NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / Konflik etika / Masalah Pertumbuhan / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Sebuah tragedi penyekapan membuat Maharaya bertemu dengan seseorang yang berhasil merenggut kesuciannya.
Seorang pria dingin dan kejam, pimpinan mafia bawah tanah yang sangat ditakuti.

Dia juga dibawa masuk ke dalam kehidupan pria itu yang ternyata bukanlah orang biasa, laki-laki kejam itu adalah seorang putra mahkota dan calon raja masa depan.

Sejak itulah perjalanan hidup Maharaya berubah drastis. Dia dipaksa masuk ke dalam kehidupan yang diluar bayangannya, dipenuhi oleh kekerasan, ketakutan, kesedihan sekaligus kesakitan, sampai akhirnya dia mengenali dirinya sendiri.

Mampukah Maharaya bertahan dengan kehidupan kerasnya dan mendapatkan cinta sejati dari pria dingin itu yang nyata-nyatanya masih dibayangi oleh cinta masa lalunya?

Yuuk... kita ikuti saja kisah selengkapnya di sini..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Bertemu Mantan

❤️❤️

Aaron menarik tangan Raya untuk mundur

perlahan menghindari serangan yang datang

dari berbagai penjuru di ikuti oleh Alex dan

Sean serta beberapa bawahannya.

"Sean..aku ingin keluar dari sini, aku takut.

Aku mohon bawa aku pergi dari sini.!"

Raya berucap lirih saat mereka bersembunyi

di balik peti kemas yang berada tidak jauh

dari tempat yang tadi. Sean menatap wajah

pucat Raya penuh kecemasan. Sementara

Aaron melirik kearah mereka berdua dengan

sorot mata yang tidak terbaca.

"Tuan.. biarkan saya mengamankan Nona

Raya.!"

Sean memberanikan diri meminta Raya yang

masih berada dalam perlindungan Aaron.

"Pikirkan keselamatan mu sendiri.!"

Dengus Aaron sambil melirik sekilas kearah

Sean yang langsung mengetatkan rahangnya.

Raya melepaskan pegangan tangan Aaron

kemudian mendekat kearah Sean, menatap

pria itu dengan wajah memelas.

"Aku ingin pergi dari sini, kumohon.."

Raya kembali berucap dengan suara gemetar.

Sean tidak tahan lagi, dia segera menarik

tangan Raya bersiap untuk melangkah.

"Lepaskan dia sekarang juga.!"

Suara Aaron yang berat membuat tubuh

mereka membeku. Tangis Raya kini pecah.

Sean tidak melepaskan pegangan tangan nya.

Wajah Aaron terlihat semakin mengeras,

tangan nya terkepal dengan kuat.

"Aku akan membawamu dari sini. Semuanya

akan baik-baik saja, tidak akan terjadi apa-

apa padamu, percaya padaku baby.."

Sean berusaha menenangkan, tangannya

mengelus lembut rambut Raya yang kini

tergerai berantakan. Rahang Aaron semakin

mengeras, dia benar-benar tidak bisa melihat

semua pemandangan ini. Tapi dia tidak bisa

berbuat banyak mengingat situasi saat ini.

Dengan kasar dia mengokang senjatanya

dan bersiap melancarkan tembakan.

"Tuan..saya akan membawa Raya, dia tidak

akan kuat kalau harus lama-lama berada

dalam situasi seperti ini."

Sean kembali memohon masih mencoba

menenangkan Raya yang menangis tertahan.

"Aku yang akan melindunginya.!"

Desis Aaron dengan suara yang sangat dingin.

Sean menautkan alisnya melihat reaksi tak

biasa dari bos nya itu. Dia tidak bisa berkata

apa-apa lagi, dia akan menunggu kesempatan

untuk membawa lari Raya dari situasi ini.

Tembakan membabi tiba-tiba saja datang

dari atas peti kemas membuat Raya kembali

menjerit histeris. Sebelum Sean bergerak

Aaron sudah menarik tangan Raya dan

membawanya berlari menghindar karena kini bayangan yang berlari di atas peti kemas itu benar-benar mengincar mereka berdua.

