NovelToon NovelToon
Lihat Aku Sekali Saja

Lihat Aku Sekali Saja

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga / Trauma masa lalu
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rere seorang Gadis yang berasal dari keluarga Sederhana dan cukup tapi takdir berpihak kepadanya, dia Yang anak kandung diperlakukan seolah dirinya orang lain, sedangkan orang yang seharusnya tidak menggantikan tempatnya menjadi kesayangan semua keluarganya.

Bagaimanakah kisah hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagian yang dia cari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Marsya melotot sempurna mendengar perkataan sang kakak, enak sekali katanya untuk mengurusi rumah dan dia juga bekerja, memang dia kira, dia bisa dijadikan babu di rumah.

"Aku akan kos ayah, suka atau tidak, aku tidak mau tinggal dirumah yang tidak bisa menghargai aku". Ucapnya penuh penekanan.

Ketiga Lelaki beda usia itu melotot mendengar perkataan Marsya barusan.

"Ayah tidak mengizinkan Kamu keluar dari rumah ini Marsya, kau dengar". Pak Rauf dingin sang anak perempuan nya itu.

Dia tidak akan pernah membiarkan Marsya keluar dari rumah ini, dia adalah anaknya walau tidak ada orang yang tahu siapa sebenarnya Marsya karena dia pandai menyimpan rapat perbuatannya.

"Tapi kenapa ayah, aku mau hidup mandiri setelah dapat pekerjaan, kakak-kakak saja sudah punya rumah, kenapa aku tidak boleh?? ". Marsya menatap ayahnya dengan kesal.

Inilah Sifat Marsya jika keinginannya tidak dituruti dia akan merajuk dan memasang wajah melas agar keinginannya terpenuhi.

"Ayah tidak mau terjadi apapun padamu saat kamu tinggal diluar Marsya, kau akan jauh lebih aman kalau kamu tinggal dirumah, ayah tidak percaya orang luar mengurusi". Sungut Pak Rauf tidak menerima permintaan sang anak.

"Baiklah, maafin Marsya yah, andai ayah mau memberikan satu rumah untuk Marsya, toh ayah punya juga". Bujuk Marsya lagi.

Dia tetap berusaha membujuk sang ayah untuk memberikan dirinya rumah agar dia bisa pergi dari sini dan mendapatkan rumah.

"Tidak bisa nak, rumah ayah sudah full, mereka bahkan mengontraknya beberapa tahun makanya tidak bisa, ayah sudah terima uangnya, ayah tidak mungkin mengembalikannya". Tolak Pak Rauf mentah-mentah.

"Sudahlah Sya, tidak usah mendebat ayah untuk tinggal diluar, selama kita tidak diusir secara keras oleh kak Aska, kita tinggal disini saja sementara, lebih hemat juga karena kita hanya patungan saja biaya rumah dan juga biaya makan tanpa harus ngontrak, lebih baik uangmu kamu tabung beli rumah, kalau bisa nyicil saja agar uangmu hanya kurang setengahnya baru kamu kontrakan Seperti kakak agar cepat selesainya". Ucap Rafa menatap tajam sang adik.

Marsya yang ditatap seperti itu oleh sang kakak tiba-tiba saja menciutkan nyalinya, dia tahu jika seperti ini kedua kakaknya tidak akan melepaskannya begitu saja, sama hal nya dengan sang ayah.

Dia tersenyum dalam hati karena mereka masih menempatkan dirinya menjadi tahta tertinggi dirumah ini.

"Baiklah kak, tapi kalau aku di usir dan di hina lagi oleh kak Aska, aku tidak akan tinggal diam, aku tidak terima diperlakukan seperti itu". Marsya mempoutkan bibirnya dengan kesal dan manja

Ketiganya mengulum senyumnya melihat tingkah Marsya yang menggemaskan dimata mereka.

"Kita tidak perlu menentang apapun keinginannya selama dalam tahap wajar, masalah calon istrinya biarkan saja, bagus kalau dia tinggal di sini, setidaknya kita punya tambahan tenaga untuk membantu ibu".

Adam dan Pak Rauf mengangguk membenarkan perkataan Rafa sedangkan Marsya hanya diam saja tapi berusaha tersenyum.

"Oh iya nak, kamu istirahat lah, bangunlah lebih pagi, untuk sementara patuhi apa yang dikatakan kakakmu, bisa??

"Iya ayah, aku akan melakukannya". Cicitnya pelan dengan nada berusaha ikhlas walau dalam hatinya sangat dongkol.

