YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Orang yang datang itu berjumlah dua puluh orang, mereka semua menatap tajam ke arah benda yang ada di samping Zen lier. Yaitu tombak kuno, yang sedang di cari semua sekte.
Lalu, Zen lier membuka mata. Begitu juga ke empat teman nya yang lain.
"Ada apa !! Apakah kalian menginginkan tombak yang sudah menjadi milik kami!". Ucap zen lier, dengan wajah yang begitu santai.
Tapi, dari raut wajah orang-orang itu, mereka seperti segan ber urusan dengan kelompok zen lier. Karna sekarang mereka sudah tau, bagai mana kejam nya kelompok zen lier kalau sudah bertindak.
"Kenapa kalian diam !! Kalau kalian ingin memiliki nya, cepat ambil! Tapi, kalau kalian tidak menginginkan nya, cepat pergi dari sini! Kami ingin istirahat ". Ucap zen lier dengan nada ucapan yang begitu datar.
Mendengar ucapan zen lier yang seperti itu, kedua puluh orang itu langsung pergi. Tanpa suara apa lagi perbincangan.
Setelah mereka pergi, kelompok zen lier pun melanjutkan kultivasi nya.
Pagi pun kini datang menyapa. Semua orang dari masing-masing sekte. Sibuk mencari barang yang harus segera mereka temukan. Kalau tidak, mereka akan Ter eliminasi dari turnamen tahap ke dua ini.
Zen lier, karna mulai merasa bosan dengan suasana di dalam goa, akhirnya memutuskan untuk keluar goa mencari angin segar. Begitupun dengan ke empat teman nya yang lain, mereka mengikuti zen lier dari belakang.
Mereka berlima duduk di mulut goa, sambil menikmati hangat nya sang Surya, yang seolah sedang memanjakan tubuh mereka dengan kehangatan.
Saat mereka sedang asik dengan suasana pagi, tiba-tiba, lima belas orang berpakaian hijau tua, berloncatan dari atas pohon yang berada tidak jauh dari tempat itu.
Lima belas orang itu, mulai melangkah mendekati kelompok zen lier. Lima belas orang itu memiliki ranah kultivasi tingkat imortal antara level sebelas dan dua belas.
Orang-orang itu begitu percaya diri dengan kekuatan yang di miliki mereka. Karna mereka tidak mengetahui ranah kultivasi kelompok zen lier, karena sengaja zen lier dan ke empat teman nya selalu menyamar kan basis kultivasi mereka agar tidak terlalu mencolok.
"Oh..! Jadi ini kelompok dari sekte naga neraka, yang menjadi perbincangan hangat di setiap kalangan. Tapi ketenaran kalian tidak berlaku pada kami !!". Ucap salah seorang dari kelompok berbaju hijau itu.
"Apa kalian tahu kalau kami ini dari sekte mana !!". Ucap pimpinan dari rombongan itu.
"Langsung saja ke inti nya! Kalian mau apa !!". Ucap zen lier, dengan wajah yang mulai berubah menjadi dingin.
"Jadi kalian tidak mau tahu, kalau kami dari sekte mana!!". Ucap pemimpin kelompok itu.
"Habisiii !!". Perintah zen lier, begitu singkat.
"Sring... Sring... Sring...
Aaahhh... Aaahhh.... Aaahhh...".
Hanya dalam waktu sekedip mata, kelompok zen lier sudah menghilang dari tempat duduk nya, sambil mengayunkan pedang yang sudah di selimuti dengan api, mereka langsung melesat menghabisi kelima belas orang ber baju hijau dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Akhir nya, kelompok orang berbaju hijau itu bertumbangan bersimbah darah di pangkuan bumi.
Di sisi lain, ada sekitar dua kelompok yang mengintip dari semak belukar. Melihat kekuatan kelompok zen lier yang begitu mengerikan, mereka tidak mau menjadi sasaran berikut nya. Dan akhirnya mereka pun kabur dengan cara sembunyi-sembunyi.
Li Mey yang melihat kejadian itu dari formasi pemantau, dia hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum kecut.
"Dasar bocah-bocah nakal!". Ucap Li Mey dalam hati.
Tapi, kaisar dari kerajaan dataran barat, jadi penasaran dengan sekte naga neraka yang baru muncul ini.
Kini persaingan antar sekte yang belum mendapat kan tombak kuno semakin panas. Di karenakan, batas waktu dua hari yang di berikan panitia sudah hampir habis.