"Alex.. bereskan mereka semua.!"

Teriak Aaron masih dalam keadaan berlari

bersama Raya, sementara Sean tertinggal

karena dia berusaha melindungi mereka.

"Baik Tuan, Singa Putih sebentar lagi datang.!"

Alex balas teriak sambil tak henti membalas

serangan lawan yang masih berlarian di atas.

Sudah tidak terbayang bagaimana panik dan

tegang nya Raya saat ini. Semua ini adalah

hal di luar bayangan nya. Trauma atas kejadian

yang lalu di pulau tersembunyi kini kembali

dan membuat Raya di kuasai oleh ketakutan.

"Aaa..."

Raya menjerit keras saat tubuhnya terpeleset

diatas genangan oli yang tak bisa di hindari.

Namun dengan sigap Aaron menyambar tubuh

wanita itu kemudian mengangkat nya ke dalam

pangkuan. Untuk sesaat mereka saling tatap

dalam keterkejutan. Aaron membawa Raya bersembunyi dibalik peti kemas besar.

Satu tembakan melesat mengenai peti kemas

itu tepat di samping Raya membuat wanita itu

kembali menjerit, spontan menubruk tubuh

Aaron dan memeluk erat laki-laki itu. Wajah

Aaron kini semakin kelam, dengan amarah

yang sudah mencapai ubun-ubun dia memberondongkan dua senjata sekaligus

ke arah lawan dalam kondisi mendekap erat

tubuh Raya yang menangis ketakutan.

Akhirnya baku tembak berhenti. Tubuh Raya

masih saja bergetar hebat. Alex dan Sean

berdatangan ke tempat itu. Untuk sesaat

Sean tampak tertegun melihat Raya berada

dalam pelukan sang Presdir.

"Tolong..bawa aku pergi dari tempat ini.."

Suara Raya terdengar begitu pelan, dan tidak

lama kemudian tubuh nya melemas. Sean

bergerak ingin meraih tubuh Raya namun

Aaron sudah terlebih dahulu mengangkat

nya ke dalam gendongan. Saat ini Raya

dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Urus mereka semua, aku tunggu hasil nya

nanti malam di hotel.!"

"Baik Tuan.!"

Alex membungkuk hormat. Tanpa melirik

lagi kearah Sean Aaron segera melangkah

pergi dengan menggendong tubuh Raya.

***

Keadaan di dalam kamar hotel besar tempat

tinggal Aaron kini tampak sedikit mencekam.

Ada 3 orang laki-laki bertubuh tinggi besar

yang mendatangi kamar itu. Mereka semua

kini berdiri dengan menundukkan kepala.

"Apa yang kalian dapat.? Siapa mereka.?"

Aaron menyesap minuman di tangan nya

dengan tatapan tajam yang seolah mampu

menembus kedalaman lautan.

"Mereka pasukan kedua Black Hunter Yang

Mulya. Baru beberapa bulan ini beraliansi

dengan pasukan Black Wolf.!"

"Black Wolf.? sepertinya mereka sangat

penasaran denganku.!"

"Karena insiden tewas nya Jayden kemarin,

tampaknya adik nya yang jadi wakil Jayden

tidak akan tinggal diam Yang Mulya.!"

"Hemm.. kelihatannya mereka sudah tahu

siapa aku sebenarnya.!"

"Benar sekali Yang Mulya..hal ini akan sedikit

menyulitkan anda."

"Biarkan saja, aku akan lihat sampai dimana

pergerakan mereka."

"Yang Mulya.. situasi sekarang mulai tidak

terkendali. Ada kekuatan baru di luar nalar

yang mulai mengincar ketenangan negara

kita. Kami mohon kembalilah sekarang juga

untuk mencegah kemungkinan yang lebih

buruk terjadi pada lingkungan istana.!"

Salah seorang dari laki-laki bertubuh besar

dan berpenampilan sedikit seram itu berkata

sambil membungkuk rendah di hadapan

Aaron yang kini menautkan alisnya.

"Apa sebenarnya yang mereka inginkan.?"

