tokonya sudah lama berdiri namun semenjak tak di kelola oleh mendiang orang tuanya nama tokonya seperti tersilap, kalah saing dengan toko-toko kue yang baru berdiri.

Para staf sudah datang dan memberikan anggukan sebagai salam sapaan pada Aksa, Raut wajah Aksa berbeda dari biasanya, itu yang sejak tadi menjadi perbincangan para karyawannya pada saat mereka bekerja, ada apa dengan si atasan yang pelit senyum, bermuka masam dan berperangai dingin ini? Mungkin seperti itulah terkaan para karyawan yang melihatnya

Tetapi khusus kali ini Aksa menunjukkan ekspresi bahagia, ramah, dan santai. Ia tersenyum lebar sorot matanya terlihat menunjukkan kegembiraan. Situasi yang sangat jarang terlihat oleh orang-orang di kantornya.

Aksa berdiri, dirinya menjelaskan mengapa meminta para stafnya untuk datang, ia tersenyum lebar, senyuman yang biasanya dilontarkan hanya pada kolega bisnis, itupun hanya senyuman tanda menghargai. Benar-benar Aksa adalah laki-laki yang pelit untuk sebuah senyum, terkecuali pada gadis yang kini berdiri di samping nya dengan jarak yang cukup dekat

"Hello everyone, thank you for gathering here, and thank you for your cooperation so far, for giving the best for this company" Aksa membuka acara tersebut setelah para staffnya berkumpul diruangan, di sambut pula dengan gemuruh tepuk tangan.

...***...

......JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN COMENT NYA YAA READERS......

...TERIMAKASIH...

1
aliyanila
ayo lantkan ceritanya, aku penasaran
LebahMadu: siapp.. di tunggu
total 1 replies
LebahMadu
semoga secepatnya bisa banyak pembaca ya , dan terus dukung karya2ku👍
LebahMadu
Terima kasih dan tunggu plotwis2 berikutnya
LebahMadu
Terima kasih sudah mampir 😍
aliyanila
cerita sebagus ini, penulisannya bagus. bisa2nya sepi
aliyanila
tiap babnya bikin penasaran
aliyanila
ceritanya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!