Dan, pada akhir nya. Waktu dua hari pun sudah habis. Dan semua orang yang ada di daerah hutan kabut merah, di tarik kembali ke dalam aula kerajaan lewat formasi ruang dan waktu.
Sekarang, dari yang berjumlah seratus sekte, yang berhak untuk melanjutkan ke tahap terakhir, hanya dua puluh sekte saja. Dan salah satu nya adalah sekte naga neraka. Sedangkan kedelapan puluh sekte yang lain nya tersingkir, atau bisa di katakan sudah Ter eliminasi.
Kemudian tetua yang menjadi panitia penyelenggara, mulai berdiri dihadapan semua orang. Lalu dia mulai membuka suara.
"Sekarang, tahap akhir dari turnamen akan segera di laksanakan. Dalam tahap akhir ini, dua puluh sekte yang terpilih, akan melakukan adu tanding kekuatan di atas arena!". Ucap tetua, yang menjadi panitia mulai menjelaskan.
"Tapi sebelum melakukan pertandingan, pihak panitia penyelenggara, memberikan waktu satu hari, bagi setiap sekte ber istirahat untuk mempersiapkan diri masing-masing!". Perintah tetua panitia kepada setiap sekte yang ikut berpartisipasi.
Akhirnya, duapuluh sekte terpilih pun meninggal kan pelataran kerajaan, untuk beristirahat dan mempersiapkan diri sebelum turnamen di laksanakan kembali.
Kemudian, Li Mey membawa kelima anggota nya ke penginapan untuk beristirahat. Kini, satu hari pun tidak terasa sudah terlewati.
Hari untuk pertandingan pun sudah tiba.
Kini, pelataran kerajaan yang begitu luas, akan di jadikan arena pertarungan. Tidak lupa, panitia sudah memasang formasi ke amanan tingkat tinggi sebagai pembatas, supaya efek pertarungan tidak berimbas pada para penonton.
Sekarang para peserta termasuk para penonton, sudah memenuhi pinggiran luar arena. Sedangkan para tetua panitia dan kaisar dari kerajaan dataran barat, duduk di bagian tribun tertinggi, dengan pengawalan prajurit yang sangat ketat.
Akhir nya, pertarungan yang di tunggu-tunggu pun tiba juga. Tetua panitia mulai melayang di udara dan memberikan instruksi kepada setiap sekte yang ikut turnamen pertarungan, untuk segera mempersiapkan diri.
"Sekarang! Sekte kelabang hitam, melawan sekte petir hitam! Silahkan sekte yang bersangkutan menurun kan salah satu anggota nya untuk segera melakukan pertandingan pembuka !!". Perintah panitia, kepada kedua belah pihak untuk segera menurun kan kontestan nya. agar segera memasuki arena pertandingan.
"Whushhh... Whushhh..."
Dua kontestan dari kedua sekte berlainan, langsung masuk dan berdiri di tengah arena. Sekte kelabang hitam memakai baju hitam berlogo kelabang. Sedangkan sekte petir hitam, memakai baju putih dengan logo petir hitam.
Setelah panitia memberi instruksi, kedua orang itupun langsung bertarung sangat sengit. Mereka saling serang dengan menggunakan teknik masing-masing.
"Kelabang api...!" Gumam si pria berbaju hitam. Dari kehampaan tiba-tiba muncul siluet kelabang raksasa yang tubuh nya di selimuti api yang bergejolak.
Melihat itu, si pemuda berbaju putih pun melakukan hal yang sama.
"Pukulan petir langit...!!". Siluet petir hitam, keluar dari ujung pukulan si pemuda berbaju putih.
"Duarrr... Duarrr... Duarrr...".
Ledakan pun terjadi, saat kedua kekuatan beradu di tengah arena. Namun, bisa terlihat, kalau si pemuda berbaju putih terlempar ke ujung arena, dengan mulut yang terus memuntahkan darah segar.
Sedangkan si pemuda berbaju hitam, hanya mundur beberapa langkah saja, dengan keadaan tanpa luka.
Waktu si pemuda berbaju hitam sudah bersiap untuk melakukan serangan lagi, tapi si pemuda berbaju putih mengakui kalah dan menyerah.
Akhirnya, sekte kelabang hitam lah yang jadi pemenang nya. Setelah pertandingan pertama selesai. Panitia kembali memerintah kan dua sekte yang lain, untuk segera melakukan pertandingan.