"Kedudukan paling tinggi di pemerintahan

untuk keturunan selanjutnya yang tidak

bisa di goyang oleh siapapun.!"

Aaron kembali menyesap minuman nya.

Dia merasa situasi nya sekarang memang

sudah mulai di luar kendali.

"Kalau begitu sudah waktunya aku kembali.

Tapi aku harus melakukan sesuatu dulu

sebelum kembali.! Aku harus menikahi

seorang wanita dari negara ini.!"

Tiga orang laki-laki itu tampak terkejut bukan

main. Mereka saling pandang, benar-benar

tidak percaya pada apa yang di dengarnya.

"Me-menikah dengan gadis dari negara ini

Yang Mulya.?"

Salah seorang diantaranya mencoba untuk

meyakinkan diri.

"Hemm.. aku tidak sengaja menodainya. Dan

wanita itu bisa saja mengandung benih ku.!"

Mereka semua bengong. Tuan berharga

mereka melakukan kekerasan seksual.?

Benar-benar tidak bisa di percaya.! Selama

ini semua wanita bahkan harus mengemis

agar bisa menemui dan mendekatinya.

"Tapi aku tidak bisa membiarkan wanita itu

jadi incaran pihak ketiga. Pernikahan ini

sebisa mungkin harus di rahasiakan. Aku

tidak akan membiarkan keselamatan

wanita itu di pertaruhkan.!"

"Apa rencana Yang Mulya.?"

"Aku sudah mengatur semuanya dengan

baik. Dia akan ada dalam pengawasan ku

tanpa harus menimbulkan kecurigaan.!"

Jawab Aaron sambil mendudukan dirinya di

atas sofa. Ketiga orang itu hanya bisa diam

mencoba memahami rencana Tuan nya.

"Kalian Kembali ke kapal pesiar malam ini

juga. Aku akan datang sesuai jadwal.!"

Akhirnya Aaron memutuskan. Mereka bertiga

kembali saling melihat sesaat.

"Biarkan saya menemani Yang Mulya disini

untuk mengatur pernikahan anda.!"

"Tidak perlu, Ansel sudah mengatur semuanya

dengan sangat baik ! Kalian kembali saja.Terus

pantau keadaan di dalam istana dan laporkan

padaku seperti biasa.!"

"Baik Yang Mulya.. Kalau begitu kami permisi."

Serempak tiga orang itu sambil kemudian

membungkuk dengan gaya yang sangat khas

penuh penghormatan.

Aaron menatap kepergian mereka sambil

menerawang lewat gelas kecil bening yang

ada di tangan nya. Dia mencoba mencari

bayangan wajah seseorang. Wajah wanita

yang sudah jelas milik sahabatnya. Namun

sampai saat ini, wanita itu masih saja terus

mengganggu malam-malam nya.

***

Hari ini Raya memaksakan diri untuk pergi

ke kantor. Walau keadaannya belum pulih

sepenuhnya, tapi dia harus profesional. Dia

juga harus mendampingi Bos jahatnya itu

ke pertemuan penting di sebuah perusahaan

yang menyediakan jasa onderdil dan juga

mesin-mesin canggih lainnya.

Aaron menatap Raya cukup intens begitu

mereka bertemu di basement perusahaan

yang akan di datangi. Hari ini Aaron memang

tidak datang ke kantor dan mereka langsung

bertemu di tempat.

"Kau sudah menyiapkan semuanya.?"

Aaron bertanya begitu mereka berada di

dalam lift.

"Semua sudah sesuai instruksi.!"

Raya menjawab seperlunya. Aaron yang

berdiri di depan tampak menatap wajah

Raya dari pantulan dinding lift yang bening.

"Bagaimana keadaan mu.?"

Raya mendongak, mata mereka bertemu

lewat pantulan dinding lift.

"Tidak perlu memperdulikan ku.!"

Ketus Raya seraya memalingkan wajahnya.

Aaron masih menatapnya, lebih intens dan

mendalam. Tapi Raya sepertinya tidak ingin

ambil pusing. Bahkan sangat terlihat kalau

dia tersiksa berada satu lift dengan pria itu.

"Jangan lupa, kau adalah tawanan ku.!"