"Sialan, mereka kira aku babu". Sungut Marsya dalam hati.

Pak Rauf menatap ketiga anaknya dengan serius, dia berusaha agar anak-anaknya tetap bisa tinggal disini.

"Ya sudah, kalian semua kembali ke kamar kalian, dan jangan tentang apapun perkataan kakak kalian selama dalam hal wajar, kalian mengerti?? ".

Ketiganya mengangguk kemudian memeluk ayah mereka dengan sayang, mereka memang sejak kecil sangat dekat dengan sang ayah sangat berbeda dengan Aska yang dekat dengan ibunya.

Pak Rauf menatap kepergian ketiga anaknya itu dengan perasaan gamang terutama Marsya, bagaimana seandainya Marsya tahu siapa dirinya sebenarnya dan bagaimana anak-anaknya yang lain akan bersikap saat semua yang dia tutupi selama ini akhirnya terbongkar.

Dia teringat saat kejadian beberapa tahun silam yang mengubah segalanya.

"Mas, aku hamil". Seorang gadis muda bernama Rana memberikan testpack kepadanya.

"Apa??, hamil?? ". Teriaknya tidak percaya.

Dia memang sedang menjalin hubungan diam-diam dengan perempuan muda saat usia pernikahannya sudah hampir menginjak 8 tahun dan sudah dikaruniai 3 orang anak laki-laki dan istrinya juga tengah hamil muda

" Iya mas, aku hamil anak kita, kamu senangkan?? ". Ucapnya dengan manja.

"Aku tidak mau anak itu Rana, kau sudah tahu aku hanya ingin bersenang-senang denganmu, jika aku mau anak istriku bisa memberikannya". Umpatnya dengan kasar.

"Mas jangan begitu biar bagaimanapun dia anak kita, jangan keterlaluan kamu mas". Hardik Rana dengan keras karena tidak terima.

"Terserah, gugurkan bayi itu!!, jika tidak jangan pernah temui aku lagi, aku tidak mau bayi itu". Teriaknya menghempaskan tangan Rana lalu pergi dari sana.

" Aku tidak akan menggugurkan anakku mas, tidak akan kubiarkan bayimu hidup bahagia tapi anakku menderita ". Sungutnya dalam hati dengan penuh dendam.

Sejak saat itu dia menghilang dari kehidupan Rauf, dia sudah merencanakan hal yang sama sekali tidak akan disangka olehnya.

Hari kelahiran putri satu-satunya dari keluarga kecil ini menjadikannya momen berharga, mereka begitu menantikannya tanpa sadar jika Rana telah menukar bayi perempuan mereka saat mereka melahirkan secara bersamaan.

Setelah bertahun-tahun, tepatnya 12 tahun sejak kelahiran Marsya, Rana datang dalam keadaan sakit-sakitan, dia membawa Rere yang ternyata anak kandungnya.

"Ini anak kandung kalian, maafkan saya telah menukarnya". Rana memberikan semua berkas rumah sakit kepada pasangan suami istri yang begitu shock.

Terlebih dirinya saat melihat Rana kembali, dia teringat jika Rana mengandung anaknya dan tak pernah dia temui lagi setelah hari itu.

Dia diam-diam melakukan tes DNA pada Marsya dan benar saja, dia ayah biologisnya bersama Rana.

"Aku harus tetap mempertahankan Marsya, dia sudah tidak punya siapa-siapa selain aku, aku tidak mungkin membiarkannya seorang diri diluar sana ". Ucapnya dalam hati saat dia menghadiri pemakaman Rana.

Dia membicarakan semua ini dengan anak dan istrinya dan dia bersyukur karena istrinya tetap mau memiliki Marsya karena dia yatim piatu.

"Tidak apa-apa pah, biarkan Marsya tetap bersama kita, kasihan dia jika dia berada diluar seorang diri". Ucap Lastri saat mereka berdiskusi.

"Syukurlah bu, kita bisa mendapatkan dua anak perempuan sekaligus, makasih yah karena telah menyayangi Marsya". Rauf mengelus kepala sang istri karena lega.

Dia tidak perlu mengatakan apapun tentang kejadian dimasa lampau, cukup orang tahu jika Marsya anak angkat mereka.

"Jangan menyembunyikan apapun dari kami ayah, aku tidak akan tinggal diam sekarang, aku harus cari tahun semuanya!! ". Aska mengepalkan tangannya melihat sang ayah termenung

1
Riska Ananda
novel terfav
Aisyah Putri Angel
jgn2 Marsya anak hasil selingkuh pak Rauff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!