Desis Aaron yang tiba-tiba saja sudah ada

di samping Raya dan berbisik di telinga nya.

Mata Raya melebar indah, tatapannya terlihat

kesal tapi semburat merah mewarnai wajah

beningnya yang mampu membuat Aaron

terpana sesaat. Keduanya saling pandang

lekat, seolah ada magnet kuat yang sangat

sulit untuk di lepaskan.

TING !

Pintu lift terbuka, tapi mata mereka masih

saja saling terpaut dalam. Tidak lama Raya

tersadar duluan, dia melengoskan wajah nya

sambil berlalu keluar lift duluan. Wajah Aaron

sedikit bereaksi, ada warna merah yang kini

mewarnai wajah super tampan nya.

"Selamat datang Tuan De Enzo..! Ini sebuah

kehormatan besar bagi kami mendapat

kunjungan anda, langsung di tempat kami."

Pimpinan perusahaan tersebut beserta para

pejabat penting lainnya tampak menyambut

Aaron penuh hormat. Raya hanya bisa terdiam

tidak menyangka akan mendapat sambutan

yang begitu formal dalam formasi lengkap.

Sedangkan mereka hanya datang berdua saja.

"Tidak perlu berlebihan.!"

Aaron mengibaskan tangannya ke udara.

Sang pimpinan kini berpaling pada Raya..

Dan mata mereka tampak terkejut, saling

menatap tidak percaya.

"Raya... kau.."

"Selamat siang Tuan Alexander."

Raya menundukkan kepalanya berusaha

memutus keterkejutan pria muda itu yang

masih menatapnya lekat, dia benar-benar

tidak menduga bisa bertemu Raya saat ini.

"Apa sudah bisa di mulai.?"

Suara Aaron membuyarkan keterpesonaan

Sang CEO dan para staf terhadap Raya.

"Mari Tuan.. Silahkan duduk ."

Para staf mempersiapkan Aaron untuk duduk

di tempat yang sudah di sediakan. Namun

sang CEO tampaknya masih belum bisa

melepaskan diri dari wajah cantik Raya yang

terlihat mulai tidak nyaman menyadari tatapan

pria itu yang tidak jua lepas dari dirinya.

Akhirnya mereka semua duduk di tempat

masing-masing. Raya duduk di samping

Aaron berusaha bersikap setenang mungkin

walau sebenarnya hatinya saat ini merasa

semakin tidak nyaman karena tatapan Sang

CEO seolah ingin sekali menyergap dirinya.

"Mohon maaf sebelumnya Tuan De Enzo..

apakah Nona Raya ini..."

"Dia sekertaris pribadiku.!"

Aaron menjawab cepat dengan wajah yang

terlihat datar dan dingin. CEO tersebut, atau

Zoe Alexander tampak mengangguk faham.

Raya menatap sebentar kearah Zoe, terlihat

sekali kalau pria itu masih menyimpan rasa

padanya. Zoe adalah mantan kekasih Raya

sewaktu kuliah dulu di luar negeri.

Mereka berpisah karena pria itu memutuskan

untuk merintis karir di luar negeri di saat Raya

sudah berniat untuk membawa hubungan

mereka ke jenjang yang lebih serius. Dan

kegagalan itulah yang membawa Raya

betah dalam kesendirian selama ini hingga

akhirnya dia mulai merasakan kenyamanan

saat bersama dengan Sean.

"Baiklah Tuan..kalau begitu kita mulai saja

pembicaraan nya."

Zoe tampak semangat. Tatapannya kembali

jatuh di wajah cantik Raya yang semakin di

lihat semakin membius, membawa dirinya

pada penyesalan yang sangat dalam.

"Tuan Alexander..kalau anda tidak bisa fokus

pada pertemuan ini sebaiknya kita batalkan

saja kerjasama ini.!"

Aaron berkata dengan nada yang sangat

arogan. Zoe dan para stat tampak terkejut,

begitu pun dengan Raya.

"Tidak Tuan. Maafkan saya..terus terang saya

sangat senang karena bisa bertemu dengan

Nona Maharaya. Kami adalah teman lama."

Zoe nampak sangat menyesal. Wajah Aaron

terlihat semakin dingin cenderung kesal.

Akhirnya pembicaraan pun di mulai. Dan

seperti biasa Raya maju memaparkan apa

yang akan menjadi inti dari kerjasama dua

perusahaan mereka.

Selama pembicaraan berlangsung, Aaron

terlihat semakin geram melihat tatapan Zoe

yang tiada bosan melahap diri Raya seolah

ingin menerkamnya.

"Bagaimana Tuan, apakah anda keberatan

atau ada hal yang ingin di perjelas lagi ?

Raya mengakhiri pemaparannya, matanya

menatap sekilas kearah Zoe yang sedang

terlena mendengar dan melihat seluruh

penampakan dirinya.

"Tuan Alexander.? apakah anda menyimak

apa yang saya terangkan.?"

Raya benar-benar gerah melihat kelakuan

Zoe yang tidak tahu situasi itu.

"Ohh..ya tentu saja saya menyimak semua

yang anda tuturkan. Semua nya sudah saya

fahami, tidak ada keraguan lagi."

Zoe tampak sedikit gelagapan. Aaron sudah

sangat geram melihat situasi ini. Wanita ini

ternyata memiliki racun yang sangat ganas

hingga bisa menyebarkan virus yang cukup

mematikan bagi para pria yang melihatnya.

Setelah semua disepakati tanpa basa basi

lagi Aaron menarik tangan Raya untuk keluar

dari ruang pertemuan sebelum Zoe sempat

mengajaknya berbicara serius.

Pria itu tidak melepaskan genggaman tangan

nya sampai mereka tiba di basement. Raya

menarik tangannya yang kini sedikit memerah

karena kuat nya pegangan tangan Aaron tadi.

"Kau kembali ke kantor sekarang juga.!"

Titah Aaron seraya mendorong tubuh Raya

masuk ke dalam mobil. Raya menautkan

alisnya mendapati sikap aneh bos jahat nya

itu. Dia segera duduk dengan memasang

wajah geram dan kesal. Mata mereka untuk

sesaat saling menatap kuat sampai akhirnya

Raya memalingkan muka kemudian mobil

mulai melaju meninggalkan tempat itu.

"Kita urus semuanya sekarang juga.!"

Titah Aaron seraya masuk ke dalam mobil.

"Baik Tuan.!"

Sahut Alex mulai meluncurkan mobilnya..

***

Happy Reading.....

1
Merlani Hidayat
baca ulang ke 3x nya
Anonymous
Buat authornya 💗💗😭😭makasih udah bikin cerita sebagus ini plisss pengin jadi raya aron bener bener keren bgt karakternya jatuh cinta arghhhhh😭😭😭😭
Putu: Aku juga dari th 2025. Untung ketemu judulnya. Udah dari SMA love bgt sama ini😭
total 1 replies
Anonymous
Baper banget plis udah 5 tahun baca ini ga bosenin 😭😭
soso
Luar biasa
Momy Haikal
dari semua novel author aku suka cerita Agra kiran Devan Sherin dan raya aron sisanya aku kurang srek sm pemeran laki lakinya
Lismawati Salam
Luar biasa
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
dibaca berapa x pun tetap nyangkut dan serasa terhanyut dlm cerita ini
Teh Lis Putri
woooo kerean
Naila fikri sho Fiya
luar biasa karyamu thor
Sri Suhartati
Biasa
Sri Suhartati
Buruk
Naila fikri sho Fiya
Kecewa
Naila fikri sho Fiya
Buruk
Ita Setiana
Luar biasa
Sur Tini
sebener nya kenapa yah..ap aroon susah punya anak sampe terkejut begitu
Serevina Simanjuntak
Luar biasa
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
cerita menarik klo bisa ada lanjutan nya donggg
Naila Azmi
kk mau kelanjutan kisahnya keanu donk kk
pasti lebih seru
Heti Supriyati Laela
luar biasa bikin yang baca ketagihan
Naila Azmi
gk bisa ngebayangin thor gmna tampannya seorang marvel de enzo 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!